No. Data
Data Arti Hal
1 Tetapi tjakap angin sahadja... ‘omong kosong’ 2 2 Orang jang bebal jang tiada berbatu-udjil
ditangannja,....
‘tanpa semangat/ lesu’
2
3 Seumpama sebatang buluh berdiri, maka pada sangkanja inilah sebatang kaju jang baik lagi lurus,...
‘tegak/tegar’ 2
4 Maka djikalau kiranja orang jang mempunjai budi nistaja dibelahnjalah dahulu.
‘diperiksa menyeluruh’
2
5 Bermula adapun asalnja segala 'adjaib ini terbitnja dari sebab harta dunia ini;
‘keanehan’ ‘asal-usulnya’
3
6 Dan lagi se-kali2 tiada sunji diriku dari hal bersifat kekurangan dan kelemahan pada tiap2masa...
‘sedih/duka’ 3
7 Aku meminta tolong djuga dengan se- boleh2nja kepadaNja, jang telah membentangkan langit jang sebesar itu dengan tiada bertongkat...
‘Maha Pencipta’ 3
8 Dari pada chilaf atau lupa, baik dari pada djalan bahasanja,
‘makna’ 4
9 Dan lagi se-kali2 tiada sunji diriku dari hal bersifat kekurangan dan kelemahan pada tiap2 masa dan ketika adanja.
‘sedih/duka’ 4
10 Kalakian, setelah habislah pikiranku jang demikian
‘kehilangan pendapat’
4
11 Maka ia itu turun dari jaman kebawah angin,
‘mengembara’ 5
angin ini.
13 Maka bahwasanja adalah bapaku kepada zaman itu umpamanja seperti seekor tikus jang djatuh kedalam gedung beras,
‘negri yang makmur’
7
14 Makala dengan tiada perang atau bersusah, sebab dengan tiada perang atau bersusah, sebab Adriaan Kock itu bilut,...
‘licik/licin/mudah melepaskan diri
dari masalah’
10
15 Istimewa pula tatkala beranakkan aku itu seperti bergantung dirambut sehelai,
‘ada asa/harapan’ 12
16 Serta dengan keluh kesah, peluhnja berhamburan seperti mutiara...
‘membasahi’ 12
17 Aku menanggung seberat bumi dengan langit kasih ibu bapa itu
‘beban mental/ psikologis’
13
18 Kita memetjahkan hatinja dan kita mengeluarkan air-matanja?
‘menyakiti’ 13
19 Mendjadikan biasalah tanganku memegang kalam dan dapatlah...
‘belajar’ 18
20 Ku-turut2rupa huruf sedikit2 ‘struktur kalimat’ 18 21 Adapun 'ilmu dan kepandaian itu mendjadi
tangga kepada pangkat kekajaan dan kekajaan itu membawa kepada kebesaran.
‘alat untuk menggapai’
20
22 Masing2 adalah dengan harganja, jaitu dapat dinilaikan oleh manusia;
‘manfaatannya’ 20
23 Tetapi 'ilmu itu bukannja demikian; teramat teguh setianja dan lagi bertjahaja warna mukanja.
‘bermanfaat bagi kehidupan’ ‘cerah
masa depannya’
20
24 Maka kurasai manisnja sekarang, terlebih dari pada segala perkara jang manis.
‘pengalaman
manis’
21
25 Maka djikalau demikian, bahwa 'ilmu itulah tangganja akan menaiki segala perkara jang
‘alat untuk menggapai’
tersebut itu.
26 Apabila ia lagi muda, bagaimana kehendak kita boleh dilentur akan dia
‘masih dapat diarahkan’
22
27 Sebermula, adalah ber-bagai2 perkakas hukuman dan sjiksa dalam tempat mengadji itu sedia,
‘alat untuk menghukum’
23
28 Melainkan djikalau hendak bertjakap dengan mereka itu bermain tangan sahadja,
‘bahasa isyarat’ 34
29 Sebermula, adalah pada zaman itu dalam negeri Malaka terlalu mahal orang jang tau menulis dan mengarang barang suatu,
‘dapat menghasil-
kan uang banyak’
40
30 Karena berpikirlah tuan2, maka djikalau kiranja ada benih jang demikian telah tertjampak barang dimana
‘akar masalah’ 41
31 Maka dalam sedikit hari demikian itu, maka tiba2 petjahlah chabar dalam Malaka mengatakan Inggeris
‘tersiar kabar’ 47
32 Konon hendak memetjahkan kota Malaka. ‘menaklukkan’ 47 33 Bermula dibalik kebun kompeni itulah
tempat ditanamkan Radja Hadji,
‘daerah/wilayah’ 48
34 Berbunji batu berbunjilah dia, sebab sudah kedapatan budi itu.
‘tak terkatakan’/ ‘diam seribu
bahasa’
114
35 Maka dimakannjalah kapal itu. ‘dilalap sijago merah/api’
115 36 Tuan ber-djinak2an dengan segala hikajat2
bahasa Melaju karena ada dalamnja itu
‘pealajari dengan baik’
121
37 Setelah satu muka kitab itu kubatja maka kemudian dari pada itu kubatjalah
‘bab awal/ pendahuluan’
122
38 Ada jang me-rangkak2 membatja. ‘tekun’/ ’kerja keras’
39 Hudjan berbalik kelangit" . ‘tak tahu diri/ congkak’
130
40 Tuan, sahaja makan gadji bukannja mau buat salah.
‘digaji/dibayar’ 131
41 Maka petjahlah chabar itu. Maka kemudian dari pada itu....
‘tersiar kabar’ 164
42 Maka apabila masaklah sudah perdjandjian itu, maka baharulah pulang ke Malaka
‘sepakat’ 170
43 Maka sebab itulah sahaja membuangkan diri kepulau ditengah laut ini,
‘bertekad/ memaksakan diri’
172
44 Tuan. dan lagi sahaja inipun waris djuga akan tempat ini.
‘sangat kerasan/ senang tinggal’
172
45 Apa guna tandah-tangan, Tuan? Lidah sahaja ini sudah tjukup".
‘kepercayaan’ 174
46 Maka semua orangpun datanglah berkampung kesitu...
‘menetap’ 229
47 Apakah sebabnja menghimpunkan orang- orang kesitu...
‘mengumpulkan’ 229
48 Ilmu bulat dunia dan ilmu negeri... ‘ilmu bumi’ ‘ilmu
pemerintahan’
230
49 ...maka uang-uang jang tersebut itupun telah berkampunglah semuanja.
‘menetap’ 231
50 Adapun dahulunja tempat itu busung pasir, jaitu pasir bertimbun...
‘tempat penim-
bunan pasir’
231
51 Berkampunglah segala orang-orang putih. ‘menetap’ 231
52 Musim Bugis datang. ‘imigran orang
Bugis’
231
54 ...hendak menghabiskan pekerjaan. ‘menyelesaikan pekerjaan’
241
55 ...dengan masam mukanja serta mengumpat dan memaki...
‘cemberut’ 242
56 Adapun djudi iulah ibu kejahatan. ‘kejahatan tingkat tinggi’
242
57 ...mendjadi djuru bahasa. ‘penerjemah’ 244
58 Menadah akan air hudjan selebat itu... ‘pekerjaan berat
dan sia-sia’
244
59 ...terlupalah aku akan peredaran dunia. ‘lupa waktu’ 244
60 Melangkah lautan... ‘berlayar’ 244
61 Rasanja terbanglah arwahku. ‘terasa mati’ 247 62 Hatiku rasanja seperti aku kehilangan ibu
bapaku....
‘teramat sedih’ 247
63 Air matakupun berlinang-linang... ‘air mata meme- nuhi pelupuk
mata’
247
64 ...semuanja itu alas baik-baik dengan kain lilin ini...
‘semacam plastik’ 248
65 Rupanja seperti binatang hidup. ‘mirip’ 248
66 Air mataku berhamburan. ‘berderai’ 250
67 Tiada berasa sebab terlalu sedih. ‘tak disadari’ 250 68 Rasanja pada hari itu seperti kematian ibu
bapaku.
‘teramat sedih’ 250
69 Perkara itulah jang tersangkut dalam hati. ‘berbekas’ 250
70 Pandai mengambil hati orang. ‘merayu’ 250
71 Makinlah terbakar rasanja hatiku sebab budinja.
‘emosi jiwa’ 251
72 Laki istri itu. ‘suami-istri 251
sekalian kitab-kitab bahasa Melaju sadarkan diri’
74 Maka pecahlah kabar itu. ‘tersebar’ 254
75 Raja jang baik lagi pandai memeliharakan hati rakjat.
‘menjaga’ 254
Ia belum pernah mengecilkan hati orang. ‘menyakiti hati’ 254 76 Lekas menjadi kaja sebab memakan suap. ‘terima suap’ 254 77 Terlalu banjak, kelak menjadi puntung api
neraka.
‘penghuni neraka’ 253
78 Tiadalah kering air matanja. ‘sedih berkepan-
jangan’
253
79 Mati dengan nama jang baik daripada hidup dengan nama jang jahat.
‘menjaga martabat’
258
80 Seperti kelakuan perempuan kematian suaminja, rambutnjapun kusut, mukanjapun masam, duduklah ia dengan dukacitanja, karena serinja telah tiada.
‘pasangannya’ 258
81 Tuhan jang menurunkan hujanNja itu dengan kadarnja juga, tiada setitik juapun berlebih dan berkurang dari pada jang sepatutnja itu.
‘kuasaNya’ 259
82 Maka apabila sudah teduh hujan, maka baharulah aku bangun dari pada tidur.
‘berhenti hujan’
246 83 Berdebarlah hatiku, rasanja terbanglah
arwahku.
‘tak sadarkan diri’ 247
84 Panjang pikiran. ‘banyak ide’ 264
85 Encik boleh pegang pekerjaannja itu. ‘tetap kerjakan’ 248 86 Maka sekalian perkara itulah jang
tersangkut dalam hati hingga sampai sekarang ini
‘terbekas’ 250
87 Maka apabila kudengar itu makinlah terbakar rasanja hatiku sebab budinja laki
isteri itu.
88 Maka kusambut serta memberi terima kasih serta menggoncang-goncang tangan tuan Raffles dua laki isteri serta dengan air mataku.
‘jabat tangan’
251
89 Maka tiadalah aku rasa suka hati melainkan dengan masjgul adanja.
‘bersusah hati’ 252
90 Kalau ada jang bicara besar-besar, maka diperbuatnjalah seperti jang diperbuat oleh tuan Raffles, jaitu bermufakat.
‘ambisi’ 252
91 Tumenggung akan memutuskan bicara- bicara itu.
‘ambil simpulan’ 251
92 Kapal itu sudah terbakar, habislah segala barang-barang jang di dalamnja, satupun tiada lepas, melainkan tuan Raffles lepas dua laki isteri dengan sehelai sepinggang sahaja.
‘tak bersisa’ 252
93 Terbanglah arwahku sebab terkenangkan sekalian kitab-kitab bahasa Melaju dan lain- lain daripada beberapa zaman punja, dipungutnja daripada segenap negeri, sekaliannja habislah hilang, tiada lagi tinggal benihnja karena sekaliannja itu tulisan tangan.
‘tak sadarkan diri’
‘draf aslinya’
252- 253
94 Maka sebentar lagi berbaliklah pula hatiku. ‘pulih’ 253
95 Seperti bapanja akan dia. 254
96 Belumlah pernah ia mengecilkan hati orang.
‘merendahkan’ 254
97 Sambil ia berkata-kata itu bercucuranlah air matanja.
‘menangis’ 255
berhimpun meminta sedekah di rumahnja. 99 Ia datang kemari mengambil-ambil angin;
seribu dokter di sebelah sini boleh sama dengan dia, ia zinal dokter, karena dia sangat pandai, banjak kerja ajaib-ajaib dia sudah buat.
‘santai’ 261-
262
100 Maka apabila kudengar perkataannja itu maka hatikupun ber-belah-belah, separuh hendak jadi baik dan separuh takut.
‘teriris’/sedih’
262
101 Saja ini dalam ma'lumnja. ‘pahamnya’ 262
102 Aku mau lihat kuasa obatnja, jang boleh menghisap air itu.
‘keampuhan’ 265
103 Mereka itu menggerebang rambutnja dengan tiada berbaju melainkan sehelai seluar sahaja dipakainja.
‘tidak mengena-
kan pakaian’
276
104 Maka apabila kudengar itu, maka kumatikanlah diriku sambil minta do'a bilakah siang lekas.
‘tidak merespon’ 277
105 Maka sebentar lagi terang tanah, maka kubangunkanlah kananku itu, maka ia tiada mau bangun.
‘menjelang pagi’ 277
106 Encik Dulah tau semalam dia orang turun ke Singapura itu semuanja orang sapu arang mukanja.
‘datang ke..’ 280
107 Maka sekaliannja ber-cunting-cunting mukanja hitam serta dengan senjatanja dengan membawa damar berpuluh-puluh batang seperti laku orang berarak ia menjamun rumah paderi Nasrani.
‘menyatroni’ 281
108 Bagaimana Tuan berani pergi membuang njawa...dalam bahaja begitu?
109 Ada dua tiga ratus orang dengan senjata, semuanja pergi memecahkan penjara itu.
‘merusak’ 283
110 Kemudian baharulah datang mata-mata, maka pura-pura pergi dan mengejar kesana kemari, tetapinja ketakutannja itu Allah juga jang tau, rasanja ia hendak masuk ke perut ibunja pula.
‘kembali ke fitrah’ 285
111 Maka busuklah sudah perahu itupun ada menggelumang dengan darah.
‘berlumuran’ 286
112 Maka seperti hal barang-barang itupun lintang pukang sana kemari, segalanja habislah diambilnja.
‘porak-poranda’ 286
113 Tetapi banjaklah ia telah berhutang dan bergadai sebab belanja itu.
‘kehabisan uang’ 288
114 Maka perutnja gendut berlipat-lipat, maka pahanja bertemu kedua belahnja dan betisnja seladang, tiada berperut dan kakinja lebar dan suaranja garau lagi hebat bunjinja.
‘seperti obesitas’
‘betis besar’ ‘gendut’
289
115 Maka warna tubuhnja putih kuning adanja. ‘pucat pasi’ 289 116 Maka sangka jang demikian itu sekali-kali
tiada betul, karena ia belum mengetahui jalan bahasa Melaju dan belum ia termasuk kedalam belukar bahasa Melaju itu.
‘seluk be;uk
bahasa Melayu 300
117 Maka sedikit salah melangkah tercucuk di kaki dan sedikit salah berlenggang tertikam di tangan.
‘kesultas’’ 301
118 Maka kebanjakan juga orang jang sudah masuk kedalam belukar itu, sebab mendengar kabar orang, disangkanja mudah juga berjalan, maka serta ia masuk dengan berlari maka tercucuklah duri di kaki tangannja dan bengkak bengkil tubuhnja
‘tersesat’
‘lembam’
menjadi tiada berketahuan rupa, kemudian dengan beberapa susahnja keluarlah ia pergi mencari orang jang tahukan obatnja. 119 Pada petang-petang orang-orang pergi
kesitu mengambi-ambil angin.
‘santai’ 381
120 Bagaimana besar bodoh dan celaka orang jang percaja akan perkara dan kabar jang demikian itu.
‘dungu’ 382
121 Maka besarlah gempar sampai orang mengeluarkan senjata seperti orang perang lakunja.
‘tersebar isu’ 382
122 Maka kudapatilah seperti kata Melaju: indah kabar dari rupa, bahwa bohong semata-mata.
‘kecewa’ 382
123 Maka orang jang lain-lainpun gemparlah, masing-masing bangun berlari dalam gelap itu, jatuh satu diatas satu tunggang balik, jang ada pecah mukanja terhempas dan terantuk di batu dan ada empat orang jatuh ke dalam sungai.
‘tunggang-
langgang’ 383
124 Bunji suara Keling bagai petir berteriak, ‘teriakan keling’ 383 125 Maka diamlah aku tiada mau berbantah
lagi, tetapi kutaruh dalam hatiku.
‘simpan dalam hati’
382
126 Kumulailah diriku berjinak-jinakan dengan segala kitab-kitab jang tersebut namanja dalam risalatku itu.
‘rajin’ 386
127 dan perihal bagaimana besar dosanja bagi ibu bapak jang menaruh percintaan dan dukacita dan meratap dengan berbiji sabuk itu dan jang ada pula berlaku dengan berbagai-bagai kelakuan jang ditengahkan oleh sjar dan sebagainja.
128 Maka hatikupun tergeraklah hendak pergi ke Singapura
‘ingin/berminat’ 387
129 Kulihat sungguh-sungguh seperti rupa perempuan Inggris, lagi dengan lemah lembut kelakuannja dan manis mukanja dan perkataannja.
‘berseri’ 388
130 Maka sekalian itu kububuh dalam hatiku serta kubandingkan dengan perkataan orang itu.
‘dimasukkan’ 388
131 serta dengan masjgul hatiku,seolah-olah seperti kaca terhempas di atas batu,demikianlah remuk redamnja rasa hatiku, orang karam di laut, aku karam di darat.
‘tak biasanya terjadi’
394
132 Maka tiba-tiba seperti ajam disambar lang gaib daripada mataku.
‘hilang tak ber-
bekas’
394
133 Maka bertambah-tambah pula dukacitaku sebab melihatkan anakku sekalian meraung berteriakkan ibunja bertaburan seperti anak ajam kehilangan ibu
‘terpencar’ 394
134 Rumah tanggaku porak parik seperti negeri jang tiada beraja.
‘kacau’ 394
135 Tambahan pula anakku jang baru jadi itu menangis terciar-ciar lapar susu dan harta bendakupun inca-bincalah.
‘masih bayi’ ‘menangis hebat’
‘porak-poranda’
394
136 Maka miskinkupun barulah terbuka dan cahaja rumahkupun hilanglah.
‘tampak’ 394
137 Maka berombak-ombaklah dukacita dalam dadaku serta gelap gulitalah alam ini pada mataku.
138 Maka awanpun mengandunglah hujan, maka tiba-tiba turunlah hujan jang amat lebat.
‘mendung gelap’ 394
139 Maka kuringkaskanlah perkataannja itu, sambil aku menadahkan tanganku ke langit
‘berdoa, 394
140 Maka adalah dengan pikiran jang demikian itu ada barang sepuluh hari lamanja kurasai tubuhkupun lajulah dan pikirankupun tiada berketahuan.
‘lemas/lunglai’ 395
141 Maka sedikit hari lamanja aku duduk mengampungkan uangnja itu
‘mengirimkan uang’
396
142 Kemudian lalu akupun belajarlah datang ke Singapura mencari ikhtiar rumah tempat tinggal.
‘tempat domisili’ 396
143 Adalah seorang sahabatku jang seperti saudaraku menaruh ingatan dan kenangan akan daku
‘mengingatkan’ 396
144 Seperti kerajaan surga dan mulut Allah dan anak Allah
‘janji Allah’ 397
145 maka lepaslah taksir aku dari hal itu ‘pemahaman’ 397 146 Pelanduklah lupakan jerat tetapi jerat tiada
melupakan pelanduk.
‘ 397
147 Tuan, hikmat apa ini dan siapa tukangnja? 398 148 Kemudia akupun berpegang tangan dengan
dia serta berkabar-kabar dua tiga patah.
‘memberi pesan’ 398
149 Maka peti itu ada berteropong. ‘berlubang’ 399 150 Sehingga tembaga itu menjadi seperti
cermin cahajanja.
‘memantulkan cahaya’
399
151 Maka diangkatnja tembaga itu telah menjadi
warnanja seperti emas kemerah-merahan. 399
152 Maka tiba-tiba kelihatanlah segala peta gambar negeri Singapura melekat di tembaga itu dengan tiada berselisih sebesar
rambut juapun, seperti jang ada itu dengan eloknja.
153 Maka penuhlah sendi anggotaku dengan heran sebab melihat hikmat dan kepandaian jang telah dikaruniakan Allah kepada manusia sebab perhatiannja dan usahanja.
‘kaya ilmu’ 401
154 Encik, karangkan akan segala penglihatan kita tadi dengan bahasa Melaju, supaja boleh diketahui oleh orang-orang Melaju. Maka tatkala itu terganggu mulutku, kataku; Insja Allah, bahwa bolehlah saja karangkan.
‘sulit melafalkan’ 401
155 Maka dengan tolong Allah kukaranglah akan segala perkara penglihatan dan pendengaranku dan perasaanku daripada permulaannja sampai kesudahannja dari hal kapal asap itu ,entah betulkah atau tidak. Maka jaitu telah sudah dicapkan oleh tuan Alfred North menjadi suatu kitab seibu jari tebalnja
‘dicetak’ 401
156 Maka terkembanglah hatiku seraja berpikir dalam hatiku,
‘bangga’ 404
157 Bahwa besarlah untungnja orang Singapura ini mendapat raja jang baik dan pandai mengambil hati segala rakjatnja
‘merayu’ 404
158 Seperti hendak bermain wajang atau tahun baru dan sebagainja disertainja supaja mendukakan hati orang.
‘menyinggung
perasaan orang
lain’
404
159 Pandai ia memperbaiki negeri seperti lorong-lorong dan jalan-jalan dan memperbaiki perigi pada tiap-tiap simpang, supaja engan segeranja boleh menolong api dalam negeri dan sebagainja.
‘menjinakkan api’ 404
160 Tiada seorangpun segala raja raja dan gubernur jang datang ke Singapura ini dari
pada zaman tuan Raffles sampai ini, jang mencucikan laut-laut jang disebelah sini, jaitu dekat Singapura dan Malaka
161 akan tetapi seperti anak ajam dijinaknja perampok sampai-sampai dalam labuhan Malaka diambilnja perahu-perahu pengail dan sebagainja.
‘terlalu percaya’ 405
162 Maka dari Malaka dahulu hendak datang ke Singapura rasanja hati masing-masing seperti masuk ke dalam kubur.
‘tdak sesuai dengan keinginan’
405
163 Maka sebab itulah digerakkan Allah hatinja mencari akal membuangkan bela dari lautan sebelah sini.
‘disadarkan’ 405
164 Maka tuan itupun menjambut akan dia dengan bersuci-suci hati serta berlaku kepadanja seperti bapak memelihara anaknja.
‘ikhlas’ 406
165 Maka makinlah halnja tuan Gubernur itu menghabiskan celaka perampok itu.
‘menyelamatkan’ 406
167 Maka pada hari itu segala bangsa orang- orangpun beribu-ribu berhimpunlah disana, besar kecil tua muda.
‘dari berbagai negri’
407
168 Ketahui oleh segala sahabatku dan orang- orang sekalian jang telah berkampung dalam majelis ini,
‘menetap’ 409
169 Maka termasjurlah kabar jang amat elok itu dari atas angin sampai kebawah angin,
‘ke seluruh penjuru negri’
412
170 Maka barang siapa mencium akan dia, sukalah hatinja dan segarlah tubuhnja dan manislah mukanja
171 Maka orang-orang Cina dalam negeri Malaka dan Singapura jang duduk seperti katak di bawah tempurung itu, seorangpun tiada mau percaja
‘sok pandai’ 414
172 Ini semuanja tahi angin Inggris. ‘isu/kabar burung’ 414 173 Sekarang Baba sendiri sudah tau bagaimana
rasanja limau manis Inggris.
‘lemon’ 415
174 Hanja ia hidup seperti pohon kaju jang dalam hutan.
‘tidak punya pengalaman’
419
175 Melaju itu tiada boleh menghukum anak- anaknja serta dibiarkannja akan dia mengharu birukan rakjatnja
‘membuat mendeita’
422
176 Adapun anak-anak raja jang jahat itu adalah seumpama harimau jang garang adanja.
‘jago kandang’ ‘sok jago’
422
177 Maka dibelakang mangkat kelak ajahnja, harimau jang garang itulah membinasakan segala hamba Allah.
‘sok jago’
422 178 Maka dikalau hilang harta saja maha baik,
barangkali njawapun terbang
‘mati sia-sia’ 422
179 Tiadalah jang lebih membakar hati segala hamba Allah lain dari pada itu.
‘membuat amarah’ 423
180 Maka adalah kudengar kabarnja orang jang keras hatinja.
‘degil’ 423
181 Jikalau pada zaman ini engkau tanamkan benih bodoh itu dan malas, maka bagaimana kelak boleh menjadi pandai dan rajin.
‘membiarkan kebodohan’
425
182 Melainkan dimatikannja akalnja dan pikirannja itu, maka ia menurutkan hawa
‘dibiarkan
mengikuti hawa
nafsunja dan adat-adat orang jang dahulu kala.
nafsunya’
183 Adapun datangnja miskin akalnja, sebab tiada berpengetahuan.
‘kebodohan’ 426
184 Maka dengan hal jang demikian itu habislah akalnja itu dimakan karat sampai tiada lagi berguna kepada barang satu juapun.
‘hidup sia-sia tak
berakal budi’
426
185 Akhirnja kelak ia itu menjadi seumpama tanah tempat dipijak-pijak oleh segala bangsa manusia larian adanja.
‘tak jelas gunanya’ 426
186 Sebermula adalah sebesar-besar heran dalam hatiku sebab melibatkan hal adat orang-orang kita.
‘takjub’ 426
187 Maka patutkah beribu berlaksa orang- orang itu hidup dengan tiada tau membaca surat dan menjurat dan tiada tau berkira- kira, menjadi diolok-olokkan oleh orang- orang bangsa lain dan ditipu orang akan dia dalam sukatan dan timbangan dan runding merunding, istimewa pula dalam hal tulis menulis dan karang mengarang dan sebagainja?
‘kebanyakan orang’
427
188 Kalau anak harimau menjadi anak kucing. ‘turun derajat’ 428 189 Maka jikalau anak kucing itu menjadi
harimau, bukankah heran jang besar kelak diantara manusia serta dengan beberapa dipujinja.
‘naik derajat’ 428
190 Sangka jang demikian itulah setuju dengan sangka katak di bawah tempurung karena sangkanja tempurung itulah langit.
‘sombong/angkuh’ 428
191 Supaja akal dan pikirannja itu boleh subur seumpama pohon, apabila mudanja itu banjaklah dahannja itu bertumbuh dan
cabangnja boleh panjang, maka apabila tuanja kelak banjaklah buahnja.
192 Bahwasanja kuringkaskan perkataannja tetapi dengan sebesar-besar harapku mudah-mudahan mereka itu mengambil ibarat akan nasihatku ini.