• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Metodologi Penelitian

4. Metode Analisis

Untuk memperoleh suatu kesimpulan yang baik, diperlukan analisis yang tepat dan akurat. Maka penulis memakai metode analisis berikut :

a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode analisis dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis dan mengklarifikasi serta menginterpretasikan sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan data,

BAB II

PT. PERMATA SUMATERA ABADIRAYA MEDAN

A. PROFIL PERUSAHAAN.

1. Sejarah Singkat Perusahaan.

Seiring dengan semakin tingginya tingkat pertumbuhan jumlah otomotif di kota Medan sehingga semakin besarnya kebutuhan akan jaminan pelayanan dan kenyamanan berkendaraan, maka pada tahun 2001 seorang pemilik modal berpikir untuk mengembangkan imajinasi dan usaha pribadi dengan membuka perbengkelan mobil jasa perbaikan serta membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Pada tahun 2003 pimpinan lebih mengembangkan usaha tidak dalam jasa perbaikan atau reparasi dalam bengkel mesin, tetapi dalam jasa lainnya seperti pengecatan, pendempulan, merenovasi kenderaan yang usang menjadi tampak bagus. Maka dibentuknya usaha pribadi dengan beberapa rekanan pemilik modal dalam pengembangan usaha dan penambahan jasa dalam bentuk Perseroan.

Setelah proses kerja sama terjadi maka usaha tersebut di beri nama PT.Permata Sumatera Abadiraya Medan yang beralamat di Jalan Setia Budi Raya No.194 Medan Telp. 061 – 77801000 atau 061 – 8201916 Fax. 061 – 8224030.

memiliki karyawan sebanyak 22 orang dengan posisi, tugas, tanggungjawab dan wewenang masing – masing sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.

PT.Permata Sumatera Abadiraya Medan memakai misi menjadi Bengkel Body Repair & Paint terbaik di kota Medan serta visi car painting perfection yang

akhirnya melahirkan positioning “Serasa Keluar dari Showroom” dengan Motto dari “PASS” Car Body Repair & Paint adalah Quality, Safety, Comfort, Blitz.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Pembentukan organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang turut mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah digariskan dan wadah untuk mendayagunakan seluruh sumber potensi yang dimilikinya. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara komponen bagian – bagian dan posisi – posisi dalam suatu perusahaan. Suatu struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja dan bagaimana berbagai tingkatan aktivitas berkaitan satu sama lain, menunjukkan garis – garis wewenang, tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih (Overlapping) fungsi antara yang satu dengan bagian yang lain.

Menurut George R Terry (2000 : 120) struktur organisasi dapat dibedakan menjadi 3 (Tiga) jenis yaitu :

1. Struktur Organisasi garis (Line Organization)

Pada struktur ini, garis kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkat mulai dari pimpinan yang paling tinggi (Top Manajer) sampai kepada buruh, sehingga membentuk garis lurus.

2. Struktur Organasasi Garis Dan Staff (Line And Staff Organization)

Struktur organisasi ini diciptakan oleh Emerson, yang mana tujuannya adalah untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan dari struktur organisasi garis dan struktur organisasi fungsional, serta mempertahankan kebaikan dari struktur tersebut.

3. Struktur Organisasi Matriks

Dalam suatu organisasi matriks, para pegawai pada hakekatnya memiliki dua orang atasan. Artinya mereka berada di bawah dualisme wewenang. Garis komando pertama yang divisional atau fungsional, yang kedua secara horizontal. Garis horizontal tersebut menggambarkan suatu tim proyek yang dipimpin oleh suatu manajer kelompok atau proyek yang ahli dalam bidang spesialisasi yang ditugaskan dalam tim. Karena itu, struktur matriks sering disebut sebagi “Sistem Komando Jamak”.

Adapun gambar struktur organisasi pada PT.Permata Sumatera Abadiraya Medan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

PT. Permata Sumatera Abadiraya Medan

Sumber : PT. Permata Sumatera Abadiraya Medan Tahun 2007 P I M P I N A N

ADMINISTRASI MARKETING OPERATION HEAD

SECURITY

KASIR

S. ADMIN

BILLING

GUDANG FORMEN

QC CS

DRIVER MEKANIK

MEKANIK

MEKANIK

MEKANIK

Tugas – tugas dan tanggung jawab setiap bagian yang ada pada PT. Permata Sumatera Abadiraya Medan akan diuraikan secara singkat sebagai berikut : 1. PIMPINAN

Pimpinan yang dimaksud dalam PT. Permata Sumatera Abadiraya Medan adalah seseorang yang ditunjuk dalam suatu organisasi untuk menjabat, menyusun, menghimpun dan mengarahkan jalannya suatu organisasi sesuatu ketentuan yang tertuang dalam aturan organisasi, kepada suatu tujuan organisasi itu sendiri.

2. ADMINISTRASI

Suatu kegiatan yang dituliskan, menghimpun, membuat kelompok dengan alur dan arahan tertentu dan pembuatan berkas atau arsip.

• Dengan mengagendakan surat masuk / keluar

• Mengirim surat keluar sesuai alamatnya

• Menjilid berkas/arsip

• Mengarahkan / distribusi surat masuk 3. MARKETING

Staff perusahaan dengan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

• Menerima pelayanan dari luar yang berkaitan dengan pekerjaan (Job)

• Memberi informasi tata cara (Procedure) yang berkaitan pekerjaan, kepada pihak luar, instansi, asuransi, pribadi.

• Pengenalan produk ke luar dengan mengharap agar informasinya biasanya menyebar keluar dengan baik dan support yang baik.

• Mengemban misi dalam peningkatan produk bahwa “Saya Terbaik”

4. OPERATION HEAD

• Menjalankan pekerjaan teknik lapangan yang meliputi beberapa bagian atau divisi dalam suatu organisasi.

• Mengawasi semua kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, baik di tiap – tiap bagian atau divisi.

• Evaluasi pimpinan regu dengan panel kerja yang telah ditetapkan pada berkas SPK atau perintah kerja.

• Cek / Re-Cek hasil kerja karyawan dengan alur kerja yang dilaksanakan pada objek kerjanya sampai pada output.

5. SECURITY

• Karyawan dengan tugas tertentu.

• Mengawasi keluar / masuk mobil bengkel.

• Mengamankan keadaan dari hal yang mencurigakan atau pencurian, perkelahian, pertengkaran dalam lingkungan bengkel.

• Memberi izin orang / mobil masuk dengan memberi tanda / kartu masuk sebagai tamu yang akan berhubungan dengan bengkel.

• Cek mobil / orang yang keluar dari bengkel dengan maksud tidak membawa barang bengkel.

• Mencatat mobil masuk / keluar dari bengkel.

• Memberikan layanan terbaik kepada tamu mobil.

• Mengamankan keadaan dalam bengkel.

6. KASIR

• Memegang buku kas kecil

• Membukukan semua penerimaan

• Membukukan semua pengeluaran yang telah di setujui pimpinan bengkel.

• Membuat perhitungan belanja harian.

• Membuat perhitungan belanja karyawan.

7. STAF ADMINISTRASI

• Memegang buku harian tagihan bengkel

• Menghubungi instansi, asuransi, pribadi dalam penyelesaian data tagihan.

• Memberi berkas kepada BILLING untuk ditindaklanjuti 8. BILLING

• Menindaklanjuti berkas yang akan ditagih

• Menagih sesuai dengan data tagihan yang telah dibuat admin

• Melengkapi dokumentasi tagihan, kwitansi, perincian, faktur pajak dan pendukung lainnya.

9. GUDANG / PART

• Bagian gudang : semua barang yang dibeli disimpan didalam gudang

• Di Inventarisasikan dan diberi klasifikasi nomor jenis

• Setiap barang masuk dicek kebenarannya, type, part, jenisnya, dibuat tanda terima barang.

• Karyawan pinjam pakai harus buat bon pemakaiannya

• Mengawasi jumlah pemakaian barang.

• Menempatkan barang sesuai abjad agar mudah mendapatkan saat dibutuhkan.

• Bundel berkas pembelian / pemakaian barang dengan rapi dan disusun

• Bukukan secara kronologis 10. FOREMEN

• Menindaklanjuti order kerja yang telah disepakati antara pihak bengkel dengan customer

• Membantu penyelesaian kegiatan antara customer service pihak bengkel dalam melengkapi berkas – berkas kendaraan.

• Membuat daftar survey yang akan diperbaiki, pengecatan, dll.

• Melengkapi data kendaraan yang akan diperbaiki / cat, dll.

11. S. FOREMAN

• Pembantu foremen dalam pembuatan data survey.

• Membantu perlengkapan data / foto mobil, SPK saat akan penyerahan kenderaan ke bengkel.

• Membuat tanda – tanda kenderaan yang akan dikerjakan lebih dahulu.

12. QUALITY CONTROL (QC)

• Mengawasi kegiatan karyawan bawahannya

13. CUSTOMER SERVICE (CS)

• Melayani customer yang datang ke bengkel

• Melengkapi data pribadi mobil untuk dimasukkan ke SPK

• Menentukan biaya / ongkos kerjanya

• Mengatur tempat parkir yang dikerjakan atau jadwal kerjanya.

14. SUPIR (DRIVER)

• Yang sedia setiap saat untuk menjemput mobil yang akan diperbaiki dan mengantar mobil yang selesai

15. MEKANIK

• Karyawan yang bertugas untuk memperbaiki langsung tentang kenderaan dengan bidang mekanik seperti :

1. Mekanik tukang las ketok 2. Mekanik tukang dempul 3. Mekanik tukang cat

4. Mekanik tukang mengoplos cat dengan takaran warna.

5. Mekanik penyelesaian akhir (Finishing)

B. DEFINISI DAN KLASIFIKASI BIAYA.

1. Definisi Biaya

Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan istilah yang disebut biaya yang dikeluarkan dalam operasional atau kegiatan.

Biaya (Cost) merupakan istilah yang masih banyak dipergunakan oleh berbagai lapisan masyarakat dan dengan arti yang berbeda – beda pula, sehingga kita sulit untuk memberikan definisi yang jelas dan memuaskan untuk setiap orang.

Menurut Carter dan Usry ( 2004 : 29 ) mendefinisikan bahwa :

“Biaya (Cost) sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat, sehingga dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atai dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain”.

Sedangkan Menurut Drs. Sutrisno ( 1999 : 1 ) Mendefinisikan :

“Biaya (Cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Firdaus ( 1994 : 21 ) Mendefinisikan :

Sedangkan “Biaya (Cost) adalah jumlah yang dinyatakan dengan uang, dari dana yang dikeluarkan atau harta lain yang dipindahkan, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan, hutang yang terjadi, dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau masih akan diterima”.

Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang berkaitan dengannya. Oleh karena itu penyediaan data – data penting sebagai alat informasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari – hari. Istilah “Biaya”

(Cost) sering kali digunakan dengan arti yang berbeda – beda. Penting untuk selalu diingat, dalam konsep biaya dijelaskan bahwa biaya itu berbeda untuk tujuan yang berbeda, sehingga biaya pun digolongkan kedalam beberapa pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan dari biaya yang mengalami perbedaan tersebut.

Selain itu, pengertian biaya secara luas mengandung lima unsur antara lain : 1. Merupakan Pengorbanan sumber ekonomi

2. Diukur dengan satuan uang

3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi 4. Untuk tujuan tertentu

5. Biaya dapat diartikan juga seperti beban, harga perolehan, harga pokok, nilai tukar dan pengorbanan.

2. Klasifikasi biaya.

Klasifikasi biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya yang sistematis atas keseluruhan dari elemen – elemen yang ada dalam golongan.

Untuk itu, penulis mengambil pengklasifikasian biaya menurut R.A.Supryono dalam bukunya “Akuntansi Biaya“ sebagai berikut :

a. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi pokok kegiatan perusahaan : 1. Biaya Produksi.

Yang termasuk biaya produksi adalah biaya materil, biaya tenaga kerja langsung dan biaya over head.

2. Biaya Administrasi Umum.

Yaitu semua biaya yang berhubungna dengan fungsi administrasi umum.

3. Biaya Pemasaran.

Yaitu biaya yang diperlukan dalam rangka penjualan produksi yang sudah selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.

4. Biaya Keuangan.

Yaitu semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan.

b. Klasifikasi biaya berdasarkan periode akuntansi.

1. Capital Expenditure.

Yaitu apabila manfaat dari adanya pengeluaran tersebut baru dapat

2. Revenue Expenditure.

Yaitu pengeluaran dimana manfaat dari adanya pengeluaran tersebut dapat dinikmati oleh periode akuntasi yang bersangkutan dan pengeluaran ini merupakan biaya pada periode akuntansi tersebut.

c. Klasifikasi biaya berdasarkan tendensi perubahan terhadap aktivitas atau volume produksi.

1. Biaya Variabel (Variable Cost)

Merupakan biaya – biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan produksi atau proporsional.

2. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Merupakan biaya – biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume produksi.

3. Biaya Semivariabel (Semivariable Cost)

Merupakan biaya yang mempunyai hubungan dengan volume produksi akan tetapi hubungan tersebut tidak proporsional.

d. Klasifikasi biaya berdasarkan objek atau pusat biaya yang dibiayai.

1. Biaya Langsung.

Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu.

2. Biaya Tidak Langsung.

Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu, dan manfaatnya dinikmati beberapa objek atau pusat biaya.

e. Klasifikasi biaya berdasarkan tujuan pengendalian biaya.

1. Biaya Terkendali.

Adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.

2. Biaya Tidak Terkendali.

Adalah biaya yang dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin berdasarkan wewenang yang ia miliki dalam jangka waktu tertentu

f. Klasifikasi biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan.

1. Biaya Relevan.

Yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

2. Biaya Tidak Relevan.

Yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

C. PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL 1. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional

Setiap perusahaan harus mempersiapkan suatu perencanaan, yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan – tujuan dan menyusun program operasi yang lengkap dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.

Termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan besar suatu perusahaan besar akan mengalami kegagalan sedangkan untuk perusahaan kecil akan mengalami hambatan.

Menurut Nasehatun (1999 : 21) bahwa :

“Planning (Perencanaan) merupakan suatu tindakan yang melihat jauh kedepan dengan mengkoordinasikan alat produksi, jasa, tindakan dan metode prosedur yang bertujuan untuk mencapai hasil atau sasaran yang ditetapkan dengan cara yang ekonomis, efektif dan efisien”.

Kemudian definisi Perencanaan Menurut Nafarin (2004 : 04) bahwa

“Perencanaan (Planning) merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang juga merupakan upaya tindakan hati – hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik”.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta

serta membuat dan menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasikan dan merumuskan aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan.

Dengan perencanaan, maka orang tersebut diharuskan berpikir lebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannnya dan siapa yang akan melaksanakannya serta bertanggungjawab terhadap kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Dengan langkah ini, yaitu mengadakan pemikiran terlebih dahulu mengenai semua hal yang telah disebutkan diatas, diharapkan tujuan utama perusahaan telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan, setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana – rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. “Perencanaan Kembali” kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus dipertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi secepat mungkin.

Dengan disusunnya perencanaan maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah :

1. Membantu Manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan –

3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.

4. Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat.

5. Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi.

6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi

7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.

8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

9. Menghemat waktu usaha dan dana (efektif dan efisien)

Anggaran merupakan bagian dari pelaksana fungsi perencanaan. Anggaran dapat dijadikan sebagai manifestasi rencana yang akan dicapai oleh perusahaan dan pada saat yang sama anggaran itu menjadi alat kontrol, anggaran dijadikan sebagai panduan yang harus dicapai sehingga manajemen memiliki standard dari sasaran. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran yang lebih teliti, karena anggaran (Budget) dapat memberikan gambaran yang lebih baik, lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang dan bagaimana anggaran tersebut, maka penulis mencoba mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian anggaran ( Budget):

Menurut Nafarin ( 2004 : 12 ) Mendefinisikan bahwa :

“Anggaran adalah proses penyusunan anggaran yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang

untuk suatu jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat management dalam mencapai tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen”.

Sedangkan Menurut Carter dan Usry (2004 : 13) bahwa :

“Anggaran (Budget) adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”.

Sedangkan Kamarudin ( 1996 : 150 ) Mendefinisikan :

“Budget adalah merupakan suatu rencana tertulis mengenai kegiatan –

kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi selama jangka waktu tertentu”.

Anggaran (Budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.

Berdasarkan kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan periode yang lalu dengan memilikinya dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka – angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.

anggaran perusahaan ini akan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan masing - masing. Anggaran yang satu akan dapat berbeda baik dari segi isinya, bentuknya maupun kegunaannya dengan anggaran yang lain.

Agar tidak terkecoh oleh beragamnya jenis anggaran yang ada dalam perusahaan, maka perlulah diketahui bagaimana penggolongan anggaran yang benar sehingga tidak menimbulkan kerancuan didalam memisahkan masing – masing anggaran yang ada di dalam perusahaan tersebut.

Selain itu juga harus diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara memperhatikan dan mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

a. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi

b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi Top managemen (Direksi).

c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan tetapi termotivasi.

d. Untuk membuat realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.

2. Jenis anggaran.

Di dalam perusahaan dikenal dengan adanya berbagai macam jenis anggaran, antara lain :

A. Sudut Pemakaian Anggaran.

1. Anggaran Rumah Tangga Keluarga

Anggaran rumah tangga keluarga adalah rencana penggunaan pendapat yang diharapkan pada periode tertentu, untuk dikonsumsi dan apabila ada saldo maka saldo tersebut merupakan tabungan bagi mereka

2. Anggaran Rumah Tangga Pemerintah.

Anggaran rumah tangga pemerintah adalah rencana penggunaan uang negara untuk membelanjai keperluan negara dalam satu tahunnya.

3. Anggaran Rumah Tangga Perusahaan.

Anggaran rumah tangga perusahaan adalah rencana penggunaan modal perusahaan, untuk memperoleh laba operasi perusahaan.

B. Sudut Anggaran Yang Dipergunakan Oleh Perusahaan.

Anggaran digolongkan menjadi empat bagian : 1. Anggaran Laba – Rugi.

Anggaran laba rugi adalah anggaran yang berisi usaha – usaha yang harus dilakukan dengan menggunakan segala kemampuan perusahaan, untuk memperoleh laba operasi anggaran.

2. Anggaran Kas.

Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukkan perkiraan sumber – sumber, dan penggunaan kas dalam tahun anggaran.

3. Anggaran Fasilitas / Kebutuhan Aktiva Tetap.

Anggaran ini berisi rencana pemenuhan aktiva tetap terhadap keperluan operasi perusahaan.

4. Anggaran Modal.

Anggaran modal adalah anggaran yang berisi rencana investasi dalam tahun anggaran.

C. Sudut Tipe Anggaran.

Dapat digolongkan menjadi empat : 1. Anggaran Appropriasi.

Anggaran ini adalah anggaran yang memberikan batas dari pengeluaran biaya yang diperkenankan atau jumlah maksimal biaya yang boleh digunakan untuk tujuan tertentu selama satu periode yang ditetapkan.

2. Anggaran Kebutuhan.

Anggaran ini adalah anggaran dimana penekanannya pada analisis perbedaan antara anggaran dengan realisasi.

3. Anggaran Tetap.

Anggaran tetap adalah anggaran yang penyusunannya didasarkan pada suatu tingkat aktivitas selama suatu periode terbatas.

4. Anggaran Variabel.

Anggaran ini adalah anggaran yang fleksibel yang hanya menyangkut biaya.

D. Sudut Jenis Anggaran.

Dapat digolongkan menjadi : 1. Anggaran Penjualan.

Anggaran penjualan adalah taksiran penjualan yang diterapkan atau target yang diharapkan dapat diprediksikan dalam unit kuantitas barang, harga jual dan jumlah harga jual pada masa yang akan datang.

2. Anggaran Produksi.

Anggaran produksi adalah anggaran yang memuat secara terperinci mengenai jumlah unit barang yang akan diproduksi selama periode yang akan datang yang meliputi jenis barang yang akan diproduksi serta waktu produksi dilaksanakan.

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Dan Barang Dagang.

Anggaran ini adalah anggaran yang menunjukkan besarnya biaya bahan baku dan barang dagang, yang diperlukan untuk memproduksi / mengelola produk yang akan dianggarkan.

4. Anggaran Biaya Upah Langsung.

Adalah anggaran yang menunjukkan besarnya upah yang akan diberikan

5. Anggaran Biaya Produksi Tidak Langsung.

Yaitu anggaran mengenai besarnya beban tidak langsung untuk periode yang akan datang, jumlah dan waktu biaya tersebut akan digunakan atau diperlukan.

6. Anggaran Biaya Pemasaran.

Anggaran biaya pemasaran adalah merupakan biaya non-produksi, yang terjadi selama periode anggaran. Anggaran ini dapat diperinci menjadi anggaran penjualan, promosi dan advertensi.

7. Anggaran Biaya Administrasi Umum.

Anggaran ini merupakan anggaran yang diperinci kedalam gaji direktur utama dan direktur keuangan, akuntansi, humas dan personalia.

8. Anggaran Penerimaan Kas.

Anggaran penerimaan kas merupakan anggaran yang berisi rencana-rencana, sumber-sumber pendapatan yang menjadi penerimaan kas selama satu periode tertentu.

9. Anggaran Pengeluaran Kas.

Anggaran pengeluaran kas terdiri dari :

a. Pembayaran atas pembelian barang yang sudah dibeli tunai.

b. Pembayaran atas saldo tentang hutang usaha tahun lalu.

c. Pembayaran atas pembelian kredit barang selama satu tahun anggaran belanja yang bersangkutan.

d. Biaya pembelian yang meliputi biaya penjualan, komisi, sewa gedung, asuransi, biaya pengangkutan dan sebagainya.

10. Anggaran Persediaan.

Anggaran persediaan adalah rencana taksiran persediaan baik unit maupun

Anggaran persediaan adalah rencana taksiran persediaan baik unit maupun

Dokumen terkait