• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. Perhitungan Rata-rata Penilaian Kinerja dan Penilaian kepentingan Pada Atribut

4.3 Metode Analisis Data

4.3.2 Metode Importance Performance Analysis (IPA)

Dalam menganalisis kinerja manajemen perusahaan berdasarkan penilaian distributor, digunakan metode Importance Performance Analysis. Metode ini merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan itu sendiri yang berguna untuk pengembangan kinerja manajemen PT. K-Link Indonesia. Atribut yang digunakan dalam menganalisis manajemen PT. K-Link Indonesia dari 14 aspek kemampuan kinerja manajemen perusahaan terhadap distributor.

Tabel 5. Variabel – Variabel Analisis Tingkat Kepentingan dan Penilaian distributor Terhadap Kinerja manajemen Perusahaan.

Pengukuran tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan/kinerja terhadap 14 atribut aspek – aspek kinerja manajemen perusahaan digunakan skala likert lima tingkat yaitu, sangat penting, penting, cukup penting, kurang penting, dan tidak penting. Tingkat kepentingan dari kemampuan kinerja manajemen perusahaan adalah seberapa penting suatu variabel dari aspek kemampuan kinerja manajemen perusahaan bagi distributor terhadap perkembangan perusahaan. Skor dari kelima tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan/kinerja dapat dilihat pada Tabel 6.

No Variabel

1 Kemampuan dalam pengadaan barang di stokist

2 Kemampuan memberikan Training The Presenter bagi distributor 3 Kemampuan memberikan seminar Product Talk

4 Sistem Marketing Plan

5 Kedekatan pemimpin perusahaan dengan distributor 6 Ketepatan dalan Pembayaran Bonus bagi Distributor 7 Transparansi pelaporan bonus Distributor

8 Kemampuan perusahaan dalam memberikan kelonggaran waktu tutup point bagi Distributor

9 Adanya sanksi bagi distributor yang tidak menaati peraturan

10 Kemampuan dalam memberikan informasi jadwal training dan seminar 11 Kemampuan dalam memberikan fasilitas informasi perkembangan jaringan

12 Kemampuan memberikan seminar BOP

13 Ketepatan dalam pengiriman Bonus Stetment

36

Tabel 6. Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Skala Nilai

1 2 3 4 5

Tidak penting Kurang penting Cukup penting Penting Sangat penting Sangat sulit Sulit Biasa Mudah Sangat mudah Sangat lama Lama Kadang - kadang Tepat waktu Sangat tepat Sangat tidak tepat Tidak tepat Kurang tepat Tepat Sangat tepat Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Sangat buruk Kualitas buruk Biasa Kualitas baik Kualitas sangat

baik Sangat mahal Mahal Sedang Murah Sangat murah Sangat tidak ramah Tidak ramah Biasa Ramah Sangat ramah Sangat jelek Jelek Sedang Bagus Sangat bagus Sangat lambat Lambat Sedang Cepat Sangat cepat Sangat jauh Jauh Sedang Dekat Sangat dekat Sangat tidak nyaman Tidak nyaman Biasa Nyaman Sangat nyaman Sangat buruk Buruk Biasa Bagus Sangat bagus Sangat tidak cukup Tidak cukup Kurang cukup Cukup Sangat cukup

Total penilaian tingkat kepentingan masing – masing variabel diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing – masing skala dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing – masing skala dengan jumlah responden yang memilih pada skala tersebut. Dalam menginterpretasikan bagaimana suatu variabel dinilai oleh keseluruhan tingkat pelaksanaannya, dibutuhkan suatu rentang skala. Adapun range untuk setiap skala adalah :

Range = Pengukuran Skala Banyaknya Xik Xib ) ( −

Dimana : Xib = Skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua responden memberikan jawaban sangat penting/sangat

baik (skor 5) terhadap setiap unsur i dari aspek kemampuan kelompok.

Xik = Skor terkecil yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua responden memberikan jawaban tidak penting/tidak baik (skor 1) terhadap setiap unsur i aspek kemampuan kelompok.

Maka besarnya range untuk tiap kelas yang diteliti adalah :

Range =

[

]

40 5 ) 50 1 ( ) 50 5 ( = × − ×

Sehingga pembagian kelas berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan adalah :

a) 50 – 89 : tidak penting/tidak puas b) 90 – 139 : kurang penting/kurang puas c) 140 – 179 : cukup penting/cukup puas d) 180 – 219 : penting/puas

e) 220 – 259 : sangat penting/sangat puas

Hasil perhitungan di atas kemudian dinyatakan dalam diagram kartesius. Masing – masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata – rata penilaian terhadap kinerja/pelaksanaan (X) menunjukan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan posisi atribut pada sumbu Y ditunjukan oleh skor rata – rata penilaian tingkat kepentingan terhadap suatu atribut (Y).

Rumus yang digunakan adalah :

n Yi i Y dan n Xi i = = Χ

38 i

Y = Skor rata – rata tingkat kepentingan per indikator i

Xi = Total skor tingkat kinerja/pelaksanaan pada responden ke-i Yi = Total skor tingkat kepentingan pada responden ke-i

n = Jumlah responden

Diagram kartesius merupakan suatu bagan yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus (Rangkuti, 2003) pada titik (A,B) dimana A adalah rata – rata dari skor rata – rata tingkat kinerja, sedangkan B adalah rata – rata dari skor rata – rata tingkat kepentingan seluruh dimensi bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen. Dalam penelitian ini terdapat sepuluh atribut (K = 14) dari penjabaran aspek kinerja manajemen perusahaan yang diukur. Nilai A dan B diukur dengan menggunakan rumus : k i X A n i= = 1 dan k i Y B n i= = 1

A = Batas Sumbu x (tingkat kinerja) B = Batas Sumbu x (tingkat kepentingan)

i

X = Skor rata – rata tingkat kinerja/pelaksanaan pada indikator ke – i i

Y = Skor rata – rata tingkat kepentingan pada indikator ke – i

k = banyaknya indikator dimensi/atribut penjabaran aspek kemampuan distributor (dalam penelitian ini k = 14)

adapun diagram kartesius dapat ditunjukan pada Gambar 4 dibawah ini

Y (Tingkat Kepentingan) X (Tingkat Kinerja Pelaksanaan)

Gambar 4. Diagram Kartesius Metode Importance Performance Analysis

Diagram kartesius diatas terbagi kedalam empat kuadran. Masing – masing kuadran menggambarkan keadaan yang berbeda – beda.

Kuadran A. Prioritas Utama

Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemampuan kinerja manajemen perusahaan yang dirasa sangat penting oleh distributor, namun pihak perusahaan belum melaksanakannya sesuai dengan harapan distributor.

Kuadran B. Pertahankan Prestasi

Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemampuan kinerja manajemen perusahaan yang dirasa sangat penting oleh distributor, telah dilaksanakan oleh pihak perusahaan sesuai dengan yang diharapkan distributor. Kuadran C Prioritas Rendah

Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemampuan kinerja manajemen perusahaan yang dirasa kurang penting oleh distributor dan pelaksanaannya masih kurang baik.

Prioritas utama I Under Act Pertahankan prestasi II Maintain Prioritas rendah III Low Priority Berlebihan IV Overact

40 Kuadran D. Berlebihan

Menunjukan indikator – indikator pelaksanaan aspek kemampuan kinerja manajemen perusahaan yang dirasakan kurang penting oleh distributor, namun pihak perusahaan telah melaksanakannya dengan baik sehingga dianggap berlebihan.

Dokumen terkait