• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

H. Metode Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Kuesioner Daya Ingat Siswa

Sebelum kuesioner digunakan dalam pengambilan data, setiap pernyataan pada kuesioner dikonsultasikan kepada dosen pembimbing agar instrumen layak untuk digunakan dan sesuai dengan tujuan penelitian (Validitas teknik penilaian pakar).

Data dari kuesioner daya ingat siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa. Dalam analisis kuesioner, skor setiap jawaban diberi dengan pedoman nilai sebagai berikut:

Tabel 3.6.

Skor pernyataan dalam Kuesioner

Jawaban Skor untuk pernyataan positif Skor untuk pernyataan negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Seluruh skor hasil kuesioner dimasukan dalam tabel hasil kuesioner kemudian dihitung skor total yang diperoleh masing-masing siswa, dilanjutkan dengan menghitung persentase skor daya ingat siswa dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

H : Hasil persentase daya ingat siswa

J : Jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa M : Jumlah skor maksimum (150)

Setelah diperoleh persentase daya ingat masing-masing siswa pada perhitungan di atas, selanjutnya ditentukan kriteria daya ingat masing-masing siswa sebagai berikut:

Tabel 3.7.

Kriteria Daya Ingat Siswa

Interval (%) Kriteria Daya Ingat

20 Sangat Rendah

21–40 Rendah

41–60 Cukup

61–80 Tinggi

81–100 Sangat Tinggi

Sumber : Diadaptasi dari Kartika Budi (2001:55)

Dari tabel di atas, dapat diartikan kriteria daya ingat siswa sebagai berikut:

1) Siswa yang memiliki persentase daya ingat kurang dari atau sama dengan 20%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah.

2) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 21% sampai dengan 40%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran rendah. 3) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 41% sampai dengan

4) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 61% sampai dengan 80%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran tinggi. 5) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 81% sampai dengan

100%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran sangat tinggi.

Setelah diperoleh kriteria daya ingat masing-masing siswa, langkah berikutnya adalah menghitung persentase daya ingat siswa secara keseluruhan, dengan menghitung jumlah siswa yang termasuk dalam masing-masing kriteria. Perhitungan persentase daya ingat siswa secara keseluruhan dengan cara:

=Σ × 100%

Keterangan:

H : Hasil persentase daya ingat siswa secara keseluruhan

Σ : Jumlah siswa yang diperoleh sesuai kriteria N : Jumlah seluruh siswa

Selanjutnya dapat ditentukan kriteria daya ingat siswa secara keseluruhan menggunakan tabel kriteria daya ingat siswa sebagai berikut:

Tabel 3.8.

Kriteria Daya Ingat Siswa Secara Keseluruhan

ST ST+T ST+T+ C ST+T+C+ R ST+T+C+ R+SR Kriteria ≥75% Sangat Tinggi 75% 75% Tinggi75% ≥65% Cukup 65% ≥65% Rendah 65% Sangat Rendah

Sumber : Diadaptasi dari Kartika Budi (2001:55) Keterangan:

ST : Kriteria daya ingat siswa Sangat Tinggi T : Kriteria daya ingat siswa Tinggi

C : Kriteria daya ingat siswa Cukup R : Kriteria daya ingat siswa Rendah

SR : Kriteria daya ingat siswa Sangat Rendah

Dari tabel di atas dapat diartikan kriteria daya ingat siswa secara keseluruhan sebagai berikut:

1) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih dari atau sama dengan 75% (ST ≥75%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan sangat tinggi.

2) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi kurang dari 75% (ST  75%) dan jumlah siswa yang memiliki

kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (ST+T

≥75%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan tinggi.

3) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi kurang dari 75% (ST+T  75%) dan

jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi dan kriteria cukup mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST+T+C ≥65%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan cukup.

4) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65% (ST+T+C65%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat

tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi dan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST+T+C+R ≥65%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan rendah.

5) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi dan kriteria cukup, serta kriteria rendah kurang dari 65% (ST+T+C+R 65%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah.

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa ini diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Soal tes hasil belajar siswa terdiri dari 8 soal uraian. Soal nomor 1 sampai nomor 6 merupakan soal uraian yang disertai pilihan jawaban, namun dalam pengerjaan soal disertai dengan cara menjawabnya dan skor maksimal tiap nomor untuk soal nomor 1 sampai nomor 6 adalah 10. Sedangkan soal nomor 7 dan nomor 8 berupa soal uraian, dan skor maksimal tiap nomor untuk nomor 7 dan nomor 8 adalah 20. Dengan demikian nilai siswa merupakan jumlah skor yang didapatkan yaitu dengan rentan 0–100.

Nilai-nilai siswa selanjutnya akan dianalisis berdasarkan KKM dari mata pelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 78. Nilai siswa yang mencapai≥78 dinyatakan tuntas.

Kemudian akan dihitung presentase ketuntasan siswa (P) dalam kelas tersebut dengan cara:

= ≥ 78× 100%

Kemudian dari presentase ketuntasan hasil belajar siswa, akan digunakan untuk melihat keefektifan pembelajaran menggunakan metode mnemonik. Menurut M. Hosnan (2014 : 423) jika presentase jumlah siswa yang tuntas lebih dari 75% maka tidak perlu dilakukan remedi klasikal dan dinyatakan tuntas belajar secara klasikal. Jadi, jika

presentase jumlah siswa yang tuntas lebih dari 75% maka metode pembelajaran menggunakan metode mnemonik dinyatakan efektif.

3. Analisis Data Observasi

Analisis data observasi ini juga selain untuk mendukung data daya ingat dan hasil belajar siswa, analisis data observasi ini juga digunakan sebagai sebuah indikator proses.

a) Analisis Data Observasi Guru

Analisis data observasi guru dilakukan dengan menghitung presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh guru (Pg) atau tanda pada kolom “YA” yang sesuai pada instrumen observasi kegiatan guru dengan cara:

= 10 × 100%

Kemudian dari presentase kegiatan yang dilaksanakan oleh guru akan digunakan untuk melihat indikator proses, proses berjalan dengan baik jika presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh guru ≥75%. Dan dari hasil pengamatan akan dideskripsikan kendala-kendala guru yang terjadi saat pembelajaran.

b) Analisis Data Observasi Siswa

Analisis data observasi siswa dilakukan dengan menghitung presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh siswa (Ps) atau

tanda pada kolom “YA” yang sesuai pada instrumen observasi kegiatan siswa dengan cara:

= 10 × 100%

Kemudian dari presentase kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa akan digunakan untuk melihat indikator proses, proses berjalan dengan baik jika presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh siswa ≥75%. Dan dari hasil pengamatan akan dideskripsikan kendala-kendala dan keadaan siswa pada saat pembelajaran.

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang efektivitas penerapan metode mnemonik yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang mengambil pokok bahasan tentang trigonometri. Agar penelitian dapat berjalan dengan lancar, maka dibuat suatu rencana kegiatan penelitian yang nantinya dapt digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada penelitian ini. Berikut rencana kegiatan selama penelitian.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian, antara lain:

1) Melakukan observasi di kelas X SMK N 2 Depok Sleman untuk mengetahui karakteristik siswa dan cara guru mengajar.

2) Menentukan materi yang akan diajarkan sesuai dengan materi matematika kelas X SMK yaitu tentang trigonometri.

3) Menyiapkan rencana pembelajaran antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada langkah-langkah pembelajaran matematika dengan metode mnemonik. Pada penyusunan RPP peneliti mengkonsultasikan kepada guru kelas agar RPP yang telah dibuat sesuai dengan kondisi kelas dan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tujuan penelitian ini.

4) Menyiapkan Kuesioner yang berhubungan dengan daya ingat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kuesioner yang akan diberikan kepada siswa sebelumnya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing agar setiap pernyataan yang terdapat pada kuesioner valid dan sesusai dengan tujuan penelitian.

5) Menyiapkan soal tes hasil belajar siswa yakni soal ulangan harian dengan mengkonsultasikan soal pada pakar seperti guru kelas dan dosen pembimbing.

6) Peneliti mengadakan uji coba soal ulangan harian di kelas uji coba dan mengolah data yang didapat untuk menentukan validitas dan reliabilitas soal.

7) Peneliti melakukan revisi soal, apabila soal tidak valid dan tidak reliabel.

b. Pelaksanaan dan Pengamatan

Pada tahap pelaksanaan dan pengamatan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti mendampingi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2) Peneliti bersama dengan guru mengadakan ulangan harian mengenai materi yang telah diajarkan.

3) Peneliti membagikan kuesioner kepada seluruh siswa mengenai pembelajaran matematika dengan metode mnemonik untuk melihat peningkatan daya ingat siswa.

c. Pengolahan data dan Penyusunan laporan penelitian

Dari data yang diperoleh selama penelitian, peneliti mengolah data hingga diperoleh kesimpulan. Kemudian peneliti akan menyusun laporan penelitian yang telah dilaksanakan.

Dokumen terkait