3) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)
3.3 Metode Analisis Data 3 .3.1 Analisis fungsi produksi
Analisis fungsi produksi yang serig dilakukan oleh para peneliti untuk memperoleh informasi hubungan antara faktor produksi dapat digunakan dengan fungsi Cobb Douglass, fungsi linear atau fungsi kuadratik. Umumnya yang sering dipakai adalah fungsi linear dengan analisis regresi (Steel and Torrie 1981). Peubah Y disebut sebagai peubah tidak bebas, sedangkan peubah X disebut peubah bebas. Apabila lebih dari satu peubah maka disebut dengan garis regresi linear berganda. Hubunga n antara faktor -faktor produksi dengan produksi unit
penangkapan mini purse seine dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan persamaan regresi linear berganda (Steel and Torrie 1981) dengan persamaan sebagai berikut:
Y = bo+b1X1+ b2X2+b3X3+…….bnXn+e dimana :
Y = nilai dugaan produksi atau nilai variabel tak bebas bo = peubah pengganggu (intersep)
bi = koefisien regresi
Xi = koefisien produksi yang digunakan n = jumlah variabel
e = kesalahan
Variabel-variabel yang ditentukan dan diukur di la pangan adalah: 1. Variabel tak bebas : hasil tangkapan (Y )
Hasil tangkapan yang dimaksud adalah jumlah hasil tangkapan yang diperoleh dalam satu tahun. Satuan ukuran yang digunakan dalam hasil tangkapan adalah ton/tahun
2 . Variabel bebas (X)
Variabel bebas yang digunakan sebagai faktor-faktot teknis produksi dalam penangkapan pukat cincin (mni purse seine) adalah juumlah tenaga karja (ABK), jumlah bahan bakar, panjang pukat cincin (mini purse seine), tinggi pukat cincin ( mini purse seine), jumlah hari tangkapan dan ukuran kapal. a. Jumlah tenega karja (X1)
Tenaga karja yang dimaksud adalah jumlah jumlah nelayam yamg ikut dalam kegiatan penangkapan. Tenaga kerja merupakan satu unsur utama dalam operasi penangkapan, sehingga dimasukkan dalam faktor teknis produksi.
b. Jumlah bahan bakar (X2)
Bahan bakar merupakan salah satu faktor pada kegiatan penangkapan ikan yang dipakai dalam motorisas i. Bahan bakar yang dihitung adalah jumlah rata-rata bahan bakar yang digunakan tiap trip dalam satu tahun. Satuan yang digunakan adalah liter/tahun.
c. Panjang pukat cincin (mini purse seine) (X3)
Panjang pukat cincin (mini purse seine) yang dimaksud adalah panjang ukuran pukat cincin sebelum digunakan di dalam air. Panajang pukat cincin (mini purse seine) diduga mempunyai hubungan yang nyata terhadap hasil tangkapan. Pengukuran panjang pukat cincin (mini purse
seine) dengan satuan meter.
d. Tinggi pukat cincin (mini purse seine) (X4)
Tinggi pukat cincin (mini purse seine) yang dimaksud adalah ukuran tinggi pukat cincin (mini purse seine) bukan di dalam air. Tinggi pukat cincin diduga mempunyai hubungan yang nyata terhadap hasil tangkapan. Pengukuran tinggi pukat cincin dengan satuan meter.
e. Jumlah hari tangkapan (X5)
Jumlah hari tangkapan yang dimaksud adalah jumlah trip operasi penangkapan pukat cincin (mini purse seine) yang menggunakan satuan hari.
f. Ukuran kapal (X6)
Ukuran kapal merupakan bobot kapal yang dinyatakan dalam gross tonage (GT). Menurut Nomura and Yamazaki (1997) pengukuran gross tonage kapal menggunakan rumus:
GT = L x B x D x C x 0,353 Keterangan :
L = panjang kapal (meter); B = lebar kapal (meter); D = dalam kapal (meter); dan
C = konstanta bahan kapal (kayu = 0,55).
Penggunaan hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi, diuji dengan pengujian hipotesis yang menggunakan uji statistik. Pengujian yang dilakukan terhadap pengaruh faktor produksi sebagai berikut : Pengujian pengaruh bersama -sama faktor teknis produksi yang digunakan terhadap produksi (Y) di lakukan dengan uji F yaitu :
H0 : bi= 0 (untuk i=1,2,3,...,n). Ini berarti antara hasil tangkapan (Y) dengan faktor teknis produksi (Xi) tidak ada hubungan yang nyata.
H1 : minimum salah satu bi≠0 (untuk i= 1,2,3,...,n). Ini berarti bahwa hasil tangkapan (Y) tergantung terhadap faktor teknis produksi (Xi) seca ra bersama-sama.
Jika : F hitung > Ftabel H0 ditolak F hitung < Ftabel H0 diterima
Pengujian pengaruh masing-masing faktor teknis produksi dilakukan dengan uji t- student yaitu :
H0 : bi = 0 (untuk i = 1,2,3,...,n)
Ini berarti antara hasil tangkapan (Y) dengan faktor teknis produksi (Xi) tidak ada hubungan yang nyata.
H1= bi≠ 0 (untuk i = 1,2,3,...,n)
Ini berarti bahwa hasil tangkapan (Y) memiliki hubungan yang nyata terhadap faktor teknis produksi (Xi)
Jika t hit > t tab H0 ditolak t hit < ttab H0 diterima
Hal ini berarti bahwa jika H0 ditolak pada selang kepercayaan tertentu, faktor teknis produksi (Xi) yang bersangkutan berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi (Y). Sebaliknya, jika H0 diterima pada selang kepercayan tertentu, faktor teknis produksi (Xi) yang bersangkutan tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi (Y).
Uji- F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh faktor produksi (Xi) secara bersama-sama terhadap produksi (Y), sedangkan untuk pengujian hipotesis mengenai koefisien regesi parsial digunakan uji t-student.
3.3.2 Pendugaan parameter biologi
Metode surplus produksi merupakan salah satu metode untuk menentukan tingkat upaya penangkapan optimum, yaitu kegiatan penangkapan yang menghasilkan tangkapan maksimum tanpa mempengaruhi prtoduktivitas populasi ikan dalam waktu panjang. Hubungan hasil tangkapan dengan upaya penangkapan dilihat dengan menggunakan metode surplus produksi Schaefer (Sparre and Venema 1999).
Hubungan fungsi tersebut adalah : Y = α + βx + e
dimana : Y = peubah tak bebas (CPUE) dalam kg/unit x = peubah bebas (effort) dalam unit kapal e = simpangan
a,ß = parameter regresi penduga nilai a dan b. Kemudian diduga dengan fungsi dugaan, yaitu : Y= a + bx Nilai a dan b dapat ditentukan menggunankan rumus :
n x b y a
∑
−∑
=∑
∑
∑ ∑ ∑
−
−
=
2 2)
( x
n
y
x
xy
n
b
Selanjutnya dapat ditentukan dengan persamaan berikut : 1) Hubungan antara CPUE dengan upaya penangkapan (f), CPUE=a−bf
2) Hubungan antara hasil tangkapan (C) dengan upaya penangkapan (f), C =af −bf
3) Upaya penangkapan optimum (fopt) diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama hasil tangkapan terhadap upaya penangkapan sama dengan nol sebagai berikut :
b a f bf a C bf af C opt /2 0 2 ' = = − = − =
4) Produksi maksimum lestari (MSY) diperoleh dengan cara mensubstitusikan nilai upaya penangkapan optimum ke dalam persamaan (2)
Cmax =a(a/2b)−b(a2/4b2
MSY=a2/4b
5) CPUE optimum diperoleh dengan cara menyamakan turunan pertama hasil tangkapan terhadap CPUE sama dengan nol
3 .3.3 Pendugaan parameter ekonomi
Model bio-ekonomi penangkapan dalam penelitian ini diduga dengan menggunakan model Gordon Schaefer, dengan berdasarkan pada mode l biologi Schaefer (1975) dan model ekonomi Gordon (1954). Model bio-ekonomi yang digunakan adalah model bio-ekonomi statik dengan harga tetap. Model ini disusun dari model parameter biologi , biaya penangkapan dan harga ikan.
Berdasarkan asumsi bahwa harga ikan per kg (p) dan biaya penangkapan per unit upaya tangkap adalah konstan, maka total penerimaan nelayan dari usaha penangkapan (TR) adalah :
TR = p.C
dimana :
TR = total revenue (penerimaan total)
P = harga rata -rata ikan hasil survey per kg (Rp) C = jumlah produksi ikan (kg)
Total biaya penangkapan (TC) dihitung dengan persamaan : TC =c.E
dimana :
TC = total cost (biaya penangkapan total)
c = total pengeluaran rata -rata unit penangkapan ikan (Rp)
E = jumlah upaya penangkapan untuk menangkap sumberdaya ikan (unit) maka keuntungan bersih usaha penangkapan ikan (π) adalah :
π=TR−TC π = p.Y −c.E
π = p(aE−bE2)−cE
3.3.4 Analisis kelayakan usaha
Ada dua macam analisis yang biasa digunakan dalam mengevaluasi kelayakan usaha, yaitu analisis finansial dan ekonomi (Kadariah 1978). Pada analisis finansial yang diperhatikan adalah hasil untuk modal yang ditanam untuk kepentingan badan atau orang yang langsung berkepentingan dengan proyek usaha tersebut. Pada analisis ekonomi yang diperhatikan adalah hasil total atau
keuntungan yang diperoleh dari semua sumberdaya yang digunakan dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan.
UNIDO (1978) mengemukakan bahwa diantara bermacam-macam kriteria maka analisis biaya manfaat (Cost- Benefit Analysis) sangat sering digunakan. Kriteria yang digunakan dalam studi biaya -manfaat baik secara finansial maupun ekonomi. Kriteria -kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :