• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KETENTUAN PENGADAAN BARANG/JASA

2.13 Pengadaan Gagal dan Pengadaan Ulang

2.13.1. Pengadaan Gagal

1) Pelelangan dinyatakan gagal oleh Panitia Pengadaan dengan menerbitkan Berita Acara yang ditandatangani oleh semua anggota Panitia Pengadaan dan dilaporkan kepada Pengguna Barang/Jasa dalam hal:

a. Jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang tercantum dalam daftar Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan kurang dari 3 (tiga); atau

b. Jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga); atau

c. Jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang memasukkan penawaran kurang dari 3 (tiga) ; atau

d. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis; atau e. Pada Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas atas(ceiling price), pada

saat pembukaan surat penawaran harga, apabila harga penawaran terendah lebih tinggi dari HPS.

f. Pada Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas kewajaran (passing grade), harga penawaran terendah setelah dievaluasi lebih besar 10% dari HPS. 2) Seleksi Umum dinyatakan gagal oleh Panitia Pengadaan dengan menerbitkan Berita

Acara yang ditandatangani oleh semua anggota Panitia Pengadaan dan dilaporkan kepada Pengguna Barang/Jasa dalam hal :

a. Jumlah Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang tercantum dalam daftar pengadaan kurang dari 3 (tiga); atau

b. Jumlah Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) ; atau

c. Jumlah Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang memasukkan penawaran kurang dari 3 (tiga) ; atau

d. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis; atau e. Pada Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas atas(ceiling price),

negosiasi atas harga penawaran gagal karena tidak ada kesepakatan untuk mencapai harga penawaran lebih kecil atau sama dengan HPS.

f. Pada Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas kewajaran (passing grade ), negosiasi atas harga penawaran gagal karena tidak ada kesepakatan untuk mencapai harga penawaran lebih kecil atau tidak melebihi 10% dari HPS. 3) Pemilihan/Seleksi Langsung dan Penunjukan Langsung dinyatakan gagal dalam hal : a. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis; atau b. Pada Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas atas (ceiling price),

negosiasi atas harga penawaran gagal karena tidak ada kesepakatan untuk mencapai harga penawaran lebih kecil atau sama dengan HPS.

c. Pada Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas kewajaran (passing grade), negosiasi atas harga penawaran gagal karena tidak ada kesepakatan untuk mencapai harga penawaran lebih kecil atau tidak melebihi 10% dari HPS. 4) Panitia Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan Pengadaan Gagal kepada

para Calon Penyedia Barang/Jasa.

5) Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal oleh Pengguna Barang/Jasa apabila : a. Sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;

b. Pelaksanaan Pengadaan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan.

6) Setelah Pengguna Barang/Jasa menetapkan pengadaan gagal, maka Pengguna Barang/Jasa:

a. Menugaskan Panitia Pengadaan melakukan pengadaan ulang tanpa harus merevisi dokumen pengadaan;atau

b. Menugaskan Panitia Pengadaan melakukan pengadaan ulang dengan memperbaiki dokumen pengadaan dan disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa;atau c. Membatalkan Pengadaan apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi:

(1) Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan kebutuhan barang/jasa;

(2) Anggaran tidak tersedia/tidak mencukupi; (3) Akibat adanya penetapan pengadilan;

(4) Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat. (5) Adanya indikasi terjadinya KKN.

7) Pengguna Barang/Jasa tidak memberikan ganti rugi kepada Calon Penyedia Barang/Jasa bila penawarannya ditolak atau pengadaan dinyatakan gagal.

2.13.2. Pengadaan Ulang

1) Apabila Pelelangan/Seleksi Umum dinyatakan gagal karena jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang tercantum dalam daftar Calon Penyedia Barang/Jasa atau jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga), setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa maka Panitia Pengadaan segera melakukan:

a. Mengumumkan kembali untuk mendapatkan Calon Penyedia Barang/Jasa baru untuk mengikuti prakualifikasi.

b. Calon Penyedia Barang/Jasa baru yang lulus prakualifikasi ulang dan Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus prakualifikasi sebelumnya diundang untuk mengambil Dokumen Pengadaan.

c. Dalam hal setelah dilakukan prakualifikasi ulang jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus (termasuk yang telah lulus pada prakualifikasi awal) kurang dari 3 (tiga), maka dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus hanya 2 (dua), proses Pengadaan dilanjutkan seperti pada proses Pemilihan Langsung. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus hanya 1 (satu), maka proses Pengadaan dilanjutkan seperti pada proses Penunjukan Langsung. 2) Apabila Pelelangan/Seleksi Umum dinyatakan gagal karena yang memasukkan

penawaran kurang dari 3 (tiga) Calon Penyedia Barang/Jasa, setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa maka Panitia Pengadaan segera melakukan: a. Mengumumkan kembali untuk mendapatkan Calon Penyedia Barang/Jasa baru

untuk mengikuti prakualifikasi.

b. Calon Penyedia Barang/Jasa baru yang lulus prakualifikasi ulang diundang untuk mengambil Dokumen Pengadaan dan mengikuti penjelasan.

c. Calon Penyedia Barang/Jasa baru yang lulus prakualifikasi ulang dan Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah memasukkan penawaran sebelumnya diundang untuk memasukkan penawaran.

3) Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal karena tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa maka Panitia Pengadaan segera melakukan:

a. Mengumumkan kembali untuk mendapatkan Calon Penyedia Barang/Jasa baru. b. Melakukan proses sesuai tahapan Pengadaan.

c. Dalam hal setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, maka Panitia Pengadaan melaporkan kepada Pengguna Barang/Jasa bahwa pelelangan gagal.

d. Pengguna Barang/Jasa memutuskan proses Pengadaan dihentikan atau tetap dilanjutkan dengan merubah persyaratan administrasi dan teknis.

4) Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal karena Harga Penawaran terendah setelah pembukaan melebihi HPS untuk Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas atas (ceiling price) atau apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal karena Harga Penawaran terendah setelah dievaluasi melebihi 10 % dari HPS untuk

Pengadaan yang menggunakan HPS sebagai batas kewajaran (passing grade), setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa maka Panitia Pengadaan segera melakukan:

a. Meninjau ulang isi Dokumen Pengadaan dan/atau Perhitungan HPS. Dalam hal terjadi perubahan pada isi Dokumen Pengadaan dan/atau Perhitungan HPS, maka Panitia Pengadaan berkewajiban meminta pengesahan dari Pengguna Barang/Jasa sebelum Pengadaan Ulang.

b. Mengundang ulang Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah memasukkan Penawaran Harga. Bilamana dianggap perlu Panitia Pengadaan dapat juga mengundang Calon Penyedia Barang/Jasa yang baru.

c. Menyampaikan ulang isi Dokumen dalam hal terjadi perubahan pada isi Dokumen Pengadaan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah memasukkan Penawaran Harga.

d. Dalam hal HPS sebagai batas atas (ceiling price), Panitia Pengadaan menyampaikan ulang Nilai Total HPS apabila terjadi perubahan pada Nilai Total HPS kepada Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah memasukkan Penawaran Harga.

e. Setelah dilakukan Pengadaan Ulang, ternyata Harga terendah yang ditawarkan tetap lebih tinggi dari batas atas yang telah ditentukan maka Panitia Pengadaan dapat mengusulkan kepada Pengguna Barang/Jasa untuk melakukan Penunjukan langsung kepada Calon Penyedia Barang/Jasa yang menyampaikan penawaran harga terendah.

5) Apabila Seleksi dinyatakan gagal karena Negosiasi atas harga penawaran tidak ada kesepakatan harga dan telah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa maka Panitia Pengadaan segera melakukan:

a. Meninjau ulang isi Dokumen Pengadaan dan/atau Perhitungan HPS. Dalam hal terjadi perubahan pada isi Dokumen Pengadaan dan/atau Perhitungan HPS, maka Panitia Pengadaan berkewajiban meminta pengesahan dari Pengguna Barang/Jasa sebelum Pengadaan Ulang.

b. Mengundang ulang Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang telah memasukkan Penawaran Harga. Bilamana dianggap perlu Panitia Pengadaan dapat juga mengundang Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang baru.

c. Menyampaikan ulang isi Dokumen dalam hal terjadi perubahan pada isi Dokumen Pengadaan kepada Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang telah memasukkan Penawaran Harga.

d. Dalam hal HPS sebagai batas atas (ceiling price), menyampaikan ulang Nilai Total HPS apabila terjadi perubahan pada Nilai Total HPS kepada Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang telah memasukkan Penawaran Harga.

b. Dalam hal setelah dilakukan Pengadaan Ulang dan masih tetap tidak tercapai kesepakatan harga, maka Panitia Pengadaan dapat mengusulkan kepada Pengguna Barang/Jasa untuk melakukan Penunjukan langsung kepada Calon Penyedia Barang/Jasa yang menyampaikan penawaran harga terendah