• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KETENTUAN PENGADAAN BARANG/JASA

2.7 Metoda Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi/Jasa Lainnya

2.7.1. Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa konstruksi/Jasa lainnya

Pada prinsipnya Pengadaan Barang/Jasa konstruksi/jasa lainnya dilakukan melalui metoda pelelangan, yang dilakukan secara terbuka dan diumumkan secara luas melalui papan pengumuman dan media elektronik (e-Procurement PLN) serta dapat melalui surat kabar. 2.7.2. Pemilihan Langsung Pengadaan Barang/Jasa konstruksi/Jasa lainnya

Pemilihan langsung dapat dilakukan dalam hal :

1) Pengadaan Barang/Jasa konstruksi/Jasa lainnya dibutuhkan mendesak untuk operasional PLN sehingga apabila tidak segera dilakukan akan berakibat terganggunya operasional PLN; atau

2) Calon Penyedia Barang/Jasa konstruksi/Jasa lainnya yang memasukkan penawaran harga dalam Metoda Pelelangan untuk Dua Tahap hanya 2 (dua); atau

3) Setelah dilakukan Pengadaan Ulang dalam Metoda Pelelangan ternyata hanya 2 (dua) Calon Penyedia Barang/Jasa konstruksi/Jasa lainnya yang :

a. Mendaftar; atau

b. Lulus Prakualifikasi; atau

c. Memasukkan Penawaran dalam Metoda Satu sampul dan Metoda Dua sampul; atau

d. Memasukkan Penawaran administrasi dan Teknis dalam Metoda Dua Tahap. 4) Proses Pengadaan Barang/Jasa konstruksi / Jasa lainnya dilakukan dengan cara :

a. Dalam hal seperti angka 2.7.2.1 di atas, Panitia Pengadaan mengundang sekurang-kurangnya 2 (dua) Penyedia Barang/Jasa dan membandingkan penawaran dari Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus prakualifikasi.

b. Dalam hal seperti angka 2.7.2.2 dan 2.7.2.3 di atas, Panitia Pengadaan melakukan Klarifikasi dan Negosiasi baik dari segi teknis maupun biaya

sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

2.7.3. Penunjukan Langsung Pengadaan Barang/Jasa konstruksi/Jasa lainnya 1) Penunjukan langsung dapat dilakukan dalam hal:

a. Barang/Jasa konstruksi/Jasa Lainnya yang akan diadakan bersifat spesifik hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khusus/pemegang Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan/atau hanya ada satu Penyedia Barang/Jasa (agen tunggal) yang mampu melaksanakan dan/atau mengaplikasikannya; atau

b. Pengadaan barang spesifik yang tak dapat digantikan oleh produk lain atau tidak kompatibel. Pengadaan barang spesifik harus memenuhi syarat sebagai berikut : Penyedia Barang/Jasa harus merupakan pabrikan (engine maker dan/atau primary manufacture) atau Agen tunggal dengan penawaran dari pabrikan; atau

c. Pekerjaan Keadaan Darurat (emergency); atau

d. Pemeliharaan unit pembangkit dalam bentuk jangka panjang/LTSA (Long Term Service Agreement) termasuk pengadaan suku cadang khusus dan spesifik Pabrikan atau Agen Tunggal/Original Equipment Manufacture (OEM) serta Perusahaan yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek; atau

e. Dalam metode 2 tahap, Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus evaluasi Tahap I sebanyak ≥ 3 peserta namun yang memasukkan penawaran harga (Tahap II) hanya 1 (satu) dan peserta yang tidak memasukkan penawaran harga maka jaminan penawarannya dicairkan; atau

f. Setelah dilakukan Pengadaan Ulang dalam Metoda Pelelangan ternyata hanya 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa yang :

(1) Mendaftar; atau

(2) Lulus Prakualifikasi; atau

(3) Memasukkan Penawaran dalam Metoda Satu sampul atau Dua sampul; atau (4) Memasukkan Penawaran administrasi dan Teknis dalam Metoda Dua Tahap; atau g. Barang/Jasa konstruksi/Jasa lainnya lanjutan yang secara teknis merupakan satu

kesatuan yang sifatnya tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya; atau

h. Penunjukan berulang (repeat order) dilakukan dalam hal :

(1) Terhadap Barang yang secara terus menerus dibutuhkan sepanjang harga yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas barang; atau (2) Terhadap Jasa Lainnya yang secara terus menerus dibutuhkan perusahaan

sepanjang harga yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak mengorbankan kualitas jasa. hanya dapat dilakukan sebanyak 3 kali berturut-turut kepada Penyedia Barang/Jasa yang telah memenangkan pelelangan sebelumnya.

(3) Penyedia Jasa Lainnya yang telah memenangkan pelelangan dan dikontrak multiyears, dapat dilakukan Penunjukan Berulang (repeat order) maksimal 1 kali jangka waktu multiyears kontrak sebelumnya.

i. Penyedia Barang/Jasa adalah Anak Perusahaan yang memiliki kekhususan bidang usaha dengan tujuan sebagai berikut:

(1) Untuk mengamankan pasokan suplay bahan bakar maksimum 20 % dari total kebutuhan;atau

(2) Untuk menjaga kehandalan sistem operasi pemeliharaan pembangkit ; atau (3) Untuk pengamanan penyediaan ketenagalistrikan;atau

(4) Untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset ketenagalistrikan untuk kepentingan telekomunikasi, multimedia dan informasi;atau

(5) Untuk pengamanan layanan jasa engineering untuk optimalisasi investasi dan operasi sistem ketenagalistrikan dengan batas maksimum 50% dari total kebutuhan dalam 1 (satu) tahun anggaran.

j. Pengadaan Barang/Jasa konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pengadaan : (1) Di Kantor Pusat sampai dengan Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) (2) Di Unit Bisnis sampai dengan Rp. 50.000.000 ( lima puluh juta rupiah )

2) Apabila terdapat kriteria Penunjukan Langsung yang belum diatur pada angka 2.7.3.1 diatas harus melalui persetujuan direksi terlebih dahulu.

3) Proses Penunjukan Langsung dilakukan dengan cara :

a. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3.1 huruf a sampai d di atas, dilakukan dengan mengundang Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk untuk memasukkan penawaran.

b. Pengadaan barang spesifik sesuai angka 2.7.3.1 huruf b diatas dapat dilaksanakan sepanjang dilakukan kepada penyedia barang tunggal yang merupakan pabrikan/kantor cabang/unit usaha/agen tunggal/agen/distributor yang berstatus agen, dengan syarat dibuktikan dengan perjanjian keagenan atau surat penunjukan dari pabrikan atau pihak yang diberi kewenangan oleh pabrikan, dan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3.1 huruf e dan 2.7.3.1 huruf f angka 1, 2, 4 di atas, dilakukan dengan mengundang Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk untuk memasukkan Penawaran .

d. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3.1 huruf f angka 3 di atas, dilakukan evaluasi Penawaran harga.

e. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3.1 huruf g diatas, Pengguna Barang/Jasa menerbitkan Surat Perintah Kerja atau Kontrak kepada Penyedia Barang/Jasa yang telah mempunyai ikatan kerja sebelumnya.

f. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3.1 huruf h di atas, Pengguna Barang/Jasa menerbitkan Surat Perintah Kerja atau Kontrak kepada Penyedia Barang/Jasa dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi penawaran yang diajukan.

g. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3.1 huruf i di atas, dilakukan dengan mengundang Anak Perusahaan yang ditunjuk untuk memasukan Penawaran.

h. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3.1 huruf j di atas, dilakukan dengan mengundang Calon Penyedia Barang/Jasa (yang mampu dan mempunyai reputasi baik) untuk memasukan Penawaran dan dilakukan evaluasi Penawaran.

i. Dalam evaluasi penawaran dapat dilakukan Klarifikasi dan Negosiasi baik dari segi teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

2.7.4. Pembelian Langsung

1) Pembelian langsung, yaitu pembelian terhadap barang yang terdapat di pasar yang diyakini bahwa harga tersebut merupakan hasil persaingan di pasar dan dengan nilai maksimal Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah);

2) Pembelian langsung untuk barang yang bernilai sampai dengan Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dapat dilakukan dengan bukti kuitansi tanpa SPK;

3) Proses Pembelian langsung dilakukan oleh Pejabat Pengadaan;

4) Dalam menetapkan Penyedia Barang/Jasa, Pejabat Pengadaan telah mempunyai data pembanding, baik teknis maupun harga.