• Tidak ada hasil yang ditemukan

MESJID RAYA LIMO KAUM

Dalam dokumen RAKP KAB. TANAH DATAR (Halaman 143-150)

PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS

4. MESJID RAYA LIMO KAUM

KOMPONEN DATA DATA TEKNIS

No. Inventaris Cagar Budaya 21/BCB-TB/A/12/2007 Nama Cagar Budaya Masjid Raya Limo Kaum Alamat

Jalan Jalan jorong tigo Tumpuk

Jorong Tigo Tumpuk

Nagari Lima Kaum

Kecamatan Lima Kaum

Kabupaten/Kota Tanah Datar

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 5 Km

Ibukota Prov. ± 96 Km

Keletakan Geografis Dataran Tinggi ± 500 m dpl

Aksesibilitas Situs Mudah, karena terletak di dekat jalan raya desa yang beraspal. Bisa dengan kendaraan roda dua, roda empat.

Letak Astronomis S 00˚ 27’ 56.0” E 100˚ 34’ 05.4”

Deskripsi Historis Masjid ini dibangun tahun 1710 M dengan melibatkan beberapa Nagari di sekitar Lima Kaum. Pembangunan mesjid ini dikerjakan secara bergotong royong dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat tanpa kecuali, seperti ninik-mamak (pemangku adat), kaum cerdik pandai (intelektual), dan alim ulama (guru agama Islam). bahkan Datuk Bandaro Kuniang sebagai raja Nagari Lima Kaum menetapkan ketentuan, kepada siapa yang tidak ikut gotong royong sehari saja, akan diambil ternaknya untuk disembelih sebagai ganti atas ketidakhadirannya.

Deskripsi Arkeologis Masjid Raya Lima Kaum memiliki kolong dan bagian atap membentuk kerucut. Atap tumpang lima terbuat dari seng dengan puncak berbentuk segi delapan berjendela kaca (dua daun). Denah masjid berbentuk segi empat dengan pondasi dari beton, dinding dan lantai terbuat dari papan, tiang dari kayu ulin, dan jendela nako di semua sisi bangunan. Bangunan masjid dikelilingi oleh pagar besi dengan pondasi terbuat dari batu kali. Di sebelah utara dan selatan terdapat pintu gerbang terbuat dari beton cor dengan atap gonjong lima. Pada tiang terdapat hiasan kaligrafi “assalaamu alaikum warahmatullahi

wabarakatuh”, “Allah”, dan “Muhammad”. Gapura masjid di bagian selatan terdapat angka tahun pembuatan yaitu 6 Mei 1974, wakaf dari keluarga Dt. Kahondo Marajo.

Serambi terdapat di bagian depan (timur) dengan pondasi terbuat dari beton. Serambi berupa ruangan tertutup dengan dinding nako. Atap serambi dari seng berbentuk semi limas. Pintu masuk terdapat di bagian utara dan selatan. Di atasnya terdapat kubah/menara berbentuk segi delapan dengan jendela kaca (dua daun) disetiap sisinya. Atap menara berbentuk kubah. Kemuncak berbentuk susunan buah labu dan paling atas runsing (kerucut). Serambi juga difungsikan sebagai tempat belajar al-quran, dan tempat penitipan sandal.

Ruang utama, untuk masuk ke ruang utama masjid, dari serambi melewati pintu berelung dua, berhiaskan kaligrafi dan dan sulur. Pintu terbuat dari kerangka besi yang dapat dilipat menyamping ke kiri dan kanan. Ruang utama berlantai dan berdinding papan dengan jendela kaca nako terdapat di sisi-sisi dinding. Jendela nako masing-masing berjumlah 6 buah di bagian dinding utara dan selatan, dan 4 buah di sisi barat dan timur. Tiang bangunan berjumlah 66 buah terbuat dari kayu ulin berdiameter antara 23-45 cm dan satu tiang utama (tiang macu) berada di tengah-tengah dengan garis tengah ± 75 cm. Tiang utama ditutup dengan papan (tripleks) berbentuk segi delapan diameter 2.5 m berfungsi sebagai penutup tangga naik ke kubah/menara yang melingkar ke kiri pada tiang utama. Atap plafon terbuat dari papan kayu. Kubah/menara masjid berbentuk segi delapan dengan jendela (daun dua) di setiap sisinya. Atapnya berbentuk kerucut dan kemuncaknya terdiri dari susunan buah labu dan bulan sabit.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 25 x 25 (625 m²) Lahan 500 m²

Batas-Batas Situs Utara Jl. Nagari Selatan Jl. Nagari

Timur Tanah milik penduduk Barat Jl. Nagari

Fungsi awal dan fungsi sekarang Masjid

Pemilik Wakaf

Pengelola BPCB Sumatera Barat

Foto

Foto Bangunan

Foto Lingkungan

Denah Keletakan

5. GEDUNG INDO JOLITO

KOMPONEN DATA DATA TEKNIS

No. Inventaris Cagar Budaya 24/BCB-TB/A/12/2007 Nama Cagar Budaya Gedung Indo Jolito Alamat

Jalan Jl. MT. Haryono

Jorong Kampung Baru

Nagari Baringin

Kecamatan Lima Kaum

Kabupaten/Kota Tanah Datar

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 0 Km

Ibukota Prov. ± 100 Km

Keletakan Geografis Dataran Tinggi ± 400 m dpl

Aksesibilitas Situs Mudah, karena terletak di perkotaan. Bisa dengan jalan kendaraan roda dua, roda empat.

Letak Astronomis S 00˚ 27’ 17.8” E 100˚ 35’ 40.6”

Deskripsi Historis Dahulu bangunan ini merupakan rumah kediaman dan kantor Asisten Residen di Batusangkar semasa pemerintahan Belanda. Bangunan ini didirikan pada tahun 1837 dan pernah di rehab atau disempurnakan dengan taman pada tahun 1938. Dari tahun 1837 sampai tahun 1942 gedung ini merupakan tempat kediaman Asisten Residen Tanah Datar. Tahun 1942 sampai dengan tahun 1948 gedung ini diambil alih oleh tentara jepang untuk kediaman para pembesar Jepang (nipon) yang mewakili/menduduki kota Batusangkar. Tahun

1948-1949 diambil alih oleh pemerintahan Nica (Belanda). Tahun 1950-1952 digunakan untuk kediaman Asisten Bupati, yang mana pada waktu itu kedudukan Bupati berada di Padang Panjang. Tahun 1952 sampai 1986 merupakan tempat kediamam Bupati Tanah Datar. Tahun 1986 sampai sekarang merupakan tempat penyambutan tamu kenegaraan yang berkunjung ke kabupaten Tanah datar sedangkan kediaman Bupati yang beru, terletak di samping kanan bangunan Gedung Indo Jolito.

Deskripsi Arkeologis Gedung ini berada di tengah kota Batusangkar, tepatnya di samping kiri Rumah Dinas Bupati Tanah Datar. Bangunannya menunjukkan arsitektur Belanda dengan tiang-tiang pilar dan dindingnya yang tebal dan kekar. Atapnya berbentuk persegi panjang. Dindingnya dari bata berlepa berwarna putih. Pembagian ruangannya adalah setengah sisi sebelah barat merupakan ruangan tamu, sisi sebelah timur terbagi dalam dua ruangan, dan bagian belakang merupakan ruangan makan. Taman berada pada halaman yang merupakan miniature dari perkampungan Minangkabau di mana sekarang sudah tidak ada lagi.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 12 x 12 m (144 m²) Lahan 200x 100 (2000m ²)

Batas-Batas Situs Utara Jalan dan Lapangan Cinduo Mato serta eks Balai Adat

Selatan SMKN 1 Batusangkar

Timur Jalan dan SMKN 1 Batusangkar Barat Eks Kantor DPRD

Fungsi awal dan fungsi

sekarang Hunian

Pemilik Negara

Pengelola Pemkab Tanah Datar

Foto

Foto Bangunan

Foto Lingkungan

Denah Keletakan

6. BENTENG VAN DER CAPELLEN

KOMPONEN DATA DATA TEKNIS

No. Inventaris Cagar Budaya 25/BCB-TB/A/12/2007 Nama Cagar Budaya Benteng Van Der Capellen Alamat

Jalan Jl. Benteng

Jorong Kampung Baru

Nagari Baringin

Kecamatan Lima Kaum

Kabupaten/Kota Tanah Datar

Provinsi Sumatera Barat

Orbitrasi Situs (km)

Ibukota Kab./Kota ± 200 m

Ibukota Prov. ± 100 Km

Keletakan Geografis Dataran Tinggi ± 400 m dpl

Aksesibilitas Situs Mudah, karena lokasi situs berada di perkotaan dengan akses jalan beraspal. Bisa dengan kendaraan roda dua, roda empat.

Letak Astronomis S 00˚ 27’ 15.2” E 100˚ 35’ 45.0”

Deskripsi Historis Keberadaan benteng Van Der Capellen yang ada di kota Batusangkar, Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa peperangan antara Kaum Adat dengan Kaum Agama yang terjadi pada sekitar tahun 1821. Konflik terbuka yang berupa peperangan fisik antara kaum Adat dan Kaum Agama akhirnya dimenangkan oleh Kaum Agama. Kaum Adat kemudian meminta bantuan Belanda yang waktu itu berkedudukan di Padang. Di bawah pimpinan Kolonel Raff pasukan Belanda kemudian masuk di daerah Tanah Datar untuk menumpas gerakan Kaum Agama. Sesampai di Batusangkar Ibukota Tanah Datar pasukan Belanda dipusatkan di tempat ketinggian yang

jauhnya lebih kurang 500 m dari pusat kota. Pada tempat ketinggian inilah pasukan Belanda sekaligus membangun kubu pertahanan. Kubu pertahanan yang dibangun Belanda waktu itu berupa bangunan gedung dari beton yang kemudian diberi nama Benteng Van Der Capellen sesuai dengan nama Gubernur Jenderal Belanda waktu itu.

Deskripsi Arkeologis Benteng van Der Capellen terletak di atas bukit, benteng ini merupakan bangunan gedung beton dengan ketebalan dinding 42 cm dan beratapkan genteng. Bangunan benteng ini berukuran panjang 14 m, dan lebar 12 m (ukuran bangunan depan) dan berdenah persegi empat. Pintu masuk terdapat pada bagian depan berbentuk lengkung. Sementara di sebelah kiri dan kanannya terdapat dua buah bangunan yang membujur ke belakang dan ditutupi dengan bangunan berlantai dua di mana lantai duanya terbuat dari kayu (tidak asli). Benteng Van der Capellen merupakan 4 buah bangunan yang disatukan, hal ini terlihat jelas dengan adanya bangunan di belakang sehingga bangunan berbentuk huruf U menjadi bangunan berbentuk empat persegi.Pada bagian muka benteng, sebelah kiri dan kanan pintu masuk, terdapat masing-masing 1 buah meriam belanda yang diberi kedudukan pasangan batu kali. Bangunan ini didirikan di atas pondasi batu kali. Bangunan pada samping kiri dan kanan mempunyai tiang-tiang teras dengan balok ukuran 18 dengan jarak antar tiang 370 m. Bangunan bagian depan, bagian samping kiri dan kanan terdiri dari satu lantai sedangkan bangunan bagian belakang terdiri dari dua lantai (lantai kedua dari kayu). Atap bangunan berbentuk atap pelana dengan memakai bahan atap genteng (telah diganti dengan atap seng). Komponen bahan bangunan terbuat dari beton untuk lantai dan dinding, sementara tiang teras, plafon dan konstruksi atap terbuat dari bahan kayu. Adapun ruang-ruang yang ada pada Benteng van der Capellen sebagai berikut:

• Pada bangunan depan

Ruang sebelah kiri/kanan bangunan depan merupakan ruang terbuka yang mempunyai dua buah jendela kaca mati/naco rangkai tiga dengan ukuran lebar 2,00 M dan tinggi 1,25 M, dua buah pintu pada pintu masuk tepatnya pada samping kiri dan samping kanan dan satu buah pintu keluar (bagian belakang) yang merupakan pintu bingkai kaca dengan ukuran lebar 1,12 m, tinggi 2,26 m. Sementara pada bangunan depan ini mempunyai empat ruang pada bagian belakang yang berfungsi sebagai sel tahanan namun yang satu sudah dibongkar. Ruangan ini berukuran 1,50 x 3,00 M, dan mempunyai empat buah pintu yang diberi ventiasi besi. Ukuran pintu dari ruangan tahanan ini adalah 67 x 186 Cm

• Pada bangunan sebelah kiri

Ruang pada bangunan sebelah kiri ini merupakan ruang lepas dengan ukuran 34 x 6,50 M, dengan ketebalan dinding 42 cm. Pada ruangan ini mempunyai 4 ( empat ) pintu, 6 (enam) buah jendela, dan 9 (sembilan) ventilasi kaca kaca

Pada bangunan sebelah kanan Pada bangunan sebelah kanan ini mempunyai ruang sebanyak 3 (tiga) ruang, satu ruang merupakan ruang lepas dengan ukuran 28,00x 6.50 M dan dua buah ruangan dengan ukuran 6.50 x 3,00 M yang berfungsi sebagai gudang. Pada bangunan sebelah kanan ini mempunyai 5 (lima ) pintu dan 4 ( empat) jendela, serta mempunyai 9 (sembilan) ventilasi. Jendela pada bangunan ini hanya tinggal satu buah yang merupakan jendela asli sementara 3 ( tiga ) buah sudah tidak asli lagi.

• Pada bangunan belakang ( lantai satu )

Pada bangunan ini mempunyai empat ruang yang berfungsi ( belum diketahui) serta empat pintu dengan ukuran lebar 60 cm

• Bagian luar belakang

Pada bagian luar belakang sisi selatan terdapat sisa-sisa bekas WC yang berukuran panjang 7,60 M, dengan jumlah WC yang ada sebanyak enam buah, lebar 1,00 M. Pada sisi utara terdapat dua buah bekas tungku yang berukuran masing-masing panjang 5,00 m dan lebar 1,00 m, sedangkan tinggi yang tersisa dari tungku ini adalah 98 Cm. WC dan tungku ini terbuat dari pasangan bata, sementara untuk tungku khusus pada bagian atasnya dengan pasangan batu kali setebal 21 cm.

Ukuran (Luas) Situs Bangunan 12 x 14 m (168 m²) Lahan 8880 m²

Batas-Batas Situs Utara Kantor Pengadilan Negeri Batusangkar

Selatan Kantor Kodim

Timur Kelurahan kampong Baru Barat TK Pertiwi

Fungsi awal dan fungsi

sekarang Fungsi Awal Pertahanan Perang dan Fungsi Sekarang Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar.

Pemilik Pemkab Tanah Datar

Pengelola BPCB Sumatera Barat

Foto

Foto Bangunan

Foto Lingkungan

Denah Keletakan

Dalam dokumen RAKP KAB. TANAH DATAR (Halaman 143-150)