Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
SKRIPSI
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekono mi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh: Evi Eftiana 03 2214 134
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
baiklah keadaanmu. (Mazmur 128:2)
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu diperlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.
Skr ipsi ini kuper sembahkan kepada Tuhan dan Bunda Mar ia yang selalu mendampingiku, member ikan kekuat an supaya aku sesalu t et ap semangat
dalam menj alani hidup
Unt uk papah dan mamah yang selalu member ikan dukungan, semangat dan doa kepadaku.
Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
Evi Eftiana
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian secara parsial terhadap gaya hidup, 2) Pengaruh peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan terhadap gaya hidup mahasiswa, pada masing- masing universitas dan semua universitas.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”, Yogyakarta yang merupakan pemain basket dan memakai sepatu olahraga merek Nike dan Adidas. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 200 responden, yang diambil menggunakan teknik
accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Metode pengujian
instrumen yang digunakan adalah Korelasi Product Moment (uji validitas) dari Karl Pearson dan Cronbach Alpha (uji reliabilitas). Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t, dan uji F.
Atma Jaya Yogyakarta University, Kristen Duta Wacana University, Sanata Dharma University, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, and Pembangunan Nasional “Veteran” University, Yogyakarta.
Evi Eftiana
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
2007
The aims of this research are to know: 1) The influence of each of the factor of the reference group and buying motive on the student’s life style in each university and of all universities, 2) The influence of the factor simultanously on the student’s life style in each university and of all university.
The population of the research is the students of Atma Jaya University Yogyakarta, Kristen Duta Wacana University, Sanata Dharma University, STIE YKPN, and UPN “Veteran”, Yogyakarta who are basketball players and wear Nike
and Adidas sportshoes. The sample of this research are 200 respondens, which are
drawn using accidental sampling. Data are collected using questionnaire. The instrument s are tested using Pearson’s “Product Moment” Correlation (for the validity test) and Cronbach Alpha (for the reliability test). The data analyses used are multiple linear regression, t test, and F test.
The results of this research show that: The influence of each of the factors of the reference group and buying motive on the students life style are inconsistantly found in each sample. But, the influence was significant if the sample groups was merged into one sample group.
karunia dan rahmat-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Peran Kelompok Referensi dan Motif Pembelian Terhadap Gaya Hidup, yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak yang telah membantu dengan tulus dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, dengan sepenuh hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang selalu siap membantu mahasiswanya.
2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M. Si., selaku Kepala Prodi Manajemen yang penuh dengan jiwa harmonis dan kesediaan untuk membantu mahasiswanya.
3. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran, meluangkan banyak waktu, ketulusan hati, dan ketelitian dalam membimbing penulis.
yang baru, yang penuh dengan jiwa antusiasme dalam mengajarkan dan memberikan banyak ilmu dan wawasan.
7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya program studi Manajemen yang telah memberikan banyak ilmu, wawasan, dan juga pandangan hidup yang luhur.
8. Rektorat Universitas Atma Jaya, Universitas Sanata Dharma, Universitas Kristen Duta Wacana, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” yang telah mengizinkanku untuk meneliti mahasiswanya dan bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.
9. Papah, mamah, ceceku (Agnes), kokoku (Candara), dan adeku (Lala J) yang selalu menyemangatiku, selalu memberi dukungan dan doa sampai sekarang ini.Trimakasih ku ucapkan yang sebesar-basarnya karna selalu mendukungku. 10. Eko yang selalu mendampingiku walau dari jauh, banyak membantuku dalam
menyelesaikan skripsi ini, dan tetap sabar.
13. Teman-teman kostku baik yang dulu maupun sekarang: ci Yen, ci Vivi, ci Lita, ci Lina, ci Susy, ci Susan, ci Siska, ci Jen, Maya, Ria, Reksi, mba Cicil yang juga banyak membantuku dan memberikan semangat.
14. Teman-teman basketku: mba Astu, mba astri, Frida, Oning, Nina, Silvy, Aprilia, Tien, Wiwit, Eka, Hany, Heny, Nyonyo, Vicky, Evan, Edwin, Jonathan, Anang, Yogi, Afat, Nono, yang selalu menemaniku basket disaat aku suntuk khususnya buat Ale dan Nyoman yang banyak membantuku terutama dalam pengerjaan skrisi. Terima kasih juga atas dukungannya selama ini.
15. Teman-temanku kelas E pada semester I: Kamelia, Ida, Yulin, Imelda, Edi priyanda, Edi brekele, Adi, Windra, Yoyok, Isa, Sigit, Sony, dan semua yang tidak bisa ku sebutkan satu-persatu, thanks banget untuk keceriaan dan canda tawaya selama ini.
16. Teman-teman yang lain: Ima (‘03), Hendrik (‘02), Sita (‘03) yang sudah mau membantuku.
bermanfaat buat pembaca yang terkasih.
Yogyakarta, November 2007 Penulis
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PERSETUJUAN ……… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………. iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA ………. v
ABSTRAK ……… vi
ABSTRACT ………... vii
KATA PENGANTAR ………... viii
DAFTAR ISI …..………...……….. xii
DAFTAR TABEL ……….….. xv
DAFTAR BAGAN ……….………... xvii
DAFTAR GAMBAR ………... xviii
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang ……….. 1
B. Rumusan Masalah ………... 5
C. Batasan Masalah ……… 5
D. Tujuan Penelitian ………... 7
E. Manfaat Penelitian ………. 8
C. Perilaku Konsumen ………... 12
D. Faktor-faktor yang Menentukan Perilaku Konsumen …….……….. 15
E. Teori Perilaku Konsumen ……… 18
F. Kelompok Referensi ………. 19
G. Peran Kelompok Referensi ……….. 20
H. Level Pengaruh Kelompok Referensi ………... 21
I. Motif ……… 23
J. Macam- macam Motif Pembelian ………. 26
K. Gaya Hidup ………... 28
L. Identifikasi Gaya Hidup ………... 30
M. Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan ………. 31
N. Merek ………... 33
O. Penelitian Terdahulu ………. 34
P. Hipotesis ………. 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 37
A. Jenis Pene litian ………. 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ………. 37
C. Subjek dan Objek Penelitian ……… 37
H. Teknik Analisis Data ……….... 48
BAB IV GAMBARAN UMUM LIMA UNIVERSITAS DAN PERUSAHAAN NIKE DAN ADIDAS ……..………...……. 55
A. Gambaran Lima Universitas Swasta di Yogyakarta ………..……… 55
B. Gambaran Umum Perusahaan Nike dan Adidas ………..…………. 79
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……….…………. 87
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas …………..………….……….. 88
B. Analisis Deskriptif Responden ………..……….. 91
C. Analisis Data ……….………..…………... 93
D. Pembahasan ………...……. 125
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ………..…….……… 139
A. Kesimpulan ……… 139
B. Saran ……….……... 141
C. Keterbatasan Penelitian ………. 143
DAFTAR PUSTAKA ……… 144
Tabel 5.1 Koefisien Validitas Variabel Peran Kelompok Referensi ... 89
Tabel 5.2 Koefisien Validitas Variabel Motif Pembelian ... 89
Tabel 5.3 Koefisien Validitas Variabel Gaya Hidup ... 90
Tabel 5.4 Koefisien Reliabilitas ... 91
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Merek Sepatu Olahraga yang digunakan ... 91
Tabel 5.6 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 92
Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 92
Tabel 5.8 Uji t pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta ... 94
Tabel 5.9 Uji F pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta ... 96
Tabel 5.10 Koefisien Determinasi ... 98
Tabel 5.11 Uji t pada Universitas Kristen Duta Wacana ... 99
Tabel 5.12 Uji F pada Universitas Kristen Duta Wacana ... 101
Tabel 5.13 Koefisien Determinasi ... 103
Tabel 5.14 Uji t pada Universitas Sanata Dharma ... 104
Tabel 5.15 Uji F pada Universitas Sanata Dharma ... 106
Tabel 5.16 Koefisien Determinasi ... 108
Tabel 5.17 Uji t pada STIE YKPN ... 109
Tabel 5.22 Koefisien Determinasi ... 118
Tabel 5.23 Uji t pada Semua Universitas ... 119
Tabel 5.24 Uji F pada Semua Universitas ... 122
Gambar 5.2 Hasil Uji t X2 Terhadap Y pada UAJY ………..…………. 95
Gambar 5.3 Hasil Uji F pada UAJY ……….………… 97
Gambar 5.4 Hasil Uji t X1 Terhadap Y pada UKDW ………...……….. 100
Gambar 5.5 Hasil Uji t X2 Terhadap Y pada UKDW ……...……..………….. 100
Gambar 5.6 Hasil Uji F pada UKDW ………...……….. 102
Gambar 5.7 Hasil Uji t X1 Terhadap Y pada USD ………. 104
Gambar 5.8 Hasil Uji t X2 Terhadap Y pada USD ……….……..………. 105
Gambar 5.9 Hasil Uji F pada USD ……….………… 107
Gambar 5.10 Hasil Uji t X1 Terhadap Y pada STIE YKPN …………...………. 109
Gambar 5.11 Hasil Uji t X2 Terhadap Y pada STIE YKPN ………..……. 110
Gambar 5.12 Hasil Uji F pada STIE YKPN ………..……... 112
Gambar 5.13 Hasil Uji t X1 Terhadap Y pada UPN “Veteran” ………….…….. 114
Gambar 5.14 Hasil Uji t X2 Terhadap Y pada UPN “Veteran” ……….….…… 115
Gambar 5.15 Hasil Uji F pada UPN “Veteran” ……….…….….. 117
Gambar 5.16 Hasil Uji t X1 Terhadap Y pada Semua Universitas …….………. 120
Gambar 5.17 Hasil Uji t X2 Terhadap Y pada Semua Universitas ………..….. 211
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adapun pengaruh dari faktor- faktor ekternal dan interna l pada pembelian dalam perilaku konsumen. Salah satunya adalah peran kelompok referensi dari faktor eksternal. Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Kelompok itu merupakan sekumpulan orang yang hidup dan saling berinteraksi. Kebanyakan dari mereka adalah anggota dari beberapa kelompok yang berbeda dan mungkin ingin menjadi anggota dari beberapa kelompok lainnya. Ketika seseorang terlibat aktif dengan sebuah kelompok tertentu, kelo mpok tersebut biasanya berfungsi sebagai kelompok referensi atau kelompok acuan. Peran kelompok referensi sendiri adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan oleh seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau kelompok tertentu yang pandangan atau nilai- nilainya digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut. Adapun macam- macam peran dari kelompok referensi yaitu peran informasional, normatif, dan identifikasi yang mempengaruhi pembelian.
memiliki pandangan tersendiri. Ada yang menggunakan motif pembelian primer, selektif, rasional, maupun motif emosional. Hal ini merupakan salah satu faktor internal dalam perilaku konsumen pada motif.
Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup yang dimiliki oleh setiap individu berbeda-beda, begitupun dengan motif pembelian yang mempengaruhi konsumen terhadap gaya hidupnya dalam mengkonsumsi barang maupun jasa. Peran kelompok referensi juga dapat mempengaruhi setiap individunya dalam pembelian dan penggunaan suatu barang atau jasa.
pada saat aktivitas di kampus. Penampilan tersebut bertujuan untuk menunjang seseorang agar terlihat menarik. Salah satunya dalam penggunaan sepatu. Mereka lebih cenderung menggunakan merek sepatu yang sudah memiliki brand name yang digunakan sebagai penunjang penampilan.
Merek merupakan nama dan identitas diri. Perlu adanya merek untuk menjadi penyebutan dan pembeda dari yang lain. Dalam hal gaya hidup, konsumen lebih memilih merek yang sudah memiliki brand. Merek Nike
dan Adidas merupakan sebagian dari contoh yang sudah memiliki brand
name dan memiliki nilai lebih di mata konsumen. Kedua merek terkenal ini memiliki daya tarik atau keunggulan tersendiri dalam memikat konsumen. Merek Nike dan Adidas merupakan produk dengan sasaran kaum muda mahasiswa yang dibagi dalam tiga bentuk yaitu sport, casual, dan fasion. Dalam hal ini, peneliti lebih memfokuskan bentuk sport yang ditujukan kepada mahasiswa pemain basket di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” dengan alasan bahwa pada saat even-even tertentu yang menyelenggarakan pertandingan basket, para pemain tersebut menggunakan sepatu khususnya sepatu olahraga.
GAYA HIDUP”. Studi kasus pada pemain basket pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara parsial berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas?
2. Apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlampau luas, maka penulis memberikan batasan masalah penelitian sebagai berikut:
Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”, Yogyakarta.
2. Kelompok Referensi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa pemain basket yang berada pada masing- masing universitas baik itu hanya sekedar hobby, untuk mencari kesehatan jasmani, maupun mahasiswa tersebut merupakan bagian dari tim pemain basket universitas yang bersangkutan.
3. Variabel : peran kelompok referensi adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan oleh seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau kelompok tertentu yang pandangan atau nilai- nilainya digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut. Aspek :
a. Peran informasional dengan atribut jumlah atau banyaknya pengguna dan kualitas mengenai produk tersebut.
b. Peran Normatif dengan atribut adanya kewajiban atau tuntutan moral dan kebersamaan.
c. Peran identifikasi dengan atribut kegemaran akan pembelian sepatu dan kegiatan yang sama.
4. Variabel : motif yaitu dorongan yang datang dalam diri utuk berbuat. Aspek :
b. Motif pembelian selektif dengan atribut yang meliputi desain dan warna.
c. Motif pembelian rasional dengan atribut yang meliputi harga dan kualitas.
d. Motif pembelian emosional dengan atribut yang meliputi kebanggan dan kenyamanan.
5. Variabel: Gaya hidup yaitu pola hidup seseorang yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Adapun identifikasi gaya hidup yang relevan pada pemain basket dari lima universitas di Yogyakarta adalah:
Aspek :
a. Gaya hidup modern yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat. b. Gaya hidup sporty yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat. c. Gaya hidup sehat yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
2. Apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Penting bagi perusahaan untuk tetap memberikan informasi yang baik kepada masyarakat pada produk yang akan dipasarkan sehingga masyarakat yang menerima informasi tersebut menjadi tau. Dari situ peran kelompok referensi menjadi penting untuk menyebarkan informasi selanjutnya mengenai produk perusahaan. Motif yang berbeda-beda dari setiap individu dalam melakukan pembelian dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan mutu akan kualitas produknya agar tetap diminati oleh semua konsumen.
seseorang dalam memberikan sebuah dorongan untuk melakukan pembelian barang maupun jasa.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan tambahan referensi untuk penelitian ilmiah lainnya.
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengalaman dan wawasan serta mempraktekkan teori-teori selama di bangku kuliah.
F. Sistemetika Penulisan BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
BAB III : Metodologi Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitan, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian dan cara pengukuran, teknik pengumpula n data, populasi, sampel dan teknik sampling, metode pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Lima Universitas dan Perusahaan Nike
dan Adidas
Bab ini berisi tentang gambaran Univarsitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Kristen Duta Wacana, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pembangunan Negara, Universitas Pembanguan Nasional “Veteran” dan perusahaan sepatu olahraga merek
Nike dan Adidas.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini berisikan hasil pengolahan data, analisis data, pembahasan, dan jawaban dari rumusan masalah.
BAB VI : Kesimpulan dan Saran
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran, lebih berurusan dengan pelanggan dibandingkan fungsi bisnis lainnya. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen adalah inti pikiran dan praktek pemasaran moderen. Secara singkat definisi pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Pemasaran menurut Philip Kotler (2003:9) yaitu:
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
B. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:14) definisi manajemen pemasaran adalah:
Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,
dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran
C. Perilaku Konsumen
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai atau pengguna, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Meskipun sampai saat ini belum ada pandangan yang sama mengenai difinisi tentang perilaku konsumen, namun para ahli telah banyak memberikan pandangan dan merumuskan definisi perilaku konsumen. Berikut ini disajikan beberapa definisi perilaku konsumen dari para ahli: Menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta seperti yang dikutip oleh Amirullah (2002:2) mengemukakan bahwa:
”consumer behavior may be defined as the decision process and physical
activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or
disposing of goods ad services”.
Menurut James F. Engel et al seperti yang dikutip oleh Amirullah (2002:2) mengemukakan bahwa:
”consumer behavior is the defined as the acts of individuals directly
involved in obtaining adn using economic good service including the
decision process that precede and determine these acts”.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh
konsumen dalam mencari, mengejar, menggunakan, mengevaluasi, dan
membuang produk dan jasa yang mereka harapkan bisa memenuhi
kebutuhan mereka.
Bagan 2.1
MODEL KESELURUHAN PERILAKU KONSUMEN
Bagan di atas adalah model dari perilaku konsumen yang gunakan untuk memahami struktur dan proses umum perilaku konsumen dan untuk mengorganisir perilakunya. Model ini adalah model konsep yang tidak mencakup rincian yang cukup untuk memperkirakan perilaku tertentu. Meskipun demikian, model tersebut mencerminkan pengertian tentang karakteristik umum perilaku konsumen. Masing- masing pribadi
External Influences Culture Subculture Demographics Social Status Reference Groups Familiy Marketing Aktivities Decision Process Situations Problem Recognition Information Search Alternative Evaluation and Selection Oulet Selection Postpurchase Processes Self Concept and Lifestyle Internal influences Perception Learning Memory Motives Personality Emotions Attitudes Needs Experiences and Acquisitions
mengembangkan konsep diri dan gaya hidupnya yang lebih lanjut berdasarkan pengaruh internal (biasanya mencakup psikologi dan fisik) dan eksternal (biasanya mencakup sosiologi dan demografi). Konsep diri dan gaya hidup tersebut menghasilkan kebutuhan dan keinginan yang dalam pemenuhannya membutuhkan keputusan konsumsi. Ketika seseorang berhubungan dengan situasi yang bersangkutan, proses pengambilan keputusan konsumsi berlangsung. Proses ini, secara bergantian dengan pengalaman dan pencapaian yang dihasilkannya, ikut menentukan konsep diri dan gaya hidup konsumen dengan cara mempengaruhi karakteristik eksternal dan internal mereka.
mempengaruhi banyak faktor internal dan eksternal lainnya yang akan merubah atau menyempurnakan konsep diri dan gaya hidup seseorang saat ini.
D. Faktor-faktor yang menentukan perilaku konsumen 1. Pengaruh Ekternal
a. Budaya
Budaya merupakan seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dan masyarakat tertentu.
b. Subbudaya
Subbudaya yaitu terdapat kelompok-kelompok bagian yang lebih kecil dari setiap budaya dimana memberikan sosialisasi dan identifikasi lebih spesifik dari para anggotanya.
c. Demografi
Demografi menggambarkan sebuah populasi sebagai istilah ukuran, distribusi, dan strukturnya. Demografi mempengaruhi perilaku konsumsi baik secara langsung dengan mempengaruhi atribut lainnya dari tiap-tiap individu seperti nilai- nalai pribadi dan gaya pengambilan keputusan mereka.
Status sosial yaitu tempat seseorang yang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, hak- haknya, dan kewajibannya.
e. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah sebuah kelompok yang pandangan atau nilai- nilainya digunakan oleh seorang individu sebagai acuan perilakunya.
f. Keluarga
Keluarga adalah individu yang membentuk keluarga baru atau membentuk suatu rumah tangga baru.
g. Aktifitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran yaitu aktivitas yang terdiri dari produk, package, iklan, sales presentation, dan retail outlet.
2. Pengaruh Internal a. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang mengembirakan.
b. Belajar
c. Memori
Memori adalah kemampuan seseorang dalam memahami atau mengingat perubahan-perubahan yang terjadi berdasarkan pengetahuan dan kepercayaan yang tersimpan dalam ingatan.
d. Motif
Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai sesuatu tujuan.
e. Kepribadian
Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia yang terbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
f. Emosi
Emosi sebagai perasaan yang kuat, relatif tidak terkontrol yang mempengaruhi perilaku kita.
g. Sikap
E. Teori Perilaku Konsumen
Dalam melakukan pembelian, perlu dipelajari beberapa teori perilaku konsumen, seperti:
1. Teori Ekonomi Mikro
Menurut teori tersebut keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak sesuai dengan selera dan harga-harga relatif. 2. Teori Psikologis
Teori ini mendasarkan diri pada faktor- faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan.
3. Teori Sosiologis
Teori ini lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara individu- individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Jadi, lebih mengutamakan perilaku kelompok bukannya perilaku individu.
4. Teori Anthropolo gis
F. Kelompok Referensi
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil. Kelompok referensi bisa juga disebut sebagai kelompok acuan yang berfugsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun tidak langsung dalam pembentukan sikap atau perilaku seseorang.
Menurut Best, Coney, dan Hawkins (2004:224):
Kelompok referensi adalah kelompok yang pandangan atau nilai-nilainya
digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut.
Menurut Kotler (2003:206) kelompok referensi adalah:
Kelompok kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka)
maupun tidak langsung terhadap sikap terhadap perilaku seseorang.
Menurut Setiadi (2003:266):
Kelompok referensi yaitu kelompok yang melibatkan satu orang atau lebih
yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik referensi dalam
membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta menyatakan perilaku
seseorang.
Menurut Swastha dan Handoko (2000:68) kelompok referensi adalah:
Kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok
tersebut) untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.
Jenis-jenis kelompok referensi:
b. Primer dan sekunder : primer melibatkan interaksi langsung tatap muka, seme ntara kelompok sekunder tidak.
c. Keanggotaan : kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang.
d. Aspirasional : seseorang bercita-cita bergabung atau menandingi kelompok referensi aspirasional.
e. Disosiatif : seseorang berupaya menghindari atau menolak kelompok referensi disosiatif.
G. Peran Kelompok Referensi
Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Keliat, 1992). Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan, sedangkan peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu. Jadi peran kelompok referensi adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan oleh seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau kelompok tertentu yang pandangan atau nilai- nilainya digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut.
Peran kelompok referensi terbagi dalam tiga bentuk, yaitu :
2. Peran Normatif, yaitu peran yang terkadang mengacu pada pengaruh praktis, muncul pada saat seorang individu memenuhi harapan sebuah kelompok untuk meraih penghargaan langsung atau menghidari sangsi. 3. Pengaruh Identifikasi, yaitu peran yang muncul pada saat individu
mengadopsi nilai dan pandangan kelompok.
H. Level Pengaruh Kelompok Referensi
Kelompok referensi (acuan) mungkin tidak memiliki pengaruh terhadap situasi yang ada, atau kelompok referensi bisa mempengaruhi perihal penggunaan produk, jenis produk yang dipakai, atau pemakaian merek. Pengaruh merek biasanya menjadi pengaruh kategori dibandingkan dengan suatu merek tertentu yaitu sebuah kelompok biasanya diterima atau tidak diterima.
Menurut Best, Coney, dan Hawkins (2004:233) ada lima faktor penentu dari pengaruh kelompok referensi, antara lain:
2. Semakin tinggi pengaruh kelompok refe rensi semakin rendah tingkat kepentingan sebuah barang. Dengan demikian, kelompok referensi memiliki pengaruh yang kuat pada kepemilikan produk seperti papan seluncur dan baju buatan designer, tetapi memiliki pengaruh yang tidak begitu besar terhadap kepentingan suatu produk seperti lemari es.
3. Pada umumnya, semakin besar komitmen seorang individu terhadap sebuah kelompok, semakin erat ia memegang norma–norma kelompok.
Orang–orang cenderung untuk mempertimbangkan harapan kelompok ketika berpakaian untuk acara makan malam dengan suatu kelompok yang ingin mereka masuki (menghabiskan waktu) dibandingkan dengan suatu kelompok yang tidak penting bagi mereka.
4. Semakin relevan suatu aktifitas terhadap kinerja kelompok, semakin kuat tekanan untuk mematuhi norma kelompok sehubungan dengan aktifitas tersebut. Dengan demikian, model pakaian menjadi penting bagi sebuah kelompok sosial yang sering makan malam bersama di restoran–restoran berkelas dan menjadi tidak penting bagi sebuah kelompok yang bertemu untuk menonton atau membicarakan basket setiap kamis malam.
pakaian, perabotan rumah sangat mudah dipengaruhi oleh pengaruh kelompok referensi. Beberapa dari produk tersebut seperti asuransi dan perawatan kesehatan bukanlah hal yang bisa diamati atau penting dalam kinerja kelompok. Tetapi hal–hal tersebut penting bagi individu dan juga produk yang mana individu biasanya tidak mempunyai cukup informasi tentang produk tersebut. Dengan demikian, pengaruh kelompok menjadi kuat karena kurangnya kepercayaan dari diri individu dalam membeli barang–barang tersebut, ada bukti bahwa setiap individu berbeda dalam kecenderungannya untuk dipengaruhi oleh kelompok refe rensi.
I. Motif
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motif. Rasa lapar, kebutuhan untuk merasa aman, dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Dalam hal ini, kita mengingat bahwa suatu kebutuhan itu harus diciptakan atau didorong sebelum memenuhi suatu motif.
Ada beberapa definisi mengenai motif, yaitu:
Definisi motif menurut Swastha dan Handoko (2000:77) adalah:
Motif adalah keadaaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai sesuatu tujuan.
Motif adalah dorongan yang datang dari dalam dirinya untuk berbuat.
Menurut W.A.Gerungan (1988:140):
Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak,
alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (1999:155):
Motif adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Menurut Martin Handoko (1999:09):
Motif adalah suatu alasan/dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat
sesuatu / melakukan tindakan/bersikap sesuatu.
Tujuan dari motif menurut Abu Ahmadi yaitu:
1. Tujuan merupakan hal yang tidak boleh tidak harus dalam perbuatan yang berdasarkan alasan tertentu.
2. Tujuan merupakan titik arah yang akan dicapai oleh kegiatan yang beralasan.
3. Tujuan merupakan hal yang dianggap bernilai atau mempunyai harga bagi seseorang. Karena merupakan sesuatu yang berharga, maka tujuan ingin dicapai dengan cara yang mudah.
Hal ini tergantung dari:
1. Kematangan (maturation). 2. Pengalaman-pengalaman.
4. Kemajuan/kemampuan-kemampuan yang diperoleh dari belajar. 5. Tujuan berhubungan erat dengan kebutuhan.
Asal mula timbulnya motif:
1. Ada jenis motif ya ng dibawa sejak lahir, misalnya: motif untuk makan, minum, berpakaian dan sebagainya.
2. Ada motif yang ditanamkan pada seseorang dengan sengaja yang merupakan latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan/pengalaman hidup. Misalnya : kebersihan, kesehatan, kesopanan, dan sebagainya.
Fungsi- fungsi motif:
1. Motif berfungsi sebagai penyeleksi perbuatan manusia. 2. Motif menuju ke arah tujuan.
3. Motif sebagai pendorong manusia agar terpenuhi kebutuhannya. 4. Segala tingkah laku yang bertujuan berpangkal pada motif. Sifat-sifat motif:
1. Motif Bersifat Tetap
Motif ini selamanya tetap ada, hanya cara pelaksanaannya yang berbeda. Misalnya motif dalam bergaul.
2. Motif Selamanya Bersifat Subjektif
J. Macam-macam Motif Pembelian
Menurut Swastha dan Handoko (2000:77) ada empat macam motif manusia dalam melakukan pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginanya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Motif Pembelian Primer (Primary Buying Motive)
Motif pembelian primer merupakan motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap kategori-kategori umum (biasa) pada sua tu produk. Contohnya atara lain: keinginan untuk menikmati kesenangan, motif untuk ingin tahu, kebutuhan untuk berfiliasi dengan orang lain.
2. Motif Pembelian Selektif (Selective Buying Motive)
Motif pembelian selektif merupakan motif yang mempengaruhi keputusan tentang model dan merek tentang kelas-kelas produk, atau macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian. Contohnya : motif ekonomi, prestasi, keamanan, status.
3. Motif Pembelian Rasional (Selective Buying Rational)
4. Motif Pembelian Emosional (Selective Buying Emotional)
Motif pembelian emosional merupakan motif pembelian yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan, keamanan, kenyamanan, kesehatan, dan kepraktisan.
Berdasarkan pada kesadaran akan motif- motif pembelian konsumen serta kesediaannya untuk memberitahukannya, maka motif pembelian dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan yang berbeda menurut Swastha dan Handoko (2000:26), yaitu:
a. Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersedia memberitahukan motif pembelian mereka terhadap produk tertentu.
b. Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untuk membeli produk tertentu, tetapi tidak bersedia memberitahukannya.
c. Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembelian sesungguhnya terhadap produk tertentu.
K. Gaya Hidup
fungsi dari keseluruhan karakter seseorang yang terbentuk melalui interaksi sosial saat seseorang berada di dalam lingkaran kehidupan.
Setiap pribadi dan rumah tangga memiliki gaya hidupnya masing– masing. Meskipun gaya hidup rumah tangga dalam beberapa hal dipengaruhi oleh gaya hidup setiap pribadi yang menjadi anggota di dalam sebuah rumah tangga, begitupun juga sebaliknya.
Gaya hidup yang diinginkan seseorang mempengaruhi kebutuhan dan keinginannya serta perilaku pembelian dan pemakaiannya. Gaya hidup tersebut menentukan keputusan pemakaian seseorang, yang secara berurutan mendukung atau mengubah gaya hidup orang tersebut. Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya. Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasaan dan perilaku pembelian. Perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati gaya hidup.
Ada beberapa definisi gaya hidup dari para ahli, diantaranya:
definisi gaya hidup menurut Hawkins, Best, dan Coney (2004:429) yaitu:
Lifestyle is basically how a person lives.
kehidupannya. Gaya hidup adalah mengenai bagaimana seseorang mewujudkan konsep dirinya dalam tindakan.
Menurut Philip Kotler (2003:210) gaya hidup adalah:
Pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan
opininya.
Menurut Setiadi (2003:148) gaya hidup adalah:
Sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di sekitarnya (pendapat).
L. Identifikasi Gaya Hidup
Klasifikasi gaya hidup tidak dapat dianggap berlaku secara universal antara negara yang satu dengan yang lain dapat berbeda, antara wilayah yang satu dapat berbeda dengan wilayah yang lain, dan antara masing-masing manusianya pun dapat berbeda pula. Pada penelitian oleh Harry Susanto dalam mengindentifikasi gaya hidup yang relevan pada pemain basket di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Modern
2. Sporty
Orang-orang yang mengarahkan gaya hidupnya dari segi penampilan dalam bidang olahraga.
3. Sehat
Orang-orang yang mengarahkan gaya hidupnya atau aktivitasnya untuk mencapai kesehatan dalam hidup.
Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah, sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.
Gaya hidup akan berkembang pada masing- masing dimensi (aktivitas, minat, opini/AIO). Pada buku yang ditulis James F. Engel, dkk yang didefinisikan oleh Reynold dan Darden (1994:385) AIO didefinisikan sebagai berikut:
Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata.
Interest (minat) adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus
maupun terus menerus kepadanya.
Opinion (opini) adalah “jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan
sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana semacam “pertanyaan”
Dalam hal ini, AIO juga didefinisikan oleh Plummer dalam Assael (1992) sebagai berikut :
Tabel 2.1
Inventarisasi Gaya Hidup
Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri-ciri unit sendiri. Walaupun demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pasar untuk menjual produknya.
M.Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan
Proses di bawah ini menunjukkan bahwa para konsumen biasanya melalui lima tahap/urutan ketika membeli produk.
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengenalan Masalah
Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi tersebut sering
Aktivitas Bekerja Hobi Peristiwa Sosial Liburan Hiburan Anggota Club
Komunitas Belanja Olahraga Minat Keluarga Rumah Pekerjaaan Komunitas Rekreasi Pakaian Makanan Media Prestasi Opini
diketahui secara tiba-tiba pada saat konsumen sedang berjalan-jalan ke toko kue dan melihat roti yang segar serta hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Ada dua bentuk dalam pencarian informasi yaitu:
a. Pencarian bersifat pasif, hanya dengan membaca suatu pengiklanan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pemikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan.
b. Pencarian bersifat aktif, dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk. 3. Evaluasi Alternatif
Kebanyakan konsumen mempertimbangkan beberapa produk dalam keputusan pembelian mereka. Ada dua tahap dalam evaluasi alternatif yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. 4. Keputusan Membeli
serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran. 5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu melalui tindakan-tindakan sesudah pembelian produk tersebut.
N. Merek
Merek adalah nama dan identitas diri. Sebuah merek digunakan sebagai penyebutan dan pembeda dari yang lain.
Pemberian merek pada suatu produk membantu konsumen untuk mengidentifikasi produk dan membantu produsen untuk melakukan segmentasi pasar. Citra me rek merepresentasikan keseluruhan persepsi dari merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut.
Definisi merek menurut Philip Kotler (2003:82) yaitu:
Merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi
semuanya, yang dimaksudkan untuk mendefinisikan barang atau jasa
seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek memberikan manfaat bagi produsen, distributor, dan konsumen.
O. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Angkatan 1999 Jurusan Manajemen dan Akuntansi Terhadap Produk Handphone.
Data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan kuesioner (daftar pertanyaan). Untuk mengetahui profil pengguna handphone digunakan analisis persentase, sedangkan untuk mengetahui tingkat hubungan digunakan analisis Korelasi Product Moment.
Dari analisis persentase diperoleh hasil yaitu sebagian besar responden menggunakan handphone ialah mahasiswi (52%), sebagian besar responden barasal dari Jurusan Manajemen (65,33%) dengan lama penggunaan handphone 1 tahun-1,6 tahun (45,34%) dan pekerjaan orang tua sebagian besar ialah pegawai negri (34,67%), dengan pendapatan orangtua sebesar Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 (41,33%), sarta uang saku responden perbulan sebesar Rp.200.000-Rp.500.000 (47,33%). Dari Analisis Korelasi Product
Moment diperoleh hasil bahwa hubungan gaya hidup dengan keputusan
hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian ditinjau dari sudut eksternal mempunyai nilai r sebesar 0.899. dari Analisis Korelasi Ganda diperoleh hasil bahwa hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian ditinjau dari sudut internal den eksternal mempunyai nilai R sebesar 0.931.
P. Hipotesis
Menurut Supranto (2000:14) hipotesis adalah suatu proporsi kondisi/prinsip yang untuk sementara waktu dianggap benar dan barangkali tanpa keyakinan agar bisa ditarik suatu kesimpulan yang logis dan kemudian dengan cara ini diadakan suatu pengujian tentang kebenarannya dengan menggunakan data-data empiris hasil penelitian.
Hipotesis adalah asusmsi/dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut yang sering dibutuhkan pengecekan. Setiap hipotesis bisa benar/tidak benar dan karenanya memerlukan pene litian sebelum hipotesis itu diterima/ditolak (Sudjana 1989:219). Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis studi kasus yaitu suatu penelitian yang terperinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa la lunya, dan cukup mendalam dan menyeluruh.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian: dilakukan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”.
2. Waktu penelitian: September 2007
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian: pada mahasiswa pemain basket yang menggunakan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN dan UPN “Veteran”. 2. Objek penelitian: sepatu olahraga merek Nike dan Adidas pada
Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran” dilihat dari peran kelompok refe rensi dan motif pembelian terhadap gaya hidup.
D. Variabel Penelitian dan Cara Pengukuran 1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala yang dapat dijadikan objek penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam peristiwa atau gajala yang diteliti. a. Variabel Bebas (Independent Variable)
1) Peran kelompok referensi adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan oleh seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat atau kelompok tertentu yang pandangan atau nilai-nilainya digunakan oleh seseorang sebagai acuan perilaku individu tersebut.
Aspek :
a) Peran informasional dengan atribut jumlah atau banyaknya pengguna dan kua litas mengenai produk tersebut.
Jumlah/banyaknya pengguna adalah jumlah orang yang menggunakan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas. Kualitas mengenai produk adalah ukuran keawetan atau standar kebaikan pada sepatu olahraga merek Nike dan
b) Peran Normatif dengan atribut adanya kewajiban atau tuntutan moral dan kebersamaan.
Kewajiban/tuntutan moral adalah adanya kewajiban atau tuntutan moral dari kelompok dalam penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas untuk memenuhi sebuah harapan.
Kebersamaan adalah rasa kebersamaan akan penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas untuk memenuhi sebuah harapan.
c) Peran identifikasi dengan atribut kegemaran akan pembelian sepatu dan kegiatan yang sama.
Kegemaran akan pembelian sepatu adalah hobby atau kesukaan yang sama dengan kelompok dalam pembelian sepatu olahraga merek Nike dan Adidas.
Kegiatan yang sama adalah aktivitas yang dilakukan sama dengan yang dilakukan oleh kelompok.
2) Motif yaitu dorongan yang datang dalam diri untuk berbuat. Aspek :
a) Motif pembelian primer dengan atribut yang meliputi kebutuhan dan motif ingin tahu.
Kesenangan adalah keadaan akan kesukaan mengenai pembelian dan penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan
Adidas.
b) Motif pembelian selektif dengan atribut yang meliputi desain dan warna.
Desain adalah gambaran dari mana sesuatu dibuat.
Warna adalah tampilan sesuatu sebagai hasil dari pancaran cahaya yang terdiri dari gelombang- gelombang yang berbeda pancarannya dan direfleksikan.
c) Motif pembelian rasional dengan atribut yang meliputi harga dan kualitas.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada sesuatu untuk dijual atau dibeli.
Kualitas adalah ukuran keawetan atau standar kebaikan pada sesuatu.
d) Motif pembelian emosional dengan atribut yang meliputi kebanggan dan kenyamanan.
Kebanggaan adalah kebangganan akan penggunaan sepatu olahraga merek Nike dan Adidas
Kenyamanan adalah keadaan dimana rasa nyaman pada saat seseorang menggunakan sepatu olahraga merek Nike dan
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Gaya hidup yaitu pola hidup seseorang yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Adapun identifikasi gaya hidup yang relevan pada pemain basket dari lima universitas di Yogyakarta adalah:
Aspek :
1) Gaya hidup modern yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat.
Kegiatan dari modern yaitu hal- hal yang baru dilakukan oleh seseorang.
Minat daari modern yaitu minat akan pembelian sepatu dengan tren terbaru.
Opini dari modern yaitu pendapat dalam memilih sepatu olahraga.
2) Gaya hidup sporty yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat.
Kegiatan dari sporty yaitu kegiatan akan berolahraga.
Minat dari sporty yaitu minat akan menonton pertandingan olahraga di televisi.
Pendapat dari sporty yaitu pendapat mengenai penampilan yang
3) Gaya hidup sehat yang dilihat dari kegiatan, minat, dan pendapat. Kegiatan dari sehat yaitu kegiatan dalam menjaga pola makan, istirahat, dan menghindari stress.
Minat dari sehat yaitu minat akan membaca buku-buku kesehatan.
Pendapat dari sehat yaitu pendapat mengenai berolahraga.
2. Cara Pengukuran
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert (rating scale). Skala Likert (rating scale) yaitu sebuah pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom ya ng menunjukkan tingkatan-tingkatan yang dimulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju. Bobot nilai diperoleh berdasarkan tanggapan responden terhadap pernyataan kuesioner. Berikut merupakan bobot nilai yang memberikan untuk setiap tanggapan:
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Metode survei merupakan salah satu dari metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan atau tertulis. Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei yaitu wawancara dan kuesioner.
Penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang sudah ada alternatif jawaban kepada responden, yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa pemain basket pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”.
F. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi dan sampel menurut Indriantoro dan Supomo (2002 : 115) adalah: 1. Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Dalam hal ini populasinya adalah mahasiswa pemain basket pengguna sepatu olaraga merek Nike dan
Wacana, Universitas Sanata Dharma, STIE YKPN, dan UPN “Veteran”. Pada penelitian ini, jumlah populasinya tidak diketahui.
Alasan peneliti memilih lima universitas di atas adalah:
a. Merupakan universitas swasta yang cukup dikenal oleh kalangan masyarakat.
b. Kelima universitas ini terdapat pemain basket yang cukup memiliki prestasi pada bidang olahraga basket.
c. Karena adanya keterbatasan biaya, peneliti memilih universitas yang berada dalam kota yaitu di Yogyakarta.
d. Dengan memilih lima universitas, maka dalam mendapatkan pengembalian data akan lebih mudah karena untuk masing- masing universitas sampel yang diteliti tidak terlalu besar.
2. Sampel
ukuran sampel yang diantaranya jumlah sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 dianggap sudah mewakili populasi. Karena jumlah populasi pemain basket pengguna sepatu olahraga merek Nike dan Adidas tidak diketahui, maka penentuan jumlah responden dari setiap universitas berdasarkan pada pembagian yang sama agar hasil dapat valid. Hasil perhitungan untuk menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut: UAJY : 40 orang STIE YKPN : 40 orang
DUTA : 40 orang UPN : 40 orang USD : 40 orang
Jadi total dari keseluruhan responden adalah 200 orang. 3. Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah cara pengambilan sampel dalam suatu populasi. Kelompok referensi pada penelitian ini adalah semua pemain basket di lima universitas yang telah disebutkan di atas yang populasinya tidak diketahui. Maka penelitian ini menggunakan accidental sampling yang dalam teknik pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap mahasiswa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.
G. Metode Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas (uji kesahihan butir) adalah alat untuk menguji apakah tiap butir benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Untuk mengukur kevalidan kuisioner yang dibagikan kepada responden digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Rumus:
rxy=
( )( )
( )
{
∑
−∑
∑
∑
}
{
∑
∑
−( )
∑
}
− 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Dimana:rxy=koefisien korelasi tiap item N = jumlah sampel atau responden x = nilai item bernomor ganjil y = nilai item bernomor genap
Uji validitas dikatakan valid jika r hitung = r tabel, dan akan menjadi tidak valid jika r hitung < r tabel. Taraf yang digunakan adalah 5%.
2. Uji Reliabilitas
reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Menurut Nugrogo (2005:74) tingkat ttabel = 0,60.
Rumus: −
=
∑
22 1 x j s s k k α Dimana:
α = Koefisien reliabilitas Cronbach Alpha k = Banyaknya belaha n tes
2
j
s = Varian belahan j
2
x
s = Varian skor tes
Untuk mencari varian digunakan rumus :
( )
N N X X∑
−∑
= 2 2 2 δ Dimana: 2δ = Varians butir X = Jumlah skor X Y = Jumlah skor Y N = Jumlah responden
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Uji reliabilitas dikatakan reliabel bila r hitung = r tabel, dan akan menjadi tidak reliabel jika r hitung < r tabel. Jika hasil pengujian memperlihatkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya atau reliabel dan valid, maka kuesioner sahih untuk digunakan.
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui profil karakteristik konsumen yang meliputi: jenis merek sepatu olahraga yang digunakan (Nike dan
Adidas), jenis kelamin dan usia. Rumus:
C = x100
B A
A
+ %
Dimana:
A = Jumlah responden ya ng menjawab A+B = Total responden
C = Nilai persentase responden dalam setiap karakteristik
Untuk persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas atau lebih.
Rumus:
Y’ = a + b1X1+ b2X2 Dimana:
Y’ = Gaya Hidup (variabel dependen) a = Konstan
b1 = Koefisien X1
X1 = Peran Kelompok Referensi b2 = Koefisien X2
X2 = Motif Pembelian
a = Yb1 X 1 - b2 X 2
b1 =
(
)
(
) (
)(
)
(
)(
)
(
)
2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − x x x x y x x x y x xb2 =
(
)
(
) (
)(
)
(
)(
)
(
)
2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − x x x x y x x x y x x Dimana:x1 = X1 -X 1 , X 1 = ?X1/n
3. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial
Untuk menjawab masalah yang pertama, yaitu apakah peran kelompok referensi dan motif pembelian secara parsial berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada ma sing- masing universitas dan semua universitas, adapun langkah- langkah dalam pengujian secara parsial sebagai berikut: a. Perumusan Hipotesis
H0.1: b1 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh peran kelompok referensi terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas.
H0.1: b1 >0, artinya secara parsial ada pengaruh peran kelompok referensi terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas. H0.2:b2 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh motif
pembelian terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas. H0.2: b2 >0, artinya secara parsial ada pengaruh motif pembelian
terhadap ga ya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas.
Nilai kritis dalam hal penentuan pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal dengan memperhatikan tingkat signifikan (α ). Dalam penelitian ini tingkat signifikannya adalah 0,05 (5%) dan dengan derajat bebas (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel penelitian.
Menghitung nilai t hitung masing- masing koefesien regresi dengan rumus menurut Sugiono (2001:224):
sai b ti = i
Dimana:
i
t = t hitung koefisien i
bi = Koefisien regresi variabel i
Sai = Standar error dari I c. Menghitung Kriteria Pengujian
Ha diterima Daerah Ha direima Penerimaan Ho
t tab 0 t tabel
Kurva Distribusi Normal Uji t
4. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan
Uji F dilakukan unt uk melihat pengaruh variabel- variabel peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing- masing universitas dan semua universitas. Langkah- langkah sebagai berikut:
a. Perumusan Hipotesis
H0 : b1 = b2 = 0, artinya peran kelompok referensi dan motif pembelian secara simultan tidak berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa pada masing-masing universitas dan semua universitas. H0 : b1 ? b2 ? 0, artinya peran kelompok referensi dan motif
Menentukan nilai kritis dalam distrib usi F dengan tingkat signifikan (α) adalah 0,05. Untuk mencari nilai F pada tabel perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut pada baris dan taraf nyata. Taraf nyata yang dipakai dalam penelitian ini adalah 5% (0,05). Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel dikurang 1. Untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi jumlah variabel.
Menghitung nilai F hitung dengan rumus :
(
1)
(
1)
/
2 2
− − −R n k
K R F
Dimana:
F = Harga F garis regresi yang dicari
n = Jumlah sampel
k = Banyaknya variabel bebas
R = Kofisien korelasi
c. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis H0diterima bila : Fhitung < Ftabel
Ho diterima Ha diterima
0 F tabel
Kurva Uji F
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau derajat ketepatan yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas (peran kelompok referensi dan motif pembelian) tehadap variabel terikat (gaya hidup). Adapun rumus menurut Sugiono (2001:224) yang digunakan adalah sebagai berikut:
∑
∑
+∑
= 1 1 22 2 2
Y
BAB IV
GAMBARAN UMUM LIMA UNIVERSITAS DAN PERUSAHAAN NIKE DAN ADIDAS
A. Gambaran Lima Universitas Swasta di Yogyakarta
1. Gambaran Umum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) a. Sejarah Singkat
Pendirian Universitas Atma Jaya Yogyakarta digagas pertama kali oleh Drs. A. J. Liem Sioe Siet, yang saat itu menjabat sebagai sekretaris I Ikatan Sarjana Katolik (ISKAT) Cabang Yogyakarta. Gagasan Liem Sioe Siet kemudian dibawa dalam Rapat Umum Anggota ISKAT cabang Yogyakarta, yang saat itu diketuai oleh A. Sutijoso, S.H. dengan A. Djakatirtana, S.H. dan F.X. Soedijana, S.H. sebagai wakil ketua I dan II.
Untuk mewujudkan gagasan ini, pada tanggal 1 November 1964 ISKAT Cabang Yogyakarta membentuk panitia kecil, yang kemudian dapat disebut sebagai pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dengan susunan sebagai berikut :
Ketua : Prof. R. A. Soehardi, S.H. Sekretaris : Drs. A. J. Liem Sioe Siet Anggota : A. Sutijoso, S.H.
Dr. Leo Soekoto, S. J.
Saat itu kelima orang ini dikenal dengan sebutan “Lima Serangkai”. Pada tanggal 13 Mei 1965 “Lima Serangkai” berhasil membentuk Yayasan Universitas katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta, yang sekarang menjadi YAYASAN SLAMET RIJADI YOYAKARTA.
Setelah didahului dengan misa kudus yang dipimpin oleh Romo Dr. Leo Soekoto, S. J. di Gereja Santo Antonius, Kotabaru, maka pada tanggal 27 September 1965, di bawah lindungan Santo Albertus Magnus, kelahiran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta melepaskan diri dari Universitas katolik Atma jaya Jakarta, dan berdiri sendiri dengan nama UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
Rektor, ketua presidiumdan Pimpinan Harian yang pernah memimpin Universitas Atma Jaya Yogyakarta sejak berdiri hingga saat ini adalah sebagai berikut:
1965-1966 : Prof. R.A. soehardi, S.H. [Rektor] 1967-1976 : A. Sutijoso, S.H [Rektor]
1977-1978 : F.X. Soedijana, S.H. [Ketua Presidium] 1979-1978 : R.L.Wahyudi [Rektor]
1984-1985 : Paul W. Suleman, S.H. [Pj. Rektor] 1987-1991 : Drs. Silvester A. Kodhi [Rektor] 1991-1995 : Drs. Silvester A. Kodhi [Rektor] 1995-1999 : Drs. E. Kusumadmo, MM [Rektor] 1999-2003 : Drs. E. Kusumadmo, MM [Rektor] 2003-2007 : Dr. E.F. Slamet S. Sarwono, MBA [Rektor] b. Visi dan Misi
1) Visi
Menjadi kominutas Atma Jaya Yoyakarta yang berjiwa unggul, inklusif dan humanis serta mampu memberi sumbangan pada kualitas kehidupan yang lebih baik melalui pelayanan dalam cahaya kebenaran.
2) Misi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberi sumbangan pada peningkatan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan profesional yang bermanfaat bagi martabat manusia melalui karya yang unggul dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dengan semangat pelayanan dalam cahaya kebenaran.
c. Tujuan
martabat manusia serta warisan budaya melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat dan berbagai pelayanan lain yang diberikan kepada komunitas setempat, nasional, dan internasional dengan semangat pelayanan dalam cahaya. d. Prestasi Bidang Olahraga Basket
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola Basket Universitas Atma Jaya Yogyakarta berdiri sekitar tahun 1968. Mulanya UKM ini dibentuk untuk menyalurkan hobi bermain Bola Basket dari mahasiswa UAJY yang pada saat itu anggotanya belum sebanyak seperti sekarang ini. Namun berkat adanya kesamaan visi dan pengorganisasian yang baik dari para anggotanya, UKM ini terus berkembang dan mulai mengikuti kejuaraan-kejuaraan yang diselenggarakan di tingkat DIY-Jateng dan Nasional. Adapun prestasi yang pernah diraih, diantaranya adalah:
1. Juara I Putri Kejurnas antar PTN/PTS UBAYA CUP 2. Juara II Putra Kejurnas antar PTN/PTS UBAYA CUP 3. Juara II Putri Kejuaraan antar PTN/PTS se Jawa 4. Juara I Putra/i Pekan Olahraga Mahasiswa se DIY 5. Juara I Putra/i STIE CUP se Jateng - DIY
6. Juara I Putra/i STIE CUP se Jateng - DIY
8. Peringkat 8 besar PTN/PTS se Indonesia
9. Menjadi salah satu peserta Liga Bola Basket Mahasiswa Nasional wakil dari DIY
10. Dan masih banyak prestasi yang diperoleh pada kejuaraan regional (Jateng-DIY)
11. Beberapa atlit pernah mengikuti PELATNAS SEA GAMES 12. Beberapa atlit mengikuti PELATDA setiap penyelenggaraan PON
untuk memperkuat Tim PON – DIY
e. Fasilitas yang Dimiliki
Adapun fasilitas yang dimiliki diantaranya adalah perpustakaan, laboratorium, unit kegiatan mahasiswa yang terdiri dari; beladiri, karate, taekwondo, Merah Putih, lapanga n basket, badminton, volley, catur, renang/polo air, bola, marching band, paduan suara, teater, pecinta alam, fotografi, jurnalistik, televisi, kerohanian, dan fasilitas yang lainnya yaitu bank, kantin, fotokopi, bimbingan dan konsultasi, toko buku, komputer dan internet, ruang diskusi, asuransi bagi mahasiswa selama 24 jam.
Universitas Kristen Duta Wacana didirikan pada tahun 1985 sebagai perkembangan dari Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana. Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana didirikan pada tahun 1962 dan Sekolah Tinggi Theologia ini merupakan penggabungan dari Akademi Theologia Jogjakarta dan Sekolah Theologia Bale Wiyata, Malang.
mendapat pengakuan dunia international dengan menerima akreditasi terbaik di seluruh Asia Tenggara dari ATESEA.
Dukungan tidak hanya datang dari pemerintah tetapi juga dari gereja Pengakuan gereja itu nampak dengan semakin banyaknya gereja yang menjadi pendukung Duta Wacana. Kalau pada awalnya sekolah Tinggi Theologia ini hanya di dukung oleh enam gereja saja yaitu: Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Kristen Indonesia Wilayah Jawa Tengah (GKI Jateng), Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Gereja Kristen Indonesia Wilayah Jawa Timur (GKI Jatim), dan Gereja Injili Tanah Jawi (GITJ). Dukungan gereja semakin bertambah dengan bergabungnya Gereja Kristen Indonesia Wilayah Jawa Barat (GKI Jabar), Gerej