BAB III METODE PENELITIAN
G. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menelaah seluruh data yang telah
diperoleh selama penelitian agar data tersebut dapat memberikan informasi
yang diperlukan guna menjawab rumusan masalah dan menyelesaikan masalah
dalam penelitian. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil tes
tertulis siswa, uraian langkah pengerjaan soal tes tertulis dan hasil wawancara.
Metode analisis pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis Hasil Tes Tertulis Siswa
Data yang dianalisis pada tahap ini adalah hasil tes tertulis siswa
yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa. Setelah peneliti
mendapat lembar pekerjaan siswa, peneliti akan mengecek kualitas jawaban
siswa dengan mengoreksi jawaban tersebut menggunakan rubrik penskoran
yang telah dibuat, dapat dilihat pada lampiran B.2. Jumah skor tertinggi
diubah menjadi sebuah nilai maka jumlah skor yang diperoleh siswa
tersebut harus dikalikan 2.
Untuk melihat kemampuan siswa kelas VIII C dalam menyelesaikan
soal, terlebih mengenai sejauh mana siswa dapat menyelesaikan soal
dengan benar, maka untuk masing-masing soal dapat dicari persentase
keberhasilan siswa menjawab benar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara menjumlahkan skor semua siswa pada masing-masing nomor soal
kemudian dibandingkan dengan skor maksimal masing-masing soal (skor
maksimal dikalikan dengan jumlah siswa).
Selanjutnya adalah melihat ketuntasan dari hasil pekerjaan siswa.
Data nilai siswa yang diperoleh, kemudian diurutkan dari yang terendah
sampai yang tertinggi. Setelah diurutkan akan dikelompokkan siswa yang
sudah mencapai KKM ataupun yang belum (nilai KKM = 77). Selain
pengelompokan siswa berdasarkan KKM, siswa juga akan dikelompokkan
berdasarkan kelompok siswa dengan kemampuan rendah, sedang dan
tinggi. Pengelompokan tersebut diperoleh dengan langkah sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Klasifikasi Kemampuan Berdasarkan Tingkat Rendah, Sedang, dan Tinggi
Tingkatan Keterangan
Rendah Sedang
Tinggi
Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengelompokan siswa
satu perwakilan (siswa) secara acak dari masing-masing kelompok untuk
melakukan wawancara.
2. Analisis Uraian Langkah Pengerjaan Soal Tes Tertulis dan Hasil
Wawancara
Analisis pada tahap ini merupakan analisis yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman langkah siswa dalam menyelesaikan soal.
Peneliti akan menelaah uraian jawaban siswa dengan memperhatikan
langkah-langkah penyelesaiannya. Dalam menganalisis hal tersebut peneliti
membandingkan uraian jawaban siswa dengan langkah penyelesaian soal
matematika yang dikemukakan oleh U. Sumarno (2003) dan Polya (1973),
yaitu melihat apakah:
a. Siswa memahami soal. Siswa harus membaca soal yang akan
diselesaikan dengan teliti agar dapat memahami soal dengan baik,
mengetahui unsur-unsur yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Hal tersebut dapat dilihat dari apakah siswa menuliskan unsur-
unsur yang diketahui secara lengkap dan benar. Sedangkan melalui
wawancara, peneliti dapat menanyakan apakah siswa benar-benar
memahami dan mengetahui maksud dari soal.
b. Merencanakan penyelesaian soal, siswa membuat perencanaan untuk
menyelesaikan soal yang akan diselesaikan dengan memperkirakan dan
merumuskan langkah penyelesaiannya maupun dengan memodelkan
Hal tersebut dapat dilihat apakah siswa menyelesaikan soal yang
diberikan dengan menuliskan langkah penyelesaian dengan lengkap dan
benar. Sedangkan untuk soal no 5 dan 6 apakah siswa dapat
memodelkan permasalahan yang diberikan dengan benar.
c. Melaksanakan rencana tersebut, siswa menyelesaikan soal berdasarkan
rencana yang dibuat dengan menggunakan informasi dan data yang
diketahui serta pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk
mendapat jawaban soal yang dihadapi.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil akhir yang diperoleh siswa,
apakah sudah sesuai dengan langkah pengerjaan yang dilakukan atau
tidak dan apakah siswa dapat menyelesaikannya sampai mendapat
jawaban yang tepat.
d. Melihat kembali kebenaran penyelesaian soal yang telah dibuat, siswa
memeriksa kembali terhadap proses penyelesaian yang dilakukan serta
kemungkinan mendapatkan cara penyelesaian yang berbeda. Hal ini
dapat dilihat dari ketelitian dan kebenaran jawaban siswa. Siswa yang
menjawab benar, kemungkinan besar juga melakukan pengecekan akan
jawabannya. Akan tetapi hal tersebut juga akan dipastikan melalui
wawancara.
Selain menganalisis mengenai langkah penyelesaian soal, peneliti juga
menganalisis tingkat pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal. Analisis
tersebut dilakukan dengan membandingkan uraian jawaban siswa dengan
Tabel 3. 4 Tingkatan Kemampuan Berdasarkan Taksonomi SOLO
No. Tingkatan Keterangan Jawaban Siswa
1 Pre- structural
Siswa tidak memberikan jawaban apapun atau memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan masalah. Siswa tidak memahami masalah yang diberikan.
Tidak ada jawaban
Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan masalah.
2 Uni- structural
Siswa-siswi mencoba menjawab pertanyaan secara terbatas, dengan cara memilih satu penggal informasi yang ada.
Memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik.
3 Multi- structural
Siswa-siswi memiliki kemampuan merespon masalah dengan beberapa strategi yang terpisah. Banyak hubungan yang dapat siswa-siswi buat, namun hubungan-hubungan tersebut belum tepat.
Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar.
4 Relational
Siswa-siswi yang merespon suatu tugas berdasarkan konsep-konsep yang terintegrasi, menghubungkan semua informasi yang relevan.
Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan serta menyelesaikan soal dengan baik.
5 Extended Abstract
Siswa-siswi dapat memberikan beberapa kemungkinan konklusi. Prinsip abstrak digunakan untuk menginterpretasikan fakta-fakta konkret dan respon yang tepat yang terpisah dengan konteks.
Memahami soal dengan benar, dapat merencanakan, dan menyelesaikan soal dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam suara.
Hasil rekaman wawancara dengan siswa kemudian ditulis atau
ditranskipkan. Selanjutnya dari poin-poin penting hasil wawancara yang
sudah dibuat digunakan sebagai data yang akan diverifikasi untuk
disimpulkan mengenai tingkat pemahaman yang dimiliki siswa dalam
menyelesaikan soal matematika.
Analisis hasil wawancara dilakukan dengan mencermati hasil
wawancara setelah wawancara dilakukan. Wawancara sebelumnya juga
pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Langkah selanjutnya
adalah peneliti akan mengkombinasi cuplikan wawancara dengan uraian
jawaban siswa dan kemudian menganalisis secara utuh dengan kembali
membandingkan dengan langkah penyelesaian soal matematika menurut U.
Sumarno dan Polya serta dengan tingkat pemahaman menurut taksonomi
SOLO.