• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang tepat yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun alat pembantunya yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan menyebar skala kepada responden secara langsung. Skala adalah kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis, disusun, dan dianalisis sedemikian rupa sehingga respon individu terhadap pertanyaan tersebut dapat diberi skor dan kemudian dapat diinterpretasikan. Skor yang berupa angka-angka berfungsi merepresentasi seberapa banyak atribut yang dimiliki oleh subjek sehingga memiliki arti kuantitas (Azwar, 2009).

Sebelum digunakan pada penelitian yang sebenarnya, skala ini diujicobakan pada sekelompok subjek terlebih dahulu untuk mengetahui nilai validitas isi dan reliabilitas alat ukut. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah alat ukur yang telah memenuhi kualifikasi validitas isi dan reliabilitas, dengan asumsi bahwa alat ukur tersebut dapat secara tepat

mengungkapkan apa yang akan diungkapkan serta konsisten dalam pengukuran (Azwar, 2009).

Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala penonton imajiner dan skala perilaku berpakaian mengikuti mode.

1. Skala Penonton Imajiner

Skala penonton imajiner yang digunakan peneliti merupakan hasil adaptasi dari skala penonton imajiner yang dikembangkan oleh David Elkind dan Robert Bowen pada tahun 1979. Adaptasi skala ini dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dilakukan dengan menggunakan back translation technique atau teknik penerjemahan kembali (Brislin dalam Supratiknya, 2006).

Proses adaptasi skala dilakukan dengan menerjemahkan item-item skala penonton imajiner yang berbahasa Inggris kedalam Bahasa Indonesia oleh dua orang yang memiliki latar belakang pendidikan sastra Inggris. Awalnya penerjemah menerjemahkan skala dari Bahasa Inggris sebagai bahasa sumber ke Bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran. Selanjutnya item skala hasil terjemahan dalam Bahasa Indonesia ini diterjemahkan kembali ke dalam Bahasa Inggris tanpa melihat item skala dalam bahasa aslinya. Hasil terjemahan ini kemudian didiskusikan dengan dosen pembimbing sampai disepakati bentuk terjemahan dalam bahasa sasaran yang paling sesuai dengan maksud aslinya.

Proses terakhir adalah melihat kesesuaian penggunaan bahasa dengan kondisi subjek atau konteks tempat subjek berada yang dilakukan

oleh peneliti dengan bantuan dosen pembimbing sebagai professional judgement. Hal ini dilakukan dengan cara mengganti beberapa kata pada item, akan tetapi tetap tidak mengubah makna pada item tersebut. Beberapa item mengalami perubahan untuk menyesuaikan keadaan,

misalnya kata “guru” untuk remaja awal yang duduk di bangku sekolah,

diganti dengan kata “dosen” untuk remaja akhir yang duduk di bangku kuliah. Item lain mengalami perubahan yaitu kata “pesta kostum tahunan”

diubah menjadi “pesta ulang tahun” yang lebih lazim dilakukan oleh

remaja di Yogyakarta, dan kata “jeans” yang diganti dengan rok atau celana yang lebih sesuai dengan kondisi remaja awal yang masih mengenakan seragam sekolah dan tidak mengenakan jeans ke sekolah.

Skala penonton imajiner yang digunakan pada penelitian ini disajikan dalam bentuk 12 cerita pendek (vignette) dengan tiga pilihan jawaban yang berisi kemungkinan reaksi terhadap situasi yang digambarkan dalam cerita. Reaksi ini mencerminkan (a) keengganan untuk berpartisipasi (diberikan skor 3), (b) pengabaian partisipasi (diberikan skor 2), dan (c) kesediaan untuk berpartisipasi (diberikan skor 1). Skor Skala Penonton Imajiner yang tinggi menunjukkan bahwa subjek memiliki kesadaran serta keyakinan yang tinggi bahwa orang lain memiliki perhatian yang amat besar terhadap dirinya sehingga subjek tidak bersedia untuk mengekspos aspek dalam diri dan aspek sementara diri pada penonton (audience). Pilihan jawaban disusun secara acak dan berbeda-beda penempatan setiap itemnya.

Tabel 3.1 Blueprint Skala Penonton Imajiner

Aspek Item Total

Abiding self 2, 4, 6, 8, 11, 12 6

Transient self 1, 3, 5, 7, 9, 10 6

Jumlah 12

2. Skala Perilaku Berpakaian Mengikuti Mode

Skala ini digunakan untuk mengungkapkan seberapa besar perilaku berpakaian mengikuti mode yang dilakukan subjek. Skala disusun dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan (Method of Summated Ratings) atau lebih dikenal dengan penskalaan likert, yaitu metode penskalaan yang berorientasi pada respon yang diberikan oleh responden terhadap seperangkat stimulus (Azwar, 2005).

Skala perilaku berpakaian mengikuti mode ini disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada kesimpulan bahwa perilaku berpakaian mengikuti mode terdiri dari dua aspek yaitu perilaku berpakaian mengikuti mode dan kesenangan berpakaian mengikuti mode. Berdasarkan aspek tersebut, peneliti menyusun 28 item yang terdiri dari 14 item favorable,

yaitu item yang berisi pernyataan yang mendukung perilaku berpakaian mengikuti mode dan 14 item unfavorable, yaitu item yang berisi pernyataan yangtidak mendukung perilaku berpakaian mengikuti mode.

Berikut ini dapat dilihat blueprint untuk item setiap aspek yang diukur dan distribusi item pada skala perilaku berpakaian mengikuti mode.

Tabel 3.2 Blueprint Skala Perilaku Berpakaian Mengikuti Mode

Skala perilaku berpakaian mengikuti mode dibuat terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Alternatif jawaban dibuat empat kategori dengan maksud menghindari kecenderungan subjek penelitian menjawab pernyataan dengan alternative jawaban yang bersifat netral atau ragu-ragu (central tendency effect) (Hadi, 2002). Pengukuran alat ini dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu item favorable dari rentang angka skor 4 sampai 1, dan item unfavorable dari rentang angka skor 1 sampai 4. Semakin tinggi skor skala yang diperoleh, menunjukkan bahwa perilaku berpakaian sesuai mode yang dilakukan subjek penelitian juga semakin tinggi. Di bawah ini tabel yang menunjukkan angka skor skala untuk setiap jawaban yang diberikan pada tiap item.

Tabel 3.3 Skor Item Perilaku Berpakaian Mengikuti Mode Favorabel dan Unfavorabel

Pernyataan Sifat Item

Favorabel Unfavorabel Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Kurang Sesuai (KS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Aspek Item Total

Favorabel Unfavorabel Perilaku berpakaian mengikuti mode 8, 13, 20, 5, 17, 21, 16 2, 18, 23, 10, 27, 25, 3 14 Kesenangan berpakaian mengikuti mode 1, 6, 12, 14, 19, 24, 28 4, 7, 9, 11, 22, 15, 26 14 Jumlah 14 14 28

3. Batasan Usia Remaja

Batasan usia remaja diungkap dengan mengisi kolom usia yang diletakkan pada bagian identitas subjek.

Dokumen terkait