• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 TINJAUAN PUSTAKA

4 KONDISI UMUM PPN AMBON

5.2.3 Metode analisis

Metode analisis yang digunakan dalam survei penelitian ini adalah Analitical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan salah satu alat, berupa proses dalam sistem pendukung keputusan (decision support system) untuk pengambilan keputusan yang multi kriteria melalui analisis perbandingan (Saaty dan Vargas 1994) dan SWOT (Rangkuti 2001) Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 34. Kinerja suatu perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Ke dua faktor tersebut dapat dipertimbangkan sebagai formula atau perencanan strategis dalam mencapai tujuan dari suatu perusahaan ataupun bisnis yang dikenal sebagai analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats).

Gambar 34 Bagan hierarki tingkat layanan

Mengacu pada tujuan pengoptimuman pelayanan transportasi perikanan tangkap, maka dapat dirumuskan sasaran-sasaran yang akan dicapai, yang lebih jauh lagi dapat dijabarkan ke dalam kriteria (Tabel 17), dan dari kriteria-kriteria yang terbentuk dapat dijabarkan menjadi sub kriteria-kriteria-sub kriteria-kriteria (Tabel 18). Kriteria dan Sub kriteria yang telah ditentukan, diusahakan dapat dinilai dengan variabel yang kuantitatif, sehingga objektifitas penilaian variabel dapat diperhatikan, dan harus merupakan suatu variabel yang dapat mewakili variabel-variabel yang memungkinkan terealisasinya pada pelayanan transportasi perikanan tangkap yang optimum.

Data variabel dari setiap kriteria sedapat mungkin mudah untuk dikumpulkan, dan dapat diperbaharui sesuai kondisi di setiap wilayah dengan selalu mempertimbangkan tolok ukur dan parameter dari kriteria tersebut, sedangkan parameter penilaian dapat dilihat pada Tabel 19

Tabel 17 Penyusunan kriteria

Goal: tingkat pelayanan optimum

Tabel 18 Penyusunan sub kriteria

Kriteria Tujuan Objektif

Prasarana

Mampu menyediakan fasilitas pelengkap sebelum aktivitas pelabuhan perikanan dilaksanakan.

Menyediakan fasilitas dermaga kapal pengangkut ikan, faslitas pergudangan, Lapangan penumpukan, dan fasilitas pendukung pelayanan lainnya yang memadai.

Sarana

Mampu menyediakan peralatan sebagai pendukung aktifitas pelabuhan perikanan.

Menyediakan fasilitas yang mendukung prasarana (seperti: alat perangkutan, alat bongkar muat, dan peralatan lainnya).

Tingkat operasional

Mampu meningkatkan kinerja (operasionalisasi) pelabuhan perikanan.

Mampu mengenarate operasional pelayanan pelabuhan yang menyebabkan pergerakan lalu-lintas perikanan menjadi lebih baik.

Sub kriteria Tolok ukur Parameter

Aksesibilitas

Jarak Antar Pelabuhan Jarak diukur berdasarkan jarak geografis antara pelabuhan dengan objek yang akan diangkut, yang sifatnya berbanding terbalik dengan pergerakan objek tersebut. Artinya semakin jauh jaraknya, semakin kecil pula objek yang akan diangkut mengingat bertambahnya jarak akan menimbulkan pertambahan tenaga, waktu, dan juga biaya pergerakan.

Letak Pelabuhan Kondisi perairan yang labil, artinya mudah sekali mengalami pendangkalan atau sering mengalami erosi, sehingga menanggung konsekuensi cost yang tinggi untuk perawatannya.

Akses ke Pelabuhan Kondisi jalan untuk mencapai pelabuhan yang kurang memadai akan menghambat pergerakan perangkutan ikan menuju pelabuhan.

Fasilitas

Fasilitas dasar Penyediaan prasarana untuk penyimpanan sementara, pengepakan, penimbunan barang, bongkar muat ikan dari dan ke kapal, serta keamanan, antara lain berupa: dermaga, revetment, jalan, pagar kompleks, drainase terbuka, drainase tertutup, trestle/ jetty, groin, dan lahan.

Fasilitas fungsional Penyediaan prasarana yang mana secara fungsional dapat memudahkan dalam pengurusan dan kelancaran operasional di pelabuhan perikanan.

Fasilitas pendukung Penyediaan prasarana untuk mendukung kesejahteraan SDM pengelola pelabuhan perikanan dan keamanannya, antara lain berupa: Rumah dinas, pos jaga, kios iptek, pos pelayanan dermaga.

Kapal

Ukuran Kemampuan kapal dalam mendukung aktivitas perangkutan perikanan yang berkaitan dengan muatan.

Motor Kemampuan kapal dalam mendukung aktivitas perangkutan perikanan, yang berkaitan dengan kecepatan kapal.

Alat tangkap Kemampuan peralatan dalam memperoleh hasil tangkapan, seperti: jenis peralatan, jenis tangkapan, kuantitas tangkapan, daerah penangkapan.

Sumber Daya Manusia

Pendidikan Penyediaan SDM yang berpendidikan akan lebih mudah dalam menjalankan prosedur.

Pengalaman Penyediaan SDM yang berpengalaman akan lebih tepat dalam pengambilan keputusan.

Fungsi Unit Usaha - Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat

- Membantu pengelolaan pada sektor industri baik industri olahan ikan maupun jasa perangkutan.

- Meningkatkan hasil produk domestik

- Meningkatkan teknologi penunjang seperti : Listrik, fasilitas komunikasi, dll) - Meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Tabel 19 Parameter penilaian 15 kriteria dari level 3

Penjaminan Mutu - Mampu menjaga kualitas hasil perikanan. - Mampu merealisasi sesuai waktu yang ditentukan.

Prosedur Perijinan Membantu kemudahan dalam melakukan aktivitas debarkasi dan embarkasi.

Lalu lintas Jumlah kunjungan kapal merupakan fungsi dari arus kedatangan dan arus keberangkatan. Semakin besar kunjungan kapal yang terjadi pada suatu pelabuhan, memberikan indikasi bahwa pergerakan lalu-lintas yang meningkat.

No Sub Ktriteria Parameter Penilaian Satuan Keterangan Penilaian Kinerja Tertinggi Skala Perban-dingan 1 Jarak Antar Pelabuhan Total penumpang terlayani dari & ke wilayah lain

orang Semakin dekat jarak antar pelabuhan perikanan, semakin memungkinkan aktivitas transportasi dilakukan. Semakin besar aktivitas transportasi dilakukan, maka semakin besar kapasitas produk hasil perikanan tangkap yang dapat terangkut. Jadi semakin banyak jumlah muatan ikan yang terangkut antar wilayah., dapat

memberikan gambaran bahwa semakin pendek jarak antar pelabuhan. Jumlah terbanyak L 2 Letak Pelabuhan

Total jarak tempuh dengan wilayah lain

km Semakin pendek total jarak untuk menempuh perjalanan dari suatu pelabuhan ke wilayah lain, maka semakin memungkinkan muatan hasil perikanan tangkap menggunakan jasa angkutan melalui pelabuhan tersebut, yang tentu saja akan meningkatkan mobilitas pelabuhan. Jarak terpendek L 3 Akses ke Pelabuhan

Panjang jalan aspal dan perkerasan

km Semakin panjang jalan aspal dan atau perkerasan di wilayah pelabuhan dan sekitarnya, akan membantu kelancaran akses menuju/ dari pelabuhan. Sehingga akan meningkatkan arus lalu lintas di

pelabuhan.

Jalan terpanjang

4 Fasilitas Dasar

Luas lahan M2 Semakin besar luas lahan yang dimiliki oleh suatu pelabuhan perikanan, maka akan memungkinkan penggunaan lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai support pelayanan oleh user dan pengelola, sebagai contoh lahan yang dipergunakan untuk dermaga, jalan drainase, dan sebagainya. Lahan terluas L 5 Fasilitas Fungsiona l Kelengkapan pendukung operasional

Unit Semakin lengkap pendukung fungsional (bangunan, alat bantu bongkar muat, alat komunikasi, alat pengaman, dan sebagainya) di kawasan pelabuhan, maka akan membantu meningkatkan mutu pelayanan. Alat terlengkap L 6 Fasilitas Penunjang Kelengkapan unit pendukung

Unit Semakin lengkap unit pendukung (rumah dinas, pos pelayanan dermaga, dan sebagainya) di pelabuhan perikanan, akan lebih memberikan keamanan dan kenyamanan. lengkap L 7 Ukuran Kapal Daya angkut M3 atau ton

Semakin besar daya angkut sebuah kapal perikanan (mesin, ukuran), maka menjadikan hasil tangkapan lebih banyak dan berkualitas.

Terbesar dan tercepat

L

8 Motor Kemampuan HP Semakin kuat daya dorong, akan mempunyai kecepatan tinggi, sehingga memberikan efisiensi waktu berlayar.

Tercepat

9 Alat Tangkap

Teknologi - Semakin tinggi teknologi yang dimiliki oleh kapal perikanan, semakin banyak hasil tangkapan dan berkualitas. Inovasi L 10 Pendidika n Strata SMA, D3, S1, S2,

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah dalam mengaplikasikan dan

melaksanakan suatu pekerjaan.

Tertinggi L

11 Pengalam an

Masa kerja Tahun, bulan

Semakin lama seseorang menekuni bidang profesinya, maka akan lebih professional

dalam tanggung jawab pekerjaan.

12 Unit Usaha

Jumlah unit usaha unit Meningkatnya jumlah unit usaha yang terdapat di suatu wilayah (industri perikanan, jasa perangkutan, dan lainnya), menunjukkan bahwa semakin banyak produk perikanan yang dihasilkan. Hal ini berarti semakin banyak pula hasil yang dapat dijual, yang tentu saja akan berakibat pada peningkatan pendapatan suatu wilayah. Meningkatnya pendapatan akan memicu adanya mobilitas yang semakin meningkat. Jumlah tertinggi L 13 Penjamina n mutu Kelengkapan di setiap unit kerja

unit Semakin jelas standarisasi (spesifikasi, SOP, aturan dan kebijakan) pelaksanaan aktifitas di pelabuhan, maka sistem akan semakin teratur dan terarah.

Lengkap L

14 Perijinan Kelengkapan ijin Jenis Ketaatan dan kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan usaha perikanan tangkap sesuai dengan aturan jenis perizinan (Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Kapal Perikanan (SIPI dan SIKPI), yang harus dimiliki oleh Perorangan, Koperasi dan Perusahaan perikanan swasta, nasional, dan internasional.

Lengkap L 15 Lalu-lintas Prosentase pertumbuhan lalu lintas hasil perikanan pertahun

% Pertumbuhan lalu lintas hasil perikanan di pelabuhan menunjukkan adanya

peningkatan/ penurunan kinerja di pelabuhan. Semakin tinggi prosentase pertumbuhan yang dimiliki oleh suatu pelabuhan, semakin besar lalu lintas hasil perikanan yang terjadi. Agar lalu lintas hasil perikanan tersebut diatas dapat terlayani dengan baik, maka diperlukan sistem pengaturan yang tepat.

Prosentase tertinggi

5.2.3.1 Menentukan prioritas dari sistem layanan

Penentuan prioritas pilihan responden dalam pengoptimuman pelayanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon dengan model analytical hierarchy process (AHP). Data-data sebagai dukungan terhadap perhitungan diambil dari hasil pengisian kuesioner dari 19 orang responden , dan wawancara dengan langkah proses perhitungan sebagai berikut:

1) Perhitungan rata-rata geometrik

Nilai perbandingan atar kriteria level (1) dari Tujuan

No TUJUAN No 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Jumlah Nilai Terpilih 1 2 3 Prasarana Sarana Tingkat Operasional

2) Perhitungan bobot prioritas

BOBOT PRIORITAS LEVEL (1)

PENGOPTIMUMAN Prasarana Sarana Tingkat

PELAYANAN Operasional Prasarana Sarana Tingkat Operasional JUMLAH

3)Perhitungan Consistency ratio (Cr)

LEVEL KRITERIA / SUB KRITERIA  Max CI RI CR 1 Prasarana 1 Sarana 1 Tingkat Operasional 2 Aksesibilitas 2 Fasilitas 2 Kapal

2 Sumber Daya Manusia(SDM) 2 Fungsi

2 Prosedur

3 Jarak antar pelabuhan 3 Letak pelabuhan 3 Akses ke pelabuhan 3 Fasilitas Dasar 3 Fasilitas Fungsional

3 Fasilitas pendukung 3 Jenis kapal 3 Alat Tangkap 3 Pendidikan 3 Pengalaman 3 Unit Usaha 3 Penjaminan mutu 3 Perijinan 3 Lalu lintas

4) Perhitungan bobot kinerja

Dari hasil pembobotan yang telah diolah lebih lanjut, akan diperoleh nilai prioritas. Penentuan prioritas dimulai dari level hirarki terbesar sampai level hirarki terkecil. Prioritas tertinggi untuk kriteria pada setiap level yang sama ditentukan oleh nilai prioritas tertinggi. Maka bagi kriteria yang memiliki nilai prioritas tertinggi adalah merupakan komponen yang pertama harus diperhatikan dalam rencana pengoptimuman pelayanan.

Dokumen terkait