• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Metode Analisis Data

1. Pengujian hipotesis I (Pertama)

Uji beda dilakukan untuk mengetahui rasio CAMEL yang dapat membedakan perusahaan yang mengalami financial distress (Z-score 1,81)

dengan kelompok perusahaan berada dalam keadaan yang sangat sehat atau tidak mengalami financial distress (Z-score > 2,99).

Uji beda dilakukan untuk mengetahui rasio keuangan yang dapat

membedakan perusahaan yang mengalami financial distress (Z-score 1,81)

dengan kelompok perusahaan berada dalam gray area (1,81 < Zscore ≤ 2,99).

Uji beda dilakukan untuk mengetahui rasio keuangan yang dapat

membedakan perusahaan yang tidak mengalami financial distress (Zscore > 2,99) dengan kelompok perusahaan berada dalam gray area (1,81 < Z-score ≤ 2,99).

a. Pengujian Normalitas Data

Analisis awal yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis I adalah analisis normalitas data. Dalam analisis ini digunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan tingkat signifikansi yang digunakan α = 5%, jika P value >

5% maka data dianggap normal. Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis alat analisis yang digunakan untuk melakukan uji beda (non parametrik atau parametrik). Jika data tidak normal maka digunakan uji beda non parametrik dengan menggunakan Mann Whitney U sebaliknya jika data normal digunakan Independen T-test (Ghozali dan Castellan, 2002).

Pengujian normalitas data bertujuan untuk menguji apakah variabel

yang diuji mempunyai distribusi normal atau tidak. Distribusi probabilitas normal memiliki beberapa karakteristik, yaitu: (1) kurva normal berbentuk lonceng dan memiliki satu puncak yang terletak tepat di tengah distribusi,

(2) simetris dengan rata-rata hitungnya, dan (3) kurva normal secara halus menurun ke bawah ke dua arah yang berlawanan dari nilai tengahnya dan tidak pernah berpotongan dengan sumbu X yang sering disebut asimptotis. (Douglas A. Lind, dkk, 1996).

b. Pengujian Univariate 1) Uji Beda Z-Test

Alat analisa Z-test digunakan apabila data pada penelitian ini berdistribusi normal, deviasi standar populasi tidak diketahui, dan jumlahnya lebih dari 30. Dalam penelitian ini prosedur uji-t yang digunakan adalah paired sample Z test pada dua sampel besar (N≥30) . Paired Sample Z test adalah analisa dengan melibatkan dua pengukuran

pada objek yang sama terhadap perlakuan tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan dan pengukuran kedua dilakukan sesudah perlakuan tertentu (Cornelius Thihendradi, 2005).

Langkah-langkah pengujian hipotesis I:

a) Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha). H01: μ1 = μ2,Rasio CAMEL (CAR, LDR, NIM, NPL, ROE dan ROA) tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

Ha1 : μ1 ≠ μ2,Rasio CAMEL ( CAR, LDR, NIM, NPL, ROE dan ROA) memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang

mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

b) Memilih kriteria pengujian hipotesis, penelitian ini akan menggunakan uji dua sisi (2 tailed) dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan (α) = 5% dan memiliki derajat kebebasan (df) sebesar n-1.

c) Memilih uji statistik, penelitian ini akan menggunakan uji statistik yaitu uji beda Z-test dengan prosedur paired sample Z test Karena (1) sampel besar (N≥30) yaitu 72 amatan, (2) deviasi standar populasi tidak diketahui, dan (3) berdistribusi normal.

d) Menentukan Posisi Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternative (Ha)

Jika |zhitung| > ztabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika |zhitung| < ztabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (Sugiyono, 1999). Selain itu dapat dilihat dari signifikan, jika sig. < α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya sig. > α = 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

e) Mengambil keputusan menerima atau menolak hipotesis nol dan menarik kesimpulan.

2) Mann Whitney U

Pengujian dengan Mann Whitney U digunakan apabila distribusi data tidak normal dan sampel yang digunakan lebih dari 30.

a) Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha). H01: μ1 = μ2,Rasio CAMEL (CAR, LDR, NIM, NPL, ROE dan ROA) tidak memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

Ha1 : μ1 ≠ μ2,Rasio CAMEL ( CAR, LDR, NIM, NPL, ROE dan ROA) memiliki perbedaan signifikan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

b) Memilih kriteria pengujian hipotesis, penelitian ini akan menggunakan uji dua sisi (2 tailed) dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan (α) = 5% .

c) Melakukan langkah-langkah Mann Whitney U test

Menentukan Posisi Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternative (Ha). Jika Z hitung < Nilai kritis Wilcoxon maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya jika Z hitung > Nilai kritis Wilcoxon maka H0 diterima dan Ha ditolak. Selain itu dapat dilihat dari signifikan, jika sig. < α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya sig. > α = 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menentukan pengaruh dari masing-masing variable bebas ( rasio – rasio keuangan ) terhadap prediksi financial

distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Karena variable terikatnya ( Y ) memiliki dua alternatif maka digunakan model

Regression Logistic (Ghozali,2002). Adapun formulasinya adalah sebagai berikut: Y = α + β1(X1) + β2(X2) + β3(X3) + β4(X4) + β5(X5) + β6(X6)+ e

Keterangan :

Y = 1, menyatakan perusahaan yang mengalami financial

distress (Z-score ≤ 1,81)

= 0, menyatakan perusahaan sehat (Z-score > 2,99) X1 = CAR (X1) X2 = LDR (X2) X3 = NIM (X3) X4 = NPL (X4) X5 = ROE (X5) X6 = ROA (X6) α = Koefisien konstanta

βi = Koefisien variabel independen e = Error ( kesalahan )

a. Uji Kelayakan Model Regresi Logistik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji kelayakan dari model regresi logistik yang digunakan. Analisis ini didasarkan pada uji

Omnibus Test of Model Coeficient. Jika -2Log likelihood menurun dari

Block 0 ke Block 1 maka regresi layak digunakan. Pengujian kelayakan penggunaan regresi juga dapat dilihat dari Hosmer and Lemeshow

Test,regresi layak digunakan apabila signifikan > 0,05. b. Pengujian Multivariate

Sesuai dengan hipotesis yang telah dikemukan maka pengujiann hipotesis dilakukan dengan cara :

1) Uji koefisien determinasi (R2) dimana koefisien determinasi menunjukkankemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

2) Uji-f

Uji-f digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama dapat ditentukan dengan melihat tingkat signifikansinya, bila lebih kecil dari pada α yang sudah ditentukan (α = 0.05) maka secara bersama-sama variabel variabelm independen tersebut mampu menjelaskan perubahan variabel dependen secara signifikan, begitu pula sebaliknya (Sudjana,1996). Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak berarti variabel independen secara bersama-sama mempunyai hubungan dan terpengaruh secara signifikan variabel dependen. Sebaliknya F hitung < F tabel maka Ho diterima berarti variabel independen secra bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

- H0 ditolak jika

f hitung ≥ f (k, n-k, 0,05) dan P-value < α (α = 0.05) - H0 diterima jika

f hitung < f (k, n-k, 0,05) P-value > α (α = 0.05) 3) Uji Z

Digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai hubungan terhadap variable dependen secara parsial. Untuk mempermudah perhitungan penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS, pengaruh masing-masing variabel secara parsial dapat dilihat pada tingkat signifikansinya. Apabila tingkat signifikasinya lebih kecil dari α yang sudah ditetapkan ( α = 0.05), maka dinyatakan secara parsial variabel independen tersebut mampu menjelaskan perubahan variabel dependen secara signifikan, begitu juga sebaliknya. Jika z hitung > z tabel maka Ho ditolak berarti variabel independen mempunyai hubungan dan pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila z hitung < z tabel, maka Ho diterima berarti variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

- H0 ditolak bila :

z hitung > z (α/2,n-2) dan P-value < α (α = 0.05) - H0 diterima bila :

Dokumen terkait