• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5 Metode Analisis

Analisis dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi linier berganda yaitu analisis untuk lebih dari satu variabel independen.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. 3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk menguji apakah konstruk (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikator-indikator yang

40

diamati) yang telah dirumuskan reliabel dan valid, maka perlu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas.

3.5.2.1 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali,2013). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali,2013).

Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali,2013) : Hasil α > 0,60 = reliabel dan Hasil α < 0,60 = tidak reliable.

3.5.2.2 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali,2013). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dapat

diketahui dengan melihat r hitung, apabila r hitung sig. ≤ 0,05 = valid dan r hitung sig. > 0,05 = tidak valid (Ghozali,2013).

3.5.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda (multiple liniear regression). Regresi berganda digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali,2009). Variabel independen terdiri dari kewajiban moral, kualitas pelayanan, pemeriksaan pajak, dan sanksi perpajakan. Sedangkan variabel dependen adalah kepatuhan wajib pajak pribadi.

Model analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e Keterangan :

Y = Kepatuhan wajib pajak pribadi

α = Konstanta β1 β2 β3 β4 β5 = Koefisien regresi X1 = Kewajiban moral X2 = Kualitas pelayanan X3 = Pemeriksaan pajak X4 = Sanksi perpajakan e = eror

42

3.5.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

3.5.4.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residul memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah memiliki data yang terdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik. Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogrov-Smirnov Test, dengan taraf signifikan 0,05 atau 5%. Jika signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka distribusi datanya dikatakan normal, (Ghozali, 2013).

3.5.4.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk menguji adanya multikolonieritas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflantion Faktor (VIF) dan tolerance value untuk masing-masing variabel independen. Apabila tolerance value diatas 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas, (Ghozali, 2013).

3.5.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut hormoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Dalam

penelitian ini untuk menyakinkan ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji glejser. Dalam uji glejser, jika tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt), yang dapat dilihat dari probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%, maka model regresi yang digunakan tidak mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

3.5.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan untuk menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Ketepatan fungsi uji hipotesis sampel dalam menaksir nilai aktual secara statistik, dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai satistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.

3.5.5.1 Uji Model (Uji F)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F :

1. Probabilitas < taraf signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara semua variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

44

2. Probababilitas > taraf signifikansinya 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya terdapat pengaruh signifikan antara semua variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

3.5.5.2 Hipotesis (Uji t)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria :

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013).

3.5.6 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik, (Ghozali, 2013).

46 BAB IV

Dokumen terkait