• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari setting, teknik pengumpulan data dapat diambil setting alamiah, metode eksperimen (laboratorium), seminar, diskusi, di jalan. Dilihat berdasarkan sumber data, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi, dan gabungan ketiganya.

Data merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diteliti dan dianalisis. Maka, dibutuhkan teknik yang tepat dalam pengambilan data. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes bertujuan untuk mendapatkan data dari hasil pretest dan posttest peningkatan karakter daya juang. Sedangkan teknik non-tes adalah skala validasi penilaian siswa yang digunakan untuk mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.

Keterangan Jumlah Siswa

50

Tahap-tahap yang dilakukan untuk persiapan pengumpulan data penelitian sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

1) Menganalisis topik materi.

2) Menyusun rancangan pelayanan bimbingan dan konseling (RPBK). 3) Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes dan kuesioner atau skala. 4) Membuat soal-soal tes dan item kuesioner

5) Revisi dan konsultasi kepada tim ahli, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M. Si

b. Tahap pelaksanaan

1) Pemberian pre-test untuk mengetahui penguasaan dan pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti implementasi.

2) Implementasi pendidikan karakter daya juang layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.

3) Pemberian post-test untuk melihat peningkatan penguasaan dan pemahaman konsep siswa setelah mengikuti implementasi.

c. Tahap akhir

1) Mengumpulkan data yang diperoleh. 2) Mengolah data hasil penelitian.

3) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. 4) Menarik kesimpulan.

51 2. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa prinsip dalam penelitian adalah pengukuran, maka diperlukan alat ukur yang tepat. Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian. Maka, dapat dideskripsikan instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang dapat diamati. Instrument dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen berupa tes karakter daya juang, kuesioner penilaian diri (self asessment), dan validasi penilaian siswa yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tes Karakter Daya Juang

Winkel dan Hastuti (2004) menjelaskan bahwa terdapat beberapa tipe skala penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian berdegradasi, dan daftar cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes hasil belajar, berbentuk objektif dengan tipe pilihan ganda. Dalam penelitian ini tes yang digunakan berupa tes karakter daya juang yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda dimana pilihan-pilihan tersebut berupa pernyataan-pernyataan dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 hingga 4 dan masing-masing alternatif jawaban mengandung kebenaran berdegradasi. Skor 4 adalah skor tertinggi yang mewakili nilai karakter daya juang. Sedangkan untuk skor 1 mewakili nilai karakter daya juang yang rendah. Penggunaan tes sifatnya

52

tertutup. Artinya siswa dapat langsung memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Tes karakter daya juang ini diberikan oleh peneliti kepada siswa awal sesi (pretest) dan akhir sesi (posttest) implementasi. Pretest diberikan kepada siswa dengan maksud untuk mengukur tingkat awal karakter daya juang siswa. Sedangkan posttest dimaksudkan untuk mengukur peningkatan hasil efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning bagi siswa kelas VIII A SMP N 2 Seputih Surabaya, Lampung Tengah. Kisi-kisi tes karakter daya juang divisualisasikan pada tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Tes Karakter Daya Juang

No Aspek Indikator Item

1 Kendali a. Bersikap proaktif

b. Memikirkan solusi dengan cepat

5, 7, 9, 13 6, 11 2 Asal usul dan

Pengakuan

a. Berani mengakui kesalahan diri b. Menerima konsekuensi

18 14, 17 3 Jangkauan

a. Menggali potensi diri

b. Menerima sikap dan sifat orang lain dengan terbuka

c. Bersikap peduli

4, 8, 10 1, 2 16, 19, 20

4 Daya tahan

a. Percaya diri dalam mengambil keputusan

b. Bersikap optimis

3, 12 15

53

b. Skala Penilaian Diri (self assessment)

Skala penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert. Dalam Sugiyono (2013) menjelaskan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang sosial. Pemberian jawaban dari setiap item yang dibuat berupa pilihan respon sangat sering (ss), sering (s), jarang (jr), tidak pernah (tp). Skala penilaian diri ini dibagikan kepada para siswa untuk diisi setiap akhir sesi bahasan. Skala ini digunakan untuk melihat responsi perseptual siswa terhadap pengguasaan isi materi atau butir-butir yang diberikan dalam pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning terhadap karakter daya juang yang dijadikan bahan penelitian oleh peneliti. Kisi-kisi Skala penilaian diri (self asessment scale) divisualisasikan pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Skala Penilaian Diri (Self Asesment Scale)

No Topik Indikator Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Aku Pantang Menyerah b. Menjelaskan cara-cara menumbuhkan sikap pantang menyerah

a. Menjelaskan pengertian pantang menyerah

c. Menjelaskan manfaat yang diperoleh jika memiliki sikap pantang menyerah 1

2

3

Aku Bisa

c. Siswa mampu mewujudkan sifat-sifat positif dalam berperilaku

b. Siswa mampu merumuskan niat perwujudan sifat-sifat positif dalam berperil a. Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat yang ada dalam diri

Aku Percaya Diri

a. Menjelaskan percaya diri

b. Menyebutkan karakter orang yang percaya diri c. Menjelaskan cara-cara meningkatkan kepercayaan diri

54

c. Kuesioner Validasi Efektivitas Model (responden siswa)

Kuesioner validasi efektivitas model dengan menggunakan responden siswa berbentuk pernyataan checklist with Guttman scale. Sugiyono (2013) mendeskripsikan bahwa skala pengukuran tipe ini menghasilkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Dalam instrumen penelitian ini, disediakan pilihan responsi “ya dan tidak”. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, dapat juga menggunakan bentuk checklist. Guttman scale digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh peneliti. Kuesioner validasi efektivitas model pendidikan karakter dengan responden siswa ini digunakan untuk melihat efektivitas program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa. E. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

1. Validitas Kuesioner

Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten atau expert judgement (Azwar, 2009). Pada penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada beberapa ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: Tim Dosen Penelitian Strategis

55

Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini yang berperan adalah Dr. Gendon Barus, M.Si. Selain itu, uji validitas instrumen tes maupun skala penilaian karakter daya juang dilakukan dengan uji statistik dengan mengkorelasikan skor-skor item total menggunakan karakter daya juang dikorelasikan dengan teknik korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:

 

  } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan: � : koefisien korelasi : skor item : skor total � : banyaknya subjek

Penentuan nilai koefisien korelasi Product Moment Pearson yang dianggap valid menggunakan r ≥ 0,30 pada taraf signifikansi ≤ 0,05. Butir instrumen dapat dikatakan valid jika r hitung ≥ 0,30, sedangkan butir instrumen dikatakan tidak valid jika r hitung > r 0,30. Peneliti melakukan uji validitas tes karakter daya juang yang berjumlah 20 item dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dengan korelasi Product Moment Pearson. Hasil validitas tes karakter daya juang tersaji dalam tabel 3.5 berikut:

56 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Tes Karakter Daya Juang

Peneliti melakukan uji validitas nilai koefisien korelasi Product Moment Pearson menggunakan r ≥ 0,30 pada taraf signifikansi ≤ 0,05. Hasil hitung validitas skala penilaian diri (self asessment scale) menggunakan SPSS versi 16.0 dengan korelasi Product Moment Pearson didapat hasil yang tersaji dalam tabel 3.6 berikut: