• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek dalam skala ini menunjukkan semakin kecil pengaruh teman sebaya.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah remaja awal dengan batasan usia 12-15 tahun (Monks, dkk., 2006). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling, dimana subjek dipilih karena kemudahan untuk diakses. Teknik ini umum digunakan dalam suatu penelitian karena cepat,

murah, dan mudah digunakan karena subjek telah tersedia (Castillo, 2009). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sekolah untuk memperoleh subjek. Sekolah

yang digunakan merupakan dua sekolah swasta yang ada di Yogyakarta. Peneliti menggunakan kelas VI, VII, dan IX. Hal ini disebabkan pada kelas tersebut sebagian besar remaja yang berusia antara 12-15 tahun. Sekolah yang peneliti pilih merupakan sekolah umum. Oleh sebab itu, subjek dalam penelitian ini tidak terbatas pada jenis kelamin tertentu, etnis tertentu, golongan ekonomi tertentu maupun jurusan tertentu.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang akan diselidiki. Baik buruknya hasil penelitian sebagian tergantung pada teknik pengumpulan datanya (Suryabrata, 1991). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala yang disebarkan kepada subjek secara langsung.

,

Skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu :

1. Contour Drawing Rating Scale

Skala berupa gambar bentuk tubuh sembilan perempuan (bagian atas) dan sembilan laki-laki (bagian bawah), yang diurutkan dari tubuh yang paling kurus hingga paling gemuk dan disajikan dengan urutan nomor 1 sampai 9. Subjek diminta untuk memilih figur mana yang sesuai dengan bentuk tubuh mereka dan figur mana yang menurut mereka ideal. Subjek diminta memberikan 2 buah tanda pada figur yang sesuai dengan jenis kelamin mereka. Pertama-tama, subjek memberikan tanda lingkaran pada nomor yang menurut mereka paling sesuai dengan bentuk tubuh mereka (sosok tubuh nyata). Setelah itu, memberikan tanda silang pada nomor gambar tubuh yang mereka ingini (sosok tubuh ideal). Selisih antara nomor pada figur sosok tubuh nyata dan sosok tubuh ideal kemudian dihitung dan memberikan skor ketidakpuasan citra tubuh.

Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala ini menunjukkan semakin besar ketidakpuasan tubuh yang dimiliki subjek. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek dalam skala ini menunjukkan semakin kecil ketidakpuasan tubuh yang dimiliki subjek.

Peneliti menggunakan skala ini disebabkanContour Drawing Rating Scale merupakan salah satu set dari contour drawing dan

,

silhouettes of incremental sizesyang mudah untuk dilakukan dan terbukti valid dan reliabel (Thompson & Gray, 1995).

2. Skala Pengaruh Teman Sebaya

Skala pengaruh teman sebaya yang digunakan adalah skala yang diadaptasi dari Inventory of Peer Influence on Eating Concerns (I-PIEC) yang disusun Oliver dan Thelen (1996), yang merupakan pengukuran berupa laporan diri tentang pengaruh teman sebaya pada pada concern tubuh dan makan. Item-item dalam alat ukur ini berdasarkan pada 3constructsyaitu :

a. Messages, menunjukkan frekuensi mendapatkan pesan negatif dari teman laki-laki dan perempuan tentang tubuh atau kebiasaan makan. b. Interactions, menunjukkan frekuensi berinteraksi (misalnya bicara,

olahraga, membandingkan tubuh) dengan teman laki-laki dan perempuan tentang makan dan masalah tubuh, dibagi menjadi 2 yaitu :interactions girlsdaninteractions boys.

c. Likability, menunjukkan tingkat kepercayaan bahwa menjadi kurus meningkatkan likability dengan teman laki-laki dan perempuan, dibagi menjadi 2 yaitu :likability girlsdanlikability boys

Alasan peneliti mengadaptasi skala ini karena adanya kesamaan tujuan penelitian yaitu mengetahui tentang pengaruh teman sebaya dengan menggali persepsi tentang pengaruh teman sebaya terhadap concern tubuh danmakan. Peneliti melakukan adaptasi dengan cara :

,

1. Menerjemahkan skala dari bahasa asli (Bahasa Inggris) ke dalam bahasa Indonesia. Proses menerjemahkan ini dibantu oleh tenaga yang ahli dalam bidangnya. Hasil terjemahan ini kemudian didiskusikan dengan dosen pembimbing sebagai professional judgement sampai disepakati bentuk terjemahan yang paling sesuai dengan maksud aslinya.

2. Melihat kesesuaian bahasa dengan konteks tempat subjek berada dan kesesuaian isi dengan kondisi subjek sebagai remaja awal. Hal ini dilakukan dengan melakukan survei awal. Survei awal yang dilakukan dengan menyebarkan angket berupa 3 buah pertanyaan dengan jawaban ya (Y) dan tidak (T). Angket tersebut diisi setelah responden (termasuk dalam usia remaja awal) mencoba untuk mengerjakan skala pengaruh teman sebaya. Responden berjumlah 20 orang.

a. Kesesuaian bahasa dengan konteks tempat subjek berada.

- Apakah kamu merasa kesulitan untuk memahami kalimat-kalimat yang ada pada skala tersebut? Jika iya, pada no. berapa? 4 orang menjawab Y (pada no. 28, 9, 13, 7) dan 16 orang menjawab T.

b. Kesesuaian isi dengan kondisi subjek sebagai remaja awal. - Apakah menurutmu teman-temanmu mengalami hal-hal

yang disebutkan pada skala? 15 orang menjawab Y dan 5 orang menjawab T.

,

- Apakah kamu mengalami hal-hal yang disebutkan pada skala? 9 orang menjawab Y dan 11 orang menjawab T Dari petanyaan pertama diketahui sebagian responden tidak mengalami kesulitan dalam memahami kalimat-kalimat yang ada pada skala. Akan tetapi terdapat 4 orang yang mengalami kesulitan yaitu pada item no. 28, 9, 13, 7. Oleh karena itu, peneliti melihat kembali kalimat pada item-item tersebut dan menyusun ulang kalimat agar lebih mudah untuk dipahami tanpa mengubah arti yang sebenarnya. Kemudian dari jawaban pada pertanyaan no. 2 dan 3, peneliti menyimpulkan bahwa skala tersebut masih mempresentasikan dan masih cocok digunakan bagi usia remaja awal. Hal tersebut memang tidak sepenuhnya karena terdapat 9 orang yang merasa tidak mengalami hal-hal yang disebutkan pada skala.

Skala pengaruh teman sebaya yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 30 item. Setiap item menggunakan 5 point skala likert yaitu : 1 = tidak pernah (TP), 2 = hampir tidak pernah (HTP), 3 = jarang (JR), 4 = kadang-kadang (KD), dan 5 = sering (SR). Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek dalam skala ini menunjukkan semakin besar pengaruh teman sebaya. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek dalam skala ini menunjukkan semakin kecil pengaruh teman sebaya. Alasan peneliti menggunakan skala terpakai karena sudah teruji reliabilitas dan validitasnya.

,

Tabel 1BlueprintSkala Pengaruh Teman Sebaya

Aspek Item Total

Messages 2, 4, 6, 8, 10, 15, 16, 18, 22, 23, 26, 27 12 Interactions Boys 5, 9, 11 3 Girls 1, 14, 17, 20, 28 5 Likability Boys 3, 19, 21, 24, 25 5 Girls 7, 12, 13, 29, 30 5 Jumlah 30

Dokumen terkait