• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N. Merek

c. Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembelian sesungguhnya terhadap produk tertentu.

K. Gaya Hidup

Gaya hidup pada dasarnya adalah bagaimana seseorang hidup, tentang bagaimana seseorang menunjukkan konsep dirinya. Gaya hid up ditentukan oleh pengalaman–pengalaman seseorang di masa lampau, sifat bawaannya, dan situasi–situasi saat ini. Gaya hidup mempengaruhi semua aspek dari perilaku konsumsi seseorang. Gaya hidup seseorang merupakan sebuah

fungsi dari keseluruhan karakter seseorang yang terbentuk melalui interaksi sosial saat seseorang berada di dalam lingkaran kehidupan.

Setiap pribadi dan rumah tangga memiliki gaya hidupnya masing– masing. Meskipun gaya hidup rumah tangga dalam beberapa hal dipengaruhi oleh gaya hidup setiap pribadi yang menjadi anggota di dalam sebuah rumah tangga, begitupun juga sebaliknya.

Gaya hidup yang diinginkan seseorang mempengaruhi kebutuhan dan keinginannya serta perilaku pembelian dan pemakaiannya. Gaya hidup tersebut menentukan keputusan pemakaian seseorang, yang secara berurutan mendukung atau mengubah gaya hidup orang tersebut. Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya. Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasaan dan perilaku pembelian. Perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati gaya hidup.

Ada beberapa definisi gaya hidup dari para ahli, diantaranya:

definisi gaya hidup menurut Hawkins, Best, dan Coney (2004:429) yaitu:

Lifestyle is basically how a person lives.

Ini adalah sebuah fungsi dari karakteristik bawaan seseorang yang telah dibentuk melalui interaksi sosial ketika seseorang melewati lingkaran

kehidupannya. Gaya hidup adalah mengenai bagaimana seseorang mewujudkan konsep dirinya dalam tindakan.

Menurut Philip Kotler (2003:210) gaya hidup adalah:

Pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya.

Menurut Setiadi (2003:148) gaya hidup adalah:

Sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di sekitarnya (pendapat).

L. Identifikasi Gaya Hidup

Klasifikasi gaya hidup tidak dapat dianggap berlaku secara universal antara negara yang satu dengan yang lain dapat berbeda, antara wilayah yang satu dapat berbeda dengan wilayah yang lain, dan antara masing-masing manusianya pun dapat berbeda pula. Pada penelitian oleh Harry Susanto dalam mengindentifikasi gaya hidup yang relevan pada pemain basket di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” mendapatkan hasil sebagai berikut:

1. Modern

2. Sporty

Orang-orang yang mengarahkan gaya hidupnya dari segi penampilan dalam bidang olahraga.

3. Sehat

Orang-orang yang mengarahkan gaya hidupnya atau aktivitasnya untuk mencapai kesehatan dalam hidup.

Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah, sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.

Gaya hidup akan berkembang pada masing- masing dimensi (aktivitas, minat, opini/AIO). Pada buku yang ditulis James F. Engel, dkk yang didefinisikan oleh Reynold dan Darden (1994:385) AIO didefinisikan sebagai berikut:

Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata.

Interest (minat) adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya.

Opinion (opini) adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan” diajukan.

Dalam hal ini, AIO juga didefinisikan oleh Plummer dalam Assael (1992) sebagai berikut :

Tabel 2.1

Inventarisasi Gaya Hidup

Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri-ciri unit sendiri. Walaupun demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pasar untuk menjual produknya.

M.Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan

Proses di bawah ini menunjukkan bahwa para konsumen biasanya melalui lima tahap/urutan ketika membeli produk.

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengenalan Masalah

Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi tersebut sering

Aktivitas Bekerja Hobi Peristiwa Sosial Liburan Hiburan Anggota Club Komunitas Belanja Olahraga Minat Keluarga Rumah Pekerjaaan Komunitas Rekreasi Pakaian Makanan Media Prestasi Opini

Diri Mereka Sendiri Masalah-Masalah Sosial Politik Bisnis Ekonomi Pendidikan Produk Masa Depan Budaya

diketahui secara tiba-tiba pada saat konsumen sedang berjalan-jalan ke toko kue dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga terangsang rasa laparnya.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Ada dua bentuk dalam pencarian informasi yaitu:

a. Pencarian bersifat pasif, hanya dengan membaca suatu pengiklanan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pemikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan.

b. Pencarian bersifat aktif, dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk. 3. Evaluasi Alternatif

Kebanyakan konsumen mempertimbangkan beberapa produk dalam keputusan pembelian mereka. Ada dua tahap dalam evaluasi alternatif yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. 4. Keputusan Membeli

Setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Apabila konsumen memutuskan untuk membeli maka konsumen akan menjumpai

serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran. 5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu melalui tindakan-tindakan sesudah pembelian produk tersebut.

N. Merek

Merek adalah nama dan identitas diri. Sebuah merek digunakan sebagai penyebutan dan pembeda dari yang lain.

Pemberian merek pada suatu produk membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk dan membantu produsen untuk melakukan segmentasi pasar. Citra me rek merepresentasikan keseluruhan persepsi dari merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut.

Definisi merek menurut Philip Kotler (2003:82) yaitu:

Merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk mendefinisikan barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing.

Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek memberikan manfaat bagi produsen, distributor, dan konsumen.

Dokumen terkait