• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Analisa

Adapun Metode yang digunakan dalam analisa data ini adalah menggunakan metode kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata maupun skema, kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan yang realistis dan memberikan kejelasan informasi maupun data yang diperoleh.

G. Sistematika Penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemilihan dalam penyusunan laporan, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, metode praktik, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan laporan.

BAB II: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat Kantor badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, Struktur Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Gambaran Pegawai.

BAB III: GAMBARAN DATA PROPOSAL

Bab ini menjelaskan tentang ketentuan umum, pengertian Pajak Daerah, Tata cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Parkir dan lain-lain yang dilakukan.

BAB IV: ANALISA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Parkir di Kantor Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan, dan faktor-faktor yang menghambat tercapainya Pelaksanaan Pemungutan Pajak Parkir.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran, mengenai objek Proposal Laporan Tugas Akhir dan permasalahan yang penulis hadapi selama mengerjakanproposal Laporan Tugas Akhir.

BAB II

GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN

A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka pada awal tahun 2017 setiap instansi vertikal akan mengalami perubahan nomeklatur, salah satunya Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) yang berganti nama menjadi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.

Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan didirikan pada tahun 1978 dimana Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu sub bagian penerimaan pada bagian keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub bagian penerimaan ini tidak terdapat lagi sub seksi atau urusan, karena pada saat itu Wajib Pajak yang berdomisili didaerah Kota Medan belum begitu banyak.

Dengan mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk serta potensi pajak atau retribusi daerah di Kota Medan melalui peraturan daerah, sub bagian keuangan ditingkatkan menjadi bagian bagian pendapatan dengan nama bagian IX. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan retribusi yang termasuk dalam ruang lingkup Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan, diantaranya

Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Barat, Medan Belawan, Medan Deli, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Perjuangan, Medan Petisah, Medan Sunggal, Medan Timur.

Sehubungan dengan intruksi Menteri Dalam Negeri KPUD No.7/12/41-10 tentang penyeragaman struktur organisasi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah diseluruh Indonesia, maka pemerintah Daerah Kota Medan berdasarkan PERDA Nomor 12 Tahun 1978 menyesuaikan atau membentuk struktur organisasi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam intruksi Menteri Dalam Negeri. Didalam struktur organisasi ini dibentuklah seksi-seksi administrasi pengelola pajak dan retribusi daerah serta bagian tata usaha yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu terdiri dari Sub Sektor Perpajakan, Retribusi Daerah, dan Pendapatan Daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi Pemerintahan Daerah dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan penerimaan pendapatan daerah.

Seiring meningkatnya pendapatan daerah hendaknya tidak hanya ditempuh dengan cara kebijaksanaan menaikkan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, sistem dan prosedur serta organisasi dari Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah yang. Namun pada kondisi sekarang ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan penyempurnaan Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA). Seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan

yang selama ini dilakukan secara sektoral perlu diubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir dibidang perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga akhirnya Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA) berhasil disusun.

Adapun penyempurnaan dimaksud dituangkan dalam:

1. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.973/442 Tahun 1998 pada tanggal 26 Mei 1988, tentang sistem prosedur perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya serta pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.

2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tanggal 26 Mei 1988, tentang struktur organisasi dan tata kerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan. Pendapatan Daerah Kota Medan atau Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA) yang dilaksanakan bertahap dan penyempurnaannya sebagai tahap awal untuk Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan secara efektif. Berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri No.061/1861/PUOD, tanggal 2 Mei 1988, instrukturGubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.188.342/790/SK/1991 tentang pelaksanaan PERDA No.16 tahun 1991 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kota Madya TK.II Medan.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota, maka pemerintahKota Medan membentuk Organisasi dan Tata kerja Dinas-dinas daerah

dilingkungan Pemerintah Kota Medan sebagaimana diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah KotaMedan Nomor 4 Tahun 2001, sehingga Peraturan Daerah Kotamadya Daerah TK.II Medan Nomor 16 Tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan SK. Walikota Medan Nomor 25 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.

B. Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan

Adapun Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan sesuai dengan Peraturan Walikota Medan Nomor 27 Tahun 2017 terdiri dari:

Ketentuan Umum Dalam Peraturan Walikota dimaksud yaitu:

1. Daerah adalah Kota Medan.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kota Medan.

3. Walikota adalah Walikota Kota Medan.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Medan.

5. Badan adalah Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.

6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.

7. Sekretaris adalah Sekretaris Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.

8. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah Unsur Pelaksana Teknis pada Badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan atas keahlian dan keterampilan tertentu.

Organisasi

1. Kepala Badan

2. Sekretaris terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Penyusunan Program

3. Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi dan Bangunan terdiri dari:

a. Sub Bidang Teknis Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi dan Bangunan

b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

4. Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan terdiri dari:

a. Sub Bidang Teknis Hotel, Restoran, dan Hiburan b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

5. Bidang Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi terdiri dari:

a. Sub Bidang Teknis Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi

b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

6. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pajak dan Retribusi Daerah terdiri dari:

a. Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Retribusi Daerah

b. Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Retribusi Daerah

c. Sub Bidang Hukum dan Publikasi Pajak dan Retribusi Daerah 7. Unit Pelaksana Teknis

8. Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana.

C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi

Daerah Kota Medan Sesuai dengan keputusan Walikota Medan Nomor 27 Tahun 2017 tentang tugas pokok dan fungsi dari masing-masing sub pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Badan

Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kota Medan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, urusan pemerintahan bidangpendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

1) Kepala Badan mempunyai tugas membantu Walikota sebagai unsur penunjang urusan pemerintahan lingkup pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

2) Kepala Badan menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis pengelolaan pajak dan retribusi daerah.

d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan pemerintahan lingkung pengelolaan pajak dan retribusi daerah berdasarkan atas peraturan perundang-undangan.

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program serta fasilitasi pengoordinasian penyusunan kebijakan dan pelaksanaan tugas Kepala Badan.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretaris menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan.

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program badan.

c. Pelaksanaan dan penyelengaraan pelayanan administrasi kesekretariatan badan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan badan.

d. Pengelolaan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia, pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan.

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Badan.

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam pelaksanaan tugas, Sekretaris dibantu oleh 3 sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang memiliki tugas-tugas pokok dan fungsi yaitu:

a. Sub Bagian Umum

1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup administrasi umum.

2) Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum.

c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah,penataan, kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan badan.

d. Penyiapan badan pembinaan, dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

e. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

b. Sub Bagian Keuangan

1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.

2) Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi.

d. Penyiapan bahan/pelaksanaan koorbadani pengelolaan administrasi keuangan;

e. Penyusunan laporan keuangan badan.

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub bagian penyusunan program

1) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan.

2) Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sub bagian penyusunan program.

b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program badan.

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program badan.

d. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan, dan pengendalian.

e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi dan Bangunan

1) Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi dan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan lingkup teknis pajak, keberatan dan sengketa, serta pembukuan dan pelaporan.

2) Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi dan Bangunan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi dan Bangunan.

b. Melaksanakan pendataan dan penilaian Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan.

c. Pelaksanaan proses pemeriksaan, pemeriksaan, penetapan dan penagihan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan.

d. Pelaksanaan proses penyelesaian keberatan dan sengketa Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan membawahkan 3 Sub Bidang, antara lain:

a. Sub Bidang Teknis Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan

1) Sub Bidang Teknis Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan lingkup pendataan, penilaian, penetapan dan penagihan.

2) Sub Bidang Teknis Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi Bangunan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang BPHTB dan PBB.

b. Pelaksanaan pendataan dan Penilaian Objek Pajak bumi Bangunan melalui Surat Pemberitahuan Objek Pajak Daerah (SPOPD) dan Formulir Pendaftaran.

c. Pelaksanaan penagihan atas dasar Surat Tagihan Pajak (STP) kepada Wajib Pajak BPHTB dan PBB

b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi dan Bangunan

1) Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pajak BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan lingkup keberatan dan sengketa.

2) Sub Bidang Keberatan dan Sengketa menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Keberatan dan Sengketa BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan.

b. Penerimaan permohonan dan pemerosesan keberatan dan sengketa dari Wajib Pajak BPHTB hasil verifikasi dan Wajib Pajak PBB atas Penetapan.

c. Penerimaan Permohonan Angsuran dari Wajib Pajak BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan dan Pemerosesan permohonan Angsuran serta Penerbitan Konsep surat keputusan Kepala Badan tentang Pembayaran Angsuran atau Penolakan.

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

1) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan lingkup pembukuan dan pelaporan.

2) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.

b. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas penetapan dan penerimaan BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan.

c. Penyiapan bahan dan pengarsipan data laporan tentang realisasi penerimaan dan tunggakan BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan.

4. Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan

1) Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan lingkup Hotel, Restoran dan Hiburan, lingkup teknis pajak, keberatan dan sengketa, serta pembukuan dan pelaporan.

2) Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan program dan kegiatan Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan dengan mempedomani rencana umum kota dan rencana kerja Badan.

b. Penyusunan petunjuk teknis pemungutan pajak hotel, restoran dan hiburan

c. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran objek pajak hotel, restoran dan hiburan.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Bidang Teknis Hotel, Restoran dan Hiburan membawahkan 3 Sub Bidang, antara lain:

a. Sub Bidang Teknis Hotel, Restoran dan Hiburan

1) Sub Bidang Teknis Hotel, Restoran dan Hiburan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan lingkup pendataan dan pendaftaran, pemeriksaan, penetapan dan penagihan.

2) Sub Bidang Teknis Hotel, Restoran dan Hiburan menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan program dan kegiatan Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan dengan mempedomani rencana umum kota dan rencana kerja Badan.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pemungutan pajak hotel, restoran dan hiburan.

c. Penyusunan bahan pelaksanaan pendataan dan penilaian objek pajak hotel. Restoran dan hiburan melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dan formulir pendaftaran.

b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa

1) Sub Bidang Keberatan dan Sengketa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Hotel, Restoran dan Hiburan lingkup keberatan dan sengketa.

2) Sub Bidang Keberatan dan Sengketa menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan program dan kegiatan Sub Bidang Keberatan dan Sengketa.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Keberatan dan Sengketa pajak hotel, restoran dan hiburan.

c. Penyusunan bahan penerimaan permohonan dan pemrosesan keberatan dan sengketa dari Wajib Pajak hotel, restoran dan hiburan hasil verifikasi dan Wajib Pajak hotel¸ restoran dan hiburan atas penetapan.

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

1) Sub Bidang pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan lingkup pembukuan dan pelaporan.

2) Sub bidang pembukuan dan pelaporan pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang pembukuan dan pelaporan.

b. Penyusunan bahan petujuk teknis lingkup sub bidang pembukuan dan pelaporan.

c. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas penetapan dan penerimaan pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.

5. Bidang Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi

1) Bidang Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan lingkup keberatan, sengketa, pembukuan dan pelaporan.

2) Bidang Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah.

b. Penyusunan petunjuk teknis pemungutan Pajak Parkir, Reklame,Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah.

c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah.

d. Pelaksanaan proses pemeriksaan, penetapan dan penagihan Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah.

e. Pelaksanaan proses penyelesaian keberatan dan sengketa pajak parkir, reklame, penerangan jalan, air tanah, sarang burung walet dan retribusi daerah.

f. Pelaksanaan penatausahaan dan pelaporan pajak parkir, reklame, penerangan jalan, air tanah, sarang burung walet dan retribusi daerah.

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Bidang Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah membawahkan 3 Sub Bidang, antara lain:

a. Sub Bidang Teknis Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet Dan Retribusi

1) Sub Bidang Teknis Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet Dan Retribusi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet Dan Retribusi lingkup pendataan dan pendaftaran, pemeriksaan, penetapan dan penagihan;

2) Sub Bidang Teknis Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet Dan Retribusi menyelengarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi.

b. Pelaksanakan pendataan dan pendaftaran Objek Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dan formulir pendaftaran.

c. Penyiapan, pendistribusian, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah,

Sarang Burung Walet dan Retribusi serta penyimpanan surat pendaftaran dan pendataan.

b. Sub Bidang Keberatan Dan Sengketa

1) Sub Bidang Keberatan Dan Sengketa Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi lingkup Keberatan Dan Sengketa.

2) Sub Bidang Keberatan Dan Sengketa menyelengarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana program, dan kegiatan Sub Bidang Keberatan dan Sengketa

b. Penerimaan permohonan dan pemerosesasan keberatan dan sengketa atas hasil pemeriksaan dari Wajib Pajak Parkir Dan Wajib Pajak Penerangan Jalan Dan Pajak Sarang Burung Walet.

c. Penerimaan permohonan angsuran dari Wajib Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi dan pemrosesan permohonan angsuran serta penerbitan konsep surat keputusan Kepala Badan tentang pembayaran angsuran atau penolakan.

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

1. Sub Bidang Pembukuan Dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Pajak Parkir, Reklame,

Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi lingkup pembukuan dan pelaporan.

2. Sub Bidang Pembukuan dan pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang pembukuan dan pelaporan.

b. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas penetapan dan penerimaan Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet dan Retribusi

c. Penyiapan bahan dan pengarsipan data laporan tentang Realisasi Penerimaan dan Tunggakan Pajak Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung Walet Dan Retribusi.

6. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pajak dan Retribusi Daerah 1) Bidang Pengembangan, Pengendalian Pajak Daerah Dan

Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan lingkup Pengembangan, Pengendalian Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2) Bidang Pengembangan, Pengendalian Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan Rencana, Program, dan kegiatan Bidang

a. Penyiapan Rencana, Program, dan kegiatan Bidang

Dokumen terkait