Oleh fihak imperialis/kolonialis pembikinan mesin2 sendiri bagi keper luan masjarakt Indonesia, mungkin dipandamg sebagai tudjuan jang ter lampau djauh, terlampau „ambitious”, sebagai jang djuga mereka ketjam rentjana2 pembangunan negara2 jang menganut politik babas dan aktif, dengan perkataan „ambitious” (terlampau ingin akan kemegahan). Tapi kebehasan ekonomi dari tjengkeraman imperialis akan djuga tidak dinilai dan dirasakan setjara wadjar oleh negara2 imperialis, karena usaha untuk menjusun masjarakat jang babas dari imperialis, pada hakekatnja berten tangan dengan mereka sendiri. Demikianlah pendirian fihak musuh; na mun pendirian Rakjat berlainan, dan pendirian Rakjat kita inilah jang harus kita muljakan; apa djuga jang boleh diutjapkan oleh fihak imperialis dan
Saja berpendapat bahwa Pemerintah sudah berada pada djalan jang benar. Rentjana2 jang dibuat oleh Pemerintah merupakan rentjana2 jang menu dju kebahagian kita semua.
Untuk mempertjepat kemadjuan kits harus berusaha keras, supaja musuh2
negara tidak mentjapai kemenangan dan industrialisasi dapat lantjar di kerdjakan. Beberapa perdjandjian internasional hendaknja dimintakan ratifikasi (pengesahan) dari MPRS/DPRGR. — Mengenai pembikinan mesin2 di Indonesia sendiri, kemadjuan jang pesat dilapangan ini memang bane dapat kita harapkan setelah negara mempunjai dapur2 tinggi untuk mengolah besi badja dari bidji besi kita sendiri. Sekarang sudah dapat ditaksir bahwa dapur tinggi jang dimulai didirikan di Tjilegon (Bantan) dan jang mengolah „scrap iron” (besi tua) dan bidjibesi lainnja, akan memproduksikan basilnja pada tahun 1964/1965.
Djuga projek dapur2 tinggi di Kalimantan Timur mungkin. sekali dapat diselesaikan pada tahun2 jang hampir bersamaan dengan jang diatas.
Besi dan badja dari, bidji besi kita.
Untuk pembangunan pabrik2, jang membikin mesin2, besi dan badja me rupakan bahan jang sangat penting.
Kalau ahli2 luarnegeri, misalnja ahli2 dari Djerman Barat (Wedexro) meng anggap bahwa bidji besi di Indonesia terlampau banjak mengandung nic kel, maka timbul pertanjaan; penggunaan apa jang ditanjakan kepada me reka itu. Bila mereka hanja ditanjakan tentang pengolahan besi dan badja untuk pembikinan alat2 konstruksi, pembangunan gedung2 dan djembatan bila itu jang ditekankan, maka memang djawaban Wedexro adalah betul. Tapi, apabila pertanjaan2 itu djuga meliputi penggunaan bidji besi kita untuk matjam2 besi dan badja, jang sudah lazim diperlukan dilapangan pembikinan mesin2, maka, saja kira, merekapun harus tertumbuk pada kenjataan, bahwa badja itu sudah biasa dipergunakan menurut matjam2
nja sendiri, dan diantara matjam2 itu ada jang mengandung nickel sampai 2%.
Badja jang mengandung nickel 0,5% sampai dengan 2% merupakan bahan konstruksi jang mutunja dianggap baik.
Dalam pada itu, tjampuran2 dari unsur2 lain harus kita kesampingkan dulu, karena disini hanja kita bitjarakan anggapan2 kalangan tertentu, bahwa bidji besi kita mengandung terlampau banjak unsur nickel. Untuk badja jang mengandung nickel lebih dari 2% penggunaannja belum saja ketahui, selain tentunja kalau nickel itu ada dalam percentage jang agak tinggi, misalnja 50% nickel. keatas, jakni untuk nickel alloys (tjampuran2 nickel dan lain logam). Namun untuk badja jang mengandung nickel di bawah 2% dapat ditjatat, bahwa sekarang itu sudah djuga dipergunakan, a.l. untuk pembangunan mesin2. Ini ternjata dari tulisannja Dr. Werner Tiedemann dari Leipzig jang menulis dalam bukunja „Die Warkstoffe fur die Elektrotechnik” djilid keI 1957, bahwa badja jang mengandung nickel 0,5% sampai dengan 2% mutunja sangat baik untuk didjadikan bahan konstruksi.
Kalau pernjataan ini mengandung kebenaran , maka bagi bidji besi jang ada di Indonesia, terbukalah lapangan penggunaan jang luas pula. Me
mang badja itu harus diproduksikan dalam proses jang membutuhkan ba njak sekali bidji besi, jang terlebih dahulu harus disaring, dikonsentra sikan dan diratakan kwalitasnja.
Tapi kalau bidji besi, jang mengandung nickel dari 0,5% sampai dengan 2% dapat sekaligus dengan tidak melalui proses' lain lagi, ketjuali proses untuk meratakan kwalitas , dipergunakan untuk diolah sampai men djadi wadja, maka itu akan berarti bahwa berpuluh' djuta ton, dan mung kin sekali malah beratus2 djuta ton bidji besi tersedia bagi dapur2 tinggi jang akan didirikan, ditahun2 jang akan datang.
Oleh karena itu, penjelesaian persoalan metallurgis ini setjara baik, akan sangat menentukan hari depan Indonesia, sebagai negara jang hendak membangun perindustrian setjara besar2an. Dalam hal ini, hendaknja djangan ditjari penjelesaian di negara2 jang sendiri kekurangan bidji besi, dan bahan' mentah lainnja.
Kokas dari batubara kita.
Djuga persoalan kokas untuk industri dan terutama untuk dapur2 tinggi jang mengolah bidji besi, merupakan bahan jang sangat panting. Pada umumnja pendapat para ahli kita mengenai soal ini, optimistis. Hampir semua menganggap bahwa kokas dapat dibikin dari batubara kita. Tapi sajangnja, bahwa diantara para ahli itu terdapat djuga mereka jang meng anggap bahwa pembikinan kokas dari batubara kita, hanja dapat disele saikan melalui proses jang menggunakan patent baru dari luarnegeri.
Disini saja hendak kemukakan bahwa sesungguhnja pembikinan kokas dari batubara jang masih muda, seperti bruinkool dengan mutunja jang sedang, bukan persoalan jang bare, tetapi persoalan jang sudah lama telah dipe tjahkan setjara besar2an. Karena itu mungkin pembikinan kokas tidak usah melalui pembajaran patent' jang istimewa lagi.
Kami teringat pada achir tahun 1959, dimana di Djakarta pernah diper lihatkan sebuah film Republik Domokrasi Djerman untuk para undangan; jang dipertundjukan ialah proses pembikinan kokas dari lignit.
Dalam film itu dipertundjukan bagaimana sebuah panitia PBB, meriksa pembikinan kokas di Djerman Timur. Didjelaskan disitu bahwa tiap tahun sekarang RDD mampu mengolah dari 240 djuta ton lignit sampai mereka memperoleh kokas dan lain2. Kokas itu diperlukan untuk dapur tinggi besi dan badja mereka. Sedangkan mutu lignit mereka kadang2 kurang dari pada mutu batubara kita.
Saja menjutudjui bahwa batubara kita dapat diolah sampai kokas dll. di dalam negeri kita sendiri. Menurut hemat saja pembikinan kokas itu tidak usah disertai dengan pembajaran ongkos2 patent, karena di RDD pembi kinan kokas sudah mendjadi pekerdjaan sehari2 dan setjara besar2an.
Pembuatan satu model mesin dari dua model mesinmesin luarnegeri.
Kalau pembuatan besi dan badja sudah tjukup banjak tentu maksud kita achirnja ialah tidak mengusahankan impor mesin2 lagi dari luar negeri.
ada. djalan lain untuk membuat Indonesia selfsupporting dan selfsuficient, djuga tentang mesin.
Sambil menunggu tingkatan keadaan jang kita inginkan itu, kita hendak nja berusaha keras untuk membuat mesins kita sendiri. Sebagai tjara kerdja jang dapat menimbulkan semangat kritik dengan penuh „imagi nation”, (sikap jang berpandangan luas dengan banjak akal) terhadap model2
mesin dari luar negeri, maka diandjurkan disini untuk membuat satu model mesin Indonesia dari dua/tiga model mesin2 luar negeri, untuk maksud2
jang sama. Andjuran ini mengandung penghematan pengeluaran uang jang tidak sedikit. Ia djuga akan melebarkan pandangan Rakjat dan para konstruktur terhadap penggunaan mesin jang kita impor. Penghematan terdapat pada phasa penjelidikan dan mungkin djuga pada phasa perkem bangan (development). Research dan development tentang mesin jang di rentjanakan untuk dibangun, kadang' memakan biaja sebanjak 30% dari semua pengeluaran untuk membuat mesin'. Dengan tjara kerdja dan sa sarankerdja jang disini diandjurkan, penghematan dapat diperoleh. Me mang Indonesia berkepentingan sekali untuk membikin sendiri tracktor jeep, truck, piston engeni aircrafts, helicopter, ships, pumps locomotives railway carriages and frcightcars, diesel motors, turbines, boilers, cranes, electrical generators, transformeys, (power) transmission auxialliaries, etc.etc.
Tapi bagaimanakah dapat kita mempersiapkan diri untuk membuat segala keperluan kita itu?
Djawabannja: Dengan mengambil dua model mesin luar negeri un tuk dibuat satu model mesin Indonesia.
Sembojan ini kiranja dapat diambil sebagai dorongan untuk memper baiki mutu sekolah2 tehnik kita sendiri.
Dengan sembojan jang sederhana itu keragu2an jang meliputi kalangan pendidikan untuk mentjaritjontoh2 peladjaran bagi siswa2 mereka mungkin mendapat sasaran kerdja jang tidak terlampau mudah, — tapi djuga tidak terlampau sukar. Djuga industri kita memperoleh tugas dan sasarankerdja jang dapat dipertanggungdjawabkan. Kalau pasaran dalam negeri kita, dapat diedarkan matjam2 mesin Indonesia jang dasarnja bagi tiap2 matjam mesin telah diperoleh, dan mudah2an lebih baik daripada dua model mesin luar negeri untuk maksud2 jang sama—, maka djelas kiranja bahwa pendjualan mesin Indonesia akan mentjapai tingkatan jang sangat baik.
Normalisasi hanja mengatur beberapa ukuran tertentu, terutama menge nai onderdil mesin. Normalisasi belum sampai menetapkan kwalitas dan kwantitas mesinmesin sebagai keseluruhan. Pengertian mesin jang saja anut, melalui pembagian, bukan sadja antara onderdil mesin dan ke seluruhan mesin, tapi seperti lazim, menurut ketiga bagian = jakni
1. Bagian „penggerak”, jang kadangkadang bisa mempunjai wu djud dan bentuk terpisah;
2. Bagian „perantara”, jang dinamakan orang bagian transmissi, jakni perantaraan gerak dari sumber sampai tempat jang diperlukan;
Ketiga bagian mesin itu kadangkadang terdapat dalam satu kese luruhan — seperti dalam satu mobil jang mempunjai motor penggerak, bagian transmissi ( versnellingbak, gardan, koppeling, differential dll.), dan carosseri dengan tempat duduk penumpang sebagai jang digerakkan. Menurut djenis mesinmesih penggerak itu sendiri kita ketahui mesin uap, turbine. Diesel, motorbensine, Yet, dan mesinmesin itu dapat dikumpul kan dalam satu ruangan seperti dalam satu centrale listrik. Disitu orang tidak sadja, dapat melihat satu mesin pemggerak tapi kadangkadang ma tjammatjam dan dalam kumpulan jang tidak sedikit djumlahnja. Kumpu lan mesinmesin seperti itu dapat kita namakan kumpulan mesin menu rut kesatuan agegrat. Achirnja sedjumlah mesinmesin itu dapat djuga dikumpulkan dalam be berapa pabrik, jang terpisahpisah. Untuk pabrikpabrik jang berdekatan letaknja dan memenuhi ker djasama jang diwudjudkan dalam konstruksi dan pembangunanpembang unan pabrikpabrik itu kita mempergunakan nama kombinat; seperti pabrik besi/badja bersamasama didirikan dengan pabrik penggilasan rail pipa, — I bars, dan lainlain. Kesatuan pabrikpabrik disitu sangat menondjol tetapi arti kombinat djuga dipergunakan untuk kombinasi besi/badja dengan pabrik pupuk dan pabrik semen, — karena sebagian dari „kotoran” dari pabrik badja — dapat dipergunakan untuk pupuk dan untuk semen.
Bagian perantara, dalam praktek bisa merupakan mesinmesin ter sendiri, seperti ternjata dalam transformatortransformator listrik dan kawatkawat arus tekanan listrik tinggi (hoogspanning) jang kadangka dang merupakan bangunan jang tidak mudah dibuat.
Adapun djenisdjenis mesin jang digerakkan itu dapat kita tjontoh kan dengan mesin bubut, mesin frail, pompapompa centrifugal, dan pom pa pompa piston. etc. Dalam sebuah traktor, ada didalamnja mesin penggerak, jakni motor Diesel, tapi ada djuga transmissi, antara lain bak versnelling, dan selandjutnja ada digandengkan alatalat pertanian jang di tarik seperti alat penggaruk, alat pembadjak, kombine, etc.
Itu keseluruhan dan/atau sebagian dapat kita artikan dengan per kataan mesin alat, pesawat, perkakas dan lainlain. Untuk mendjaga agar rekomendasirekomendasi ini tidak mendjadi impotent, tidak men djadi lumpuh, karena terlampau banjak ketentuanketentuan maka saja membatasi diri pada hanja beberapa garis besar sadja, dalam usaha untuk mendorong madju industrialisasi dalam rangka pembangunan semesta Depernas. Detail jang mudah dipertengkarkan, tidak saja masukan. Persoalan perkembangan industri mesinmesin di Indonesia untuk djang,
ka waktu jang agak pandjang, harus kita tindjau dengan tidak terlampau meluas sampaisampai general speculations jang. tidak terbatas.
Sjarat untuk impor mesinmesin dari luar negeri.
Sjarat untuk mengimpor mesinmesin barus menenuhi kepentingan utama bagi pembikinan mesinmesin Indonesia sendiri. Semua alatalat
rang masih terikat oleh batasbataspolitik dan batas kemampuan „devisen”. Sedangkan djusteru devisen adalah sesungguhnja salah sate tjara untuk membikin Indonesia tetap tergantung dari negaranegara kapitalis.
Negara harus berani menempuh
djalan baru, kalau perlu dengan tjara pembajaran dengan bahanbahan mentah kita sendiri, seperti: karet, kopra, rotan, Iola, kulit dll. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan bah wa pembajaran dengan minjak tanah mentah, seperti terdjadi antara Indo nesia dan Djepang, adalah tidak menguntungkan, karena Indonesia tidak memperoleh rafinaderij untuk mengolah minjak tanah mentah sendiri.
Sebuah daftar dengan sasaran2 kerdja jang dibuat setjara perseorangan, namun jang tjukup menggambarkan keperluan Indonesia jang beraneka warna itu, adalah seperti berikut: Alatalat produksi untuk meng hasilkan badja, dan logam ferrous dan nonferrous. Alatalat penjulingan minjak tanah mentah; sebuah rafinaderij jang komplit, untuk meng rafinasikan minjak tanah mentah sebanjak 2000 ton/sehari dengan alatalat buat memproduksikan minjak gelintjir decapasitas sebanjak 10%, kirakira 60.000 ton setahun;, mungkin harganja tidak melebihi dari $.17 djuta (dollar AS.) dan berada antara AS. $.14 djuta dan AS $.17 djuta.
(Alat penjulingan minjak tanah mentah dengan kapasitet sebanjak 2.000 ton minjak tanah mentah sehari ini, hanja rnemberikan garisgaris besar tentang alatalat tehnologis untuk memperoleh bensin dengan ang ka octan sebesar 80; minjak Diesel untuk motormotor Diesel, minjak lintjir ( minjak lumas dan minjakminjak bagi pembakaran stookolie) dalam ketel; menurut antjerantjer bahwa minjak tanah mentah mem punjai type paraffines.
Beberapa sifat dan bentuk alatalat penjulingan,sesungguhnja harus disesuaikan terlebih dahulu kepada minjak tanah mentah jang dihadapi; karena minjakminjak mentah mempunjai sifat penggrowotan, (corresi veness) jang berbedabeda. Djuga pelanggaran atau pemakaian paten patent dalam proses penjulingan, dalam harga jang saja kemukakan itu, tidak disebutkan dan sebenarnja membutuhkan penjelidikan lebih landjut oleh ahliahli penjulingan minjak mentah itu sendiri. Selandjutnja disini hanja disebutkan produksi jang menghasilkan bensin dengan angka octan 80, minjak Diesel, minjak lumas, dan minjak bakar, tapi tidak disebutkan penghasilanpenghasilan jang lain, jang mungkin didapat, seperti aviation gas, kerosine, karena penghasilanpenghasilan ini kadangkadang memer lukan perobahanperobahan tentang alatalat jang dipergunakan. Sejo gianja semua itu dapat penjelesaian tersendiri. Penghasilan parafine dan/ atau kerosine, penghasilan protane dan butane disini tidak ditindjau dan kalau disebut sekarang, sekedar hanja untuk membuktikan bahwa pem beritaan terhadap alatalat penjulingan minjak tanah mentah jang saja se butkan diatas itu, adalah serius, dan mempergunakan dasardasar ilmiah ………’)
Alatalat pembikinan gelas, kertas, gula, margarine; Alatalat untuk membikin alatalat listrik; Alatalat untuk membikin motor; Alatalat un
Alatalat untuk membikin mesinmesin bubut, mesinmesin frais, ketel ketel uap, mesinmesin turbine, pompapompa dll.
Alatalat untuk mengreparasikan dan/atau untuk membikin trak tor, jeep, truck, kapal, lokomotif, kereta penumpang, gerbong keretaapi dll.; Alatalat untuk mengreparasikan pesawat terbang, helikopter; Alatalat untuk pesawatpesawat penjelidikan ilmiah.
Pada waktu peralihan ini semua alatalat seperti menurut daftar di atas dan jang mungkin dalam praktek lebih banjak daripada itu, harus di datangkan dari luar negeri. Tapi semua itu dapat masih baik. apabila untuk membuka kesempatan jang telah kami sarankan jakni Pembikinan mesin mesin Indonesia sendiri ………dengan mempergunakan dan/atau tiga model mesin luar negeri sebagai dasar dan tjontoh untuk pembikinan satu model mesin...
Djuga dalam rentjana pembangunan Depernas hendaknja djangan dilupakan pembukaan djalan keretaapi jang menghubungkan seluruh pu lau Sumatera dari Kotaradja sampai ke 'I'eluk Betung, sepandjang 2000 km. Banjaknja rail pada tahun 1965 sudah pada dipenuhi dari dapurdapur tinggi besi dan badja kita, karena hanja dibutuhkan kirakira 2000 Km. a 6,7 Km. = 13.400 ton badja.
Sumatera; jang kiraanja 3 z x pulau Djawa, merupakan pulau jang sesungguhnja paling dekat dan paling setia kepada pulau Djawa. Sumatera bagi Republik Indonesia (adalah pulau jang sangat penting, karena itu kaum separatis, sangatgiat berusaha untuk melepaskannja dari Kesatu an Republik Indonesia. Sebuah djalan keretaapi jang, membentang di Sumatera akan sangat mendekatkan pulau itu kepada kita semua.
Penjelesaian perselisihan antara producer/leverancier dan comsu men (pemakai) mesinmesin jang diimpor dan/atau jang dibuat di Indonesia sendiri. Perselisihan tentang kapasitas mesin dll. hendaknja dapat disele saikan dengan mengambil prinsip bahwa perselisihan jang berada diantara minus 5% sampai dengan plus 5% dari angka nominal jang telah didjan djikan dalam kontrak pembelian, harus dianggap normal dan diterima baik oleh fihak konsumen (pemakai).
Dalam kontrak pembelian hendaknja ditetapkan pula untuk tiap dje nis mesin, djaminan jang dapat diberikan pihak produsir (leverancier) kepada fihak konsumen (pemakai) tetang lamanja mesin itu akan berdja lan baik...
Usul dari beberapa fihak untuk mendirikan sebuah Komisi Interna sional, jang terdiri dari ahliahli luar negeri, jang diberikan kekuasaan oleh Pemerintah Indonesia, untuk memeriksa mesinmesin jang diimpor atau jang dibikin di Indonesia, tidak dapat diterima, sebab badan seperti itu
akan memperkosa hak patent, jang djuga pads dasarnja diakui oleh Indo nesia. Ahliahli luar negeri selandjutnja tidak semestinja memeriksa mesin mesin jang dibuat di Indonesia, djuga bagi beberapa mesinmesin jang di impor. Ahliahli tersebut akan menimbulkan ketjurigaan jang tidak sedikit. Sebab mesinmesin jang diimpor di Indonesia, merupakan barang da gangan jang telah dipertjajakan (didjual) kepada Indonesia dan tidak se mestinja ahliahli negeri manapun besar keahliannja mereka, mengadakan tjampurtangan dengan pembelianpembelian Negara kita, jang sudah mendapat pengesahan dari tingkatantingkatan jang berwadjib, selain ba danbadan jang terdiri dari ahliahli Indonesia sendiri, menurut ketentuan tentang sjarat jang sudah ditetapkan dalam kontrak pembelian, kelaziman dengan didunia internasional, dan/atau ketentuan Republik Indonesia sendiri.
Perselisihanperselisihan terbukti lebih kurang, lebih djelek (besar) dari minus 5% (dan plus 5%) dari angkaangka nominal jang telah dite tapkan dalam kontrak pembelian, dapat diselesaikan melalui pengadilan kalau fihak leverancier (produser) mesinmesin tersebut tidak bersedia memperbaiki/menggantikan kekurangankekurangan jang dimaksudkan itu. Perselisihan sematjam ini merupakan tuntutan sivil dan dapat diurus melalui saluransaluran jang sudah ada, sesuai dengan hukum sivil.
Dalam pada itu, kemungkinan bahwa mesinmesin jang diimpor dan/atau dibuat di Indonesia melebihi kapasitas dll. angka nominal jang telah diadjukan dalam kontrak pembelian, dengan % jang lebih besar dari plus 5%, tidak harus kita perhatikan, penjelesaiannja lebih mudah. Fihak pemakai, tentunja, bila is tidak seorang jang hanja mau tjari perkara, akan menerima mesin seperti itu setjara baik deng'an tangan dan hati terbuka. Inilah kiranja beberapa saran jang akan mempermudah peredaran mesin dan jang tidak langsung akan mempermudah pula pembikinan mesinmesin di Indonesia Tanggapantanggapan mengenai mesin.
Mesinmesin ditangan imperialis. dan kapitalis merupakan alat peng hisap tenaga manusia, ditangan masjarakat sosialisme a la Indonesia, di tangan masjarakat kelas buruh dan kelas pekerdja lainnja. mesin itu me rupakan alat pembantu tenaga pekerdja, alat jang menolorig, jang mering ankan pekerdjaan manusia. Tenaga kerdja manusia dengan bantuan mesin dapat mempertinggi produktivitet, tenaga kerdjanja. sampai ribuan, ja malah djutaan kali tenaga manusia itu sendiri.
Bagaimanapun dilatihnja tenaga manusia ratarata berkekuatan hanja 1/15 s/d 1/10 daja kuda (H.P) sedangkan kekuatankekuatan mesin bisa berdjutadjuta, malah kadangkadang bermiljardmiljard daja kuda.
John Stuart Mill pernah menulis dalam bukunja: "Principles of political economy":
"It is questionable if. all the mechanical inventions yet made have lightened the day's toil of any human being".
Tudjuan penggunaan mesin ditangan imperialis/kapitalis bukan un tuk memperingankan dan menggampangkan pekerdjaan manusia, tetapi merupakan alat jang utama untuk menghisap sesama manusia.
Seorang kapitalis membajar untuk alatalat dan bahanbahan bakar, misalnja ia membajar batubara jang diperlukan dalam pabriknja. Tapi ia tidak membajar sifat air untuk mendjadi uap jang kemudian mendjadi tenaga penggerak bagi turbineuap, jang pada kesempatannja sendiri, men djadi tenaga manusia penggerak bagi generator listrik. Kekuasaan jang her sifat monopolistis terhadap kekajaan alam, itulah tjiri bagi semua imperia lis/kapitalis jang mempergunakan mesinmesin jang mampu memperlipat gandakan tenagakerdja manusia. Djepang telah membajar Indonesia untuk minjak tanah mentah, dalam bentuk alatalat dan ahliahli. Tapi Djepang tidak membajar untuk hasilhasil minjak jang terpendam didalamnja seperti avation gas, lubrication oil, parafine, propane, butane dll. jang dju ga didapat dari minjak tanah jang misalnja hanja diolah untuk meng hasilkan bensin dan kerosine. Padahal aviationgas lubrication oil, adalah sangat penting bagi perindustrian dan alatalat pengangkutan mereka.
Tanpa aviation gas, lubrication oil, bensin dan Diesel oil, munglcin perin dustrian dan alatalat pengangkutan mereka akan lumpuh.
Sifat untuk memonopolisasikan kekajaan alam adalah sifat dari