BAB II Deskripsi Teoritik, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian
A. Deskripsi Teoritik
2. Metode Bamboo Dancing dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative Learning berasal dari cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.24 Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Slavin, dalam metode pembelajaran kooperatif para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru.25 Johnson mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah mengelompokan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang
23
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. XI, h. 132
24
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet.3,h. 15.
25
Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik, (Bandung : Nusa Media, 2010), cet. VI,h.8
19
mereka miliki dan mempelajari satu sama laim dalam kelompok tersebut.26
Menurut Suyatno, model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.27 Sedangkan menurut Lie, pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.28
Penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerja sama antara sesama siswa dengan membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk menguasai materi yang guru sampaikan, memecahkan masalah dan dalam pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator.
Tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keberagaman, dan pengembangan sosial.29 Johnson mengatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.30
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Menurut Roger dan Johnson untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan, yaitu:31
1. Saling ketergantungan positif
26
Isjoni, Cooperative Learning …, h.17 27
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Surabaya: Media Buana Pustaka, 2009), h. 21
28
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional,(Jakarta :Bumi Aksara,2009),cet.1,h.189
29
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran…, h 59
30
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran…, h 57 31
20
2. Tanggung jawab perseorangan 3. Tatap muka
4. Komunikasi antar anggota 5. Evaluasi proses kelompok
Lie mengatakan pembelajaran kooperatif dikembangkan dengan dasar asumsi bahwa proses pembelajaran akan bermakna jika peserta didik bisa saling mengajari. Walaupun dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat belajar dari dua sumber belajar utama, yaitu pengajar dan teman belajar lain.32 Lebih khusus lagi Lungdren menjelaskan unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif. Unsur-unsur dasar tersebut adalah sebagai berikut:33
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam atau berenang bersama.
2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memilki tujuan yang sama.
4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok.
5. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama dalam belajar.
7. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang akan ditangani dalam kelompok kooperatif. Pembelajaran kooperatif selain unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, model ini sangat berguna untuk
32
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif…., h. 189 33
21
mambantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat 6 tahap pembelajaran, yaitu:34
Tabel 2.1
Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif
Tahap Perilaku Guru
Tahap 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada materi yang dipelajari dan memotivasi siswa untuk belajar.
Tahap 2
Menyajikan informasi atau materi pelajaran
Menyajikan informasi atau materi pelajaran kepada siswa baik dengan demonstrasi atau bahan bacaan.
Tahap 3
Mengorganisasikan siswa
ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan bekerja sama dalam kelompok agar terjadi perubahan yang efisien.
Tahap 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Mengamati, mendorong, dan
membimbing siswa dalam
menyelesaikan tugas. Tahap 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Tahap 6
Mengumumkan pengakuan atau penghargaan
Memberikan umpan balik terhadap hasil kerja seluruh kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah menunjukkan hasil kerja baik.
34
22
b. Metode Pembelajaran Bamboo Dancing
Metode bamboo dancing dikembangkan oleh Kagan. Metode ini merupakan modifikasi dari metode inside-outside circle. Metode ini diberi nama bamboo dancing karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bamboo yang digunakan dalam tari bamboo dari Filipina yang juga popular di beberapa daerah di Indonesia.
Kegiatan belajar mengajar dalam metode ini, siswa dapat saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Metode ini bisa digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti agama, IPS, matematika, dan bahasa. Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan metode ini adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran, dan informasi antar siswa.
Salah satu keunggulan dari metode ini adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Metode pembelajaran bamboo dancing bisa digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik.35
c. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Bamboo Dancing
Pembelajaran dengan metode bamboo dancing diawali dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan topik tersebut di papan tulis atau dapat pula bertanya jawab apa yang diketahui siswa mengenai topik itu. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa agar lebih siap menghadapi pelajaran yang baru.
Selanjutnya, guru membagi kelas menjadi 2 kelompok besar. Aturlah sedemikian rupa pada tiap-tiap kelompok besar berdiri berjajar saling berhadapan dengan yang lainnya yang juga dalam
35
23
posisi berdiri berjajar. Dengan demikian di dalam tiap-tiap kelompok besar mereka saling berpasang-pasangan. Pasangan ini disebut pasangan awal. Bagikan tugas kepada tiap pasangan untuk dikerjakan atau dibahas. Pada kesempatan itu berikan waktu yang cukup kepada mereka agar mendiskusikan tugas yang diterimanya.
Usai diskusi, setiap orang dari tiap kelompok besar yang berdiri berjajar saling berhadapan itu bergeser mengikuti arah jarum jam. Dengan cara ini tiap-tiap siswa akan mendapat pasangan baru dan berbagi informasi, demikian seterusnya. Pergeseran searah jarum jam baru terhenti ketika tiap-tiap siswa kembali ke pasangan awal.
Hasil diskusi di tiap-tiap kelompok besar kemudian dipresentasikan kepada seluruh kelas. Guru memfasilitasi terjadinya intersubjektif, dialog interaktif, tanya jawab, dan sebagainya. Kegiatan ini dimaksudkan agar pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi di tiap-tiap kelompok besar dapat diobjektifikasi dan menjadi pengetahuan bersama seluruh kelas.36
d. Metode Bamboo Dancing Dalam Pembelajaran Matematika Metode bamboo dancing dapat diterapkan dalam pelajaran matematika, adapun penerapan pada saat proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode bamboo dancing, yaitu:
Tabel 2.2
Penerapan Metode Bamboo Dancing dalam Pembelajaran Matematika
No
Tahap Bamboo Dancing
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Menyampai kan tujuan dan Pengenalan topik pembelajaran kepada siswa Kegiatan sumbang saran 36
24
memotivasi siswa
Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa terhadap pokok bahasan program linear.
Mengembangkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan program linear.
Mengkaitkan pokok bahasan program linear dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Berusaha mengingat pengalaman sehari-hari dan menghubungkannya dengan pokok bahasan program linear. 2 2. Menyajikan Informasi Mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan pokok bahasan program linear. Memberikan respons terhadap pertanyaan guru. 3. Mengorgani sasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Membentuk kelas ke dalam dua kelompok besar dan berdiri
berjajar saling
berhadapan
Membentuk kelas ke dalam dua kelompok besar dan berdiri berjajar saling berhadapan 4. Membimbin g kelompok bekerja dan belajar Membagikan LKS dan memberikan kesempatan masing-masing kelompok untuk
menemukan konsep
“program linear.”
Mengerjakan LKS yang diberikan dan bekerja sama dalam
kelompok untuk menemukan konsep “program linear.” Mengorganisasikan kelompok secara prosedur
Usai diskusi, setiap orang dari tiap kelompok besar
yang berdiri
berjajar saling berhadapan itu bergeser mengikuti arah jarum jam.
25
Dengan cara ini tiap-tiap siswa
akan mendapat
pasangan baru dan berbagi informasi, demikian
seterusnya.
Pergeseran searah jarum jam baru terhenti ketika tiap-tiap siswa
kembali ke
pasangan awal.
5. Evaluasi
Meminta salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan kalimat mereka sendiri.
Mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan mencoba memberi penjelasan terhadap konsep “program linear” yang telah ditemukan.
Mengklarifikasi
konsep-konsep siswa yang masih salah dan menjelaskan konsep “program linear” yang harus dipahami siswa.
Mencermati dan berusaha memahami penjelasan guru. 6. Mengumum kan pengakuan atau penghargaa n Memberikan umpan
balik terhadap hasil kerja seluruh kelompok
dan memberikan
penghargaan kepada kelompok yang telah menunjukkan hasil kerja baik.
Menerima umpan
balik terhadap hasil
kerja seluruh
kelompok dan
menerima
penghargaan untuk kelompok yang telah menunjukkan hasil kerja baik.
26