BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tinjaun Penelitian Terdahulu Nama Peneliti
dan Tahun Judul Penelitian
Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
Luciana dan Winny. (2003) Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002 Independen: Rasio Camel Dependen: kondisi bermasalah suatu bank Hasil pengujian hipotesis II adalah Rasio keuangan CAMEL (CAR, BOPO) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap prediksi kondisi bermasalah bank-bank umum swasta nasional di Indonesia perioda 2000-2002. Wahyu Prasetyo (2005) Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bank Dependen: financial distress rasio-rasio keuangan berbasis akrual signifikan untuk memprediksi kinerja keuangan (dilihat dari pertumbuhan laba). Etty M. Nasser (2004) Model Analisis CAMEL Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Sektor Perbankan Yang Go Publik Independen: Rasio Camel Dependen: financial distress variabel yang signifikan pada a = 5% untuk data empat tahun sebelum bangkrut adalah EATAR dan OPM. Variabel yang lain ternyata tidak signifikan.
Sumber : Peneliti, 2011 1. Luciana dan Winny (2003)
Luciana dan Winny (2003) ” Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Rasio Camel yaitu CAR1, CAR2, ETA, RORA, ALR, NPM, OPM, ROA, BOPO, PBTA, EATER, dan LDR, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah financial distress dengan dua alternatif yaitu bank sehat dan bank gagal. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahuanan dari bank-bank umum swasta nasional yang terdaftar di direktori Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini adalah
pengujian hipotesis II adalah Rasio keuanga CAMEL (CAR, BOPO) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah bank-bank umum swasta nasional di Indonesia.
2. Wahyu Prasetyo (2005)
Wahyu Prasetyo (2005) dengan judul penelitian ”Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bank”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yaitu, CAR, NPL, LDR, GWM, Bo/PO, dan NIM, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier. Data yang digunakan adalah laporan keuangan selama lima tahun berturut-turut. Hasil penelitia
n ini menunjukkan rasio-rasio keuanga berbasis akrual signifikan untuk memprediksi kinerja keuangan (dilihat dari pertumbuhan laba).
3. Etty M. Nasser (2004)
Etty M. Nasser (2004) berjudul ”Model Analisis CAMEL Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Sektor Perbankan Yang Go Publik”. Variabel independen yang digunakan adalah rasio CAMEL yaitu CAR1, CAR2, ETA, RORA, ALR, NPM, OPM, ROA, ROE, BOPO, PBTA, EATAR, dan LDR, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah financial distress. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis multivariate. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari bank-bank Go Publik. Hasil penelitian variabel yang signifikan untuk data empat tahun sebelum
bangkrut adalah EATAR dan OPM. Variabel yang lain ternyata tidak signifikan.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis , dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan bahwa Model CAMEL yang terdiri atas Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest
Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Return on Equity (ROE), dan Return on Asset (ROA) merupakan variabel ( X ), memiliki pengaruh dalam
memprediksi gejala financial distress ( Y ). Maka dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.1
Model Analisis CAMEL (X) FINANCIAL
DISTRESS (Y)
Capital Adequacy Ratio (CAR) (X1) Loan to DepositRatio (LDR) (X2)
Net Interest Margin (NIM) (X3)
Return On Equity (ROE) (X5) Return On Asset (ROA) (X6) Non Performing Loan (NPL) (X4)
Kerangka Konseptual
Financial distress atau disebut juga dengan kesulitan keuangan
ditunjukkan dengan prediksi kebangkrutan. Prediksi kebangkrutan yang digunakan adalah formula Altman yaitu Z-Score formula.
Capital Adequacy Ratio (CAR), merupakan rasio yag digunakan untuk
mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutu kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdangan surat-surat berharga.
Loan to Deposit Ratio (LDR), merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kualitas likuiditas suatu bank. Semakin tinggi rasio ini semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.
Net Interest Margin (NIM), merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan earning asset atau aktiva produktif atas hasil pendapatan. Semakin besar rasio ini maka tingkat pedapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Non Performing Loan (NPL), merupakan rasio untuk mengukur
kualitas kredit. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.
Return On Equity (ROE), merupakan rasio yang digunakan untuk
yang dimiliki. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Return On Asset (ROA), merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur bank di dalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
2. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut: H
1 :diduga variabel CAR mempunyai pengaruh terhadap financial
distress perbankan.
H
2 :diduga variabel LDR mempunyai pengaruh terhadap financial
distress perbankan.
H
3 :diduga variabel NIM mempunyai pengaruh terhadap financial
distress perbankan.
H
4 :diduga variabel NPL mempunyai pengaruh terhadap financial
distress perbankan.
H
5 :diduga variabel ROE mempunyai pengaruh financial distress perbankan.
H6 :diduga variabel ROA mempunyai pengaruh financial distress perbankan
H7 :diduga Rasio Keuanga CAMEL (CAR, LDR, NIM, NPL, ROE, ROA) mempunyai pengaruh terhadap financial distress perbankan.