i
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP
KREATIVITAS SISWA KELAS XI JURUSAN ELEKTRONIKA
INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Teknik
Oleh :
Enggar Lutfi Meirzal Fauzi NIM. 08518244007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Enggar Lutfi Meirzal Fauzi NIM : 08518244007
Jurusan : Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas : Teknik
Judul : Pengaruh Metode Pemberian Tugas terhadap Kreativitas Siswa Kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, 15 Juli 2013 Yang menyatakan,
v MOTTO
Bersyukur kepada Alloh Yang Maha Esa dan kedua orang tua
Jadikan masa depan lebih baik dari pada masa sekarang
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini, penulis persembahkan kepada:
Yang telah menciptakanku dan memberiku ilmu pengetahuan
Ucapan terimakasih penulis sampaikan pada:
vii
KATA PENGANTAR
Bismillāhirrmānirrahīm
Alhamdulillāhirrabbil’ālamīn, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah kepada hambanya, khususnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir Sripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya ila yaumul qiyamah. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Kreativitas Siswa Kelas XI Jurusan Elektronika Industri Di SMK Muhammadiyah Prambanan” sebagai syarat lulus menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd, MA., selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta
2. Bapak Dr. Moch. Bruri Triyono, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
viii
4. Bapak Herlambang Sigit P, S.T. M.Cs, selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Teknik Mekatronika yang selalu memberikan bantuannya kepada peneliti.
5. Bapak Dr. Soeharto, MSOE., Ed.D., selaku pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang selalu memberi motivasi, arahan selama perkuliahan dan memberi petunjuk selama penyusunan skripsi.
6. Sigit Yatmono, MT, selaku sekretaris penguji pelaksanaan ujian skripsi 7. Hartoyo, M.Pd, MT, selaku penguji utama pelaksanaan ujian skripsi
8. Kedua orang tua, kakak dan seluruh keluarga yang telah memberi doa restu, semangat dan motivasi, sehingga terselesainya studi dan penulisan skripsi ini.
9. Roosliana Apriniarista Perdana Putri dan teman seangkatan yang telah setia menemani dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 10. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah membantu selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas semua amal baik Bapak/Ibu/ Saudara.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis harap semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN... iv
MOTTO ... ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 3
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Diskripsi Teori ... 5
1. Tinjauan tentang Metode Pemberian Tugas ... 5
2. Tinjauan tentang Kreativitas ... 12
B. Penelitian yang Relevan ... 20
C. Kerangka Berfikir ... 21
D. Pertanyaan Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
C. Tata Hubung antar Variabel ... 23
D. Populasi dan Sampel ... 24
x
F. Metode Pengumpulan Data ... 25
G. Instrumen Penelitian ... 25
1. Tabel Kisi-Kisi Instrumen ... 26
2. Uji Validitas ... 27
3. Uji Reliabilitas ... 28
H. Metode Analisis Data... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data ... 33
1. Profil Sekolah dan Gambaran Sejarah Lokasi Penelitian Sekolah ... 33
2. Bukti Keberadan Tugas ... 36
B. Deskripsi Data ... 40
1. Variabel Metode Pemberian Tugas ... 40
2. Variabel Kreativitas ... 44
C. Uji Prasarat Analisis... 47
1. Uji Normalitas ... 48
2. Uji Linieritas ... 48
D. Jawaban Pertanyaan ... 49
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 52
B. Keterbatasan Penelitian ... 52
C. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. 1Instrumen Penelitian, Daftar nama dan Nilai Tugas... 57
Lampiran. 2Hasil Setiap Variabel Mean, Median, Mode, Std.Deviation, Minimum, Maximum, Sum ... 63
Lampiran. 3Uji Persyarat Analisis ... 67
Lampiran. 4Analisis Regresi ... 69
Lampiran. 5 Data Tabulasi Responden ... 72
Lampiran. 6 Peryataan Expert Judgement ... 98
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi penyusunan instrument angket ... 26
Tabel 2. Kriteria presentase pencapaian ... 30
Tabel 3. Bukti keberadaan tugas ... 36
Tabel 4. Distribusi frekuensi metode pemberian tugas ... 41
Tabel 5. Distribusi kecenderungan data variabel metode pemberian tugas .... 43
Tabel 6. Distribusi frekuensi kreativitas ... 45
Tabel 7. Distribusi kecenderungan data variabel kreativitas siswa ... 46
Tabel 8. Rangkuman hasil uji normalitas ... 48
Tabel 9. Rangkuman Hasil uji linearitas ... 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Paradigma antar variabel ... 22
Gambar 2. Tata hubung antar variabel ... 24
Gambar 3. Kurva normalitas 5 kategori ... 30
Gambar 4. Histogram bukti keberaadaan tugas ... 37
Gambar 5. Diagram pie bukti keberaadaan tugas ... 37
Gambar 6. Histogram nilai rata-rata setiap tugas ... 39
Gambar 7. Diagram pie nilai rata-rata setiap tugas ... 39
Gambar 8. Histogram distribusi frekuensi variabel Metode Pemberian Tugas .. 42
Gambar 9. Diagram pie variabel metode pemberian tugas ... 43
Gambar 10. Histogram distribusi frekuensi variabel kreativitas ... 45
xiv
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP
KREATIVITAS SISWA KELAS XI JURUSAN ELEKTRONIKA
INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN
Oleh :
Enggar Lutfi Meirzal Fauzi NIM. 08518244007
ABSTRAK
Proses pembelajaran siswa, terlebih-lebih di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreativitas. Metode pemberian tugas adalah cara penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya. Metode pemberian tugas merupakan bagian dari faktor penentu keberhasilan pendidikan bagi para siswa. Pemberian tugas yang diberikan guru dapat secara individu atau kelompok. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh positif persepsi siswa dalam metode pemberian tugas dengan kreativitas pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta Jurusan Elektronika Industri.
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dokumentasi dan penyebaran angket. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis ex post facto dengan jumlah responden sebanyak 38 siswa, yaitu siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen data yaitu dengan uji validitas dan reliabilitas data.
Dari hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh hasil terdapat Pengaruh positif antara persepsi siswa dalam metode pemberian tugas dengan kreativitas siswa berdasarkan koefisien determinasi 0,249 atau 24,9%. dengan persamaan regresinya Y = 28,73 + 0,851 X, jadi dapat disimpulkan semakin baik pesepsi siswa dalam metode pemberian tugas, maka tingkat Kreativitas siswa menjadi lebih baik, sebaliknya semakin buruk persepsi siswa dalam metode pemberian tugas, maka tingkat kreativitas siswa memburuk.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran siswa, terlebih-lebih di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreativitas. Kreativitas merupakan tindakan berpikir yang imajinatif melalui proses mental dari keinginan yang besar dan disertai komitmen yang menghasilkan gagasan-gagasan baru, bersifat asli, independen, dan bernilai dengan berinteraksi lingkungan sekolah khususnya di SMK, yang merupakan salah satu tempat siswa untuk mendapatkan ilmu tentang kejuruan yang dapat diaplikasikan di dunia industri.
Kenyataannya, sering kali siswa SMK, yang sudah seharusnya mempunyai kreativitas dalam mengembangkan bakat dan keterampilan di bidang kejuruan yang ditekuni, tidak memiliki kreativitas dalam mengembangkan keterampilannya. Sehingga, bakat yang ada pada masing-masing siswa tidak muncul. Hal ini terlebih-lebih, terkadang guru yang tidak mencoba memacu kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, padahal peran guru ini sangat penting dalam menentukan dan memacu kreativitas siswa, melalui metode pembelajaran tertentu.
2
melatih aktivitas, kreativitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar. Hal ini penting karena dalam kegiatan pengajaran tidak
selamanya peserta didik mendapat pengawasan dari guru.
Berdasarkan persoalan diatas, maka penelitian ini ingin mengetahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas siswa Jurusan Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan. Penelitian ini akan dibatasi dengan pengaruh persepsi siswa dalam metode pemberian tugas yang diharapkan mampu menjadi penelitian yang bermanfaat dan menjadi salah satu solusi pada sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Kreativitas Siswa Kelas XI Jurusan Elektronika Industri Di SMK Muhammadiyah Prambanan’’
3
dipelajari secara mendasar untuk digunakan sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan siswa pada dunia industri.
B.Identifikasi Masalah
Dari permasalahan yang diuraikan pada latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi SMK Muhammadiyah Prambanan dalam kreativitas siswa:
1. Kreativitas siswa yang berbeda-beda dipengaruhi oleh banyak faktor.
2. Kurangnya kreativitas siswa dalam mewujudkan suatu karya teknologi baru. 3. Metode yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya
kreativitas.
4. Macam pemberian tugas secara individu dan kelompok.
C.Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan kreativitas siswa melalui persepsi siswa dalam metode pemberian tugas kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan.
D.Rumusan masalah
4 E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Mengetahui kreativitas siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan.
2. Mengetahui pengaruh persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas melalui persepsi siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian di harapkan dapat berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan guna meningkatkan kreativitas siswa dalam mencapai target belajar siswa yang diinginkan dalam mengikuti pelajaran di Jurusan Elektronika Industri.
2. Bagi Peneliti
5 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tujuan penelitian ini, seperti di ungkap pada bab sebelumnya, adalah mengetahui pengaruh pesepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan. Untuk mencapai tujuan itu perlu di lakukan kajian pustaka tentang berbagai hal yang berhubungan dengan teori-teori yang mendukung dan digunakan dalam studi ini.
A. Deskripsi Teori
1. Tinjauan tentang Metode Pemberian Tugas
a. Pengertian Metode
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa) metode bersal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati , dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam konteks ilmiah, metode menyangkut masalah cara kerja; yaitu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Alex Sobur, 2003:42).
6
Bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat diambil kesimpulan bahwa metode ialah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. Pada intinya metode bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran dengan strategi kearah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan dengan merencanakan, kemudian menerapkan rencana-rencana yang telah dibuat dan akhirnya menilai keberhasilan aktivitasnya menurut David A. Jacobsen (Pustaka Pelajar 2009).
7
mempertanggung jawabkan tugas dan penyelesaian tugas dapat secara individual maupun kelompok; 7) Metode eksperimen digunakan dalam pembelajaran dimaksudkan sebagai kegiatan guru atau siswa untuk mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati dengan mata kepala sendiri proses dan hasil belajar; 8) Metode penemuan dapat diartikan para siswa berusaha menemukan sendiri informasi-informasi, data-data, bahan-bahan untuk mencapai tujuan. Metode ini berorientasi pada keaktifan siswa; 9) Metode simulasi adalah suatu tindakan peniruan dari proses yang nyata. Dalam metode simulasi siswa dapat berperilaku sebagai orang lain/tokoh ataupun siswa-siswa dapat terlibat dalam situasi tiruan; 10) Metode pengajaran unit merupakan suatu cara belajar mengajar dimana guru dan siswa mengarahkan dan memusatkan kegiatan mereka pada pemecahan masalah yang telah dirumuskan bersama-sama
b. Pemberian tugas
Pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah, atau buku bacaan ), megumpulkan gambar, bahkan menghasilkan suatu karya teknologi baru yang memajukan mutu pendidikan.
c. Persepsi
8
manusia bukan melui indra saja melainkan seluruh pribadi. Oleh karena itu, apa yang dipersepsikan tergantung pada pengetahuan serta pengalaman guna menanggapi suatu informasi khususnya pada pembelajaran siswa dalam metode pemberian tugas.
Proses persepsi dalam metode pemberian tugas dapat didefinisikan suatu penafsiran, penalaran dan tanggapan siswa saat pembelajaran dengan cara guru memberikan tugas kepada siswa. Tanggapan respon seorang individu terhadap orang lain atau obyek diluar dirinya dibentuk dari cara memandang obyek yaitu metode pemberian tugas.
d. Pengertian Metode Pemberian Tugas
9
pembelajaran hendaknya ada tanya jawab atau diskusi kelas tentang soal-soal yang diberikan guru dan diwajibkan selalu merespon, memanfaatkan waktu luang dengan baik dan mengerjakan tugas dengan semangat tinggi sehingga dapat tepat waktu dalam mengerjakan tugas tersebut sesuai batas waktu yang ditetapkan setelah guru memberikan materi pelajaran; 3) Sikap dan perilaku adalah bertindak, berfikir, berpersepsi dalam menghadapi obyek ide atau situasi terhadap hal-hal tertentu. Menurut Saifuddin Azwar (1995) sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya.
Dari pernyantaan di atas dapat diartikan dalam pembelajaran siswa hendaknya didorong suatu sikap yang dapat melatih kemandirian belajar terutama pada saat mengerjakan tugas untuk memacu siswa agar selalu siap belajar jangan sampai terjadi kebiasaan siswa melakukan hal yang buruk. Sehingga para siswa dapat mempertanggungjawabkan tugas tersebut sesuai batas waktu yang ditetapkan setelah guru memberikan materi pelajaran. Maka dari itu dalam pembelajaran khususnya dalam metode pemberian tugas diperlukan sikap dan tingkah laku untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu agar kesulitan siswa dalam belajar dapat dihindari.
10
menyenangkan; 3) Buatlah pertanyaan yang tidak saja menggali fakta (jawaban yang reproduktif) tetapi juga yang meminta penalaran atau logika dan pemikiran.
Metode pemberian tugas mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan menurut Haryanto (2003:39) sebagai berikut: 1) Kelebihan metode pemberian tugas, yaitu: a) Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas, kreativitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar. Hal ini penting karena dalam kegiatan pengajaran tidak selamanya
peserta didik mendapat pengawasan dari guru; b) Peserta didik mendapat
kesempatan untuk melatih diri bekerja secara mandiri; c) Metode pemberian tugas
dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya; d) Dapat dilakukan secara individu
bisa juga dilakukan secara kelompok, dalam hal ini peserta didik dikelompokkan
dalam kelompok-kelompok kecil. 2) Kekurangan metode pemberian tugas, yaitu: a) Pekerjaan siswa sulit dikontrol (apakah benar mengerjakan tugas atau orang lain); b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi; c) Metode pemberian tugas menuntut tanggung jawab guru yang besar untuk memeriksa dan memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang
dikerjakan oleh peserta didik. Siswa hanya akan belajar jika ada perintah dari
guru.
11
menyertakan tanda tangan orang tua diatas jawaban tugas siswa tersebut; 2) Jika tugas dikerjakan di lingkungan sekolah (misal: perpustakaan, laboratorium) guru perlu mengawasi dan menilai pelaksanaan tugas tersebut, sehingga tugas dikerjakan dengan baik, dikerjakan oleh siswa sendiri; 3) Dalam memberikan tugas harus sesuai dengan tugas yang dikerjakan oleh perorangan (tugas individual) dengan tugas kelompok.
Pelaksanaan tugas seorang guru harus interaktif dan edukatif dalam pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang didalamnya terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa yang diikat oleh suatu tujuan. Dengan banyaknya kegiatan edukatif disekolah dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi pelajaran, maka banyak menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi hal itu, guru sering memberikan tugas-tugas diluar jam pelajaran bertujuan agar siswa lebih mendalam atau lebih menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Dalam penelitian ini, pemberian tugas termasuk kokurikuler dan intrakurikuler. Jadi tugas kokurikuler merupakan merupakan sesuatu yang wajib dikerjakan diluar jam pelajaran sedangkan intrakurikuler tugas yang diberikan pada saat pelajaran berlangsung.
12
Jenis tugas kokurikuler dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan guru, kebutuhan siswa serta sarana dan prasarana yang ada. Tugas kokurikuler yang diberikan memerlukan perencanaan mulai dari persiapan sampai penilaian.
e. Tujuan dan Prinsip-prinsip Pemberian Tugas
Agar pemberian tugas memberikan efek yang baik, maka guru dalam memberikan tugas perlu memperhatikan, mengarahkan dan membimbing siswa sehingga maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Adapun maksud dan tujuan pemberian tugas antara lain: 1) Latihan dan keterampilan, serta untuk menambah kecepatan belajar dan keakuratan belajar; 2) Membaca, meresapkan, dan meringkas apa yang dipelajari; 3) Mendorong siswa untuk bertanggung jawab terhadap pelajaran.
Untuk mencapai maksud dan tujuan pemberian tugas, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Menunjang langsung kegiatan intrakurikuler dan kepentingan belajar siswa; 2) Tidak merupakan beban yang berlebihan bagi siswa; 3) Memerlukan administrasi, monitoring, dan penilai. Pemberian tugas hendaknya dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa, mencari dan menemukan sebab-sebabnya, menghimpun bahan dan menetapkan cara-cara memperbaikinya.
2. Tinjauan tentang Kreativitas
a. Pengertian Kreativitas
13
kemampuan untuk memberiakan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah (Utami Munandar, 2004:25).
Menurut Winkel, dalam kreativitas berpikir atau berpikir kreatif, kreativitas merupakan tindakan berpikir yang menghasilkan gagasan kreatif atau cara berpikir yang baru, asli, independen, dan imajinatif. Kreativitas dipandang sebuah proses mental. Daya kreativitas menunjuk pada kemampuan berpikir yang lebih orisinal dibanding dengan kebanyakan orang lain.
“Creativity is the act of turning new and imaginative ideas into reality. Creativity involves two processes: thinking, then producing. Innovation is the production or implementation of an idea. If you have ideas, but don't act on them, you are imaginative but not creative.” (Linda Naiman)
Linda naiman menggambarkan kreativitas sebagai tindakan yang memutar gagasan-gagasan imajinatif dan bersifat baru ke dalam kenyataan. Kreativitas melibatkan dua proses yaitu pemikiran dan lalu menghasilkan. Inovasi merupakan hasil atau implementasi dari suatu gagasan. Jika seseorang mempunyai gagasan-gagasan tetapi tidak melalui proses-proses itu maka seseorang itu dikatakan orang imajinatif tapi bukan orang kreatif.
“A product is creative when it is (a) novel and (b) appropriate. A novel product is original not predictable. The bigger the concept, and the more the product stimulates further work and ideas, the more the product is creative.”(Sternberg dan Lubart dalam Defying the Crowd Creativity and Economic Development: We are living in the age of creativity)
14
Dari definisi-definisi di atas bahwa kreativitas adalah tindakan berpikir yang imajinatif melalui proses mental dari keinginan yang besar dan disertai komitmen yang menghasilkan gagasan-gagasan baru, bersifat asli, independen, dan bernilai. b. Teori Pembentukan kreatif
Dari berbagai catatan mengenai teori kreativitas yang dikumpulkan sejak masa Yunani Kuno hingga saat ini menunjukkan terdapat lebih dari 45 konsep teori. Namun secara garis besar teori tersebut dikelompokkan menjadi beberapa konsep dasar sebagai penginspirasi cara meningkatkan berpikir kreatif. Teori yang dimaksud tersebut meliputi:
1) Kreativitas sebagai Phisikoanalis untuk berfikir inovatif
15
juga sering muncul dalam tindakan kreatif (1900-1957); c) Carl Jung percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karyakarya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi manusia (1875-1961); d) pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif.
Inovatif adalah kemampuan diri seorang untuk berfikir kreatif meliputi bakat dan ketrampilan melalui proses yang dapat mengekplorasi diri sesuai dengan imajinasi. Inovatif bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovatif dapat berwujud apa saja, mulai dari, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovatif juga bisa dilakukan dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi untuk membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan sebuah produk baru.
2) Proses percaya diri
16
Kreativitas diperoleh bukan tanpa sadar atau secara kebetulan walaupun nampak tidak sengaja, namun percaya diri yang dialami seseorang hanya mungkin terjadi bila perasaannya (mind) terlatih dan mampu menghubungkan suatu kejadian dengan kejadian lain yang tidak berhubungan. Proses percaya diri tergolong menjadi 2, yaitu menurut faktor internal dan faktor eksternal.
a) Faktor Internal
Memunculkan kreativitas diperlukan dimensi tertentu. Dimensi kreativitas tersebut saling terkait, sehingga apabila salah satu fungsi tersebut terhambat akan menyebabkan sintesi berbagai fungsi di otak maupun kreativitas terganggu. Dimensi-dimensi yang dianggap terkait dengan kreativitas meliputi: (1) Rasio/thinking yang bersifat kognitif dan rasional, terukur serta dapat dikembangkan melalui latihan secara sadar; (2) Bakat khusus talent cipta/sensing
merupakan bentuk nyata keadaan bawaan yang membuat seseorang mampu mengkreasi sesuatu yang baru hingga dilihat dan didengar orang lain; (3) Perasaan/feeling sebagai bentuk afektif kondisi emosional yang berperan kuat sebagai kesadaran diri untuk proses aktualisasi; dan (4) Intuisi/intuitive atau firasat, mempunyai peran lebih tinggi dari rasio, digali dari alam bawah sadar atau situasi ketidaksadaran (bukan rasio sadar) yang dapat ditingkatkan menuju pencerahan.
b) Faktor Eksternal
17
munculnya kreativitas meliputi tiga elemen pokok yang saling terkait. Ketiga elemen tersebut adalah kemampuan tertentu, hubungan individu tersebut dengan pekerjaannya, serta interaksi antara individu dengan orang lain baik saudara, maupun kelompoknya.
3) Rasa ingin tahu
Ditinjau dari aspek kehidupan, rasa ingin tahu akan kreativitas sangatlah terasa. Kemajuan teknologi yang meningkat disatu pihak dan ledakan penduduk disertai berkurangnya pesediaan sumber-sumber alami di lain pihak, lebih-lebih lagi menuntut adaptasi secara kreatif dan kemampuan untuk mencari pemecahan yang imajinatif.
Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki ras percaya diri. Pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tidakan. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya. Ciri kreatif lainnya ialah kecenderungan untuk lebih tertarik pada hal-hal rumit.
18
memiliki sistem syaraf lebih peka untuk ranah tertentu, sehingga keingintahuan merupakan salah satu karakteristiknya. Kepekaan ini juga menyebabkan kemampuan memilah antara imajinasi dan realitas (Utami Munandar, 2004:36).
Manusia harus memiliki hasrat ingin tahu. Rasa ingin tahu membuat manusia dapat memecahkan setiap permasalahan dan pemikiran yang ada di dalam fikirannya. Apabila rasa ingin tahu ini dapat dimanfaatkan dengan baik maka akan membawa manusia semakin mengerti dirinya sendiri. Lewat rasa ingin tahu membuat manusia mengetahui kebenaran. Segala sesuatu yang tampak nyata dalam hidup tidak sepenuhnya selalu benar.
4) Ide dan independent
19 c. Pengertian Kreativitas Siswa
Dari uraian sebelumnya, dapat dikemukan bahwa yang dimaksud kreativitas adalah suatu ekspresi tertinggi dari keberbakatan yang ditunjukkan melalui aspek kognitif dengan tindakan dan berpikir divergen maupun konvergen serta aspek afektif mengenai fungsi perasaan/internalisasi nilai. Dalam memecahkan masalah, siswa yang kreativitasnya tinggi akan cenderung menggunakan aspek berpikir divergen maupun konvergen ketika mencari soluasi baru dan apabila akan mempersempit pilihan ketika mencari jawaban. Sementara itu, aspek afektif ditunjukkan melalui sifat inovatif, rasa ingin tahu, independen, percaya diri, toleran terhadap perbedaan situasi (mampu beradaptasi), senang pada kompleksitas (antusias), konsisten dari satu situasi ke situasi lain, intuitif, dan mampu menunda keputusan bila terjadi hambatan.
d. Mengukur Kreativitas Siswa
Secara garis besar, ada dua pendekatan utama untuk mengukur kreativitas seseorang, diantaranya adalah: (1) Pendekatan kemampuan berpikir kreatif (kognitif) serta (2) Pendekatan melalui kepribadian. Salah satu tes yang banyak digunakan diantaranya; tes yang dilakukan Torrance (Test of Creative Thinking) yang melibatkan kemampuan berpikir; atau Tes sindroma kepribadian, contohnya
Alpha Biological Inventory.
20 B. Penelitian yang Relevan
Sebelum penelitian “pengaruh persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan” dilaksanakan, sudah ada penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu:
1. Siti Masruroh (2006) Meneliti tentang Pengaruh Penggunaan Tugas Dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006 jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah responden 36 siswa. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah Ada pengaruh dan hubungan yang berarti positif/baik antara penggunaan tugas dan resitasi dengan hasil belajar matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel siswa kelas 2 semester 2 tahun pelajaran 2005/2006. Besar pengaruh dari penggunaan metode tugas dan resitasi terhadap hasil belajar matematika sebesar 51,56%, sedangkan 48,44% disebabkan oleh faktor lainnya seperti bakat, kecerdasan, sarana dan prasarana, lingkungan dan sebagainya.
21
3. Dewi A. Sagitasari (2010) Meneliti tentang hubungan antara kreativitas dan gaya belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP di Godean jenis penelitian kuantitatif dengan jumlah responden 340 siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menunjukkan siswa kelas VII SMP di Godean cenderung cukup tinggi memiliki kreativitas.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan deskripsi teoritis di atas maka selanjutnya diajukan kerangka berpikir dan model hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yaitu tentang kreativitas siswa Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan maka yang mempengaruhi kreativitas siswa adalah metode pemberian tugas melalui persepsi siswa. Faktor tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan variabel tersebut.
Dalam proses pembelajaran siswa hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreativitas, dimana kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang hal ini berkaitan dengan bakat, Oleh karena itu persepsi metode pemberian tugas dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran. Sehingga para siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.
22
tugas melui persepsi siswa berpengaruh langsung positif terhadap kreativitas siswa.
Adapun Paradigma antar variabel sebagai berikut:
Keterangan :
: Hubungan Variabel Metode Pemberian Tugas dengan Kreativitas
Gambar 1. Paradigma antar variabel
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian kajian teori, penelitian yang relevan dan kerangka berfikir, maka dapat diajukan sebagai berikut :
“Bagaimanakah persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan”
Metode pemberian
23 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis ex post facto. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Prambanan Kabupaten Sleman Yogyakarta, kelas XI Jurusan Elektronika Industri. Waktu penelitian adalah tanggal 6 - 8 November 2012.
C. Tata Hubung Antar Variabel Penelitian
24
Gambar 2. Tata hubungan antar variabel Keterangan :
X = Metode Pemberian Tugas Y = Kreativitas
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 38 siswa SMK Muhammadiyah Prambanan Kabupaten Sleman Yogyakarta, kelas XI Jurusan Elektronika Industri. Populasi tersebut terdiri dari 36 siswa putra dan 2 siswa putri. Karena jumlah populasinya kurang dari 100, maka keseluruhan populasi penelitian dijadikan sebagai sampel yaitu 38 siswa sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Persepsi metode pemberian tugas adalah suatu tanggapan siswa dalam penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas agar murid melakukan kegiatan belajar secara mandiri, kemudian harus dipertanggungjawabannya, sehingga sikap dan perilaku siswa dapat diketahui dari hasil tugasnya atau pada saat mengerjakanya. Tugas dapat merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara mandiri maupun kelompok.
2. Kreativitas adalah tindakan berpikir yang inovatif melalui proses mental percaya diri dari keinginan yang besar dan disertai komitmen rasa ingin tahu yang tinggi menghasilkan gagasan-gagasan baru, independen.
25 F. Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa Jurusan Elektronika Industri. Jenis angket dalam penelitian ini adalah tertutup yang bentuk angketnya berupa daftar cek (check list).
2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini sebagai data pelengkap saja, pada variabel persepsi siswa dalam metode pemberian tugas. dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang ada disekolah, yaitu berupa:
a. Profil Sekolah dan Gambaran Sejarah Lokasi Penelitian b. Bukti keberadaan tugas
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner, yang diberikan kepada responden. Angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup yaitu, suatu angket yang pertanyaan dan alternative jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan.
Pengisian angket ini dengan cara setiap responden harus memilih satu di antara 4 alternatif jawaban yang ada dari masing-masing item, tidak ada jawaban benar atau salah, setiap jawaban mempunyai skor berbeda.
26
[image:40.595.142.524.142.399.2]Kisi-kisi penyusunan instrument angket adalah sebagai berikut: Tabel 1. kisi-kisi penyusunan instrument angket
No. Variabel Indikator Nomor Butir
Soal
Jumlah Butir 1. Persepsi
metode pemberian tugas
a. Mandiri mengerjakan tugas
b. Bertanggung jawab c. Sikap dan perilaku
2,5,10,11,13 1,6,7,8,9,12 3,4,14,15 5 6 4
Jumlah 15
2. Kreativitas a. Inovatif b. Percaya diri c. Rasa ingin tahu d. ide / independent
2,5,11,14,18,19 4,8,9,13,17,21 1,6,15,16,20,22 3,7,10,12,23 6 6 6 5
Jumlah 23
Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka kemudian membuat item-item pertanyaan disertai alternatif jawaban yang kemudian disusun sebagai pedoma pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang harus diikuti oleh subyek penelitian.
Dengan pemberian skor/penilaian sebagai berikut: a. Jika pertanyaan positif
Selalu = 4
27 b. Jika pertanyaan negatif
Selalu = 1
Sering = 2 Kadang-kadang = 3 Tidak pernah = 4 1) Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Sebuah angket dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan kata dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrument adalah dengan konsultasi langsung dengan para ahli (judgment expert). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrumen diperoleh dengan cara uji validitas oleh para ahli (judgment expert). Cara ini untuk menganalisa dan mengevaluasi secara sistematis apakah butir-butir instrumen telah memenuhi apa yang hendak diukur.
Instrumen disusun sesuai dengan rancangan kisi-kisi instrumen yang ditetapkan dan berdasarkan isi teori yang dipakai. Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing atau dengan para ahli di bidangnya
28 2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang terbukti valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan instrument atau data yang diteliti. Pengukuran reliabilitas tersebut dengan rumus:
− −
=
∑
22 11 1 1 t b k k r σ σ Dimana :
r11 = koefisien reliabilitas alpha
k = banyaknya butir soal
σt = variabel total
Σσb2 = jumlah variabel Kriteria besarnya koefisien reliabilitas adalah: 0,80 < r11≤ 1,00 reliabilitas sangat baik
0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas baik
0,40 < r11≤ 0,60 reliabilitascukup
0,20 < r11≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 < r11≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
Atau dapat juga dengan membandikan dengan r tabel jika ri > r tabel maka
instrumen tersebut reliabel begitu jaga sebaliknya. Berdasarkan data yang telah diperoleh maka reliabilitas instrumen pada masing-masing variabel adalah:
H. Metode Analisis D
Metode data adal dihasilkan suatu kesim ini meliputi analisis d 1. Analisis Diskripti
Untuk mendeskrip dengan perhitungan deskriptif diperoleh h dan standar deviasi (σ untuk masing-masing Jenis data penel pencapaian data ordi angket digunakan 4 (e kadang (2) dan tidak menentukan adanya diperoleh dari perhit digunakan untuk men ideal dan mean ideal d kedalam 5 kriteria ata kurva normal yang ter 5 skala 1 skala
29 is Data
dalah suatu cara yang dilakukan untuk meng simpulan yang tepat. Analisis yang digunakan d s deskriptif, pengujian prasarat analisis dan peng iptif
kripsikan data setiap variabel dalam penelitia n statistik deskriptif dan analisis regresi. D
harga modus (Mo), median (Md), mean (X
σ ) yang akan ditampilkan distribusi frekuens ng variabel.
nelitian ini adalah data ordinal, untuk me rdinal yang ada dirubah ke bentuk interval.
(empat) pilihan jawaban,yaitu: Selalu (4), Seri ak pernah (1). Empat pilihan jawaban di atas d
a gradasi yang akan dirubah ke bentuk in rhitungan skor minimal dan skor maksimal encari standar deviasi ideal dan mean ideal. al digunakan untuk menentukan interval presen atau kategori. Pembagian jarak interval dicari d terbagi menjadi 5 skala.
ala = 6 SDi ala = SDi = 1,2 SDi
engolah data agar n dalam penelitian engujian hipotesis.
tian ini dilakukan . Dengan analisis ), variansi (σ2) ensi dan histogram
30
[image:44.595.207.472.117.250.2]Kurva bertitik tolak dari mean yang menempati jarak antara -0,6 SDi sampai +0,6 SDi.
Gambar 3. Kurva normalitas 5 kategori
Rekomendasi yang diberikan terhadap presentase pencapaian yang diperoleh dengan cara mencari skor ideal, yaitu skor yang mungkin dicapai jika semua item dapat dijawab dengan benar. Mean ideal dan Standar Deviasi ideal dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Mi = ½ (skor tertinggi + skor terendah) SDi = 1/6(skor tertinggi – skor terendah)
Berdasarkan gambar kurva normalitas dan perhitungan skor ideal, maka dapat dibuat tabel kriteria presentase pencapaian sebagai berikut:
Tabel 2. Kriteria Presentase Pencapaian
Interval Kriteria
Mi + 1,8 (SDi) s.d Skor tertinggi Sangat baik Mi + 0,6 (SDi) s.d Mi + 1,8 (SDi) baik
Mi - 0,6 (SDi) s.d Mi + 0,6 (SDi) Sedang Mi - 1,8 (SDi) s.d Mi - 0,6 (SDi) Rendah Skor terendah s.d Mi - 1,8 (SDi) Sangat Rendah
M
[image:44.595.148.471.538.666.2]31 2. Uji Persyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan agar hasil analisis data benar-benar memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal, dan apakah hubungan antar variabelnya linier, dari pengumpulan data. Untuk maksud diatas, maka perlu diadakan uji prasyarat analisis korelasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel dalam penelitian ini datanya berdistribusi normal atau tidak sebagai persyaratan pengujian hipotesis. Untuk menguji normalitas dapat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (KS).
Untuk menguji normalitas dengan uji KS digunakan formula
2 1 2 1
36
.
1
n
n
n
n
KS
×
+
=
Keterangan:KS = Harga kolmogorov-smirnov yang dicari n1= Jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh
n2= Jumlah sampel yang diharapkan
32 b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linear. Uji linearitas dilakukan dengan uji statistik F.
Untuk menguji linearitas dengan uji F digunakan rumus:
res reg reg
Rk
Rk
F
=
Keterangan:
Freg = Harga F garis linear
Rkreg= Rerata kuadrat regresi
Rkres= Rerata kuadrat residu
Kriteria yang digunakan adalah, jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel maka korelasi atau hubungan berbentuk linear dan sebaliknya jika F-hitung lebih besar dari F-tabel maka korelasinya tidak berbentuk linear.
3. Analisis Regresi Linier sederhana
Regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Rumus persamaan regresi linear sederhana untuk mengetahui hubungan secara positif atau negatif dapat dijabarkan sebagai berikut:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
33 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh metode pemberian tugas terhadap kreativitas.
A. Pengumpulan Data
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari :
1. X = variabel bebas; Metode Pemberian Tugas (independent variable) 2. Y = variabel terikat; Kreativitas (dependent variable)
Populasi pada penelitian ini sekaligus sebagai sampel yaitu siswa jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan dengan jumlah siswa 38 siswa jurusan Elektronika Industri. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket dan dokumentasi yang mendukung khususnya untuk variabel metode pemberian tugas yaitu profil sekolah, gambaran sejarah lokasi penelitian dan bukti keberadaan tugas siswa kelas XI jurusan Elektronika Industri. 1. Profil Sekolah dan Gambaran Singkat Sejarah Lokasi Penelitian
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta beralamat di Dukuh Gatak, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Secara geografis SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta berbatasan dengan:
Sebelah Selatan : Pegunungan Bokoharjo
34
Sebelah Barat : Lapangan dan Kantor Kepala Desa Bokoharjo Sebelah Timur : Persawahan.
Lembaga pendidikan teknik ini bernama Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Prambanan yang lazim disingkat dengan SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta. SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta didirikan pada tanggal 1 Januari 1967 oleh Bapendapca Prambanan Marzuni Saleh SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta pada saat itu membuka juruan Geologi/ Pertambangan.
Kehadiran SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta pada saat itu masih terasa asing untuk masayarakat Prambanan dan sekitarnya. Namun demikian para pengurus dengan penuh rasa tanggungjawab berusaha menghidupkan sekolah tersebut demi syiarnya kehidupan Muhammadiyah di Prambanan dan sekitarnya. Sekolah berjalan walaupun dalam kondisi yang memprihatinkan, dan untuk pertama kalinya sekolah mempunyai 28 orang siswa adapun lokasinya terletak di sebelah selatan panggung Sendratari Ramayana.
Pada Tahun kedua perkembangan sekolah tidak menggembirakan tapi justru memprihatinkan. Kondisi ini terjadi karena :
a. Kekurangan tenaga tetap yang memadai. b. Kesulitan sumber dana untuk fasilitas KBM. c. Kekurangan bahan dan alat untuk praktikum d. Kekurangan calon siswa.
35
Untuk mengatasi hal tersebut, para pendiri secara mufakat membuat sabuah kebijakan bahwa barang siapa yang menjadi siswa baik lulus SMP ataupun tidak lulus bebas uang SPP selama 1 Tahun. Keputusan tersebut membuat masyarakat tertarik, terbukti dengan bertambahnya siswa menjadi 38 siswa.
Atas saran Kepala Bidang Pendidikan Teknik Propinsi DIY maka pada tahun 1977 SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta membuka Jurusan Mesin. Dan mulai tahun tersebut perkembangan sekolah sudah tampak menggembirakan. Sedikit demi sedikit peralatan dan bahan-bahan praktik dapat dicukupi. Yang paling menggembirakan adalah pada saat pelaksanaan ujian, pada saat itu Jurusan Mesin diberi kepercayaan melaksanakan ujian sendiri.
Pada tahun 1986 diatas tanah seluas 2.000 m2 sekolah membangun lagi 5 lokal kelas, 2 ruang praktik listrik, lapangan bulutangkis, lapangan upacara yang dapat digunakan untuk olahraga tennis serta merehabilitasi beberapa gedung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kanwil Depdikbud Propinsi DIY menyelenggarakan akreditasi untuk sekolah-sekolah swasta dilingkungan Kanwil Depdikbud Propinsi DIY dan saat itu SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta memperoleh jenjang akreditasi dengan status DISAMAKAN.
36 2. Bukti Keberadaan Tugas
Adapun beberapa metode pemberian tugas yang telah diterapkan di SMK Muhammadiyah Prambanan khususnya jurusan Elektronika Industri kelas XI antara lain tugas rumah, tugas kelas, tugas lab., tugas praktek individu, tugas praktek. kelompok.
Tabel 3. Bukti keberadaan tugas
No. Jenis Tugas Nama Tugas Jumlah
Tugas
Persentase (%) 1. Tugas rumah
Browsing internet, Membuat rangkaian sederhana, Mengerjakan soal
3 12,5
2. Tugas kelas
Membaca alat ukur, Mempelajari K3,
Mempelajari penggunaan alat-alat bengkel,
Mengerjakan soal
4 16,67
[image:50.595.113.500.255.691.2]3. Tugas lab.
Gambar teknik, Browsing internet, Instal komputer, Mengoperasikan komputer
4 16,67
4.
Tugas praktek individu
Menyolder, Merakit trainer pnematik, Merakit trainer DDML, Instal komputer, Merakit komputer, Teknik memrogram mikrokontroler,
Penggunaan alat bengkel
7 29,16
5.
Tugas praktek kelompok
Membuat power suply, Perbaikan audio video, Mikrokontroler, Merakit trainer pneumatik, Merakit trainer DDML, Merakit PLC
6 25
Berdasarkan distr histogram dan diagran
Gambar 4. Histogram
Gambar 5. Diagram p
Tugas Rumah
Tugas Prak. Ind
37
istribusi frekuensi pada tabel di atas dapat diga ran pie sebagai berikut:
m bukti keberaadaan tugas
pie bukti keberaadaan tugas
13%
17%
17% 29%
25%
ah Tugas Kelas Tugas Lab
. Individu Tugas Praktek Kelompok
igambarkan dalam
38
Dengan melihat tabel 3 mengenai bukti beberadaan tugas, hasil di atas menunjukkan bahwa siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan jurusan Elektronika Industri kelas XI dapat diketahui bahwa jumlah tugas rumah sebanyak 3 (12,5%), tugas kelas sebanyak 4 (16,67%), tugas lab. sebanyak 4 (16,67%), tugas praktek individu sebanyak 7 (29,16%), sedangkan tugas praktek kelompok sebanyak 6 (25%). Dilihat dari karakteristiknya prosentase, tugas yang paling banyak adalah tugas praktek individu hal ini di karenakan untuk mendorong kemandirian dan kreativitas setiap siswa.
Gambar 6. Histogram
Gambar 7. Diagram p Dengan melihat rata-rata setiap tuga Muhammadiyah Pram bahwa jumlah nilai
65 70 75 80 85 90 Tugas Rumah 88,6 P ro se n ta se N il a i R a ta -r a ta ( % ) 19% Tugas Rum Tugas Lab. Tugas Prak 39 m nilai rata-rata setiap tugas
pie nilai rata-rata setiap tugas
at lampiran daftar nama dan nilai tugas siswa gas hasil di atas menunjukkan bahwa ambanan jurusan Elektronika Industri kelas XI
tugas rumah sebanyak 3367 dengan rata-ra
gas ah
Tugas Kelas Tugas Lab. Tugas Prak. Individu Tugas Prakte Kelomp 88,6 87,39 79,13 75,92 75, Jenis Tugas 22% 21% 19% 9% 19%
umah Tugas Kelas
ab. Tugas Prak. Individu
raktek Kelompok
a mengenai, nilai siswa di SMK XI dapat diketahui rata 88,6 (22%),
ugas aktek ompok
40
tugas kelas sebanyak 3321 dengan rata-rata 87,39 (21%) ,tugas lab. sebanyak 3007 dengan rata-rata 79,13 (19%), tugas praktek individu sebanyak 2885 dengan rata-rata 75,92 (19%) sedangkan tugas praktek kelompok sebanyak 2877 dengan rata-rata 75,71 (19%).
B. Deskripsi Data
Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI sebanyak 38 siswa jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan. Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari variabel berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Deskripsi data berikut ini disajikan informasi meliputi
mean. median, mode dan standard deviation. Deskripsi data variabel secara rinci dapat dilihat dalam uraian berikut ini.
1. Persepsi Metode Pemberian Tugas
41
bernilai dua, “KK” untuk pernyataan kadang-kadang jika pernyataan positif bernilai dua dan jika negatif bernilai tiga, dan “TP” atau tidak pernah jika pernyataan positif bernilai satu jika negatif bernilai empat.
Setelah itu dilakukan tabulasi data angket metode pemberian tugas, Berdasarkan persepsi siswa yang diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada responden sebanyak 38 siswa, besarnya nilai maksimum adalah 55 dan nilai minimum adalah 32. Nilai tersebut untuk mencari rentangan di mana 55-32 = 23 dengan n=38, diperoleh rentangan 23, banyaknya kelas interval(K) = 1+3,3 (log n) adalah 6,21 dibulatkan menjadi 6, Panjang interval (p) 4 . Hasil analisis menggunakan program SPSS Versi 17.0 menunjukkan harga mean sebesar 43,82
[image:55.595.127.464.421.572.2]median sebesar 44, mode sebesar 48 dan standard deviation sebesar 5,19. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Persepsi Metode Pemberian Tugas
Metode Pemberian Tugas
No Interval Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif
1 30-34 1 2,63 2.63
2 35-39 8 21,05 23.68
3 40-44 11 28,95 52.63
4 45-49 14 36,84 89.47
5 50-54 3 7,90 97.37
6 55-59 1 2,63 100,00
TOTAL 38 100,00
Gambar 8. Histog Identifikasi katego tugas dalam penelitian di atas. Pada perseps instrumen, sehingga d
Skor terendah Skor tertinggi Mi = ½ (sk Mi = ½ (1 SDi = 1/6 ( SDi = 1/6 ( Berdasarkan d frekuensi kecenderung 0 2 4 6 8 10 12 14 30-34 1 F re kue ns i F re kue ns i 42
ogram distribusi frekuensi metode pemberian tu egori kecenderungan atau tinggi-rendahnya me tian ini didasarkan pada lima kategori dengan k epsi metode pemberian tugas diukur menggu a diperoleh:
ah = 1 x 15 = 15 gi = 4 x 15 = 60
(skor tertinggi + skor terendah) 15 + 60) = 37,5
6 (skor tertinggi – skor terendah) 6 (60 – 15) = 7,5
data tersebut di atas, maka dapat dibuat ungan sebagai berikut:
34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59
1 8 11 14 3 1 Interval tugas metode pemberian n ketentuan seperti gunakan 15 butir
at tabel distribusi
Tabel 5. Distribusi ke
No Interva
1 51 s.d 2 42 s.d 3 33 s.d 4 24 s.d 5 15 s.d Jumla Hasil distribusi k disajikan pada tabel d
Gambar 9. Diagra Hasil di atas men jurusan Elektronika In yang termasuk dalam 29%, termasuk dalam kategori sangat rendah
sanga
43
kecenderungan data persepsi metode pemberian rval Frekuensi Kategori Persen
.d 60 4 Sangat baik
.d 50 22 baik
.d 41 11 Sedang
.d 32 1 Rendah
.d 23 0 Sangat rendah
lah 38
i kecenderungan data variabel metode pember l di atas dan dapat digambarkan dalam diagram
gram pie persepsi metode pemberian tugas enunjukkan bahwa siswa di SMK Muhammadi a Industri kelas XI dalam kategori sangat baik lam kategori baik sebanyak 58%, kategori se lam kategori rendah sebanyak 3%, dan yang
dah sebanyak 0%.
10%
58% 29%
3% 0%
Metode Pemberian Tugas
angat baik baik sedang rendah sangat rendah
ian tugas sentase (%) 10,53 57,89 28,95 2,63 0 100
berian tugas yang m pie berikut:
adiyah Prambanan ik sebanyak 10%, sedang sebanyak g termasuk dalam
44
Berdasarkan tabel distribusi kecenderungan variabel, dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa dalam metode pemberian tugas di SMK Muhammadiyah Prambanan jurusan Elektronika Industri tergolong baik.
2. Kreativitas
Untuk memperoleh data Kreativitas siswa, penulis membuat angket yang terdiri dari 23 pertanyaan yang dijawab siswa yang berisi tentang indikator-indikator kreativitas siswa. Dari 23 butir pertanyaan tersebut diuji kevaliditasannya dan hasilnya valid. 23 pernyataan tersebut kemudian disebarkan kembali kepada siswa SMK Muhammadiyah Prambanan jurusan Elektronika Industri yaitu siswa kelas XI. Waktu pengisian angket dilaksanakan dalam waktu 30 menit. Tugas responden hanya memberikan tanda contreng atau cheklis (√) pada tanda “SL” untuk pernyataan selalu jika pernyataan positif bernilai empat dan jika negatif bernilai satu, “SR” atau sering jika pernyataan positif bernilai tiga dan jika negatif bernilai dua, “KK” untuk pernyataan kadang-kadang jika pernyataan positif bernilai dua dan jika negatif bernilai tiga, dan “TP” atau tidak pernah jika pernyataan positif bernilai satu jika negatif bernilai empat.
menggunakan program
[image:59.595.135.469.171.325.2]median sebesar 67,00 Tabel 6. Distribus
No Interval
1 46-51 2 52-57 3 58-63 4 64-69 5 70-75 6 76-81 TOTAL Berdasarkan d dalam histogram seba
Gambar 10. Histo Identifikasi kateg penelitian ini didasark variabel kreativitas di
Skor terendah Skor tertinggg
45
ram SPSS Versi 17.0 menunjukkan harga mea
00 mode sebesar 55 dan standard deviation sebe usi Frekuensi Kreativitas
Kreativitas Siswa
Frekuensi Persentase Persentas Kumulati
3 7,89 7.89
5 13,16 21.05
6 15,79 36.84
10 26,32 63.16
8 21,05 84.21
6 15,79 100,00
38 100,00
n distribusi frekuensi pada tabel di atas dap bagai berikut:
stogram distribusi frekuensi variabel kreativitas tegori kecenderungan atau tinggi-rendahnya kr arkan pada lima kategori dengan ketentuan sepe diukur menggunakan 23 butir instrumen, sehin ah = 1 x 23 = 23
ggi = 4 x 23 = 92
ean sebesar 66,03 ebesar 8,84.
tase atif
apat digambarkan
itas
kreativitas dalam eperti di atas. Pada
[image:59.595.135.460.374.565.2]Mi = ½ (sk Mi = ½ (23 SDi = 1/6 ( SDi = 1/6 ( Berdasarkan da frekuensi kecenderung Tabel 7. Distrib
[image:60.595.157.491.464.677.2]No Interv 1 78 s.d 2 64 s.d 3 50 s.d 4 36 s.d 5 23 s.d Jumla Hasil distribusi tabel di atas digambar
Gambar 11. D
46
(skor tertinggi + skor terendah) 23 + 92) = 57,5
6 (skor tertinggi – skor terendah) 6 (92 – 23) = 11,5
data tersebut di atas, maka dapat dibuat ungan sebagai berikut
ribusi kecenderungan data variabel kreativitas si rval Frekuensi Kategori Pers
.d 92 5 Sangat baik
.d 77 19 baik
.d 63 13 Sedang
.d 49 1 Rendah
.d 35 0 Sangat rendah
lah 38
si kecenderungan data variabel kreativitas yang barkan dalam diagram pie berikut:
Diagram pie variabel Kreativitas
t tabel distribusi
s siswa ersentase (%) 13,16 50 34,21 2,63 0 100
47
Hasil di atas menunjukkan bahwa siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan jurusan Elektronika Industri kelas XI dalam kategori sangat baik sebanyak 13%, yang termasuk dalam kategori baik sebanyak 50%, kategori sedang sebanyak 34%, termasuk dalam kategori rendah sebanyak 3%, dan yang termasuk dalam kategori sangat rendah sebanyak 0%.
Berdasarkan tabel distribusi kecenderungan variabel, dapat disimpulkan bahwa Kreativitas di SMK Muhammadiyah Prambanan jurusan Elektronika Industri tergolong baik.
C. Uji Persyarat Analisis
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yang lebih lanjut akan dibahas sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel dalam penelitian ini datanya berdistribusi normal atau tidak sebagai persyaratan pengujian hipotesis. Untuk proses uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS).
Uji normalitas untuk data penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika harga yang diperoleh lebih dari 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal.
Selanjutnya hasil pengolahan dari uji normalitas semua variabel secara garis besar disimpulkan seperti yang tercantum berikut ini:
48 Tabel 8. Rangkuman hasil uji normalitas
NO. Variabel Penelitian Notasi Harga KS Keterangan
1. Persepsi Metode Pemberian Tugas
X 0,973 Normal
2. Kreativitas Y 0,976 Normal
a. Persepsi Metode Pemberian Tugas
Dari ringkasan tabel uji normalitas didapatkan harga KS sebesar 0,973. Dasar pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika lebih dari 0,05 maka dinyatakan normal. Sehingga dapat disimpulkan data pada variabel metode pemberian tugas berdasarkan persepsi siswa di SMK Muhammadiyah Prambanan jurusan Elektronika Industri kelas XI adalah normal.
b. Kreativitas
Dari ringkasan tabel uji normalitas didapatkan harga KS sebesar 0,976. Dasar pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika lebih dari 0,05 maka dinyatakan normal. Sehingga dapat disimpulkan data pada variabel kreativitas di SMK Muhammadiyah Prambanan jurusan Elektronika Industri kelas XI adalah normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh yang linear atau tidak terhadap variabel terikatnya. Untuk kriteria pengujian pada penelitian ini dengan Deviation From Linearity jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 dinyatakan mempunyai hubungan yang linear.
49 Tabel 9. Rangkuman Hasil uji linearitas
Variabel Signifikansi Keterangan
Kreativitas dengan Persepsi Metode
Pemberian Tugas 0,001 Linear
Berdasarkan hasil uji linearitas antara variabel Kreativitas (Y) dengan persepsi siswa dalam metode pemberian tugas (X), diketahui bahwa nilai signifikansi 0,001. Dengan demikian terdapat hubungan yang linear antara Persepsi siswa dalam metode pemberian tugas dengan kreativitas siswa. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi yang didapat lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05).
D. Jawaban Pertanyaan
Merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi sederhana
“Persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terdapat pengaruh terhadap Kreativitas jurusan Elektronika Industri kelas XI di SMK Muhammadiyah Prambanan, Sleman.”
Dari perhitungan dengan menggunakan SPSS 17 didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil uji regresi linear X terhadap Y
Variabel Koefisien
a 28,73
b 0,851
R 0,499
R2 0,249
thitung 3,459
50 Persamaan garis regresi linier
Dari Tabel 10 tersebut diperoleh besarnya konstanta (a) = 28,73 dan nilai koefisien regresi (b) = 0,851, sehingga persamaan regresi linear sederhananya sebagai berikut:
Y = a + b X
Y = 28,73 + 0,851 X
Angka-angka pada persamaan di atas dapat diartikan bahwa jika variabel Xmengalami kenaikan 1, maka variabel Y akan naik sebesar 0,851.
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,499 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,249. Artinya adalah kreativitas siswa di jurusan Elektronika Industri kelas XI di SMK Muhammadiyah Prambanan, Sleman ditentukan oleh 24,9 % variabel metode pemberian tugas. Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa kelas XI jurusan Elektronika di SMK Muhammadiyah Prambanan berdasarkan hasil analisis data .
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Kreativitas Siswa Kelas XI Jurusan Elektronika Industri Di SMK Muhammadiyah Prambanan.
51
maka kreativitas yang terbentuk akan semakin baik. Penelitian ini dapat dikatakan “Ada pengaruh persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan”.
Berdasarkan hasil analisis data di atas, persepsi metode pemberian tugas di SMK Muhammadiyah Prambanan Siswa Kelas XI Jurusan Elektronika Industri ditentukan oleh 24,9 % variabel metode pemberian tugas dengan kreativitas. Jadi 75,1 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi kreativitas siswa selain persepsi siswa dalam metode pemberian tugas. Dengan demikian persepsi siswa dalam metode pemberian tugas merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya kreativitas baik secara tugas individu maupun kelompok untuk mewujudkan suatu karya teknologi baru khususnya di SMK.
52 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian tentang pengaruh metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa, dengan menggunakan analisis statistik teknik analisis regresi, yang dilakukan terhadap siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kreativitas siswa kelas XI jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta tergolong baik.
2. Terdapat pengaruh antara persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa kelas XI jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta, ditunjukkan dengan persamaan regresi Y = 28,73 + 0,851 X, dengan koefisien determinasi sebesar 0,249 yang menunjukkan persentase sebesar 24,9%. Jadi 75,1 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain selain metode pemberian tugas.
B. Keterbatasan Penelitian
53
a) Menjelaskan judul bahwa pengaruh metode pemberian tugas kurang tepat akan tetapi pengaruh persepsi siswa dalam metode pemberian tugas.
b) Penelitian tentang pengaruh metode pemberian tugas terhadap kreativitas akan lebih tepat menggunakan pendekatan eksperimen, namun dalam penelitian ini pendekatan ex post facto.
c) Hasil analisis variabel persepsi siswa dalam metode pemberian tugas terhadap kreativitas sangat lemah, jadi masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kreativitas.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tentang pengaruh metode pemberian tugas terhadap kreativitas siswa kelas XI jurusan Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman Yogyakarta ditinjau dari persepsi siswa, sehingga dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
Metode pemberian tugas mempunyai pengaruh positif terhadap kreativitas siswa, maka bagi guru diharapkan mampu memperhatikan siswanya demi menciptakan mutu pendidikan yang lebih baik guna membentuk suatu karya teknologi bar