• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Metode Pembelajaran

Metode mengajar menurut Asep Jihad (2012:24) adalah cara mengajar atau cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dan menurut Suharsimi (2006:300) metode pembelajaran digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mecapai tujuan yang akan dicapai, seorang guru dapat menggunakan beberapa metode dalam setiap pembelajaran. Strategi pembelajaran yang menggunakan beberapa metode dalam pengajaran dapat membantu dalam pencapaian tujuan yang optimal karena kekurangan metode yang satu dapat ditutupi oleh metode yang lain. Dengan menggunakan beberapa metode dalam pengajaran juga akan membantu guru dalam efektivitas proses belajar karena siswa tidak merasa bosan. Keadaan siswa atau kelas akan menentukan metode apa yang akan digunakan.

Penggunanan metode pembelajaran yang tidak tepat dalam menyampaikan materi pelajaran dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran cenderung terjadi hanya satu arah saja.

Dalam proses belajar mengajar, metode memegang kedudukan yang sangat penting. Syaiful dan Aswan (2006:72-74) mengungkapkan kedudukan metode dalam kegiatan belajar-mengajar meliputi :

1) Metode sebagai alat motivasi

Motivasi menurut Sardiman dalam Syaiful dan Aswan (2006:72) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang sehingga metode berfungsi sebagai alat penampung dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Akhirnya dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2) Metode sebagai strategi pengajaran

Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik pengajaran atau biasanya disebut metode mengajar. 3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Tujuan adalah cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan

pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen metode. Metode adalah suatu cara untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh adalah dalam penelitian ini, ketika seorang guru bertujuan ingin meningkatkan daya ingat siswa dikarenakan karakter materi yang akan diberikan membutuhkan daya ingat yang baik seorang guru dapat menggunakan metode mnemonik ini sebagai cara untuk mencapai tujuan. Guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran apabila memanfaatkan secara tepat dan akurat.

C. Mnemonik

1. Definisi Mnemonik

Mnemonik menurut Wojowasito dan Wasito (1980:2) berasal dari kata Mne‟monics yang berarti kepandaian menghapalkan. Inti dari metode ini adalah imajinasi dan asosiasi. Higbee (2003:4), mendefinisikan mnemonik sebagai metode untuk membantu memori.

Suharnan (2005:91) mendefinisikan, metode mnemonik sebagai strategi atau teknik-teknik yang dipelajari guna membantu kinerja ingatan. Suharnan menyadari betul bahwa teknik ini perlu latihan untuk menguasainya. Mnemonik berkaitan erat dengan imajinasi dan asosiasi. Pasiak (2003:42) mengatakan bahwa imajinasi dan asosiasi adalah bagian dari kerja otak kanan yang menjadi pusat kreativitas, oleh sebab itu belajar dengan metode mnemonik secara

tidak langsung mengkoordinasikan antara otak kiri dan otak kanan dalam satu aktivitas belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan dalam penelitian ini mnemonik adalah sebuah metode yang digunakan dalam membantu mengoptimalkan daya ingat seseorang dalam mengingat suatu informasi dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan sehingga seseorang mampu mengingat hingga beberapa waktu bahkan selama hidupnya.

Metode mnemonik cukup efektif membantu seseorang untuk mengingat. Meski begitu metode mnemonik tidak menjamin informasi yang masuk akan tetap diingat, sebab untuk menyimpan informasi ke dalam memori jangka panjang setidaknya butuh banyak pengulangan. Ada beberapa teknik dalam metode mnemonik yang dapat dipakai dengan spesifikasinya masing-masing, yaitu; teknik akronim, akrostik,

peg word, loci, mental imagery, metode hubungan, serta metode

organisasi. Pada trigonometri dapat digunakan teknik akrostik untuk memudahkan mengingat rumus-rumus dalam trigonometri, sebagai contoh yaitu sindemi, cosami, dan tandesa. Perbandingan sudut Sin merupakan perbandingan sudut sisi depan dibagi sisi miring, cos merupakan perbandingan sudut sisi samping dibagi sisi miring, dan tan merupakan perbandingan sudut sisi depan dibagi samping.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan Mnemonik merupakan sebuah metode yang digunakan dalam membantu mengoptimalkan daya ingat seseorang dalam mengingat suatu informasi

dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan sehingga seseorang mampu mengingat hingga beberapa waktu bahkan selama hidupnya. 2. Tujuan Mnemonik

Mnemonic memiliki tujuan untuk:

a. Mempermudah orang dalam mengingat pengetahuan baik itu tempat, orang, tanggal, dengan cara menghubungkan dan mengasosiasikannya dengan suatu kejadian yang ada hubungannya atau dekat dengan dirinya.

b. Mempermudah orang dalam mengambil kembali pengetahuan yang sudah lama sehingga dapat diungkap kembali, apabila diperlukan.

c. Mengefektifkan informasi dari short-term memory (memori jangka pendek) menjadi long-term memory (memori jangka panjang) dengan berbagai cara yang terdapat didalamnya.

Informasi yang disimpan dalam short-term memory (memori jangka pendek) akan mudah hilang dalam ingatan atau terlupakan, dikarenakan dalam mengingat hanya menggunakan otak kiri saja yang salah satu fungsinya menjalankan memori jangka pendek sebagaimana diungkapkan oleh Roger Sperry dalam Mr.SGM (2008:5) yang menyatakan bahwa “kita memiliki sebuah otak yang terbagi ke dalam dua bagian fisiologis otak kiri dan kanan, yang masing-masing berkaitan dengan fungsi-fungsi mental yang berbeda.‟

Mengingat dengan melibatkan otak kanan akan menjadikan ingatan jangka panjang, cara mengingat dengan menggunakan peralatan mnemonic inilah yang merupakan cara mengingat dengan melibatkan otak kanan sehingga informasi akan tersimpan lebih lama dan mudah untuk dipanggil kembali karena tersimpan dalam memori jangka panjang (long term-memory).

3. Tahapan Belajar dalam Mnemonik

Joyce (1980:223) dalam buku Models of Teaching

mengungkapkan beberapa tahap yang dapat meningkatkan daya ingat dalam mnemonic. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

Phase one : Attending to the material

Use techniques of underlining, listing, reflecting Phase two : Developing connections

Make material familiar and develop connection using keyword, subtitutes word and link word system tecniques Phase three : Ekspanding sensori image

Use techniques of redicolus association and exageneration resvise image

Phase four : Practicing recall

Practice recalling the material intil it is completely learned.

Tahapan belajar tersebut menggambarkan bahwa tahapan pertama dalam menggunakan mnemonik adalah menyediakan materi atau bahan yang akan dipelajari. Gunakan tehnik menggarisbawahi atau membuat daftar hafalan. Tahap kedua adalah membuat hubungan materi, dalam tahap ini buatlah agar materi lebih mudah untuk diingat dan dikembangkan dengan menggunakan teknik membuat kata kunci, kata ganti, atau hubungan kata. Tahap berikutnya adalah mempertajam

daya ingat, teknik yang dapat mempertajam daya ingat, misalnya dengan menggunakan kata-kata yang lucu dan menggelikan atau melebih-lebihkan. Tahap terakhir adalah latihan mengulang, yaitu mengulangi materi sampai benar-benar dipahami.

4. Bentuk-Bentuk Teknik dalam Metode Mnemonik a. Akronim

Akronim adalah suatu gabungan huruf yang disusun membentuk sebuah kata. Teknik ini berguna untuk mengingat kata-kata spesifik, sebagai contoh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), TNI (Tentara Nasional Indonesia), dan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Pendek kata, akronim adalah metode singkatan, selain contoh di atas, metode akronim dapat dipakai untuk menghapal nama tempat seperti menghapal enam danau besar di Amerika yang terdiri dari Huron, Ontario, Michigan, Superior dapat dilakukan dengan cara menyingkatnya menjadi HOMES. Ada beberapa akronim yang telah akrab di telinga kita namun justru membuat nama aslinya terlupakan, seperti akronim laser yang berasal dari

light amplication by simulated of radiation.

b. Akrostik

Teknik Akrostik menurut Solso (2007: 231) adalah teknik yang menggunakan sebuah frase atau kalimat yang di dalamnya huruf-huruf pertama diasosiasikan dengan kata-kata yang harus

diingat. Kata lain dari teknik akrostik adalah metode kalimat. Cara teknik ini adalah mengambil beberapa huruf pertama dari kata yang akan dihapal kemudian dirangkaikan menjadi untaian kata yang menarik seperti “MeJiKuHiBiNiU” (Merah, Jingga, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu) dan Kings Phil Came Over For The Genes Special (Kingdom, Phylum, Class, Order, Genus, Species). Metode ini dipakai untuk menghapal nama-nama yang berurutan (DePorter dan Hernacki, 2002:45) seperti untuk menghapalkan nama-nama planet yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto dengan cara mengambil satu huruf pertama dari setiap planet kemudian membentuknya menjadi kalimat yang kreatif seperti Memainkan Violin Bisa Memunculkan Jalinan Suara Unik Namun Pasti. Dapat disimpulkan teknik akrostik adalah teknik yang mengambil beberapa huruf pertama dari kata yang akan dihafal kemudian dirangkaikan menjadi untaian kata / kalimat yang menarik sehingga susunan kata bisa sangat mudah diingat.

c. Teknik Loci

Teknik ini biasa dipakai oleh orator untuk menghapalkan teks pidatonya, teknik loci ini juga bisa disebut sebagai teknik tempat, sebab cara ini mengkombinasikan antara memori visul/ asosiasi fakta dengan tempat. Menurut Cicero (Turkington, 2005:16) metode ini dikembangkan dari puisi Simeonides of Ceos,

satu-satunya orang yang selamat ketika gedung tempat pertunjukan runtuh. Simonider mampu mengenali seluruh mayat dengan mengingat tempat duduk.

Teknik loci ini menurut Buzan (2002:22) erat kaitannya dengan penggunaan cortex bagian kiri dan kanan, dengan kata lain, metode ini menggabungkan kekuatan imajinasi dan sensualitas yang merupakan kekuatan fungsi otak kanan dengan pengurutan tempat yang akurat sebagai fungsi dari kekuatan otak kiri. Penting untuk dicatat. Penting untuk dicatat bahwa tempat yang hendak digunakan untuk teknik loci hendaknya sudah familiar terlebih dahulu.

Urutan yang akan dipakai dalam teknik loci dapat dilihat dari contoh Stine (2002:12) sebagai berikut: pilihlah tempat yang selalu diingat sehari-hari seperti ruangan tamu yang terdiri dari sofa, pesawat televisi, lampu dan lukisan dinding. Setelah itu pilihlah fakta yang akan diingat, selanjutnya pilih elemen-elemen yang berkaitan dengan kelima tempat di ruangan tersebut dan kemudian ciptakan gambaran visual yang menghubungkan informasi dengan barang-barang dari ruangan tamu tersebut. Setelah itu munculkan gambaran-gambaran tersebut beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari.

d. Pancang (Peg Word)

Teknik pancang adalah cara untuk melatih daya ingat dengan cara membuat kata-kata pancang dan membayangkannya secara visual. Teknik ini menurut Turkington (2005:56) dikembangkan oleh Henry Herkson pada tahun 1600 dengan menghubungkan satu digit angka tersebut dengan barang-barang yang menyerupai angka tersebut. Seperti angka satu dengan lilin, angka tiga dengan trisula. Prinsip dari teknik ini adalah menggantungkan fakta yang akan diingat kepada kata pancang yang telah dibuat.

e. Imajery Visual

Suharnan (2005:91) berpendapat bahwa teknik imajery visual adalah teknik yang paling efektif dibandingkan dengan metode yang lain. Teknik ini mendorong subjek untuk menghadirkan gambaran objek yang akan dihafal ke dalam pikirannya. Misalnya, mengingat kata kerbau, maka orang dapat membayangkan di dalam pikirannya mengenai gambar kerbau di buku atau kerbau di sawah. Teknik ini cukup baik dalam menghadapi informasi deskriptif yang saling berhubungan. Meski demikian, teknik ini malah bermasalah ketika berhadapan dengan informasi yang tidak saling terkait.

Teknik ini tampaknya perlu perangkat untuk membangkitkan imajinasi, baik dengan cerita maupun dengan memakai alat peraga yang dapat mendekatkan pada kenyataan. f. Teknik Cerita

Teknik cerita merupakan metode yang menyenangkan untuk menghapalkan informasi yang tidak saling berhubungan ataupun yang berhubungan dengan informasi dalam jumlah yang banyak. Bahkan menurut DePorter dan Hernacki (2002:226) teknik ini cukup baik untuk menghapalkan daftar-daftar istilah atau pola-pola geografis.

g. Kata kunci

Teknik kata kunci adalah salah satu teknik mnemonik. Teknik kata kunci mempunyai berbagai macam variasi aplikasi yang bisa membantu untuk mengingat. Salah satu kemungkinannya yaitu dalam mengajarkan kata-kata baru.

Teknik ini membantu untuk mengingat bahwa barrister adalah kata lain dari lawyer yang memiliki arti yang sama yaitu pengacara, pertama-tama ciptakan kata kunci dari kata asing,

barrister. Kata kunci adalah kata yang terdengar seperti kata baru

dan mudah digambarkan. Lalu ciptakan sebuah gambar dari kata kunci dan definisi tersebut bersama-sama. Kedua hal tersebut penting saat saling berinteraksi dan tidak ditampilkan dalam gambar yang sama. Jangan menggunakan gambar bear dan lawyer

dalam satu gambar yang terpisah. Ini menyebabkan gambar tidak menarik karena elemen-elemennya tidak saling berinteraksi. Lebih baik jika gambar tersebut adalah gambar beruang yang sedang berakting sebagai pengacara di pengadilan, contohnya; membela kliennya yang tidak bersalah. Cara lain adalah dengan menciptakan gambar dan memperlihatkan di atas proyektor, tetapi bisa juga dilakukan dengan media lainnya. Saat menggunakan teknik ini, harus dipastikan telah memahami semua bagian dengan baik. h. Organisasi

Kesulitan apa yang dapat dirasakan seseorang jika dihadapkan pada 12 nomer yang harus dihafal seperti 89021299432, dapat dipastikan akan mengalami kesulitan, namun berbeda halnya jika diorganisasi dengan memilahnya kepada beberapa pilihan seperti 890 212 989 432. Teknik organisasi mirip dengan sistem katalog yang ada diperpustakaan, buku-buku disimpan sesuai dengan kategorinya masing-masing.

Teknik organisasi ini cukup bermanfaat untuk membantu dalam mengingat beberapa informasi yang dapat dikategorikan seperti susunan organisasi dan program kerja atau membantu untuk mengingat barang yang akan dibeli dipasar seperti pisang, apel, biskuit, roti tawar, ayam, sapi. Pengkategoriannya adalah kategori buah-buahan terdiri dari apel dan pisang, kategori daging adalah

ayam dan sapi, kategori kue terdiri roti dan biskuit, dan yang dapat diurutkan seperti nama-nama kota dan provinsinya.

Dokumen terkait