• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Metodologi Penelitian

G. Metode Analisis

Analisis data yang dilakukan yaitu analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain (Bawono, 2006):

. Uji Instrumen a. Uji Reliabilitas

Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu

variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006: 68).

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006: 68). Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua kemungkinan:

1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5 (0,05) untuk dua sisi

2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1 (0,01) untuk dua sisi.

. Uji Statistik

a. Uji ttest (uji secara individu)

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu atau

sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).Langkah-langkah pengujiannya:

1) Menentukan hipotesis

Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Menentukan t tabel

Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5 dan derajat kepercayaan (dk) = α/2 ,n-k.

Di mana:

n :jumlah data k :jumlah variabel 3) Pengambilan keputusan

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan.

Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan

b. Uji Ftest (uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat

mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006). Langkah pengujiannya:

1) Menentukan hipotesis

Ho: β12, ....βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Ho: β12, ....βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). 2) Menentukan F tabel

Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α =

dan derajat kebebasan (dk) = (n – k). 3) Mencari F hitung dengan rumus

f= R /( K- ) ( – R )/(n - K) Di mana:

R = koefisien determinasi

K = banyaknya variabel independen N = jumlah sempel yang diteliti c. Uji R2(koefisien determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92).

Ciri-ciri nilai R2 adalah:

1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau (0≤ R2≤ 1).

2) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen. . Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam analisis regresi. Melalui uji asumsi klasik ini, diharapkan menghasilkan model regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak biasa dan handal sebagai penaksir. Uji asumsi klasik terdiri dari:

a. UjiMultikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Untuk uji Multikolinearitas ini peneliti menggunakan metode

auxilary yaitu meregresikan antar variabel independen untuk mendapatkan r2, kemudian membandingkan dengan R2dari hasil regresi persamaan utama. Jika R2 hasil regresi utama lebih besar

daripada r2regresi antar variabel independen maka dapat dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas (Bawono, 2006: 116).

b. Uji Heterokedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit Heterokedastisitas dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya yaitu metode park. Park mengemukakan metode bahwa σ2 merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas, yang dinyatakan sebagai berikut:

Σ2 i= αXiβ

Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln σ2 i= α + β Ln Xi + Vi. Karena σ2 i umumnya tidak diketahui, maka ini dapat ditaksir dengan menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:

LnU2 i = α + β Ln Xi + Vi

Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi tersebut terdapat heterokedastisitas, dan sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi Heterokedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 137).

c. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan

memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal

probability plot (Bawono, 2006: 174). d. Uji Linearitas

Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi mdel yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji Langrange Multiplier. Uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai X2, untuk mendapatkan niali X2 dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R2atau n* R2(Bawono, 2006: 184).

. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivaret. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pengamalan Islam (X1), pendapatan (X2), pengetahuan menabung dalam Islam (X3) terhadap minat menabung (Y). Persamaan regresi berganda dapat berupa:

Y1= β0+ β1X1+ β2 X2+ β3X3+ ɛ Di mana:

β0 = konstanta persamaan regresi

β1,2,3= koefisien dari variabel independent X1,2,3 X1 = pengamalan Islam

X2 = pendapatan

X3 = pengetahuan menabung dalam Islam ɛ = Residual atau prediction error

Dokumen terkait