• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Metode Ummi

1. Pengertian Tentang Metode Ummi

Metode Ummi adalah salah satu sarana belajar membaca al-

Qur‟an model terbaru yang disusun oleh Masruri dan A. Yusuf MS.

(http://ummifoundation.org/tentang/, pada Tanggal 11 November 2016 pukul 10.20)

Metode Ummi hadir di ilhami oleh metode-metode pengajaran membaca al-Qur‟an yang sudah terbesar di masyarakat, khususnya dari metode yang telah sukses mengantar banyak anak bisa membaca al-Qur‟an dengan tartil. Metode Ummi sebagai metode yang baru hadir di tengah – tengah banyaknya metode lain yang sudah ada, Metode Ummi mencoba mengambil Tindakan sebagai mitra terbaik sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjamin kualitas baca al Qu‟ran siswa – siswi mereka. Diperkuat dengan diferensiasi sebagai metode yang mudah,cepat namun berkualitas.

25

Kata ummi berasal dari bahasa arab “ummun” yang bermakna ibuku dengan penambahan “ya mutakallim” Pemilihan nama Ummi juga untuk menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah yang mengajarkan banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu.

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran al-Qu‟ran metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu. Strategi 3 Pendekatan Bahasa Ibu: 1. Direct Method (Langsung) yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung. 2. Repetition (Diulang-ulang). 3. Affection (Kasih sayang yang tulus).

Model Ummi adalah sistem yang terdiri dari 3 komponen sistem: buku praktis model Ummi,manajemen mutu model Ummi dan guru bersertifikat model Ummi. Ketiganya harus digunakan secara simultan jika ingin mendapatkan hasil yang optimal dari model ini.

Ummi Foundition adalah suatu lembaga yang telah menerapkan atau mengembangkan pembelajaran al-Qur‟an. Oleh sebab itu Ummi Foundation memiliki sebuah visi dan misi. Visi Ummi Foundation adalah menjadi lembaga terdepan dalam melahirkan generasi Qur‟ani. Ummi Foundation bercita-cita menjadi percontohan bagi lembaga-lembaga yang mempunyai visi yang sama

26

dalam mengembangkan pembelajaran al-Qur‟an yang mengedepankan pada kualitas dan kekuatan sistem.

Adapun misi dari Ummi Foundation adalah:

1) Mewujudkan lembaga profesional dalam pengajaran al-Qur‟an yang berbasis sosial dan dakwah.

2) Membangun sistem manajemen Pembelajaran al-Qur‟an yang berbasis pada mutu.

3) Menjadi pusat pengembangan pembelajaran dan dakwah al-

Qur‟an pada masyarakat.

2. Tahapan Dalam Penerapan Metode Ummi 1) Tahapan Pembelajaran Metode Ummi

Tahapan – tahapan pembelajaran al-Qur‟an metode Ummi merupakan langkah – langkah mengajar al-Qur‟an yang harus dilakukan seorang guru dalam proses belajar mengajar, tahapan – tahapan mengajar al-Qur‟an ini harus dijalankan secara berturut – turut sesuai dengan ketentuannya.

a. Pembukaan: Pembukaan adalah kegiatan pengondisian para siswa untuk siap belajar, dilanjutkan dengan salam

pembuka dan membaca do‟a pembuka belajar al-Qur‟an bersama sama.

b. Apersepsi: Apersepsi adalah mengulang kembali materii yang telah diajarkan sebelumnya untuk dapat dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan padah hari ini.

27

c. Penanaman konsep: proses menjelaskan materi/ pokok bahasan yang akan diajarkan pada hari ini.

d. Pemahaman Konsep: memahamkan kepada anak terhadap konsep yang telah diajarkan dengan cara melatih anak untuk contoh – contoh yang tertulis di bawah pokok bahasan.

e. Keterampilan atau latihan adalah melancarkan bacaan anak dengan cara mengulang – ulang contoh atau latihan yang ada pada halaman pokok bahasan atau halaman latihan. f. Evaluasi; pengamatan sekaligus penilaian melalui buku

prestasi terhadap kemampuan dan kualitas bacaan anak satu persatu.

g. Penutup: pengondisian anak untuk tetap tertib kemuadian

membaca do‟a penutup dan diakhiri dengan salam penutup

dari Ustadz atau Ustadzah.

2) Ada 7 Program Dasar:

a) Tashih ( Pemetaan kompetensi Guru al-Qur‟an). b) Tahsin( Standarisasi Kompetensi Guru al-Qur‟an).

c) Sertifikasi ( Pembekalan Dasar Metodologi dan Manajemen

Kelas).

d) Coach (Pendampingan Implementasi).

28

f) Munaqasyah (Ujian Akhir santri-Siswa Ummi).

g) Khataman dan Imtihan (Uji Kemampuan Santri-Siswa

Ummi).

3. Tujuan dan Arah Metode Ummi

Sistem berbasis mutu yang dikenal dengan 10 Pilar dalam hal ini searah dengan sistem mutu Ummi Foundation. Untuk mencapai hasil yang berkualitas semua pengguna metode ummi dipastikan menerapkan 10 pilar sistem mutu. pilar mutu satu dengan yang lain adalah rangkai yang tidak dapat dipisahkan dalam implementasinya.

1. Goodwill Manajemen

Kesedian, dukungan dan perhatian dari pimpinan lembaga atau pengelola terhadap pembelajaran al-Qur‟an.

2. Sertifikasi Guru

Semua guru sudah lulus tashih dan mengikuti pelatihan metodologi dan manajemen pengelolaan pembelajaran al-Qur‟an metode Ummi.

3. Tahapan Baik Dan Benar

Tahapan yang sesuai dengan karakteristik obyek yang akan diajar, dan tahapan yang sesuai dengan bidang apa yang akan kita ajarkan, serta tahapan yang sesuai dengan problem kemampuan orang baca al-Qur‟an.

29

Ada target yang jelas dan terukur dari ketercapaian tiap tahap sehingga mudah dievaluasi ketuntasannya.

5. Masteri Learning yang Konsisten

Ketuntasan yang diharapkan dalam ummi adalah mendekati 100 %. Khususnya pada jilid sebelum tajwid dan gharib. Prinsip dasar dalam mastery learning adalah bahwa siswa hanya boleh melanjutkan ke jilid berikutnya jika jilid sebelumnya sudah benar- benar baik dan lancar.

6. Waktu Memadai

Waktu yang dibutuhkan minimal 4-5 kali seminggu dan setiap pertemuannya 60-70 menit serta akan semakin sempurna hasilnya jika ada tambahan latihan mandiri.

7. Rasio Guru dan Siswa yang Proporsional

Rasio yang ideal dalam belajar membaca al-Qur‟an adalah seorang guru mengajar 10 siswa atau maksimal 15 siswa.

8. Kontrol Internal dan Eksternal

Kontrol mutu yang dilakukan oleh internal (Koord. / KS di lembaga) dan control eksternal dari Ummi Foundation Wilayah Kab. / Kodya serta dari Ummi Foundation Pusat.

9. Progress Report Setiap Siswa

Sistem Ummi dibuat agar setiap siswa mendapat pelayanan terbaik selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga evaluasi detail setiap siswa setiap periodik harus dilakukan oleh guru dan

30

manajemen, baik evaluasi harian, mingguan, bulanan, saat kenaikan jilid, maupun ujian akhir (munaqosah) siswa.

10.Koordinator Al-Qur'an yang Handal

Peran aktif dan skill yang baik dalam memimpin segala sumber daya yang ada di lembaga, mampu memecahkan masalah dan disiplin administrasi merupakan standar yang harus dimilki seorang koordinator / kepala TPQ.

4. Tata Cara Pengajaran Al-Qur’an dengan Metode Ummi

a. Guru dalam keadaan duduk mengucapkan salam kepada siswa yang juga dalam keadaan duduk rapi.

b. Membaca surat al-Fatihah bersama-sama

c. Dilanjutkan do‟a untuk kedua orang tua dan do‟a Nabi Musa.

ًةَدْقُع ْلُلْحَو ىِرْمَا يِلْرِّسَيَو ْيِرْدَص يِل ْحَرشا ِّبَر .َنْيِمآ َنْيِنِمْؤُمْلِلَو َّيَدِلاَوِلَو ْيِلْرِفْغا ِّبَر

.

ْيِلْوَ ق اْوُهَقْفَ ي ْيِناَسِّل ْنِم

d.

Dilanjutkan dengan do‟a awal pelajaran secara terputus-putus dan siswa menirukan.

َنْيِنِمْؤُمْلا ِرِّشَبَو ٌبْيِرَق ٌحْتَ فَو ِللها َنِم ٌرْصَن ِمْيِظَعلا ِنآْرُقْلاِب اَنَ باَب اَنَل ْحَتْ فِا ُمْيِلَع اَي ُحاَّتَ فاَي

ْيِدَسَج ِوِب ْلِمْعَ تْسَو ْيِرْدَص ِوِب ْحَرْشاَو يِناِسِل ِوِب ْقِلْطاَو ْيِرَصَب َكِباَتِكِب ٌرْوُ ن َّمُهَّللَا

31

e. Dilanjutkan dengan hafalan surat-surat pendeknya yang sudah ditentukan oleh sekolah

f. Mengulan kembali pelajaran yang lalu g. Penanaman konsep secara baik dan benar h. Pemahaman konsep

i. Berikan tugas-tugas rumah sesuai dengan kebutuhan.

j.

Do‟a akhir pelajaran.

ُُ ْيِسَن ا َم ُوْنِم ىِنْرِّكَذ َّمُهَّللَا ًةَمْحَرَو ىًدُىَو اًرْوُ نَو اَماَمِا ْيِل ُوْلَعْجاَو ِنَاْرُقْلااِب ْيِنْمَحْرا َّمُهَّللَا

اَعْلا َّبَر اَي ًةَّجُح يِل ُوْلَعْجاَو ِراَهَّ نلاَفاَرْطاَو ِلْي َّلاَءاَنَا ُوَتَو َلَِت ْيِنْقُزْراَو ُُ ْلِهَج اَم ُوْنِم ْيِنْمِّلَعَو

. َنْيِمَل

Adapun pokok pembahasan dalam buku paket metode Ummi ada 6 jilid dan tambahan Ghorib dan Tajwid (Masruri & yusuf, 2007: jilid 1- 6).

Berikut inti pokok pembahasan: a. Ummi jilid 1

1) Pengenalan huruf tunggal (hijaiyah) Alif –Ya‟. 2) Pengenalan huruf tunggal berharokat fathah A-Ya. 3) Membaca 2-3 huruf tunggal berharokat fathah A-Ya. b. Ummi jilid 2

1) Pengenalan harokat kasroh dan dlommah, fathatain, kasrohtain dan dlommahtain.

32 3) Pengenalan huruf arab 1-99. c. Ummi jilid 3

1) Pengenalan tanda baca panjang (Mad Thobi‟i).

 Fathah diikuti alif dan fathah panjang

 Kasroh diikuti ya‟ sukun dan kasroh panjang

 Dlommah diikuti wawu sukun dan dlommah panjang 2) Pengenalan tanda baca panjang (Mad Wajib Muttashil dan Mad

Jaiz Munfashil).

3) Pengenalan angka arab 100-500.

d. Ummi jilid 4

1) Pengenalan huruf yang disukun ditekan membacanya, (Lam,

Tsa‟, Sin, Syin, Mim, Wawu, Ya‟, Ro‟, „Ain, Ha‟, Kho‟, Hha‟, Ghoin, Ta‟, Fa‟ dan Kaf sukun).

2) Pengenalan tanda tasydid/syiddah ditekan membacanya. 3) Membedakan cara membaca huruf-huruf:

 Tsa‟, Sin dan Syin yang disukun.  „Ain, Hamzah yang disukun.

 Ha‟, Kho‟, Hha‟, dan yang disuskun. 

e. Ummi jilid 5

1) Pengenalan cara membaca waqaf(mewaqofkan). 2) Pengenalan bacaan ghunnah (dengung).

33

3) Pengenalan bacaan ikhfa‟ (samar). 4) Pengenalan bacaan idghom bigunnah. 5) Pengelan bacaan iqlab.

6) Pengenalan cara membaca lafadz Allah (tafkhim/tarqiq). f. Ummi jilid 6

1) Pengenalan bacaan Qolqolah (mantul). 2) Pengenalan bacaan idghom bilaghunnah. 3) Pengenalan bacaan Idzhar (jelas).

4) Pengenalan macam-macam tanda waqof / washol.

5) Cara membaca nun-iwadl, di awal ayat dan di tengah ayat. 6) Membaca Ana, Na-nya dibaca pendek.

g. Ummi Ghoribul Qur‟an

1) Pengenalan bacaan-bacaan ghorib/musykilat dalam Al-Qur‟an 2) Pengenalan bacaan hati-hati ketika membacanya dalam Al-

Qur‟an.

h. Ummi Tajwid

1) Pengenalan teori tajwid secara praktis mulai:

 Hukum Nun Sukun atau Tanwin.

 Ghunnah (Nun dan Mim bertasydid)

 Hukum Mim Sukun,

 Macam-macam Idghom.

 Hukum Lafadz Alloh.

34

 Idzhar Wajib.

 Hukum Ro‟.

 Hukum Lam Ta‟rif (Al)

 Macam Mad (Mad Thobi‟i dan Mad Far‟i).

Dokumen terkait