• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sinergitas antara progam Comdev NNT sektor pertanian dan kebijakan ketahanan pangan Pemerintah KSB dalam rangka mendukung ketahanan pangan beras di KSB, terjadi atau dapat dilihat dalam lima bidang utama pembangunan pertanian meliputi: (1) penyediaan sarana prasarana pertanian (input pertanian), (2) produksi/usahatani, termasuk penerapan teknologi dan penggunaan sarana prasarana, (3) penyediaan cadangan pangan dan pengolahan hasil pangan (agroindustry), (4) pemasaran hasil pangan dan penyebaran pasokan pangan, dan (5) kelembagaan pendukung pertanian (Tabel 20, 20, 21, 22 hingga Tabel 24).

Kelima bidang sinergitas antara program Comdev PTNNT sektor pertanian dengan kebijakan ketahanan pangan Pemda KSB dalam mendukung ketahanan pangan beras di KSB ditemukan sebagai langkah melakukan Koordinasi, Intergrasi dan Singkronisasi (KIS) antara pihak PTNNT dan Pemda KSB. Dengan dasar utama adalah bertumpu pada penguatan kapasitas masyarakat dan pengembangan kelembagaan dalam pengembangan masyarakat. Hal ini menjadi kandungan uraian dalam bab ini.

Sinergitas pada Bidang Penyediaan Sarana Prasarana Pertanian (Input Pertanian)

Comdev PTNNT diidentifikasi melakukan 10 program dan Pemda KSB melakukan 9 program dan terjadi sinergitas pada 5 program sebagai berikut: (1) program pembangunan, pemeliharaan dan pemanfataan infrastruktur irigasi pertanian, (2) program pembangunan dan pemeliharaan jalan, (3) program penyediaan peralatan dan Mesin pertanian pangan, (4) program penyediaan sarana produksi pertanian (Saprotan), dan (5) program pembangunan dan pemanfataan infrastruktur pendukung pertanian lainnya. Rincian seperti disajikan dalam Tabel 20.

Program pembangunan, pemeliharaan dan pemanfataan infrastruktur irigasi pertanian sangat mendukung atau terkait langsung dengan upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian pangan, terutama pada lahan sawah.Dalam pelaksanaan program tersebut di lapangan, pihak Comdev PTNNT telah melakukan sinergi (berkoordinasi) dengan Pemerintah KSB, dimulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, hingga tahap evaluasi dan pelaporan program. Pihak Comdev PTNNT telah membangun dan memelihara beberapa infrastruktur irigasi pertanian seperti dam/embung/bendungan, terutama pada tiga kecamatan di wilayah lingkar tambang sesuai dengan perencanaan yang disepakati bersama antara Pimpinan

Comdev PTNNT dengan Pemerintah KSB (diwakili oleh BAPPEDA dan Dinas Pekerjaan Umum). Sementara itu, pemanfaatan infrastruktur irigasi pertanian tersebut untuk pengusahaan pangan telah direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dievaluasi dan dilaporkan secara bersama-sama oleh Comdev PTNNT dan Pemerintah KSB (diwakili Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kehutanan Perkebunan

& Pertanian, serta Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan & Kehutanan) sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya masing- masing.

Tabel 20 Sinergitas program Comdev PTNNT sektor pertanian dan kebijakan ketahanan pangan KSB bidang penyediaan sarana prasaran

Program/Kegiatan Pangan Comdev PTNNT

Program/Kegiatan ketahanan Pangan KSB

Sinergi 1. Pembangunan infrastruktur irigasi

pertanian seperti:

dam/embung/bendung, serta

saluran irigasi menuju hamparan sawah: di kecamatan Sekongkang, Maluk dan Jereweh

2. Pemeliharaan infrastruktur irigasi pertanian

3. Pemanfaatan dan perawatan

infrastruktur irigasi pertanian

4. Pembangunan/perbaikan jalan

usahatani mempermudah akses

dari dan ke lahan usahatani

5. Peningkatkan kualitas dan

kuantitas jalan antar desa dan jalan usaha tani

6. Bantuan handtractor kepada petani

anggota P3A/Kelompok Tani,

sekaligus sebagai modal untuk

memupuk keuangan kelompok

(melaliu mekanisme sewa jasa).

7. Bantuan/pengadaan mesin

perontok padi, dan alsintan

penunjang yang lain Bantuan pupuk

8. Bantuan alat pertanian seperti:

kiskis (alat untuk penyiangan gulma),

9. Bantuan Saprodi (benih/bibit,

pupk dan obat)

10.Bantuan/pinjaman sarana produksi padi pada awal musim tanam, jumlahnya sesuai kebutuhan dan luas lahan kepada petani, petani

membayar hutangnya setelah

panen, dilakukan dengan cara

pemotongan hasil jual gabah

kering panen (GKP) .

1. Pemanfaatan sumberdaya

lahan untuk pengusahaan

komoditas pertanian

tanaman pangan beras

2. Pembangunan dan

pemelihaarn infrastruktur jaringan irigasi pertanian pangan (bendung/waduk/

dam/embung) 5

Kecamatan luar lingkar tambang 3. Pembangunan jalan usahatani untuk memperlancar pengangkutan hasil pertanian

4. Pembangunan pasar untuk

memperlancar transaksi perdagangan hasil pertanian 5. Pembangunan terminal agribisnis pangan 6. Pemanfaatan Dermaga

Labuan Lalar untuk

bongkar muat barang

komoditi pangan

7. Bantuan/penyediaan alat

pengolahan tanah/lahan

(handtractor)

8. Bantuan/penyediaaan alat

dan mesin panen hasil pertanian pangan

9. Penyediaan sarana

produksi (benih/bibit,

pupuk dan obat-obatan)

1. Program Pembangunan, Pemeliharaan dan Pemanfataan Infrastruktur Irigasi Pertanian. 2. Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan. 3. Program Penyediaan Peralatan dan Mesin Pertanian Pangan. 4. Program Penyediaan Sarana Produksi Pertanian (Saprotan). 5. Program Pembangunan dan Pemanfataan Infrastruktur Pendukung Pertanian Lainnya.

Berdasarkan Tabel 20 juga diketahui, bahwa sinergitas di bidang penyediaan sarana prasarana,yang pertama bertitik tolak dari adanya sinergitas program pembangunan, pemeliharaan, dan pemanfaatan infrastruktur irigasi pertanian.Sinergitas yang terbangun pada program ini hanya sebatas tingkatan koordinasi. Dalam pelaksanaan program ini, Comdev PTNNT berkoordinasi dengan Pemda KSB dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian dalam penentuan lokasi

pembangunan bendungan atau sarana irigasi lainnya yang dibangun di wilayah lingkar tambang dengan pembiayaan bersumber dari Comdev PTNNT.

Pembangunan dan pemeliharaan jalan, sinergitas yang terbangun sudah mencapai tingkatan koordinasi dan integrasi. Dalam pelaksanaan program tersebut, pihak Comdev PTNNT telah bekoordinasi dan berintegrasi dengan Pemda KSB dalam hal ini diwakili Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian dalam membangun dan meperbaiki beberapa ruas jalan usaha tani. Pembiayaan program ini dilakukan secara bersama-sama, namun pihak Comdev PTNNT lebih terfokus pada pembangunan dan perbaikan jalan usaha tani pada tiga kecamatan di wilayah lingkar tambang, sedangkan pihak Pemda KSB melaksanakan kegiatan tersebut pada kecamatan lain di luar wilayah lingkar tambang.

Penyediaan peralatan dan mesin pertanian pangan adalah program yang pelaksanaannya telah sinergitas dan mencapai tingkatan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. Pelaksanaan program ini telah dilakukan oleh pihak Comdev PT NNT dengan langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa dan petani/kelompok tani di lapangan, serta melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Pemda KSB. Dalam hal ini, Dinas Kehutanan Perkebunan & Pertanian dan Bappeda KSB. Integrasi dan sinkronisasi program Comdev PTNTT dengan Pemda KSB terlaksana sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahapan monitoring dan evaluasi. Bantuan peralatan dan mesin yang diberikanberupa bantuan mesin pengolahan lahan (hand tractor), alat penyiangan gulma (kiskis) dan mesin panen. Khusus bantuan Hand Traktor, dicatat telah diintergarasikan dan disingkronkan dengan program Pemda KSB melalui penyaluran satu pintu Dinas Pertanian KSB, sehingga menjadi program bersama antara PTNNT dan Pemda KSB.

Program penyediaan sarana produksi pertanian diidentifikasi sinergitas yang terbangun sudah mencapai tingkatan koordinasi, dan integrasi. Program ini telah dilaksanakan oleh pihak Comdev PTNNT dengan langsung berhubungan dengan petani/kelompok tani binaan dengan memberikan bantuan benih, pupuk dan obat-obatan yang disaksikan/diketahui oleh pemerintah desa pada saat setiap musim tanam, terutama pada desa-desa di wilayah lingkar tambang. Dalam pelaksanaan program ini, antara pihak Comdev PTNNT dan Pemda KSB melakukan pembagian di wilayah yang sama dengan melakukan dengan kelompok tani yang berbeda.

Pembangunan dan pemanfataan infrastruktur adalah program yang dicatat melakukan sinergitas sebatas pada tingkatan koordinasi. Pihak Comdev PTNNT berkoordinasi dengan Pemda KSB melalui dinas dan instansi terkait membangun beberapa sarana seperti gudang, pasar, terminal dan dermaga, secara tidak langsung mendukung pembangunan pertanian pangan. Pelaksanaan program ini utamanya dilakukan oleh Pemerintah KSB dengan dukungan tidak langsung dari Pihak Comdev PTNNT, yaitu melalui dukungan bantuan hibah sebagian pembiayaan kepada Pemerintah KSB, dan dengan kesepakatan infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan bersama oleh semua pihak.

Sinergitas pada Bidang Produksi/Usahatani, termasuk Penerapan Teknologi dan Penggunaan Sarana Prasarana Pertanian Pangan

Comdev PTNNT diidentifikasi telah melakukan 6 program dan Pemda KSB melakukan 12 program dan terjadi sinergitas pada 3 program sebagai berikut : (1) Program Pengolahan Lahan Pertanian Pangan, (2) Program Pengelolaan Usahatani Pertanian Pangan, dan (3) Program Penerapan Teknologi dan Penggunaan Sarana Prasarana Pertanian Pangan. Rincian seperti disajikan dalam Tabel 21.

Tabel 21 Sinergitas Comdev PTNNT sektor pertanian dan kebijakan ketahanan pangan KSB bidang produksi/usaha tani termasuk penerapan teknologi

Program/Kegiatan Comdev PTNNT

Program/Kegiatan Ketahanan Pangan Pem. KSB Sinergi

1. Pencapaian target lahan sawah beririgasi seluas 1.230 ha, tercapai 1.250 ha. 2. Bantuan land clearing

(pembersihan lahan)

pertanian pangan

3. Pencetakan sawah baru

secara gratis dengan

menyediakan alat berat. 4. Kegiatan demplot (ujicoba)

SRI sebagai lahan belajar petani

5. Pelaksanaan SRI telah

mampu menstimulir

kegiatan petani dampingan 6. Perubahan pola tanam pada lahan sawah tadah hujan dan sawah beririgasi

1. Pelatihan penerapan teknologi bercocok

tanaman pertanian pangan.

2. Intensifikasi pertanian pangan padi pada lahan sawah irigasi.

3. Ekstensifikasi melalui percetakan sawah baru pertanian pangan

4. Diversifikasi horizontal (pengusahaan aneka jenis komoditas pada sebidang lahan pertanian. 5. Rehabilitasi pertanian tanaman pangan 6. Sosialisasi pola tanam padi jajar legowo. 7. Pengusahaan pertanian pangan lahan kering

8. Pengusahaan palawija (jagung dan kacang

hijau)

9. Pengusahaan aneka jenis buah-buahan seperti: jeruk besar, mangga, dan pisang.

10. Pengusahaan tanaman pangan di lahan

pekarangan.

11. Penerapan pola tanam tepat waktu, tepat varietas dan tepat penanganan

12. Modernisasiteknologi

pengusahaan/pemeliharaan pertanian tanaman pangan beras 1. Program Pengolahan Lahan Pertanian Pangan. 2. Program Pengelolaan Usahatani Pertanian Pangan. 3. Program Penerapan Teknologi dan Penggunaan Sarana Prasarana Pertanian Pangan

Berdasarkan Tabel 21 diketahui sinergitas pada bidang produksi/usahatani, termasuk penerapan teknologi dan penggunaan sarana prasarana pertanian pangan ada dalam kategori tiga program utama. Sinergitas yang terbangun pada ketiga program ini sudah mencapai tingkatan koordinasi dan integrasi. Pihak Comdev PTNNT melalui lembaga mitra memiliki petugas lapangan yang bertugas melakukan pendampingan kepada para petani. Sementara itu, dari pihak Pemda KSB yang memiliki Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melakukan penyuluhan bersamaan dengan pendamping lapangan yang menjalankan tugas dari Comdev PTNNT. Keduanya kemudian bersinergi (berkoordiansi dan berintegrasi) secara langsung dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada petani melalui pendekatan kelompok tani di setiap desa yang menjadi lokasi mitra Comdev PTNNT, terutama di desa-desa di wilayah lingkar tambang.

Sinergitas pada Bidang Penyimpanan (Stock) dan Pengolahan Hasil Pangan Beras

Comdev PTNNT diidentifikasi telah melakukan 3 program, sedangkan, Pemda KSB melakukan 12 program. Sinergitas yang diketahui terjadi dalam program ada pada 3 program, yaitu : (1) Program Pembangunan, Pemeliharaan dan Pemanfataan Fasilitas Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan, (2) Program Penyediaan dan Pemanfataan Alat/Mesin Pengolahan Hasil Pertanian Pangan, dan (3) Program Pengolahan Hasil Pertanian Pangan (Agroindustri). Rincian seperti disajikan dalam Tabel 22.

Tabel 22 Sinergitas program Comdev PTNNT sektor pertanian dan kebijakan ketahanan pangan KSB bidang penyimpanan (stock) dan pengolahan hasil

Program/Kegiatan Pangan Comdev NNT

Program/Kegiatan Ketahanan Pangan KSB Sinergi

1. Bantuan fasilitas pengolahan pasca panen, seperti: mesin penggilingan padi, lantai jemur dan gudang gabah, mesin pengoloh dan pengemasan beras

2. Membangun pabrik

pengolahan/penggilin gan padi yang standar dengan lantai jemur yang memadai, kerjasama PT NNT dengan petani melalui YPESB, Kelompok Tani dan Desa

3. Penyimpanan hasil panen sebagai cadangan pangan (stock pangan beras).

9. Penyediaan cadangan pangan (stock) oleh

pemerintah dan masyarakat.

10. Penyediaan Lumbung Pangan Desa

11. Penanganan daerah rawan pangan 12. Pengembangan desa mandiri pangan

13. Penyediaan cadangan pangan oleh BULOG dengan sumber dana dari APBN (beras raskin) dan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Dewan Ketahanan Pangan.

14. Pembangunan gudang lumbung pangan

15. Pengolahan hasilpertanian pangan skala kecil (agroindustri rumahtangga): keterkaitan sektor

pertanian dengan sektor industri dapat

meningkatkan mutu produk dan nilai tambah. 16. Diversifikasivertikal (pengusahaan/pengolahan

aneka jenis produk olahan)

17. Bantuan alat/mesin pasca panen (powerthreser, corn seller dan lainnya)

18. Pengembangan agroindustri pangan skala menengah seperti: agroindustri rumput laut, agroindustri daging beku, dan lainnya.

19. Workshop dan pelatihan pengolahan hasil pertanian (agroindustry)

20. Pendampingan/pembinaan pengolahan hasil

pertanian (agroindustry) 1.Program Pembangunan, Pemeliharaan dan Pemanfataan Fasilitas Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan. 2.Program Penyediaan dan Pemanfataan Alat/Mesin Pengolahan Hasil Pertanian Pangan,. 3. Program Pengolahan Hasil Pertanian Pangan (Agroindustri).

Berdasarkan Tabel 22 ditunjukkan, bahwa sinergitas yang terjadi pada bidang penyimpanan (Stock) dan pengolahan hasil pangan ada dalam tiga program dengan tingkatan pada tahapan koordinasi dan integrasi. Ketiga program ini telah dilaksanakan oleh pihak Comdev PTNNT dengan berkoordinasi dengan Bappeda dan Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian terutama dalam hal laporan penggunaan fasilitas penyimpanan hasil pertanian pangan (berupa lantai jemur dan gudang). Integrasi dengan Pemda KSB terlihat pada proses pembangunan sarana dan prasarana tersebutdimana pembangunan sarana dan prasarana oleh Comdev PT NNT dilaksanakan di wilayah lingkar tambang, sedangkan Pemda KSB melaksanakannya di wilayah luar lingkar tambang dengan pembiayaan secara terpisah.

Sinergitas pada Bidang Pemasaran dan Distribusi Pasokan Pangan Beras

Comdev PTNNT telah melakukan 7 program dan Pemda KSB melakukan 6 program dan terjadi sinergitas pada 2 program dalam bidang pemasaran dan distribusi pasokan beras. Dalam Tabel 23 ditunjukkan, bahwa 2 program sinergi itu adalah : 1) Program Jaminan Keamanan Pemasaran Hasil Pertanian Pangan. dan 2) Program Keamanan Distribusi Pasokan Pangan Beras, seperti disajikan pada Tabel 23. Berdasarkan kajian lapangan, sinergi dua program ini sangat penting. Namun, belum dilaksanakan dengan mutu yang memuaskan.

Tabel 23 Sinergitas program Comdev PTNNT sektor pertanian dan kebijakan ketahanan pangan KSB bidang pemasaran dan distribusi pasokan pangan beras Program/Kegiatan Pangan Comdev PTNNT Program/Kegiatan Ketahanan Pangan Pem. KSB Sinergi

1. Pengangkutan hasil panen,

baik berupa padi maupun palawija.

2. Pemasaran Produk Hasil

Pertanian Peningkatan Akses Pasar Produk Hasil Pertanian

3. Pemasaran/penjualan hasil

pertanian tanaman pagan (padi)

4. Pengembangan pemasaran

beras merah hasil rintisan

YPESB, berpotensi untuk

dikembangakan sebagai contoh bagi pengembangan pasar.

5. Memastikan pemasaran

padi/gabah terjual di atas harga standar.

6. Pembelian gabah dari petani

dengan harga standar pada saat panen

7. Usaha Beras Hulu-Hilir, yaitu menampung GKP hasil panen petani dengan harga standar pemerintah dengan melibatkan pengusaha

pengumpul/perantara dalam

pembelian GKP.

1. Menjalin/menciptakan

kemitraan usaha dan

jaringan pemasaran hasil pertanian pangan

2. Pendistribusian pasokan

pangan

3. Pemberian Dana Penguatan

Modal Lembaga Usaha

Ekonomi Pedesaan (DPM- LUEP) untuk perdagangan hasil pertanian pangan

4. Stabilisasi harga pangan

beras dan komoditas

pertanian oleh Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) dengan modalnya melalui APBN dan APBD

5. Bantuan modal untuk

Gapoktan melalui Lembaga

Distribus Pangan

Masyarakat (LDPM)

6. Penyaluran Raskin kepada

kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah agar harga beras terjangkau

1. Program Jaminan Keamanan Pemasaran Hasil Pertanian Pangan. 2. Program Keamanan Distribusi Pasokan Pangan Beras.

Sinergitas yang terbangun pada kedua program bidang pemasaran dan distribusi pasokan pangan telah mencapai tingkatan koordinasi dan integrasi. Namun, ada catatan berbagai diskusi kelompok, bahwa koordinasi dan integrasi masih perlu ditingkatkan. Program jaminan keamanan pemasaran hasil pertanian pangan adalah hal utama bagi petani. Oleh karena bertujuan untuk memberikan kepastian pasar karena adanya berbagai resiko yang mungkin muncul, baik kepastian pembelian maupun harga pangan kepada petani. Program yang telah dilakukan oleh pihak Comdev PTNNT, yaitu dengan melakukan koordinasi dengan Bulog untuk memastikan pemasaran produk pertanian, terutama

gabah/padi dan beras yang dihasilkan petani binaan agar dapat terjual di atas harga harga dasar (floor price) yang ditetapkan oleh pemerintah. Khusus pemasaran beras merah rintisan Yayasan Pengembangan Ekonomi Sumbawa Barat yang bekerjasama dengan Comdev PTNNT, berpotensi juga untuk dikembangakan sebagai contoh bagi pengembangan pasar produk pertanian pangan, baik untuk melayanai di dalam maupun ke luar wilayah KSB. Sementara itu, Pemerintah KSB juga telah melakukan pengamanan pemasaran produk pangan melalui berbagai upaya antara lain: pemberian Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM-LUEP) untuk perdagangan hasil pertanian pangan, stabilisasi harga pangan beras dan komoditas pertanian oleh Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) dengan modalnya melalui APBN dan APBD.

Program keamanan distribusi pasokan pangan beras yang dilakukan oleh pihak Comdev PTNNT telah didukung oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah Kecamatan, yaitu melalui upaya penjaminan pencadangan pangan (stock) yang sesuai dengan kemampuan daya beli petani. Pemerintah KSB melakukan pemantauan harga pangan di pasar dan stabilisasi harga melalui operasi pasar. Selain itu, Comdev PTNNT secara bersama dengan Pemda KSB melakukan penyaluran beras miskin (Raskin) kepada kelompok masyarakat yang berpendapatan rendah agar harga beras terjangkau dan untuk memperkuat ketahanan pangan ditingkat masyarakat miskin.

Sinergitas pada Bidang Kelembagaan dan SDM Pendukung Pertanian Pangan Beras

Comdev PTNNT melakukan 12 program dan Pemda KSB melakukan 5 program dalam bidang kelembagaan dan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) pendukung pertanian pangan beras. Ada 2 program yang sinergi dalam hal ini, yaitu : (1) Program Penataan/Pengembangan Kelembagaan Pendukung Pertanian Pangan Beras, dan (2) Program Pemberdayaan SDM Pelaku Pertanian Pangan Beras (Tabel 24).

Program penataan/pengembangan kelembagaan pendukung pertanian pangan beras, telah dilakukan oleh pihak Comdev PTNNT yang didukung oleh Pemerintah KSB, yaitu berupa peningkatan kapasitas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menjadi mitra Comdev PTNNT dalam mendampingi/membina petani, seperti: YPPT, SPNSB, YPESB, Lembaga Pengembangan Pertanian dan Pesisir Sumbawa Barat (LP3SB), dan Lembaga Petani Nelayan (LPN). Pemerintah KSB di sisi lain, telah melakukan pengembangan Balai Benih Utama (BBU)/Balai Benih Induk (BBI) dalam penyediaan benih/bibit unggul pertanian pangan yang dibutuhan oleh petani/Kelompok Tani. Keamanan Distribusi Pasokan Pangan Beras.

Sinergitas dari kedua program sebagaimana disebutkan dicatat sudah mencapai tingkatan koordinasi dan integrasi. Koordinasi program telah dilakukan oleh pihak Comdev PTNNT dengan Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan & Kehutanan Pemerintah KSB dan program tersebut telah terintegrasi dalam bentuk kegiatan pelatihan dan pengembangan pertanian terpadu (P4T) melalui sekolah lapangan, kunjungan, dan studi banding yang dilaksanakan pada desa-desa terpilih bersama PPL, P3A, kelompok tani dan

beberapa lembaga pendukung. Hal yang penting dicatat adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Comdev PTNNT cenderung menerapkan pendekatan pengembangan kawasan melalui pengembangan masyarakat (komunitas). Melalui pendekatan ini Comdev PTNNT dapat memperkuat pendekatan penyuluhan dan pembinaan kepada petani yang dilakukan oleh Pemda KSB.

Tabel 24 Sinergitas program Comdev PTNNT sektor pertanian dan kebijakan ketahanan pangan KSB bidang kelembagaan dan SDM pendukung pertanian Program/Kegiatan Pangan Comdev PTNNT Program/Kegiatan Ketahanan Pangan KSB Sinergi 1. Bantuan modal kerja kepada petani setiap

musim

2. Pelatihan dan Pengembangan Pertanian

Terpadu (P4T) melalui sekolah lapangan pada desa-desa terpilih, ujicoba pada lahan percobaan

3. Pelatihan teknis budidaya SRI (System of Rice Intensification).

4. Pelatihan teknis budidaya padi system

Jajar Legowo bagi petani.

5. Pelatihan pembuatan kompos

6. Penyuluhan dan pendampingan petani dari

tahun ke tahun

7. Peningkatan Pengetahuan dan

Keterampilan Petani melalui Sekolah Lapangan

8. Pelatihan dan Pendampingan Petani

Sekolah Lapangan dan Pendampingan Petani

9. Studi banding peningkatan pengetahuan

petani

10.Pemantauan pelaksanaan SRI oleh Petani Penyuluh Lokal Swadaya (PPLS) di lapangan

11.Peningkatan pengetahuan dan

keterampilan Lembaga swadaya

masyarakat (LSM) setempat yang menjadi mitra PTNNT mendampingi petani, seperti

YPPT, SPNSB, YPESB, Lembaga

Pengembangan Pertanian dan Pesisir Sumbawa Barat (LP3SB), Lembaga Petani Nelayan (LPN).

12.Aplikasi teknis pengetahuan/keterampilan

petani dengan “motif ekonomi” dalam

suatu skema usaha yang menguntungkan (real-business)”.

1. Program pengembangan

Balai Benih Utama

(BBU)/Balai Benih

Induk (BBI) dalam

penyediaan benih/bibit

unggul pertanian

pangan.

2. Pengembangan

penangkaran benih oleh Kelompok Tani 3. Penumbuhan dan pengembangan UPT Perbenihan 4. Pemberdayaan/pembina an keterampilan petani penangkar benih/bibit pertanian pangan 5. Pemberdayaan pelaku usaha agroindustri

rumah tangga/ home industry skala kecil

1. Program Penataan/Pe ngembangan Kelembagaa n Pendukung Pertanian Pangan Beras. 2. Program Pemberdaya an SDM Pelaku Pertanian Pangan Beras.

Temuan lain dari kajian lapangan yang dilakukan, bahwa terdapat perbedaan dalam pendekatan Comdev PTNNT dan Pemda KSB di sektor Pertanian dalam sinergitas kelambagaan antara tahapan usaha tani, sejak pra- produksi, tahap produksi dan tahap pasca panen. Program Comdev PTNNT terjalin koordinasi , integrasi dan singkronisasi dalam semua tahapan sedangkan

Pemda KSB terjadi sinergi pada tingkat kooordinasi. Hal tersebut terjadi karena PTNNT melaksanakan program Comdev oleh satu devisi sedangkan Pemkab KSB dalam tiap tahapan dilakukan oleh Dinas yang berbeda. Gambaran pola pendekatan secara kelembagaan dalam pengembangan usaha tani padi di KSB terlihat dalam Gambar 4.

Keterangan :

: PTNNT Pendekata Koordinasi, Integrasi dan Singkronisasi berbasis pengembangan Masyarakat

: PEMDA Pendekatan koordinasi

Gambar 4 Model pendekatan PTNNT dan Pemkab KSB dalam pengembangan usaha tani terpadu.

Pendekatan yang dilakukan oleh PTNNT secara terintegrasi dan singkronisasi melalui lembaga mitra dengan mengorganisir kegiatan pra tanam (kegiatan pembuatan pupuk kompos, pengadaan pupuk organik, penyediaan bibit), kegiatan produksi (pendampingan, pelatihan, penerapan teknologi SRI/jajar legowo, dan penguatan lembaga tani), kegiatan Pasca panen (Penanganan Pasca Panen, Penggudangan, Penggilingan, Kemasan / Packing), serta pengadaan sarana penunjang (rumah kompos, RMU/Huller, mesin pompa air dan Hand Traktor). Proses ini berbasis pada pengembangan masyarakat dalam kerangka pengembangan wilayah produksi yang mempertimbangkan keberlanjutan. Sedangkan pendekatan yang dilakukan pemerintah melalui instansi teknis sebatas koordinasi karena dilakukan oleh instansi berbeda antara kegiatan pra tanam, kegiatan produksi, kegiatan pasca panen dan penyediaan sarana penunjang sektor pertanian berkelanjutan.

Hasil inti dari analisis sinergitas proses pengembangan ketahanan pangan antara Program dari Comdev PT NNT dengan Pemda KSB ini adalah bagaimana melakukan pengembangan masyarakat dan dalam satuan kawasan produktif untuk menguatkan kerjasama antar desa. Melalui cara ini Comdev PTNNT mempunyai kekhasan dan dapat membantu Pemda KSB tidak hanya pada aspek produksi tetapi juga pengembangan agroindusti untuk mengoptimalkan potensi ekonomi

Dokumen terkait