• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGAMALAN ISLAM, PENDAPATAN DAN PENGETAHUAN MENABUNG DALAM ISLAM TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA IAIN SALATIGA - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENGAMALAN ISLAM, PENDAPATAN DAN PENGETAHUAN MENABUNG DALAM ISLAM TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA IAIN SALATIGA - Test Repository"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh EVA SOBRIA

- -

JURUSAN S

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

ii

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-Mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari:

Nama : Eva Sobria

NIM : 21312088

Jurusan : S1- Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul :PENGARUH PENGAMALAN ISLAM,

PENDAPATAN, DAN PENGETAHUAN MENABUNG DALAM ISLAM

TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA IAIN SALATIGA

Telah disetujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 26 Agustus 2016 Pembimbing

Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si

(3)
(4)

iv Nama : Eva Sobria

NIM : 213-12-088

Jurusan : S1- Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 26 Agustus 2016 Yang Menyatakan

(5)

v

MOTTO

Hadapilah dengan senyum walaupun pahit

Percayalah setiap sesuatu yang pahit sekalipun

Pasti ada hikmahnya

hikmah yang tak kalah manis

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah

dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini

saya persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku, Iswanto dan Nursiti Kalimah

Adikku febrianti Landatul Imaniyah

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas

kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, karunia, rizqi dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengamalan Islam, Pendapatan, Dan Pengetahuan Menabung Dalam Islam Terhadap Minat Menabung Mahasiswa IAIN Salatiga”. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu perbankan syariah. Dalam penyusunan skripsi ini telah banyak pihak yang membantu baik secara moril maupun spiritual, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono, M,SI. selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomi

Islam.

3. Fetria Eka Yudiana, M.SI. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah. 4. Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.SI selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

(8)

viii

6. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis selama perkuliahan.

7. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Salatiga atas pelayanannya.

8. Bapakku Iswanto dan Ibuku Nursiti Kalimah, serta adikku Febrianti

Landatul Imaniyah yang telah memberikan do‟a, kasih sayang dan dukungannya.

9. Segenap Pihak Mahasiswa IAIN Salatiga, yang telah membantu dalam

penelitian skripsi ini.

10. Sahabatku, Ana, Dewi, Riza, Rizka, terima kasih atas hiburan, bantuan,

kritik,saran dan semangat yang telah kalian berikan.

11. Anamunirotusolichin teman dekat saya yang telah mendo‟akan, memberi

semangat serta meluangkan waktunya dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

12. Keluarga besar Karang Taruna BHAKTI KARYA Desa Bumen yang telah memberikan pengalaman, do‟a dan semangat.

13. Segenap mahasiswa Program Studi S1-Perbankan Syariah, khususnya

angkatan 2012, terimakasih atas kebersamaan dan semangatnya selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

14. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

(9)

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.

Salatiga, 26 Agustus 2016 Penulis

(10)

x ABSTRAK

Sobria, Eva. 2016. Pengaruh Pengamalan Islam, Pendapatan, Dan Pengetahuan Menabung Dalam Islam Terhadap Minat Menabung Mahasiswa IAIN

Salatiga. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.SI Kata Kunci: Pengamalan Islam, Pendapatan, Pengetahuan Menabung Dalam Islam, Minat Menabung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengamalan Islam, pendapatan, dan pengetahuan menabung dalam Islam secara parsial berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa IAIN Salatiga. Sampel yang diambil sejumlah 99 orang. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini meliputi uji realibilitas, uji validitas, uji regresi linear berganda, pengujian hipotesis melalui uji Ttest dan Uji Koefisien determinasi (R2) dan uji asumsi klasik.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 5

C.Tujuan penelitian ... 6

D. Kegunaan penelitian ... 6

E. Sistematika penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 9

B. Landasan Teori ... 18

1. Pengamalan Islam ... 18

a. Pengertian Pengamalan Islam ... 18

(12)

xii

c. Hubungan Anatara Akidah Syariah dan Akhlak ... 25

d. Perbedaan Pengamalan Islam dengan Religiusitas ... 27

2.Pendapatan ... 28

a. Pengertian Pendapatan ... 28

b. Fungsi Konsumsi ... 29

c. Hubungan Pendapatan Dengan Konsumsi ... 30

d. Hubungan Pendapatan Dengan Menabung ... 30

3.Pengetahuan Menabung Dalam Islam ... 31

a. Pengertian Pengetahuan Menabung Dalam Islam ... 31

b.Anjuran Menabung Dalam Islam ... 32

4.Minat ... 34

BAB III Metodologi Penelitian A. Jenis Penelitian ... 42

F. Definisi Konsep dan Operasional ... 47

1.Variabel Penelitian ... 48

2.Definisi Operasional ... 43

G. Metode Analisis ... 51

(13)

xiii

2.Uji Statistik ... 52

3.Uji Asumsi Klasik ... 55

4.Analisis Regresi Linear Barganda ... 57

H. Alat Analisis ... 58

BAB IV ANALISIS DATA A. Gambaran Objek Penelitian ... 59

B. Identitas Responden ... 64

1. Jenis Kelamin Responden ... 64

b.Uji Heteroskendastisitas ... 70

c. Uji Normalitas ... 71

(14)

xiv BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ... 84 B. SARAN ... 84

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 13

Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian ... 41

Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ... 49

Tabel 4.1 Struktur Organisasi ... 63

Tabel 4.2 Hasil Uji Jenis Kelamin Responden ... 65

Tabel 4.3 Hasil Uji Progdi Responden ... 65

Tabel 4.4 Hasil Uji Semester ... 66

Tabel 4.5 Hasil Uji Usia Responden ... 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas ... 68

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ... 69

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ... 69

Tabel 4.9 Uji Heteroskendastisitas ... 70

Tabel 4.10 Uji Linearitas... 72

Tabel 4.11 Uji Ttest ... 73

Tabel 4.12 Uji Ftest ... 74

Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 76

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN II DATA JAWABAN RESPONDEN LAMPIRAN III UJI KARAKTERISTIK RESPONDEN LAMPIRAN IV UJI REALIBILITAS DAN UJI VALIDITAS LAMPIRAN V UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

LAMPIRAN VI UJI STATISTIK

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi untuk menghimpun dana menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabiltas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dengan demikian, bank menjadi wahana yang mampu menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat (Triandaru dan Budisantoso, 2009: 10).

(19)

nasabah baik melalui peningkatan sarana-prasarana, produk maupun pelayanan nasabah. Dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan bank, nasabah sebagai pengambil keputusan mempunyai banyak pilihan sesuai kebutuhan.

Perkembangan yang pesat dalam dunia perbankan saat ini ditandai dengan banyaknya bank-bank syariah yang bermuculan. Banyaknya bank syariah yang ada, menuntut bank konvensional untuk lebih peka terhadap kebutuhan maupun perilaku nasabah sehingga nasabah tidak akan berpindah ke bank syariah maupun bank lain.

Minat menabung merupakan bagian atau salah satu elemen penting dari perilaku nasabah dalam menilai, mendapatkan dan memepergunakan barang-barang serta jasa ekonomi. Secara umum, perilaku pengambilan keputusan untuk membeli atau mempergunakan jasa tertentu di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga, servis yang di tawarkan, lokasi, kemampuan tenaga penjual, periklanan (Kotler, 2006: 206).

(20)

kepada Allah dan tunduk kepada perintahnya tanpa membantah (Maududi, 1975: 8).

Secara garis besar, agama Islam mencakup tiga hal, yaitu aqidah (keyakinan), syariah (norma atau hukum), dan akhlak (perilaku). Oleh karena itu pengertian pengamalan Islam adalah tingkat keagamaan seseorang yang dilihat dari penghayatan aqidah, syariah, dan akhlak seseorang.

Selain pengamalan Islam, pendapatan termasuk faktor yang mempengaruhi minat menabung. Pendapatan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwadarminta (1976) adalah hasil pencarian perolehan. Sedangkan menurut Robert Murray Haig (dalam Markus & Hendry, 2002: 111) pendapatan adalah nilai berupa uang dari tambahan kemampuan ekonomis neto seseorang antara dua titik waktu.

Keynes mengatakan bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dan tabungan depengaruhi oleh pendapatannya. Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya, dan tingkat tabungannya akan semakin bertambah. Dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya nol.

(21)

tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung berarti seseorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan (Antonio, 2001: 153). Sesuai dengan Al-Qur‟an Surat An-Nisa‟ ayat 9:

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertkwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Oleh karena itu ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman/takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaannya adalah dengan menabung.

Mahasiswa IAIN Salatiga merupakan salah satu Institut Agama Islam yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman, sehingga lebih paham tentang prinsip-prinsip ajaran Islam dan tentunya mempelajari ilmu-ilmu Islam, fiqih, dan bagaimana bermuamalat dengan syar‟i. Namun pada

(22)

perbankan syariah yang sangat pesat, maka seberapa jauh pengetahuan mahasiswa IAIN Salatiga mengenai sistem perbankan syariah. Melihat kondisi tersebut maka penulis memilih objek mahasiswa IAIN Salatiga karena ingin mengetahui sejauh mana pengaruh pengamalan Islam, pendapatan, pengetahuan menabung dalam Islam terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga. Jika dilihat mahasiswa IAIN Salatiga juga merupakan mahasiswa berpendidikan tinggi dan tentunya paham akan hukum-hukum Islam seharusnya juga mengetahui masalah perbankan syariah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya tentang minat menabung antara lain. Pertama, dari segi sampelnya yaitu mahasiswa IAIN Salatiga. Kedua, menggunakan variabel pengamalan Islam, pendapatan, pengetahuan menabung dalam Islam.

Berdasarkan latar belakang yangdiuraikan diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH PENGAMALAN ISLAM, PENDAPATAN DAN PENGETAHUAN MENABUNG DALAM ISLAM TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA IAIN SALATIGA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pengamalan Islam terhadap minat menabung

(23)

2. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap minat menabung

mahasiswa IAIN Salatiga?

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan menabung dalam Islam terhadap

minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga? C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengamalan Islam

terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan terhadap

minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan

menabung dalam Islam terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi: 1. Kegunaan yang bersifat teoritis

(24)

2. Kegunaan yang bersifat praktis:

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini setidaknya memberikan pengetahuan yang lebih tentang pengamalan Islam, pendapatan, pengetahuan menabung dalam Islam dan minat menabung mahasiswa.

b. Bagi Lembaga Akademik IAIN Salatiga

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang ilmu ekonomi. Sehingga dapat dijadikan referensi penelitian selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara sistematik meliputi:

Bab I PENDAHULUAN: Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar balakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, keguanaan penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II KAJIAN PUSTAKA: Berisi tentang landasan teori sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan masalah yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang berkaitan dengan panelitian ini.

(25)

Lain variabel penelitian termasuk pengukurannya dan definisi operasionalnya, jenis dan sumber data, serta metode analisis yang digunakan.

Bab IV ANALISIS PENELITIAN: Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan.

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Sharaswati mengenai Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat pada Pt Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) TBK Cabang Bangkalan ( ).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan, hadiah, reputasi bank dan usia berpengaruh signifikan. Sedangkan variabel yang tidak signifikan tingkat suku bunga, fasilitas, keamanan, lokasi dan pendidikan. Variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap minat menabung masyarakat adalah variabel pendapatan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Febrian yang berjudul

Pengaruh Pendapatan Masyarakat Dan Tingkat Bagi Hasil (Mudharabah) Terhadap Minat Masyarakat Menabung Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pekanbaru ( ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendapatan masyarakat dan bagi hasil (mudharabah) secara signifikan berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat masyarakat menabung pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang Pekanbaru. Dilihat dari uji regresi menunjukkan bahwa F hitung sebesar 31,012 > F tabel sebessar 3,090 dengan nilai signifikan probabilitas sebesar 0,000 < a = 0,05 maka hipotesis penelitian diterima Uji Koefisien determinasi yaitu 0,625 atau 62,5 menunjukkan bahwa variasi perubahan nilai variabel

(27)

bahwa variabel pendapatan masyarakat (X1) T hitung X1=1,936 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat menabung pada PT. Bank Muamalat indonesia Tbk Cabang Pekanbaru dan variabel bagi hasil (mudharabah) (X2) T hitung X2 = 6,265 berpengaruh signifikan (sangat erat) terhadap minat masyarakat menabung pada PT. Bank Muamalat indonesia Tbk Cabang Pekanbaru.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Rouf yang berjudul

Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat masyarakat membayar zakat di Rumah Zakat Cabang Semarang ( ). Hasil uji empiris menunjukkan bahwa pengaruh antara kepercayaan terhadap minat masyarakat, menunjukkan nilai t hitung 3,323 dan p value (sig) sebesar 0,001 yang di bawah 5 . Artinya bahwa kepercayaan berpengaruh

terhadap minat masyarakat. Pengaruh antara religiusitas terhadap minat masyarakat menunjukkan nilai t hitung 3,945 dan p value (sig) sebesar 0,000 yang di bawah 5 . Artinya bahwa religiusitas berpengaruh terhadap

minat masyarakat. Sedangkan pengaruh antara pendapatan terhadap minat masyarakat menunjukkan nilai t hitung 7,430 dan p value (sig) 0.000, dengan menggunakan tingkat alpha 5 , maka posisi nilai probabilitasnya berada dibawah Alphanya. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan terhadap minat masyarakat.

(28)

Sleman ( ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil probit regression menunjukkan bahwa variabel pendapatan tidak berpengaruh terhadap intensi menabung di bank syariah pada kalangan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim. Sedangkan variabel religiusitas dan informasi masing-masing berpengaruh terhadap intensi menabung di bank syariah pada kalangan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim. Tetapi secara simultan, ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap intensi menabung di bank syariah pada kalangan santri mahasiswa PP. Wahid Hasyim. Kemudian nilai correctly clasification

yang didapatkan sebesar 67,20%. Hal ini secara umum model dapat menjelaskan seluruh kejadian sebesar 67,20 .

(29)

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Efendi yang berjudul

Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah Pada Bank Muamalat Malang ( ). Alat analisis yang digunkan adalah dengan uji f (uji simultan), uji t (uji parsial), dan regresi linier berganda. Menghasilkan kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah pada bank muamalat Malang yaitu tingkat pendidikan yang memperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000 dengan taraf kepercayaan 95 , tanggungan keluarga yang memperoleh tingkat signifikansi 0,021 dengan taraf kepercayaan 95 , pelayanan yang baik yang memperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000 dengan taraf kepercayaan 95 , faktor syariah yang memperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,001 dengan taraf kepercayaan 95 . Sedangkan faktor usia dan pendapatan perbulan tidak mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah pada bank muamalat Malang.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Masruroh yang berjudul

(30)

yang signifikan. Namun setelah dimodersasi bersama dengan tingkat

(31)
(32)
(33)
(34)

sebesar 0,000 hasil yang positif.

(35)

B. LANDASAN TEORI . Pengamalan Islam

a. Pengertian Pengamalan Islam

Pengamalan adalah proses, cara, perbuatan mengamalkan, melaksanakan perbuatan, menunaikan kewajiban/tugas (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 34). Pengamalan yaitu berkenaan dengan seseorang dalam berperilaku yang dimotivasi oleh ajaran agamanya. Perilaku yang dimaksud adalah perilaku duniawi, yakni bagaimana individu berhubungan dengan dunianya.

Islam ialah tunduk dan patuh kepada perintah orang yang memberi perintah dan kepada laranganya tanpa tanpa membantah. Agama kita telah diberi nama Islam, karena ia berarti taat kepada Allah dan tunduk kepada perintahnya tanpa membantah (Maududi, 1975: 8). Sedangkan menurut Karim (2004: 1) Islam adalah kata

bahasa Arab yang terambil dari kata salima yang berarti selamat, damai, tunduk, pasrah berserah diri. Objek penyerahan diri ini adalah pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah Swt.

(36)

b. Aspek aspek Pengamalan Islam

Menurut Mustafa Ahmad Zarqa (1959: 5) aspek ajaran Islam terdiri dari akidah, syariah dan akhlak:

1) Akidah

Secara etimilogis (lughatan), aqidah berakar dari kata „aqada-ya‟qidu-aqdan-aqidatan. Aqdan berarti simpul, ikatan,

perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyakinan. Relevansi antar kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Menurut Hasan al-Banna aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan (Ilyas, 1992: 1).

Menurut Latif (1998: 89) Sistematika pembahasan aqidah mengikuti arkanul iman yaitu:

a) Iman kepada Allah SWT

(37)

b) Iman kepada Malaikat

Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang ghaib bernama malaikat yang tidak pernah durhaka kepadanya, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baik dan secermat-cermatnya.

c) Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Beriman kepada kitab-kitab Allah, berarti kita wajib beri‟tiqad atau mempunyai keyakinan bahwa Allah SWT

mempunyai beberapa kitab yang telah diturunkan kepada para nabinya. Allah menurunkan kitab-kitab tersebut agar digunakan sebagai pedoman atau pembimbing bagi seluruh umat manusia menuju jalan hidup yang benar dan diridhai Allah, yaitu kebahagiaan serta keselamatan dunia akhirat.

d) Iman kepada Nabi dan Rosul

(38)

e) Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati datangnya hari kiamat dan munculnya alam akhirat tempat manusia mempertanggung jawabkan segala amal perbuatan sewaktu hidup didunia dihadapan Allah SWT. f) Iman kepada Takdir Allah

Beriman kepada takdir Allah (beriman kepada qadha dan qadhar) ialah bahwa setiap manusia wajib mempunyai I‟tiqad atau keyakinan yang sungguh-sungguh

bahwasanya segala sesuatu yang akan dilakukan oleh seluruh makhluk telah ditetapkan takdirnya oleh Allah SWT.

2) Syariah

Syariah adalah aturan-aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta (Syaltut, 1986: 5). Mengamalkan syariah berarti mendukung gerakan amar ma‟ruf nahi mungkar

(Ali, 2008: 2). Syari‟ah hadir untuk memudahkan manusia dalam melaksanakan segala bentuk ibadah.

(39)

a) Ibadah

Ibadah yaitu penyembahan seseorang hamba terhadap Tuhannya yang dilakukan dengan merendahkan diri serendah-rendahnya dengan hati yang ikhlas menurut cara-cara yang ditentukan oleh agama (Suyono, 1998: 11). Ibadah itu makna ketundukan dan cinta yang sangat

kepada Allah SWT (Qardhawi, 1997: 17 ). Ibadah meliputi shalat, puasa, zakat dan haji.

b) Muamalah

Menurut bahasa muamalah berasal dari kata amala, yu‟amilu, mu‟amalatan artinya saling berbuat, saling

bertindak dan saling mengamalkan. Menurut Al Dimyati muamalah adalah menghasilkan duniawi, supaya menjadi sebab suksesnya masalah ukhrawi. Muamalah adalah segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam hidup dan kehidupan (Suhendi, 2007: 1). Kajian muamalah meliputi harta, warisan, hak milik, jual beli dan lain-lain.

(40)

larangan riba, sistem bagi hasil, pengambilan keuntungan, pengenaan zakat dll (Antonio, 2001: 5). 3) Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab “Khuluq” bentuk pluralnya

adalah “khuluqun”, menurut bahasa diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk dan antara makhluk dengan makhluk (Anwar, 2008: 205). Menurut Imam Al-Ghazali akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Ilyas, 1999: 2). Berdasarkan obyeknya akhlak terbagi menjadi dua yaitu akhlak terhadap khalik dan akhlak terhadap makhluk meliputi akhlak terhadap Allah yaitu menauhidkan Allah, akhlak terhadap pribadi yaitu selalu bersikap jujur, amanah, tawadhu dan lain-lain. Akhlak terhadap keluarga yaitu memuliakan orang tua, menyayangi dan mencintai keluarga. Akhlak terhadap masyarakat yaitu sopan santun, gotong royong, saling menghargai dan lain-lain. Akhlak terhadap lingkungan yaitu memelihara binatang dan memelihara tumbuh-tumbuhan.

(41)

a) Akhlak Rabani

Ajaran akhlak dalam Islam bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah. Di dalam Al-Quran terdapat 1500 ayat yang mengandung ajaran tentang akhlak, baik secara teoritis maupun praktis. Demikian pula dalam hadist juga terdapat pedoman mengenai akhlak. Sifat Rabbani dari akhlak berkaitan dengan tujuannya, yakni memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Akhlak Rabbani mampu menghindari dari kekacauan nilai moralitas dalam hidup manusia.

b) Akhlak Manusiawi

Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi fitrah sebagai manusia. Akhlak dalam Islam adalah akhlak yang benar-benar memelihara ekstensi sebagai seorang manusia yang merupakan makhluk yang terhormat, sesuai dengan fitrahnya yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dimana hal ini merupakan hak yang fundamental dan mutlak dimiliki oleh manusia.

c) Akhlak Universal

(42)

d) Akhlak Keseimbangan

Akhlak dalam Islam berada di antara dua sisi. Di satu sisi mengkhayalkan manusia sebagai malaikat yang menitikberatkan pada sifat kebaikannya dan di sisi lain mengkhayalkan manusia sebagai hewan yang menitikberatkan pada sifat kebinatangannya (hawa nafsu).

e) Ajaran akhlak dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk yang lain, akan tetapi manusia juga memiliki kelemahan yang sering terjadi akibat ketidakmampuan untuk mengontrol diri. Oleh karena itu dalam ajaran Islam memberikan kesempatan bagi manusia untuk memperbaiki diri dengan bertaubat. Bahkan dalam keadaan terpaksa, Islam memperoleh manusia melakukan sesuatu dalam keadaan biasa tidak dibenarkan.

c. Hubungan Antara Akidah Syariat dan Akhlak

(43)

perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang benar oleh Allah SWT. Sedangkan perbuatan baik yang didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah disebut amal saleh. Karena itu didalam Al-Qur‟an kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman.

Akidah dengan syariah itu tidak dapat di pisahkan (bisa di bedakan tetapi tidak dapat di pisahkan). Akidah sebagai akarnya dan syariah sebagai batang dan dahan – dahannya. Seseorang yang beriman tanpa menjalankan syariah adalah fasik. Sedangkan bersyariah tetapi berakidah yang bertentangan dengan akidah islamiah adalah munafik. Dan seseorang yang tidak berakidah dan bersyariah islamiah adalah kafir(Zuhdi, 1988: 7).

(44)

Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk kedalam kategori kafir. Seseorang yang mengaku beraqidah atau beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang tersebut disebut fasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yang tidak lurus disebut munafik.

d. Perbedaan Pengamalan Islam dengan Religiusitas

pengamalan Islam (agama) merupakan proses, cara, perbuatan mengamalkan, melaksanakan perbuatan, dan hanya menunaikan kewajiban/tugas saja, yang dilakukan dengan berdasarkan perintah agama Islam. Dan aspek-aspek pengamalan Islam Menurut Mustafa Ahmad Zarqa (1959: 5) terdiri dari aqidah (keyakinan), syariah (norma atau hukum), dan akhlak (perilaku). Oleh karena itu pengertian pengamalan Islam adalah tingkat keagamaan seseorang yang dilihat dari penghayatan aqidah, syariah, dan akhlak seseorang.

(45)

pandangan hidupnya bukan hanya sekedar melaksankan kewajiban/tugas saja. James Redfield, dalam satu bukunya mengenai pengantar sejarah agama mengatakan bahwa religiusitas

adalah pengarahan manusia agar tingkah lakunya sesuai dengan perasaan tentang adanya hubungan antara jiwanya dan jiwa yang tersembunyi, yang diakui kekuasaannya atas dirinya dan atas dirinya dan atas sekalian alam, dan dia rela merasa berhubungan seperti itu (Nikmah, 2013: 10-11).

. PENDAPATAN

a. Pengertian Pendapatan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia oleh Poerwadarminta (1976) pendapatan adalah hasil pencarian perolehan. Sedangkan menurut Sukirno (2004: 47) Pendapatan adalah semua jenis pendapatan,termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara

(46)

adalah jumlah yang tersedia untuk dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga (Dornbusch dan Stanley, 1997: 44).

Pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam seminggu dengan mengaharapkan keadaan yang sama pada akhir periode, seperti keadaan semula. Secara garis besar, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. b. Fungsi Konsumsi

Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan

disposebel) perekonomian tersebut (Sukirno, 2013: 116).

Yang perlu diperhatikan dalam fungsi konsumsi Keynes adalah: 1) Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi

menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi nominal.

2) Merupakan pendapatan yang terjadi, bukan pendapatan

(47)

3) Merupakan pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif

atau pendapatan permanen, sebagaimana dikemukakan oleh ahli ekonomi lainnya.

c. Hubungan Pendapatan Dengan Konsumsi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi. Diantaranya Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan disposabel. Pendapatan disposabel yang digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk konsumsi. Secara tidak langsung tabungan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan danjuga besarnya konsumsi (Ernita,et.al, 2013: 179). Hubungan diantara pendapatan, konsumsi, dan tabungan dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:

Dimana: Yd = pendapatan disposabel

C = konsumsi rumah tangga S = tabungan rumah tangga

d. Hubungan Pendapatan Dengan Menabung

Menurut Keynes (Sharaswati,et.al, 2013: 158), tabungan masyarakat dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematika teori tabungan Keynes dapat dituliskan sebagai berikut:

(48)

Dimana: S = saving (tabungan) Y = Pendapatan C = Pengeluaran

Menurut Keynes dalam Disertasi Muchlis (2001: 30) tidak semua pendapatan yang di peroleh masyarakat di belanjakan untuk barang dan jasa, tetapi sebagian akan di tabungkan. Tingginya tingkat tabungan bergantung kepada besar kecilnya pendapatan yang siap di belanjakan. Oleh karena itu hasrat menabung akan meningkat sesuai dengan tingkat pendapatan. Sehingga besar kecilnya tabungan di pengaruhi secara positif oleh besar kecilnya pendapatan.

. Pengetahuan Menabung Dalam Islam

a. Pengertian Pengetahuan Menabung Dalam Islam

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, berkenaan dengan hal (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Sedangkan menurut (www.kbbi.web.id) Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, segala sesuatu yang diketahui berkenaaan dengan hal (mata pelajaran). Menurut Anni (2004: 6) pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya.

(49)

Menabung adalah aktivitas menyimpan uang (di celengan, post, bank, dsb) (www.kbbi.web.id). Menabung bisa dilakukan oleh siapa saja, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, maupun tua. Aktivitas menabung sudah dikenal sejak dulu. Bahkan anak-anak selalu diajarkan untuk menabung ketika masih berada di Taman kanak-kanak (TK). Hal tersebut dapat menjadi tanda bahwa menabung merupakan salah satu budaya di Indonesia.

Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung berarti seseorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan (Antonio, 2001: 153).

b. Anjuran Menabung dalam Islam 1) Al-Qur‟an

(50)

mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. kurma dan anggur yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil (lemah)...

Pemahaman dari kedua ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman/takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaannya adalah dengan menabung (Antonio, 2001: 154).

2) Al-Hadist

Dalam Hadist Nabi Muhammad SAW, banyak disebutkan tentang sikap hemat ini. Nabi Muhammad SAW, memuji sikap hemat sebagai suatu sikap yang diwariskan oleh para nabi sebelumnya, seperti yang dikatakan beliau dalam Hadist Riwayat Tirmidzi dan Hadist Riwayat Baihaqi:

Artinya:

(51)

Artinya:

Berlaku hemat adalah setengah dari penghidupan. (HR: Baihaqi).

Pemahaman dari Hadist tersebut adalah bahwa bersikap hemat tidak berarti harus kikir dan bakhil. Ada perbedaan besar antara hemat dan kikir/bakhil. Hemat berarti membeli untuk keperluan tertentu secukupnya dan tidak yang tidak perlu. Adapun kikir dan bakhil adalah sikap yang terlalu menahan dari belanja sehingga untuk keperluan sendiri yang pokok pun sedapat mungkin ia hindari, apakah lagi memberikan kepada orang lain. Dengan kata lain, ia harus berusaha agar uang yang dimilikinya tidak dikeluarkannya, tetapi berupaya agar orang lain memberikan uang kepadanya. Ia akan terus menyimpan dan menumpuknya (Antonio, 2001: 155).

. Minat

a. Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap dan subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam hal atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat lagi oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti (Winkel, 2008: 30).

(52)

perhatian atau keinginan. Suryabrata (1988: 109) mengatakan minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek.

Minat adalah kecenderungan seseorang yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang dan diperhatikan secara terus-menerus yang disertai dengan rasa senang (Slameto, 1987: 180). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare, 1997: 62).

Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985: 120).

(53)

memepergunakan barang-barang serta jasa ekonomi. Secara umum, perilaku pengambilan keputusan untuk membeli atau mempergunakan jasa tertentu di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga, servis yang di tawarkan, lokasi, kemampuan tenaga penjual, periklanan (Kotler, 2006: 206).

b. Indikator Minat

Menurut Augusty Ferdinand (2002:129) Minat dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:

1. Minat eksploratif, yaitu keinginan konsumen untuk mencari

informasi tentang produk.

2. Minat transaksional, yaitu kesediaan konsumen melakukan

tidakan pembelian.

3. Minat preferensial, yaitu perilaku konsumen yang

menjadikan produk sebagai pilihan utama. c. Unsur-unsur Minat

Menurut Abdurrahman Abror (1993:112) minat itu mengadung tiga unsur, yaitu:

1. Unsur kognisi (mengenal) dalam pengertian bahwa minat

itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut.

2. Unsur emosi (perasaan) karena dalam partisipasi atau

(54)

3. Unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari dua

unsur di atas yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan tinjauan dari landasan teori, maka dapat disusun suatu kerangka penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar:

Gambar . Kerangka Pemikiran D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan belum ada jawaban empiris.

Pengamalan Islam (X1)

Minat Menabung (Y) Pendapatan

(X2)

Pengetahuan Menabung Dalam

(55)

. Pengaruh Pengamalan Islam Terhadap Minat Menabung Menurut Zarqa (1959: 5) jika aspek pengamalan Islam yang terdiri dari akidah, syari‟ah dan akhlak diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, semakin sesorang meningkatkan akidah, syariah dan akhlak mereka maka akan semakin meningkatkan seseorang untuk mempunyai minat menabung. Sejalan dengan Latif (1998: 78) bahwa aspek ajaran islam terdiri dari akidah, syari‟ah dan akhlak jika aspek tersebut diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, semakin sesorang meningkatkan akidah, syariah dan akhlak mereka maka akan semakin meningkatkan seseorang untuk mempunyai minat menabung.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 = Pengamalan Islam (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga (Y). . Pengaruh Pendapatan Terhadap Minat Menabung

Penelitian yang dilakukan oleh Sharaswati mengenai

(56)

pengaruh dominan terhadap minat menabung masyarakat adalah variabel pendapatan. Sejalan dengan penelitiannya Persaulian yang berjudul Analisis Konsumsi Masyarakat di Indonesia ( ). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara konsumsi dari periode sebelumnya, pendapatan dari periode saat ini dan sekali pakai pendapatan bersama tingkat konsumsi di Indonesia. Ada yang signifikan pengaruh antara periode berjalan pendapatan, pendapatan dari periode sebelumnya, konsumsi periode saat ini, konsumsi sebelumnya periode dan periode saat ini bunga sama menuju tabungan di Indonesia. Ada periode inflasi yang signifikan antara sekarang dan saat ini pasokan uang periode bersama-sama terhadap tingkat suku bunga di Indonesia. Ada pengaruh yang signifikan antara pajak penghasilan periode berjalan di Indonesia.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 = Pendapatan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga (Y). . Pengaruh Pengetahuan Menabung Dalam Islam Terhadap

Minat Menabung

Menurut (Antonio, 2001: 153) dalam Al-Quran surat An-Nisa‟ ayat 9, surat Al-Baqarah ayat 266 bahwa kedua ayat tersebut

(57)

depan keturunan, baik secara rohani (iman/takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaannya adalah dengan menabung, dan Hadist Riwayat Tirmidzi, Hadist Riwayat Baihaqi bahwa Hadist tersebut adalah bahwa bersikap hemat tidak berarti harus kikir dan bakhil. Ada perbedaan besar antara hemat dan kikir/bakhil. Hemat berarti membeli untuk keperluan tertentu secukupnya dan tidak yang tidak perlu. Adapun kikir dan bakhil adalah sikap yang terlalu menahan dari belanja sehingga untuk keperluan sendiri yang pokok pun sedapat mungkin ia hindari, apakah lagi memberikan kepada orang lain. Dengan kata lain, ia harus berusaha agar uang yang dimilikinya tidak dikeluarkannya, tetapi berupaya agar orang lain memberikan uang kepadanya. Ia akan terus menyimpan dan menumpuknya.

Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

(58)

Tabel .

Hipotesis Penelitian

H1 Pengamalan Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga. H2 Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga.

H3 Penegtahuan menabung dalam Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung mahasiswa IAIN Salatiga.

(59)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh Pengamalan Islam, Pendapatan, dan Pengetahuan Menabung dalam Islam Terhadap Minat Menabung Mahasiswa IAIN Salatiga. Peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena disajikan dengan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik. Menurut Arikunto (2006: 12) penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, dan penampilan hasilnya yang disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di kampus IAIN Salatiga, yang berada di Jl. Tentara Pelajar No.2 Salatiga. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2016.

C. Populasi dan Sampel . Populasi

(60)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa IAIN Salatiga dengan jumlah mahasiswa 5104 dari semua jurusan. . Sampel

(61)

s= P (P.e ) +

Dimana :

S = Sampel P = Populasi

e = error atau tingkat kesalahan yang tinggi

Pada penelitian ini, jumlah mahasiswa IAIN Salatiga ada 5104 orang. Peneliti akan mengambil 99 orang sebagai sampel, sesuai dengan perhitungan berikut:

s= P (P.e ) + s= 5104

5104 (0,012) +1

s= 5104

51,04 + 1

s= 5104

52,04 s= 98,07 / 99

D. Teknik Pengumpulan Data . Pengertian Data

(62)

adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas dan bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevant (Supranto, 2003: 17).

. Sumber dan Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2005: 156). Sedangkan menurut Muhammad (2008: 101) data primer

adalah data yang dikumpulkan dan dioalah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.

b. Data sekunder

(63)

dipublikasikan yang tersedia di perusahaan seperti: literatur,

company profile, jurnal, dan sebagainya. . Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara sebagai berikut:

a. Angket (kuesioner)

Angket atau kuesioner menurut Sugiyono (2005: 162) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Menurut Bawono (2006: 29) angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

b. Studi Pustaka

(64)

E. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetap kan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju (Sugiyono, 2005: 107). Skala Likert ini terdiri dari angka 1 sampai 5, untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

1. Sangat tidak setuju (STS) =Diberi skor 1 2. Tidak setuju (TS) = Diberi skor 2 3. Ragu-ragu (RR) = Diberi skor 3 4. Setuju (S) = Diberi skor 4 5. Sangat setuju (SS) = Diberi skor 5

F. Definisi Konsep dan Operasional . Variabel Penelitian

(65)

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

a. Variabel terikat (dependent variable) yaitu minat menabung (Y). b. Variabel bebas (independent variable) yang meliputi tiga dimensi:

1) Pengamalan Islam (X1) 2) Pendapatan (X2)

3) Pengetahuan Menabung dalam Islam (X3)

. Definisi operasional variabel

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan serta tindakan yang diperlukan untuk mengukur variabel itu. Pengertian definisi operasional itu kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:

a. Pengertian Pengamalan Islam

Pengamalan yaitu berkenaan dengan seseorang dalam berperilaku yang dimotivasi oleh ajaran agamanya. Perilaku yang dimaksud adalah perilaku duniawi, yakni bagaimana individu berhubungan dengan dunianya. Islam ialah tunduk dan patuh kepada perintah orang yang memberi perintah dan kepada laranganya tanpa membantah (Maududi, 1975: 8).

b. Pengertian Pendapatan

(66)

perolehan. Pendapatan adalah semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara (Sukirno, 2004: 47).

c. Pengertian Pengetahuan Menabung dalam Islam

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, berkenaan dengan hal (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan menabung berarti seseorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan (Antonio, 2001: 153).

Tabel .

(67)
(68)

perencanaan masa

Analisis data yang dilakukan yaitu analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain (Bawono, 2006):

. Uji Instrumen a. Uji Reliabilitas

(69)

variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006: 68).

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006: 68). Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua kemungkinan:

1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5 (0,05) untuk dua sisi

2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1 (0,01) untuk dua sisi.

. Uji Statistik

a. Uji ttest (uji secara individu)

(70)

sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).Langkah-langkah pengujiannya:

1) Menentukan hipotesis

Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Menentukan t tabel

Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5 dan derajat kepercayaan (dk) = α/2 ,n-k.

Di mana:

n :jumlah data k :jumlah variabel 3) Pengambilan keputusan

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan.

Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada

pengaruh yang signifikan b. Uji Ftest (uji secara serempak)

(71)

mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006). Langkah pengujiannya:

1) Menentukan hipotesis

Ho: β12, ....βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Ho: β12, ....βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). 2) Menentukan F tabel

Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α =

dan derajat kebebasan (dk) = (n – k). 3) Mencari F hitung dengan rumus

f= R /( K- ) ( – R )/(n - K) Di mana:

R = koefisien determinasi

K = banyaknya variabel independen N = jumlah sempel yang diteliti c. Uji R2(koefisien determinasi)

(72)

Ciri-ciri nilai R2 adalah:

1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0

sampai dengan 1, atau (0≤ R2≤ 1).

2) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna

antara variabel independen dengan variabel dependen. . Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam analisis regresi. Melalui uji asumsi klasik ini, diharapkan menghasilkan model regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak biasa dan handal sebagai penaksir. Uji asumsi klasik terdiri dari:

a. UjiMultikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Untuk uji Multikolinearitas ini peneliti menggunakan metode

(73)

daripada r2regresi antar variabel independen maka dapat dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas (Bawono, 2006: 116).

b. Uji Heterokedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit Heterokedastisitas dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya yaitu metode park. Park mengemukakan metode bahwa σ2 merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas, yang

dinyatakan sebagai berikut:

Σ2 i= αXiβ

Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln σ2 i= α + β Ln Xi + Vi. Karena σ2 i umumnya tidak diketahui, maka ini dapat ditaksir dengan menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:

LnU2 i = α + β Ln Xi + Vi

Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi tersebut terdapat heterokedastisitas, dan sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi Heterokedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 137).

c. Uji Normalitas

(74)

memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal

probability plot (Bawono, 2006: 174). d. Uji Linearitas

Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi mdel yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji Langrange Multiplier. Uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai X2, untuk mendapatkan niali X2 dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R2atau n* R2(Bawono, 2006: 184).

. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivaret. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pengamalan Islam (X1), pendapatan (X2), pengetahuan menabung dalam Islam (X3) terhadap minat menabung (Y). Persamaan regresi berganda dapat berupa:

Y1= β0+ β1X1+ β2 X2+ β3X3+ ɛ

Di mana:

(75)

β0 = konstanta persamaan regresi

β1,2,3= koefisien dari variabel independent X1,2,3

X1 = pengamalan Islam X2 = pendapatan

X3 = pengetahuan menabung dalam Islam ɛ = Residual atau prediction error

H. Alat Analisis

(76)

BAB IV ANALISIS DATA

A. Gambaran Objek Penelitian

. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga

Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.

(77)

didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.

Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970.

. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.

(78)

sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas 12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari kampus sekarang. Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900 meter persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi. Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun 2007, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94 orang. Dari jumlah tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang bergelar Doktor, 70 orang bergelar Magister, dari 26 orang tersebut sedang studi S-3 sebanyak 10 orang, studi S.2 sebanyak 30 orang (termasuk calon dosen). Sedangkan jumlah pegawai tetap

STAIN Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27 orang, 2 orang di antaranya sudah menyelesaikan S-2. jumlah mahasiswa reguler 1991 mhs.

. Alih Status Menjadi IAIN Salatiga

(79)

Presiden tersebut berjumlah 12, yang terdiri dari 9 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) yang bertransformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan 3 IAIN yang bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Acara peresmian Transformasi PTKIN tersebut dihadiri oleh Menteri Agama RI, seluruh Rektor dan Ketua PTKIN, perwakilan negara-negara Islam di Indonesia, serta perwakilan mahasiswa PTKIN penerima beasiswa bidik misi. Dengan demikian banyak orang yang menganggap perekonomian mereka akan semakin berkembang karena statusnya yang akan menjadikan banyak siswa yang minat untuk berkolega disana. Selain itu IAIN Salatiga juga sedang dalam proses atau tahap rekontruksi kampus 3 IAIN Salatiga di Jalan Lingkar Selatan Km. 02, di Kelurahan Pulutan. Banyak juga pembangunan gedung-gedung seperti Gedung Pasca-sarjana, jurusan baru, sarana prasarana dan banyak lagi. Mahasiswanya pun bertambah menjadi sekitar 5000 lebih dan berasal dari berbagai daerah.

. Visi Misi IAIN Salatiga

Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut: “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan

keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spriritual”.

(80)

1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah,

kedalaman spritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan layanan kepada civitas akademik dan masyarakat

dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal.

4. Mengembangkan college base management dengan pelibatan

stake holder dan masyarakat.

5. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai

Islam dan budaya bangsa. . Struktur Organisasi

Adapun personalia yang pernah menjabat pimpinan IAIN Salatiga adalah sebagai berikut:

: Drs. H.A. Noerhadi Djamal : Dr. Muh. Zuhri, MA : Drs. H. Komari Alwan : Drs. H.M. Zulfa Machasin

(81)

Periode - : Drs. Miftahuddin, M.Ag.

Periode - : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd : Drs. Miftahuddin, M.Ag : H. Agus Waluyo, M.Ag

: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd : Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag : Drs. Kastolani, M.Ag : Moh. Khusen, M.A., M.Ag

B. Identitas Responden

. Jenis Kelamin Responden

Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengatahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilihat pada tabel 4.2

(82)

Tabel .

Jenis Kelamin Responden

GENDER

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 65 orang atau 65,7 dibanding laki-laki yang hanya 34 orang atau 34,3 . . Progdi

Tabel . Progdi responden

PROGDI

Frequency Percent Valid Percent

(83)

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya AS sebanyak 6 orang atau 6,1 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya ES

sebanyak 2 orang atau 2,0 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya HES sebanyak 2 orang atau 2,0 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya IPA sebanyak 2 orang atau 2,0 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya PAI sebanyak 18 orang atau 18,2 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya PBA sebanyak 3 orang atau 3,0 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya PGMI sebanyak 15 orang atau 15,2 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya PS D3 sebanyak 2 orang atau 2,0 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang

progdinya PS S1 sebanyak 36 orang atau 36,4 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya SKI sebanyak 1 orang atau 1,0 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang progdinya TBI sebanyak 12 orang atau 12,1 .

. Semester

Adapun data mengenai semester responden mahasiswa IAIN Salatiga adalah sebagai berikut:

Tabel . Semester

SEMESTER

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(84)

5,00 8 8.1 8.1 22.2 orang atau 14,1 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang berada di semester 5 sebanyak 8 orang atau 8,1 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang berada di semester 7 sebanyak 15 orang atau 15,2 , responden mahasiswa IAIN Salatiga yang berada di semester 9 sebanyak 61 orang atau 61,6 , sedangkan responden mahasiswa IAIN Salatiga yang berada di semester 11 sebanyak 1 orang atau 1,0 . . Usia Responden

Tabel . Usia Responden

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Gambar

Tabel  .  Tabel Penelitian Terdahulu
Gambar  .  Kerangka Pemikiran
Tabel  .   Variabel dan indikator penelitian
Tabel  .  Struktur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali memunculkan masalah baru yaitu semakin terdesaknya sektor pertanian. Untuk menghindari semakin tidak seimbangnya antara

Menurut Nurisyah (2001), daya dukung wisata bahari meliputi (1) daya dukung ekologis, yakni tingkat maksimal penggunaan suatu kawasan; (2) daya dukung fisik, yakni jumlah maksimum

Data ini digunakan mikrokontroler untuk menghasilkan sinyal Pulse Width Modulation (PWM) untuk men-drive gerakan motor DC Brushless. Gambaran sistem ini dapat dilihat pada

Sebagai orang yang tinggal bersama dalam tanah yang sama, dikelilingi oleh lautan yang memberi kehidupan, teologi publik harus fokus kepada tema keadilan dan kesejahteraan

Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud untuk mengetahui pengaruh metode pembiasaan hafalan surat pendek terhadap kepribadian siswa Kelas III SDN 03 Jimbe Jenangan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di serikat pekerja PT.Pantjatunggal kntting mill telak melakukan standar keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang

Sedangkan faktor penghambat antara lain masih banyak ibu yang tidak menjalankan kewajiban ibu dalam pemberian ASI Eksklusif sehingga ibu lebih memilih susu formula

lain yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, ini terlihat pada saat peneliti melakukan observasi awal di lokasi penelitian. Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar