• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Al Qur‟an

1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an

Dalam bahasa Arab, Metode dikenal dengan Istilah ةقيرط yang berati jalan atau cara (Islami, 2011: 7). Yamin: menyatakan bahwa metode

adalah “cara melakukan atau menyajikan atau menguraikan, memberi

contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk tujuan

tertentu”. (2010: 157). Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dalam penyampaian materi dengan menggunakan bentuk tertentu, seperti ceramah, diskusi, penugasan dan cara-cara lainnya (Roqib, 2009: 91).

Berdasarkan penjabaran mengenai metode diatas, penulis menyimpulkan bahwa metode adalah langkah-langkah yang telah direncanakan dan diatur guna menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar sehingga dapat mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu.

Dalam kegiatan belajar dan mengajar, sangat penting bagi seorang guru mempunyai berbagai metode. Ia harus mempunyai wawasan yang luas tentang bagaimana kegiatan belajar-mengajar itu terjadi, dan langkah- langkah apakah harus ia tempuh dalam kegiatan tersebut. Jika seorang guru tidak mempunyai metode dalam mengajar, apalagi tidak menguasai materi yang hendak disampaikan, maka kegiatan belajar mengajar tersebut tidak akan maksimal, bahkan cenderung akan gagal.

19

Bagi seorang guru,wawasan belajar dan mengajar ini sebenarnya merupakan garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi seorang guru harus paham dan menguasai metode secara total.

Adapun fungsi dari metode menurut Nuha (2012: 160) terbagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Menurut Sardiman dalam (Nuha, 2012:160) bahwa yang dimaksud dengan alat motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar. Biasanya, ini sangat erat hubungannya dalam penggunaan metode oleh guru yang bermacam-macam atau lebih dari satu kegiatan pembelajaran. Hal ini karena dalam penggunaan metode yang bervariasi itu, dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik.

b. Metode sebagai strategi pengajaran

Sebagai seorang guru harus mengerti bahwa kemampuan saya serap anak atau peserta didik itu berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itulah, dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, guru perlu menggunakan metode yang tepat guna menyikapi fenomena ini.

Selain itu, anak mudah bosan jika setiap kali pembelajaran berjalan stagnan dan kaku. Oleh karena itu, dalam kegiatan

20

belajar mengajar, guru harus menguasai serta memiliki strategi agar anak dapat belajar dengan efektif dan efisien, dan mereka juga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

c. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Tujuan adalah inti dari setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan ini merupakan goal getter yan terakhir dari sebuah interaksi pembelajaran antara guru dan siswa. Pedoman ini berfungsi sebagai pemberi arahan kegiatan belajar mengajar. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran ini, pastilah guru sering kali melakukan dan mengembangkan inovasi dari dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Alah satu yang dilakukan oleh guru tersebut adalah mengembangkan metode pembelajaran yang digunakan. Hal ini karena metode adalah salah satu alat untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Selain itu, metode adalah sebagai pelicin jalan pengajaran menuju tercapai tujuan yang telah dipetakan sebelumnya. Oleh karena itu, wajiblah bagi guru untuk menggunakan dan mengembangkan metode dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, metode tersebut dapat dijadikan sebuah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penggunaan sebuah metode pembelajaran yang selama ini dipakai dan digunakan oleh guru dalam proses belajar-mengajar bukanlah sebuah hal yang asal pakai. Akan tetapi, dalam

21

penggunaannya tentu telah melalui tahap, penilaian, dan pemilihan yang ketat.

Adapun pemilihan dan metode pembelajaran yang selama ini akan dipakai oleh seorang guru dalam proses belajar-mengajar ini tentunya berkaitan erat dengan nilai strategi metode, efektifitas penggunaan metode, dan lain sebagainya. Dalam sebuah kegiatan pembelajaran, tentunya terjadi sebuah interaksi edukatif antara guru dan siswa sebagai sasaran didik. Oleh karena itu, dalam penyampaian bahan dan materi pelajaran, seorang guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Di sinilah kehadiran metode menepati posisi yang sangat sentral dan urgen dalam penyampaian bahan dan materi pelajaran.

Pemilihan metode yang kurang tepat akan menyebabkan kegagalan dalam sebuah pembelajaran. Biasanya, kegagalan pembelajaran ini karena metode dipakai tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan ditargetkan sebelumnya. Oleh karena itulah, metode memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar-mengajar. Adapun nilai strategis tersebut adalah pengaruh dari metode terhadap berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

22

2. Tujuan Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

Adapun tujuan dari membaca al-Qur‟an adalah sebagai berikut: (Abdul Karim, 2010: 61-109)

a. Membaca al-Qur‟an untuk mendapatkan ilmu.

Orang yang membaca al-Qur‟an akan mendapatkan berbagai keutamaan. Keutamaan bagi orang yang membaca al-Qur‟an adalah akan mendapatkan ilmu. Allah berfirman:























Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.(Qs. Shad: 29)

b. Membaca al-Qur‟an untuk mengamalkannya.

Dalam membaca al-Qur‟an harus disertai dengan niat untuk mengamalkannya, dengan tujuan untuk mencari ilmu yang terkandung di dalamnya kemudian diamalkan. al-Qur‟an adalah petunjuk praktis untuk mengaktifkan hati serta memeliharanya. c. Membaca al-Qur‟an untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Ketika membaca al-Qur‟an setiap muslim hendaknya senantiasa menghadirkan niat untuk bermunajat kepada Allah SWT agar dapat merasakan nikmatnya membaca al-Qur‟an dan yakin bahwa Allah

23

melihatnya, mendengar bacaannya, memuji dan membangga- banggakannya di hadapan para malaikat.

d. Membaca al-Qur‟an untuk mendapatkan pahala

Rosulullah SAW bersabda: “ barang siapa yang membaca satu huruf dari AL-Qur‟an maka pahala baginya satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan yang sama, saya tidak mengatakan: alif lam mim itu satu huruf akan tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf”.

e. Membaca al-Qur‟an sebagai obat.

Sebagaimana firman AllahQs. Yunus: 57:































Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang- orang yang beriman”.

Al-Qur‟an adalah obat hati untuk segala penyakit nafsu dan bisikan setan, juga sebagai obat untuk terindar dari berbagai penyakit fisik, maka apabila seseorang dapat meraih tujuan ini dia akan mendapatkan dua obat penawar yaitu obat rohani dan obat jasmani.

24

Berarti dari penjelasan di atas tujuan dari pembelajaran membaca al-Qur‟an adalah yang pertama dengan membaca agar dapat memahami isi al-Qur‟an, dan yang kedua bertujuan agar siswa mampu mengambil manfaat pesan-pesan yang disampaikan Allah melaui al-

Qur‟an dan mengamalkannya. Lebih rinci pembelajaran membaca al-

Qur‟an bertujuan agar siswa mampu membaca dan memahami isi dalam al-Qur‟an.

Dokumen terkait