• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7. METODE ANALISIS DATA

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka dalam penelitian ini digunakan :

1. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Merupakan metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk imformasi yang ringkas, di mana

hasil penelitian dan beserta analisisnya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisis tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan.

2. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Software smart Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Menurut Imam (2012:23) PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas/teori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Menurut Imam (2012:24) PLS merupakan metode analisis yang powerfull karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistribusi normal, sampel tidak harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif. Menurut Imam (2012:26) tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk tujuan prediksi.

Analisis model struktural dengan metode PLS dapat dilakukan dengan tiga tahap, yaitu :

1. Analisis outer model : Analisa outer model dilakukan untuk memastikan bahwa measurement yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan reliabel). Analisa outer model dapat dilihat dari beberapa indikator. Convergent validity dari model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score dengan construct score

yang dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup Menurut Chin (1998) dikutip dalam Imam (2012:32). Discriminant validity dari model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan cross loading pengukuran dengan konstruk.

Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar dari pada ukuran konstruk lainnya, maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah membandingkan nilai square root of Average Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reabilitas component score variabel laten dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan dengan composite reability. Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar 0,50 menurut Fornnel dan Larcker (1981) dikutip dalam Imam (2012:35). Composite reliability yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan ukuran nilai Cronbach’s Alpha >0,60 Imam (2012:35).

2. Analisis Inner Model

Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory) menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori substantif. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Interpretasinya sama dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantive, Menurut Imam (2012:36).

3. Pengujian Hipotesa

Secara umum metode explanatory research adalah pendekatan metode yang menggunakan PLS. Hal ini disebabkan pada metode ini terdapat pengujian Hipotesa. Menguji hipotesis dapat dilihat dari nilai t-statistik dan nilai probabilitas. Untuk pengujian hipotesis menggunakan nilai statistik maka untuk alpha 5% nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96. Sehingga kriteria penerimaan/penolakan Hipotesa adalah Ha diterima dan H0 di tolak ketika t-statistik > 1,96. Untuk menolak/menerima Hipotesis menggunakan probabilitas maka Ha di terima jika nilai p < 0,05.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Singkat PT. Java Globes Perdana

PT. Java Gloves di dirikan pada tanggal 3 maret tahun 1998 dengan nama PT. Java Gloves Perdana dengan modal dasar sebesar $ 200.000, oleh pemilik bernama Hyuk Jae Lee. Pada tahun 1998 juga PT. Java Gloves mulai mengeksport produknya ke berbagai Negara antara lain Korea Selatan, Jepang, Amerika, Jerman, Swiss, China, Hongkong, dan Inggris.

PT. Java Gloves Perdana merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang manufacturing sarung tangan. Produksi yang dihasilkan oleh PT. Java Gloves Perdana terdiri dari sarung tangan golf dari kulit, kain, sintetis dan kombinasi. Bahan baku sebagian berasal dari dalam negeri dan sebagian juga import dari Jepang, Australia, dan Korea Selatan khususnya kulit kambing, domba, dan sapi, dan juga puping. Sedangkan jenis produk yang dihasilkan PT. Java Gloves Perdana dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Jenis Produk yang dihasilkan PT. Java Gloves

No Jenis Produk Bahan Baku

1 Sarung tangan golf Kulit dan sintetik 2 Sarung tangan working Kulit

PT. Java Gloves Perdana pada saat ini menempati lahan seluas 1.853 �2 yang

terletak di pedukuhan Kadirojo II Desa Purwomartani kecamatan Kalasan Sleman, atau dari Jl Solo km 11 kearah utara sekitar 2 kilometer dengan titik koordinat S 070 45 57. I. dan E 1100 26 55.9. Dan secara administratif lokasi pabrik berada di wilayah pedukuhan Kadirojo II Desa Purwomartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Dari luas lahan total 1853 �2penggunaannya dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2. Luas bangunan dan fungsinya

No Bangunan Luas 1 Ruang Pimpinan 32 �2 2 Kantor Staff 72 �2 3 Gudang 81 �2 4 Ruangan Produksi 966 �2 5 Pos Satpam 12 �2 6 Kamar Mandi 37 �2 7 Dapur 36 �2 8 Ruangan Genset 32 �2 9 Ruangan Sholat 45 �2 10 Tempat Parkir 192 2

11 Halaman dan Areal terbuka 348 �2

Total 1853

Sumber : Dokumen pengelolaan lingkungan PT. Java Gloves Perdana 2011

4.2. Visi dan Misi PT. Java Gloves Perdana

Dokumen terkait