• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu kajian dimulai Maret 2012 sampai Desember 2013. Cakupan lokasi kajian ini adalah Kabupaten Sumbawa Barat yang terbagi menjadi dua wilayah kajian sebagai berikut: (1) Desa yang menjadi sasaran utama program Comdev sektor pertanian PTNNT (daerah lingkar tambang) yaitu Desa Sekongkang Atas, Desa Tongo, Desa Aik Kangkung, Desa Benete, dan Desa Goa; serta (2) Desa yang ada di luar lingkar tambang PTNNT, yaitu Desa Tepas Kecamatan Brang Rea.

Pendekatan Kualitatif

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam kajian ini adalah metode penelitian kualitatif yang didukung oleh data kuantiatif.

Proses dan Pengumpulan Data Kualitatif

Dalam penelitian ini ada 2 jenis data yang akan digunakan, yaitu data Primer dan Sekunder. Data primer merupakan data yang langsung didapatkan dari sumber informasi yang merupakan informan dalam penelitian ini, diharapkan akan diperoleh informasi yang asli, akurat, dan terpercaya untuk menjawab permasalahan penelitian. Data-data tersebut antara lain dapat berupa data naratif, deskriptif, dalam kata-kata informan, dokumen pribadi dan catatan lapangan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber lain selain informan, yang sangat terkait dengan penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperlukan oleh peneliti antara lain berupa: data jumlah penduduk KSB, tingkat produksi, konsumsi beras, dan data tekait pelaksanaan program Comdev PTNNT sektor pertanian, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya yang diperlukan. Pendekatan kualitatif, menggunakan empat metode penggalian data yaitu:

1) Studi Dokumen

Pengumpulan data dan informasi yang relevan dari pengkajian terhadap dokumen yang relevan dengan implementasi Comdev PTNNT sektor Pertanian dan Kebijakan Ketahanan Pangan KSB.

2) Focus Group Discussion (FGD);

Merupakan metode partisipatif untuk menggali data dan informasi dari stakeholder yang relevan dengan implementasi Comdev PTNNT sektor Pertanian dan Kebijakan Ketahanan Pangan KSB. Penggalian data panduan pertanyaan yang bersifat key question dan dikembangkan berdasarkan dinamika permasalahan yang mengemuka selama FGD berlangsung. ada tiga pihak, yaitu:

a. Pihak PTNNT:

• Pimpinan (Manager Comdev PTNNT) • Staf/Karyawan Comdev PTNNT

b. Pihak Pemerintah Daerah KSB:

• Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) • Dinas Pertanian

• Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertanian (Hutbuntan) • Desa (Kepala Desa).

c. Pihak masyarakat;

Informan terdiri dari unsur tokoh-tokoh masyarakat dan kelompok tani yang ada di tiga Kecamatan yang menjadi sasaran utama Comdev PTNNT dan perwakilan dari daerah luag sasaran program Comdev PTNNT.

3) Wawancara mendalam (indepth interview);

Merupakan bagian dari pendekatan kualitatif untuk memperoleh infomasi tentang pengalaman, pendapat, perasaan, dan hal-hal subyektif lainnya dari berbagai kategori informan atau stakeholder terkait implementasi Comdev PTNNT sektor Pertanian dan Kebijakan Ketahanan Pangan KSB. Penentuan Informan adalah para pihak yang secara langsung berhubungan dengan permasalahan yang dikaji dan berkompeten untuk menjawab permasalahan penelitian. Terdapat tiga kelompok stakeholder yang menjadi informan dalam wawancara mendalam, sama seperti stakeholder yang terlibat dalam FGD.

4) Observasi lapangan.

Pengumpulan data dan informasi dengan melakukan kunjungan dan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti

Pengolahan dan Analisis Data Kualitatif

Pengolahan data kualitatif dimasudkan untuk memahami dan mengamati secara lebih mendalam dan pengungkapan secara detail susuai tujuan kajian. Pengolahan dan analisis data dengan pendekatan kualitatif mengacu pada kerja yang diberikan Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2011). Data yang didapatkan dari pendekatan kualitatif diolah melalui tiga jalur analisis, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Gambar 2).

Gambar 2 Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)

Sumber: Sugiyono (2011).

Pengumpulan Data

Data Collection Penyajian Data

Reduksi Data Data

Penarikan Kesimpulan Conclusions;

Pendekatan Kuantitatif

Pengumpulan dan Analisa data Kuantitatif

Pengumpulan data kuantitatif ini menggunakan metode pengumpulan data Studi dokumen yaitu metode atau kegiatan penggalian data yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan data skunder yang dibutuhkan untuk kepentingan kegiatan evaluasi Comdev PTNNT, Ketahanam pangan KSB, dan juga untuk mengestimasi kebutuhan pangan beras KSB pada beberapa tahun ke depan berdasarkan asumsi kebutuhan beras “standar kemiskinan” rujukan BPS. Data sekunder yang dibutuhkan tersebut diperoleh dari PTNNT dan Instansi pemerintah seperti Dinas Pertanian perkebunan dan kehutanan KSB, Bappeda KSB, BPS, Badan Ketahanan Pangan KSB serta kantor kecamatan dan desa.

Jenis data sekunder yang diperlukan oleh peneliti antara lain berupa: data jumlah penduduk KSB, tingkat produksi dan konsumsi beras, data luas lahan sawah, teknologi yang digunakan, sarana dan prasarana, data-data lainnya tekait pelaksanaan program Comdev PTNNT sektor pertanian dan Kebijakan Ketahanan Pangan KSB, serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang diperlukan.

Analisa data sekunder merujuk pada dokumen yang dibutuhkan. Pengolahan data statistik menggunakan Program Excel dan tabulasi tabel silang untuk menemukan apa yang penting dan patut dipelajari serta mengambil kesimpulan.

Perancangan Strategi dan Program serta Penetapan Rencana Tindak

Lanjut (Road map)

Metode Penyusunan Strategi dan Program serta penetapan Road map

Strategi adalah ilmu dan seni dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Kolopaking 2013). Penyusunan strategy dilakukan melalui forum FGD untuk pengumpulan data sebagai masukan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats), yang merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor kritis dalam suatu organisasi dengan sistimatis dalam rangka merumuskan berbagai strategy. Metode analisis ini didasarkan pada logika untuk dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan memanfaatkan peluang (opportunities), dengan secara bersamaan juga dapat meminimalkan dampak kelemahan (weaknesses) dan mengantisipasi ancaman (threats) (Rangkuti 2011).

Analisa SWOT yang dilakukan disini didasrkan pada Implementasi Comdev PTNNT dan Kebijakan Ketahanan Pangan KSB dengan memanfaatkan komponen faktor ekternal (peluang dan ancaman) serta komponen faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Proses tersebut diharapkan dapat dirumuskan Strategy dan penyusunan program yang diperlukan untuk penguatan ketahanan pangan beras di KSB. Matriks SWOT membantu dalam melakukan perbandingan berpasangan antara faktor-faktor kekuatan, peluang, kelemahan, dan tantangan. selanjutnya dapat dikembangkan menjadi beberapa rumusan strategi, dengan alternatif sebagai berikut: (1) Strategi S-O (Strength-Opportunity); (2) Strategi S- T (Strength – Threats); (3) Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities); (4) Strategi W-T (Weaknesses – Threats). seperti terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Matriks Analisis SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (S) 1. ... 2. ... 3. ... Kelemahan (W) 1. ... 2. ... 3. ... Peluang (O) 1. ... 2. ... 3. ... Strategi SO 1. ... 2. ... 3. ... Strategi WO 1. ... 2. ... 3. ... Tantangan (T) 1. ... 2. ... 3. ... Strategi ST 1. ... 2. ... 3. ... Strategi WT 1. ... 2. ... 3. ... Sumber : Rangkuti (2011).

Selanjutnya temuan strategi dari analisis SWOT digunakan untuk menyusun program/kegiatan dalam memperkuat kebijakan ketahanan pangan beras KSB. Tahap terakhir adalah pengembangan rencana tindak lanjut (road map) periode 3 tahun berdasarkan tahapan usaha tani padi di KSB (Pra tanam, Produksi, dan Pasca panen). Penyusunan Road map mengacu pada temuan strategy yang telah disusun dari hasil analisis SWOT.

Partisipan Penyusunan Strategi melalui FGD

Kegiatan perancangan akan dilakukan dalam sebuah forum diskusi terbatas (FGD) dengan melibatkan berbagai stakeholder sebagai participant : 1. Bappeda

2. Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Hutbuntan)

3. Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K).

4. Kades.

5. Kelompok Tani,

Dokumen terkait