• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL TEMUAN PENELITIAN

A. Proses Pemberdayaan Ekonomi Yang Dilakukan Oleh UPK

2. Menyusun Rencana Kegiatan Program

Adapun temuan lapangan yang diperoleh penulis mengenai rencana kegiatan program yang dilakukan oleh pihak UPK Setu Babakan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar ditentukan dari hasil pemetaan potensi yang ada dan permasalahan yang ada disekitar perkampungan budaya Betawi Setu Babakan.

“...ya kalo program-program atau kegiatan yang ada disini itu kita rencanakan selalu berkaiatan dengan pengembangan, pemberdayaan dan pelestarian budaya kaya semacam pertunjukan seni, pembinaan dan workshop pembuatan makanan dan minuman khas Betawi...” (Wawancara Bapak Bapak Buchori, 2020)

Dari hasil wawancara diatas memang program-program yang akan direncana dalam kegiatan tidak jauh-jauh berangkat dari masalah-masalah dan potensi sumber daya yang ditemukan pada tahap identifikasi diatas, pada identifiikasi diatas ditemukan bahwa Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dapat dijadikan pusat pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi pengrajin lokal diwilayah tersebut, maka program-program yang pertujuan pelestarian dan pemberdayaan ini juga melibatkan masyarakat sekitar yang akan dibina dan dipersiapkan untuk hal-hal tersebut.

“...ya memang semua kegiatan atau program yang ada disini itu selalu melibatkan masyarakat seperti

pertujukan seni dan workshop pembuatan makanan dan minuman khas akan tetapi itu semua para penggiat seni binaan kita dek...” (Wawancara Bapak Buchori, 2020)

Sesuai dengan Perda DKI No. 3, 2005 tentang pembangunan Perkampungan Budaya Betawi diarahkan untuk kelestarian budaya Betawi, keserasian bangunan dan lingkungan yang mencerminkan ciri khas budaya betawi. Adapun pemanfaatan dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi diarahkan pada pemanfaatan dan pengembangan budaya, rumah tinggal, pendidikan, industri rumah tangga, pertanian, perikanan, perternakan dan obyek wisata.

Dengan adanya Perda DKI No. 3 ini semakin jelas arah pembangunan dan pemanfaatan Perkampungan Budaya Betawi tidak hanya untuk kelestarian kebudayaan saja akan tetapi juga mementingkan kepentinggan masyarakat yang dimana didalam perkampungan Budaya Betawi ini memang masih banyak para pengrajin makanan khas Betawi yang bisa dikembangkan dan diberdayakan.

“...sebenernya sangat membantu jadi dengan adanya UPK ini kita dibina terus kita ada penataran gimana cara penjualan, packing kemasan, terus juga ada pelatihan-pelatihan terus juga dikenalin sama turis-turis asing...” (Wawancara Bapak Udin Pengrajin Dodol, 2021)

dan tetangga karna saya kan mempekerjakan tetangga...” (Wawancara Ibu Uyun Pengrajin Kue Kembang Goyang, 2021)

“...sangat bagus untuk meningkatkan atau menjual minuman khas Betawi untuk diketahui orang banyak dari situ kita bisa dipromosiin dengan adanya UPK

Setu Babakan...”(Wawancara Bapak Hafidh

Pengrajin Es Selendang Mayang, 2021)

Berdasarkan hasil dari wawancara diatas, bahwa dengan ada UPK Setu Babakan masyarakat sekitar yang masih perjualan makanan khas Betawi sangat terbantu dari sisi promosi dan pemasaran, bertambahnya ilmu kewirausahaan untuk kelangsungan penjualan para pengrajin makanan khas tersebut.

a. Pembinaan

Salah satu program yang penulis temukan dilapangan pada proses wawancara dan observasi yaitu pembinaan yang dilakukan oleh pihak UPK Setu Babakan, pembinaan ini dilakukan guna untuk pelestarikan dan memberdayakan para pengrajin makanan khas Betawi yang ada diwilayah Perkampungan Budaya Betawi.

“...ya saya salah satu binaan dari UPK Setu Babakan, saya kurang lebih menjadi salah satu binaan UPK sudah sekitar 4 tahunan ya kalo ga salah...” (Wawancara Bapak Udin Pengrajin Dodol Betawi, 2021)

“...iya saya salah satu pengrajin binaan UPK, gabungnya kisaran 4 tahunan kayanya sama kaya yang lain...”( Wawancara Ibu Sumarni Pengrajin Laksa, 2021)

“...kalo saya sih bergabung dengan UPK memang sudah lama ada mungkin sekitaran 4 sampe 5 tahun...”(Wawancara Ibu Uyun Pengrajin Kue Kembang Goyang, 2021)

“...ya sekitar 4 tahun deh kurang lebih jadi binaan UPK...”(Wawancara Bapak Hafidh Pengrajin Es Selendang Mayang, 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, disebutkan bahwa pengrajin makanan khas Betawi sudah mengikuti kegiatan program pembinaan sekitar 1 sampai 4 tahunan lamanya. Kegiatan program tersebut dimaksudkan agar mereka terbiasa atau terbuka wawasan tentang ilmu kewirausahaan, selain itu juga untuk kegiatan program pelestarian kebudayaan dan pertunjukan yang sering diadakan oleh pihak UPK Setu Babakan dengan maksud untuk menarik minat masyarakat terhadap kebudayaan Betawi yang masih ada sampai saat ini.

Dalam hal pembinaan terdapat proses yang dilalui oleh para pengrajin makanan khas Betawi yang ada diSetu Babakan ini tidak serta merta pihak UPK Setu Babakan merekrut semua pengrajin yang ada disana akan tetapi ada syarat-syarat tertentu yang

harus dipenuhi oleh para pengrajin.

“...ya sebelum mengikuti pembinaan sih kita harus mengikuti persyaratan-persyaratan yang ada diUPK semisal kaya tes food, pegecekan bahan-bahan baku masih sama kaya terdahulu apa engga cara pembuatannya kaya gimana gitu sih...”(Wawancara Bapak Udin Pengrajin Dodol Betawi, 2021)

“...engga asal sembarangan bisa jadi binaan UPK sih bang kita juga dites dagangan kita sama gak kaya dulu-dulu citarasanya itu

emang harus banget dicari ciri

khasnya...”(Wawancara Bapak Hafidh

Pengrajin Es Selendang Mayang, 2021)

“...itu ada bagiannya sendiri sebelum kita jadi binaan hasil dari dagangan kita dicobain dulu citarasanya kaya gimana ada tuh orang UPKnya yang sering nyobain kaya gitu, itu juga salah satu prosedur dari sana sih dek...”(Wawancara Ibu Uyun Pengrajin Kue Kembang Goyang, 2021)

“...ya memang ada beberapa prosedur yang harus dilalui oleh para pengrajin makanan khas untuk menjadi binaan kita salah satunya lamanya dia berjualan, bagaimana citarasanya yang mereka sajikan sesuai tidak sama yang rasa asli makanan khas Betawi tempo dulu...”

(Wawancara Bapak Buchori, 2020)

Dari hasil wawancara diatas disebutkan bahwa para pengrajin makanan khas Betawi yang ada diPerkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memang harus mengikuti prosedur yang ada terlebih dahulu untuk bisa menjadi binaan UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Dalam hal itu disebutkan bahwa setiap dari pada pengrajin harus mengikuti tes food dan bahan baku pembuatan, ini dimaksudkan agar citarasa khas asli makanan dan minuman Betawi dari penerus sebelum-sebelumnya masih terjaga keasliannya.

b. Workshop pertunjukan

Selain pembinaan ada juga kegiatan atau program yang melibatkan para pengrajin yaitu program workshop pertujukan, program kegiatan ini juga salah satunya bertujan untuk mengenalkan makanan dan minuman khas Betawi yang sudah jarang diperdagangkan kebanyakan orang kekalangan luas. Selain itu juga program workshop pertujukan ini bertujuan mempromosikan para pengrajin atau pedagang makanan dan minuman khas betawi yang masih bertahan diPerkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

“...untuk workshop sih saya sering nampil kadang seminggu bisa 2 kali segimana dibutuhin sama pihak UPK aja itu kan salah

satu program penampilan pertunjukan kebudayaan dan promosi, kalo tahun sekarang distop dulu gara-gara pandemi covid...” (Wawancara Ibu Uyun Pengrajin Kue Kembang Goyang, 2021)

“...kalo saya untuk tampil diworkshop tergantung panggilan dari pihak UPK atau permintaan pengunjung sesuai paket yang

mereka sepakati sama pihak

UPK...”(Wawancara Bapak Hafidz Pengrajin Es Selendang Mayang, 2021)

Begitu juga yang diungkapkan oleh bapak Udin pengrajin Dodol Betawi bahwa:

“...memang sih kalo mengikuti kegiatan

program workshop bisa membantu

mempromosikan hasil dagangan saya

kekalangan luas sih bang karna kan itu kegiatan penampilan untuk pengunjung yang datang ke Perkampungan Budaya Betawi Setu

Babakan...” (Wawancara Bapak Udin

Pengrajin Dodol Betawi, 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas untuk program kegiatan workshop ini sangat membantu dalam segi promosi dan pemasaran terhadap pengrajin diPerkambungan Budaya Betawi Setu Babakan. Kegiatan program workshop ini dimaksudkan agar pengunjung yang datang

kePerkambungan Budaya Betawi Setu Babakan dapat mengenal kebudayaan Betawi selain dapat mempromosikan hasil dagangan para pengrajin disana. Program workshop ini juga jadi tambahan pendapatan bagi para pengrajin makanan dan minuman khas Betawi karna setiap mereka tampil untuk mendemokan dan memperhatikan pembuatan makanan dan minuman khas pihak UPK membayar mereka.

“...seminggu bisa 2 kali tampil kadang kalo tampil diworkshop bisa dibayar persesi, persesinya bisa 250 ribu sampai 500 ribu sih lumayan buat tambahan...”(Wawancara Ibu Uyun Pengrajin Kue Kembang Goyang, 2021) “...kalo saya mengikuti workshop penampilan bisa dibayar 500 ribu untuk 3 kali peragaan...” (Wawancara Bang Hafidz Pengrajin Es Selendang Mayang, 2021)

“...ya iya kita dikasih biaya persekali workshop umpama 100 ribu, yaudah semua yang dari pengrajin itu dikasih seratus-seratus

semua pengelola dah yang ngatur

gitu...”(Wawancara Bapak Udin Pengrajin Dodol Betawi, 2021)

Dengan adanya program kegiatan workshop pertunjukan untuk pengunjung ini para pengrajin mendapatkan penghasilan lebih dengan mereka

mempertunjukan bagaimana proses pembuatan makanan dan minuman khas Betawi tersebut. Program kegiatan ini diatur langsung oleh UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan semua para binaan yang tergabung didalammnya mendapatkan jadwal sesuai kebutuhan pihak UPK.

Dokumen terkait