• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode “accounting rate of return”

Dalam dokumen BAB I KAS (CASH) PENDAHULUAN (Halaman 83-104)

Akuntansi untuk Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Firm Accounting)

3. Metode “accounting rate of return”

Menggunakan laba yang dicantumkan di dalam laporan akuntansi sebagai dasar penghitungan, dengan cara membaginya dengan jumlah investasi yang diperlukan.

Tingkat pengembalian investasi= (laba bersih setelah pajak)/(total investasi)

Contoh Mesin A seharga Rp2.500.000.000 Perlu bangunan Rp900.000.000 Perkiraan laba Rp280.000.000 Mesin B Rp3.000.000.000 Perlu bangunan Rp600.000.000 Perkiraan laba Rp360.000.000

Mesin A -> Tingkat pengembalian investasi= 280.000.000/3.400.000.000=8,2%

Mesin B -> Tingkat pengembalian investasi= 360.000.000/3.600.000.000=10%

Jadi, Investasi pada mesin B akan memberikan tingkat pengembalian investasi lebih tinggi, yaitu sebesar 10% dibandingkan dengan mesin A yang sebesar 8,2%. Karena itu investasi pada mesin B dinilai lebih menguntungkan dibandingkan pada mesn A.

Kelemahan ARR adalah:

(a) Mengabaikan nilai waktu uang

(b) Digunakannya konsep laba menurut akuntansi dan bukan kas

salah satu tujuan investasi adalah untuk mencari keuntungan. Secara umum tujuan

investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan tertentu kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung. Dari tulisan para ahli, diperoleh informasi bahwa pada umumnya tujuan investasi adalah sebagai berikut:

a) Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.

b) Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.

c) Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.

d) Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.

e) Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis. f) Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Bunga deposito berjangka akan diperhitungkan setelah deposito mengendap minimal satu bulan sejak tanggal pembukaan. Untuk deposito yang dibuka pada tanggal akhir bulan, maka pengambilan bunga/ pencairan nominal deposito dilakukan pada tanggal/hari akhir bulan walaupun tanggalnya berbeda. Tetapi jika deposito berjangka (lama) dan mengkredit deposito berjangka yang telah jatuh tempo. Deposito berjangka yang sudah jatuh tempo merupakan sumber dana murah karena tidak ada biaya. Jika kembali pada kasus diatas, maka akan di jurnal :

a). Dr. Deposito Berjangka – reni ……… 50.000.000

Cr. Deposito Berjangka yang sudah jatuh tempo … 50.000.000 b). Dr. Biaya Bunga Deposito Berjangka ……… 750.000

Cr. Bunga Deposito Berjangka termasuk

Pajak yang akan dibayar ……… 750.000

Jika deposito yang jatuh tempo tersebut langsung dicairkan, maka jurnalnya adalah : Dr. Deposito Berjangka ………... 50.000.000

Dr. Biaya Bunga Deposito Berjangka ………. 750.000

Cr. Hutang Pajak PPh ………. 112.500 Cr. Kas ……… 50.637.500

Jika deposito berjangka tersebut diperpanjang, maka dapat dilakukan dengan dua cara : a. Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover)

Perpanjangan ini dilakukan atas dasar permintaan deposan yang sudah dibuat atau diperjanjikan pada saat pembukaan rekening deposito. Maka pihak bank tidak perlu lagi menghubungi deposan ataupun sebaliknya.

b. Perpanjangan Biasa

Perpanjangan ini pada dasarnya menunggu keputusan deposan, artinya untuk memperpanjang deposito berjangka deposan perlu datang ke bank atau pihak bank yang menghubungi deposan.

Kedua cara perpanjangan tersebut tidak berbeda dalam pencatatannya. Jurnalnya yaitu :

Dr. deposito Berjangka – Reni (lama) ………. 50.000.000

Perhitungan dan pencatatan investasi dalam saham

Metode “Harga Perolehan” diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak, maka hanya deviden atas saham-saham tersebut yang diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan induk. Dan laba atau rugi ataspemilikan modal hanya timbul apabila sebagain atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual. Kedua hal tersebut merupakan perbedaan prinsipial antara kedua metode pencatatan investasi saham-saham perusahaan anak.

Metode “harga perolehan”, saldo rekening Investasi saham perusahaan anak,tetap jumlahnya, kecuali apabila terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham yang dimiliki, karna “harga perolehan’’ hanya terjadi sekali pada saat pemilikan. Pada metode harga perolehan, perusahaan induk tidak mencatat atas bagian laba yang diperoleh perusahaan anak sampai dengan laba tersebut dibagikan sebagai deviden. Pada metode harga perolehan bagain deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak, dicatat bebit dalam rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Deviden

Penyajian-penyajian Rekening Investasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan Induk

Di dalam neraca konsolidasi, tidak ada perbedaan antara metode pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak baik pada metode harga perolehan atau pada metode equity. Kedua metode tersebut menghasilkan neraca yang menunjukkan posisi keuangan yang sama, tapi kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam rekening investasi saham dan rekening laba yang ditahan pada buku-buku perusahaan induk yang berlainan. Hal ini mengakibatkan posisi keuangan dan hasil usaha yang berbeda-beda dalam laporan keuangan individual perusahaan induk. Sehingga dalam menginterpretasikan laporan keuangan tersebut sangat dipengarui oleh metode pencatatan yang dipakai, khususnya terhadap informasi yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak. Oleh sebab itu agar tidak menimbulkan interpretasi yang bertentangan dalam laporan keuangan individualnya harus dinyatakan secara jelas ( footnote atau catatan tersendiri ) tentang metode pencatatan yang dipakai dalam hubungannya dengan pemilikan saham perusahaan anak.

Bila memakai metode harga perolehan, maka perubahan-perubahan netto di dalam hak-hak pemegang saham yang berasal dari ( pembagian) laba perusahaan anak sejak posisi control dicapai harus disajikan secara terpisah didalam neraca. Jika sebagian dari

perubahan netto iu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan, maka harus dilaporkan di dalam laporan Rugi Laba ( Perusahaan Induk ).

Jika memakai metode equity, maka laporan keuangan harus menyatakan tentang metode pencatatan itu, harus dijelaskan juga mengenai harga perolehannya serta menghasilkan deviden yang telah diterima dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak.

Semua itu diperlukan agar diketahui besarnya bagian keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan anak yang telah direalisasikan melalui pembagian deviden.

Evaluasi terhadap Metode Equity dan Metode Harga Perolehan ( Cost Method )

Metode harga perolehan, merupakan metode yang umumnya dipakai sebagai dasar pencatatan maupun dasar penyusunan laporan keuangan individual, dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham pada perusahaan anak. Metode ini juga dianggap sebagai metode yang konsisten dengan metode pencatatan yng dipakai pada jenis-jenis investasi yang lain dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yuridis, juga adanya beberapa keberatan terhadap metode equity.

Beberapa keberatan yang sering timbul sebagai akibat dari penggunaan metode equity : a. Metode equity menyimpang dari praktek-praktek akuntansi yang lazim, kususnya didalam

pengkuan pengasilan.

b. Saldo rekening investasi saham, sebagi akibat dari mekanisme pencatatan tidak bisa menunjukkan berapa besarnya/jumlahnya baik “ harga perolehan “ saham maupun “ nilai “ sahm-saham yang dimiliki tersebut. Semua ini disebabkan karena rekening investasi berisi campuran antara data harga perolehan ( histories ) saham –saham pada tanggal pemilikan dengan beberapa data penyesuaian sebagai akibat terjadinya perubahan atas saldo hak-hak pemegang saham pada perusahaan anak.

c. Memerlukan analisa dan penyesuaian/koreksi secara khusus terhadap rekening-rekening yang terlibat dalam hubungannya dengan pemilikan saham perusahaan anak tersebut.

Laporan Keuangan Perusahaan Anak yang telah Dikonsolidasikan di dalam Neraca Konsolidasi

Meskipun metode harga perolehan memiliki kelebihan dibanding metode equity, tapi akan timbul persoalan apabila metode harga perolehan dipakai, ada satu atau lebih investasi pada perusahaan anak tidak ikut dikonsolidasikan di dalam neraca konsolidasi. Cara menyajikan investasi pada perusahaan anak yang tidak ikut dikonsoidasi di dalam neraca konsolidasinya yaitu harus tetap disajikan sesuai “ harga perolehan “ atau harus sesuai juga dengan perubahan yang terjadi pada ( saldo ) hak-hak para pemegang saham dari perusahaan anak.

Tujuan utama dari penyusunan laporan keuangan yang dikonsoidasi adalah untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan afiliasi, yang secara ekonomis merupakan satu kesatuan.

Maka pengakuan terhadap ( bagian ) laba perusahaan anak sejak terjadinya pemilikan saham-saham dan kemudian mengabungkannya menjadi saldo dalam rekening-rekening pembukuan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan perusahaan yang berafiliasi merupakan suatu keharusan.

Di dalam Laporan Rugi Laba yang dikonsolidasi, bagian laba ( rugi ) dari perusahaan yang tidak dikonsolidasi harus disajikan secara terpisah. Saldo laba ( rugi ) dari prusahaan anak ( yang tidak ikut dikonsolidasi ) digabungkan dengan saldo laba ( rugi ) dari perusahaan anak yang dikonsolidasi di dalam Laporan Rugi Laba Konsolidasi.

Bila keseluruhan pengaruh dari investasi pada perusahaan anak yang tidak ikut dikonsolidasi dianggap material dalam hubungannya dengan posisi keuangan dan hasil usaha yang dikonsolidasiakan, maka ikhtisar tentang aktiva, hutang, modal serta hasil usaha dari perusahaan ( anak ) yang tidak ikut di konsolidasi tersebut, dapat disajikan baik dalam bentuk footnote mupun lampiran tersendiri ( secara individual ataupun gabunggan antara mereka).

Adapun pencatan di dalam metode perolehan:

1. pada saat pembelian investasi ( sama dengan metode pemilikan )

2.

pada saat perusahan anak memperoleh laba Transaksi ini tidak perlu dicatat oleh perusahaan induk 3. pada saat perusahaan anak menderita rugi Transaksi ini tidak perlu dicatat oleh perusahaan induk 4. pada saat perusahaan anak membagi deviden apabi la deviden tersebut berasal dari laba ditahan sebelum pemilikan, maka akan dicatat sebagai pengurang terhadap harga perolehan investasi: Investasi Saham perusahaan anak xxx

Kas xxx

Kas xxx

Cont oh:

Pada Tanggal 1 Jnuari 1980, PT I membeli 80% saham PT A dengan harga Rp 1.000.000. Pada saat itu modal saham PT A yang telah beredar adalah sebesar nominal Rp 1.000.000 sedang rekening laba yang ditahan mempunyai saldo kredit Rp 200.000

Untuk semester pertama dalam tahun buku 1980 PT A memperoleh keuntungan Rp 200.000, untuk semester kedua PT A melaporkan kerugian Rp 50.000. Pada tanggal 10 desember 1980 PT A mengumumkan pembagian deviden Rp 100.000.000 sedang pembayarannya dilakukan pada tanggal 20 desember. Dari operasinya selama th 1980 PT I memperoleh keuntungan Rp 250.000

a) Daftar lajur Neraca Konsolidasi per 1 Januari 1980

Sesaat setelah terjadi pemilikan saham-saham perusahaan anak untuk mudahnya dibuat daftar lajurnya. Daftar lajur yang dibuat dengan metode equity dan metode perolehan adalah sama.

PT I dan Perusahaan Anak PT A Daftar Lajur untuk Neraca Konsolidasi Kas xxx

Per 1 Januari 1980

Eliminasi Neraca Konsolidasi Rekening-rekening Neraca PT I PT A

Debit Kredit Debit Kredit

Debit

Investasi saham-saham PT A Elim 80% modal saham Elim 80% laba ditahan SLHPDNB

Macam –macam aktiva

Kredit

Macam-macam hutang Modal saham, PT I Laba yang ditaham PT I Modal saham PT A Elim 80%

Pemegang saham minoritas 20% Laba yang ditahan PT A

Elim 80%

Pemegang saham minoritas 20%

1.000.000 -2.500.000 3.500.000 2.000.000 1.000.000 5.00.000 -2.000.000 2.000.000 800.000 -1.000.000 -200.000 -800.000 -160.000 -800.000 160.000 -40.000 4.500.000 -2.800.000 1.800.000 500.000 -200.000 -40.000 3.500.000 2.000.000 960.000 960.000 4.540.000 4.540.000

b) Jurnal-jurnal yang harus dibuat PT PI dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham PT PA selama tahun buku 1980, disajikan dalalm bentuk perbandingan dengan metode equity:

Transaksi Metode harga perolehan Merode Equity 1 Jan 1980

Pada saat pemilikan Investasi saham PT PA Rp 1.000.000 Kas Rp 1.000.000 investasi saham PT PA Rp 1.000.000 Kas Rp 1.000.000 30 Juni 1980

PT PA melaporkan laba Rp

200.000 PT PI tidak mencatat

Investasi saham PT PA Rp 160.000 Laba rugi PT PA Rp 160.000 10 Desember 1980 Piutang Deviden Rp 80.000 Piutang Deviden Rp 80.000

PT PA mengumumkan

deviden Rp 100.000 Penghasilan Deviden Rp 80.000 Penghasilan Deviden Rp 80.000 20 Desember 1980

Pembayaran deviden oleh PT PA

Kas Rp 80.000

Piutang Deviden Rp 80.000 Kas Rp 80.000 Piutang Deviden Rp 80.000 31 Desember 1980

PT PA melaporkan rugi Rp 50.000

PT PI tidak mencatat Laba rugi PT PA Rp 40.000 Investasi saham PT PA Rp 40.000 c) Penyusunan Neraca Konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1980 mengikuti prosedur :

Eliminasi terhadap saldo rekining investasi saham-saham,PT PA dengan saldo modal PT PA dilakukan dengan bertitik tolak dari posisi pada saat pemilikan saham terjadi. Selisih antara saldo rekening investasi saham-saham PT PA,dengan bagian pemilikannya atas hak-hak pemegang saham merupakan selisih lebih atau kurang harga perolehan dari nilai buku saham. Sedang sisa kredit hak-hak pemegang saham PT PA setelah dieliminasinya bagian pemilikan perusahaan induk merupakan saldo hak-hak pemegang saham Minoritas.

Kemudian dibentuk daftar lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1980, sebagai berikut:

PT I dan Perusahaan Anak PT A Daftar Lajur untuk Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1980

Eliminasi Neraca Konsolidasi Rekening-rekening Neraca PT PI PT PA

Debit Kredit Debit Kredit

Debit

Investasi saham-saham PT PA Elim 80% modal saham Elim 80% laba ditahan SLHPDNB

Macam –macam aktiva

Kredit

Macam-macam hutang Modal saham, PT PI Laba yang ditaham PT PI Modal saham PT PA Elim 80%

Pemegang saham minoritas 20% Laba yang ditahan PT PA Elim 80%

Pemegang saham minoritas 20% Kenaikan saldo LYD PT PI ( 20% Rp 50.000) 1.000.000 -2.830.000 3.830.000 2.000.000 1.000.000 830.000 -2.050.000 2.050.000 800.000 -1.000.000 -250.000 -800.000 -160.000 -800.000 160.000 -40.000 4.880.000 -2.800.000 1.000.000 830.000 -200.000 -50.000 40.000 3.830.000 2.050.000 960.000 960.000 4.920.000 4.920.000 Jurnal eliminasinya:

Modal saham PT PA Rp 800.000 Laba Yang ditahan PT PA Rp 160.000 SLHPDNB Rp 40.000 Investasi saham PT PA Rp 1.000.000

Penjelasan Daftar lajur

1. Investasi saham-saham PT PA Rp 1.000.000 adalah harga perolehan untuk 80% saham PT PA pada tanggal 1 januari 1980 yang oleh PT PI dicatat

 Investasi saham PT PA Rp 1.000.000

Kas Rp 1.000.000

2. Macam-macam aktiva, PT PI Rp 2.830.000 terdiri dari saldo awal Rp 2.500.000 ditambah dengan laba operasi sendiri Rp 250.000 dan penghasilan deviden Rp 80.000

3. Macam –macam aktiva PT PA Rp 2.050.000 terdiri dari saldo Rp 2.000.000 ditambah dengan laba semester I Rp 200.000 dan dikurangi pembagian deviden Rp 100.000 serta rugi semester II Rp 50.000

4. Macam-macam Hutang PT PI Rp 2.000.000 dan PT PA Rp 800.000

5. Saldo LYD PT PI RP 830.000 terdiri dari saldo awal Rp 500.000 ditambah dengan lava operaisi sendiri Rp 250.000 dan penghasilan deviden 80.000

6. Saldo LYD PT PA Rp 250.000 terdiri dari saldo awal Rp 200.000 ditambah laba operasi 6 bulan pertama Rp 200.000 dan dikurangi dengan rugi operasi 6 bulan kedua Rp 50.000 dan pembagian deviden Rp100.000

d. Neraca konsolidasi yang disusun atas dasar daftar lajur tersebut adalah sebagai berikut:

PI dan Perusahaan Anaknya (PT PA) Neraca Konsolidasi, 31 Desember 1980

Aktiva

Macam-macam aktiva Rp 4.880.000 SLHPDNB saham PT PA Rp 40.000 Jumlah Aktiva Rp 4.920.000

Hutang dan Modal

Macam-macam hutang Rp 2.800.000 Hak pemegang saham

Pemegang saham minoritas:

Modal Saham Rp 200.000 Laba yang ditahan Rp 50.000

Perusahaan Induk :

Modal Saham Rp 1.000.000 Laba yang ditahan Rp 870.000

Rp 1.870.000

Rp 2.120.000 Jumlah Hutang dan Modal Rp 4.920.000

Alternatif Teknik-Teknik Penyusunan Neraca Konsolidasi dengan Metode Perolehan

Eliminasi terhadap bagian pemilikan pada perusahaan anak di dalam daftar neraca lajur neraca konsidasi didasarkan pada posisi keuangan perusahaan anak, pada saat terjadinya pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk. Apabila terjadi kenaikan kenaikan saldo laba yang ditahan pada perusahaan anak yang berasal dari laba operasi yang belum/tidak dibagikan sebagai deviden, maka harus ditentukan besarnya bagian yang harus diakui oleh perusahaan induk di dalam neraca yang dikonsolidasi.

Menambahkan kolom penyesuaian sebelum proses eliminasi dilakukan pada daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi. Kolom penyesuaian dipergunakan untuk menyesuaikankenaikan atas hak-hak pemilikan pada perusahaan anak. Penyesuaian tersebut adalah yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak, khususnya terhadap saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak dengan saldo laba yang ditahan perusahaan induk.

Dalam daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi rekening investasi saham-saham perusahaan anak dan saldo laba yang ditahan perusahaan induk disesuaikan dengan bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan perusahaan anak.

Pembagian deviden dari saldo Laba Yang Ditahan sebelum saat Pemilikan Saham

Dalam metode harga perolehan penghasilan atas investasi saham pada perusahaan anak timbul apabila perusahaan anak membagikan laba yang diperoleh, Namun demikian sangat dimungkinkan terjadinya pembagian deviden oleh perusahaan anak atas laba yang diakumulasikan sebelum pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk terjadi.

Deviden semacam ini terjadi dan oleh karena pencatatan investasi sahampada metode harga perolehan bertitik tolak pada posisi keuangan pada saat terjadi pemilikan saham. Maka tidak boleh diakui sebagai penghasilan bagi perusahaan induk. Pembagian

deviden berakibat terjadinya perubahan posisi keunga pada perusahaan anak menjadi tidak sesuai dengan posisi keuangan pada saat pemilikan saham- saham terjadi.

Contoh:

Neraca singkat PT Dani dan PT Dian pada tangal 1 juli 1977, yaitu sesaat setelah PT Dani membeli 750 lembar saham-saham PT Dian dengan harga @ Rp 15.000

PT Dani PT Dian

Aktiva

- Investasi saham-saham PT Dian - Macam-macam aktiva

Hutang dan modal

Macam hutang

Modal saham 1000@ Rp 10.000 Laba yang ditahan

11.250.000 13.750.000 25.000.000 7.500.000 10.000.000 7.500.000 25.000.000 15.000.000 15.000.000 2.000.000 10.000.000 3.000.000 15.000.000 Masing-masing perusahaan memperoleh laba:

- PT Dani Rp 1.250.000 - PT Dian Rp 750.000

PT Dian membagikan deviden Rp 1.000.000 pada akhir bulan Desember 1977  Pembagian Deviden ,Oleh PT Dani dicatat

 Kas Rp750.000

Investasi Saham-saham PT Dian Rp 187.000 Penghasilan Rp 562.000 Perhitungan :

- Bagian deviden PY Dani 75% x 750.000 Rp 562.000 - Jumlah laba sebelum pemilikan sahamYang dibagikan

sebagai deviden 75% x (1.000.000-750.000) Rp 187.000 jumlah uang kas yang diterima PT Dani Rp 750.000

Daftar lajur sesudah pembagian Deviden oleh PT Dian.

Eliminasi Neraca Konsolidasi Rekening-rekening Neraca PT Dani PT Dian

Debit Kredit Debit Kredit

Debit

Investasi saham-saham PT Dian

Elim 75% modal saham Elim 75% laba ditahan SLHPDNB

Macam –macam aktiva

Kredit

Macam-macam hutang Modal saham, PT PI Laba yang ditaham PT PI Modal saham PT PA Elim 80%

Pemegang saham minoritas 20%

Laba yang ditahan PT PA Elim 80% Pemegang saham minoritas 20% 11.062.500 -11.750.000 26.812.000 7.500.000 10.000.000 9.312.500 -14.750.000 14.750.000 2.000.000 -10.000.000 -2.750.000 -7.500.000 -2.062.000 -7.500.000 2.062.000 -1.500.000 30.500.000 -9.500.000 10.000.000 9.312.500 -2.500.000 -687.500 26.812.000 14.750.000 9.562.500 9.562.500 32.000.000 32.000.000 Jurnal eliminasinya:

Modal saham PT Dian Rp 7.500.000 Laba yang ditahan PT Dian Rp 2.062.500

SLHPDNB Rp 1.500.000

Investasi Saham-saham PT Dian Rp 11.062.500

Persekutuan  Pengertian dan Ciri Firma dan CV

 Firma adalah suatu bentuk persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk melaksanakan usaha yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.  Ciri-ciri persekutuan Firma

1. Sekutu Firma (firmant)biasanya sudah saling kenal dan saling percaya.

2. Perjanjian Firma dapat dilakukan, baik dihadapan notaris maupun di bawah tangan

3. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha

4. Adanya tanggung jawab dan risiko kerugian yang tidak terbatas.  CV (Commanditaire vennootschap) adalah bentuk badan usaha bisnis

yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.

 Ciri-ciri CV

1. Terdapat dua macam sekutu yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif 2. Biasanya CV berbentuk usaha dagang.

3. Terdapat perbedaan tanggung jawab antara sekutu aktif dengan sekutu pasif

 Cara pendirian Firma dan CV  Cara pendirian Firma

Berdasarkan pasal 22 KUHD menyatakan bahwa pesekutuan Firma harus didirikan dengan akta autentik.Setelah akta pendirian dibuat maka harus didaftarkan kepada panitera pengadilan negeri tempat Firma tersebut berkedudukan.Kemudian, akta pendirian tersebut harus diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia.

 Cara pendirian CV

Prosedur pendirian CV sama halnya dengan prosedur pendirian firma yakni pembuatan akta pendirian oleh notaris.Selanjutnya akta pendirian didaftarkan kepada panitera pengadilan negeri tempat CV tersebut berkedudukan .Setelah itu akta pendirian tersebut diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia.

Pembagian laba atau rugi atas usaha persekutuan merupakan hal penting untuk disepakati dalam suatu perjanjian.

Pada umumnya,dasar dalam pembagian laba atau rugi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Berdasarkan rasio modal masing-masing sekutu 2. Berdasarkan rasio sama besar

3. Berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji,bunga bonus,yang kemudian dibagi sesuai kesepakatan.

Contoh pembagian laba rugi sesuai rasio modal masing-masing sekutu Anggun menyetorkan sejumlah uang sebesar Rp 100.000.000 dan Bagus menyerahkan sebidang tanah senilai Rp 50.000.000 sedngkan Cantik menyerahkan sebuah kendaraan yang senilai Rp 75.000.000.sebagaimana ilustrasi sebelumnya,dalam satu periode kegiatan persekutuan mendapatkan laba sebesar Rp 22.500.000 maka perhitungan pembagian laba dan jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut

- Perhitungan bagian laba

Anggun :100.000.000/225.000.000×22.500.000=10.000.000 Bagus :50.000.000/225.000.000×22.500.000=5.000.000 Cantik :75.000.000/225.000.000×22.500.000=7.500.000 - Jurnalnya

Tanggal Keterangan ref

post

debit (Rp)

kredit (Rp) 2011 31 Ikhtisar laba rugi

persekutuan

22.500.00 0

-Desember Modal Anggun - 10.000.0

00

Modal Bagus -

5.000.00 0

7.500.00 0

Contoh pembagian laba penjualan berdasarkan rasio sama besar :

Untuk soal yang sama jika disepakati oleh masing-masing sekutu dengan menggunakan pembagian laba rugi dengan rasio sama besar maka bagian untuk masing-masing adalah sebagai berikut :

- Perhitungan bagian laba

Perhitungan bagian laba sebesar Rp 22.500.000 dibagi kepada masing-masing sekutu sebesar Rp 7.500.000 (1/3×22.500.00)

tanggal keterangan ref

post

debit (Rp)

kredit (Rp) 2011 31 Ikhtisar laba rugi

persekutuan

22.500.000

-Des Modal Anggun - 7.500.000

Modal Bagus - 7.500.000

Modal Cantik - 7.500.000

Contoh pembagian laba rugi berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji,bonus,bunga modal,yang kemudian dibagi sesuai kesepakatan :

Anggun menyetorkan sejumlah uang sebesar Rp 100.000.000 dan Bagus menyerahkan sebidang tanah senilai Rp 50.000.000 sedngkan Cantik menyerahkan sebuah kendaraan yang senilai Rp 75.000.000.Persekutuan Sriwijaya mendapatkan laba pada tahun 2011 sebesar Rp 44.700.000 . Perjanjian pembagian laba disepakati sebagai berikut :

1. Anggun diberi gaji Rp 1.000.000 dan bagus Rp 750.000 per bulan 2. Bunga sebesar 12% diberikan atas saldo awal modal

3. Sisa laba dibagi sama

Pembagian laba persekutuan akan dibagi dengan perhitungan sebagai berikut

(dalam ribuan) Anggun Bagus Cantik Jumlah

Gaji setahun 12.000 9.000 0 21.000

Bunga modal 12% setahun 1.200 600 900 2.700 Jumlah gaji dan bunga

modal

13.200 9.600 900 23.700

Sisa laba dibagi sama (*) 7.000 7.000 7.000 21.000

Total bagian laba 20.200 16.600 7.900 44.700

(*) sisa laba dibagi sama untuk masing-masing sekutu adalah sebesar Rp 7.000.000 ((Rp 44.700.000-Rp 23.700.000)/3)

Jurnal uuntuk menutup akun laba rugi pada modal masing-masing sekutu per 31 desember 2011 seperti berikut :

(dalam ribuan)

Tanggal Keterangan Ref

Post

Debit (Rp)

Kredit (Rp) desember 31 Ikhtisar laba rugi

persekutuan 44.700 -2011 Modal Anggun - 20.200 Modal Bagus - 16.600 Modal Cantik - 7.900 Pembagian Rugi

Dalam dokumen BAB I KAS (CASH) PENDAHULUAN (Halaman 83-104)

Dokumen terkait