• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.9 Metode Pengendalian

2.9.2 Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)

4. Tanggal akhir dari pekerjaan terhadap rencana

5. Angka kenyataan pemakaian tenaga kerja terhadap anggaran 6. Jumlah penyelesaian pekerjaan terhadap rencana

Disamping menunjukan angka perbedaan kumulatif antara rencana dan pelaksanaan pada saat pelaporan, analisis varians juga mendorong untuk melacak dan mengkaji dimana dan kapan telah terjadi varians yang paling dominan dan kemudian mencari penyebabnya untuk dilakukan koreksi.

Cara lain untuk memperlihatkan adanya varians adalah dengan menggunakan grafik. Grafik “S” akan menggambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Bila grafik tersebut dibandingkan dengan grafik serupa yang disusun berdasarkan perencanaan dasar, maka akan segera terlihat jika terjadi penyimpangan. Grafik “S” sangat bermanfaat untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan laporan kepada pimpinan proyek, karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukan kemajuan proyek dalam bentuk yang mudah dipahami.

2.9.2 Metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)

Konsep Nilai Hasil merupakan perkembangan dari Konsep Varians. Dimana dalam Analisis Varians hanya menunjukan perbedaan hasil kerja pada waktu pelaporan dibandingkan dengan anggaran atau jadwalnya.

Kelemahan dari metode Analisis Varians adalah hanya menganalisa varians biaya dan jadwal masing-masing secara terpisah sehingga tidak dapat mengungkapkan masalah kinerja kegiatan yang sedang dilakukan. Sedangkan dengan metode Konsep Nilai Hasil dapat diketahui kinerja kegiatan yang sedang dilakukan serta dapat meningkatkan efektifitas dalam memantau kegiatan proyek.

Dengan memakai asumsi bahwa kecenderungan yang ada dan terungkap pada saat pelaporan akan terus berlangsung, maka metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) dapat dikembangkan untuk membuat prakiraan atau proyeksi keadaan masa depan proyek, seperti:

a. Dapatkah proyek diselesaikan dengan sisa dana yang ada. b. Berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek c. Berapa besar proyeksi keterlambatan pada akhir proyek

21 Konsep Nilai Hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan. Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan atau dilaksanakan berarti konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan ini dapat diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan, yang dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:

Nilai Hasil = (% penyelesaian) x (anggaran) (2.1) Keterangan :

- % penyelesaian yang dicapai pada saat pelaporan. - Anggaran yang dimaksud adalah real cost biaya proyek.

2.9.2.1 Indikator-indikator yang digunakan

Konsep dasar nilai hasil dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dan membuat perkiraan pencapaian sasaran. Untuk itu digunakan tiga indikator, yaitu (Soeharto, 2001):

1. Biaya Aktual Pekerjaan (ACWP = Actual Cost of Work Performed). Biaya Aktual Pekerjaan adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan. Jadi ACWP merupakan jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu.

2. Anggaran Biaya untuk Kinerja (BCWP = Budgeted Cost of Work Performed)

Indikator ini menunjukan nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan yang telah selesai terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Bila ACWP dibandingkan dengan BCWP, akan terlihat perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan

22 untuk pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya anggaran yang telah ditetapkan.

3. Anggaran Biaya Menurut Jadwal (BCWS = Budgeted Cost of Work Scheduled)

Anggaran Biaya Menurut Jadwal adalah anggaran biaya yang telah direncanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek. Ini sama dengan anggaran untuk suatu paket pekerjaan, tetapi disusun dan dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan. Disini terjadi perpaduan antara jadwal, biaya, dan lingkup kerja, dimana pada setiap elemen pekerjaan telah diberikan alokasi biaya dan jadwal yang dapat menjadi tolak ukur dalam melaksanakan pekerjaan.

Dengan menggunakan tiga indikator diatas, maka dapat dihitung berbagai faktor yang menunjukan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek, seperti:

a. Varians biaya/Cost Varians (CV) dan varians jadwal terpadu/Schedule Varians (SV).

b. Indeks kinerja biaya/Cost Performance Index (CPI) dan jadwal/Schedule Performance Index (SPI)

c. Perkiraan total biaya proyek/Estimate All Cost (EAC) d. Perkiraan total waktu proyek/Estimate All Schedule (EAS)

2.9.2.2 Varians Biaya dan Varians Jadwal Terpadu

Telah disebutkan sebelumnya menganalisis kemajuan proyek dengan memakai metode varians sederhana dianggap kurang mencukupi untuk kegiatan pengendalian yang efektif. Metode analisis varians memiliki kekurangan yaitu tidak dapat mengintegrasikan aspek biaya dengan jadwal. Untuk mengatasinya digunakan metode konsep nilai hasil (Earned Value Concept) dengan indikator ACWP, BCWP, dan BCWS. Varians yang dihasilkan disebut varians biaya terpadu (CV = Cost Varians) dan jadwal terpadu (SV = Scheduled Varians).

Rumus varians biaya dan varians jadwal adalah sebagai berikut:

CV = BCWP – ACWP (2.2)

23 Dari data tabel 2.1 dapat diartikan bahwa angka negatif untuk varian biaya menujukan situasi dimana biaya yang diperlukan lebih tinggi dari anggaran, disebut cost overrun. Sedangkan angka nol menunjukan pekerjaan terlaksana sesuai biaya yang ditetapkan. Angka positif berarti pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran, yang disebut cost underrun. Demikian juga halnya dengan jadwal, angka negatif berarti terlambat, angka nol berarti tepat, dan angka positif berarti lebih cepat dari rencana.

Tabel 2.1 Analisis Varians Terpadu Varians jadwal SV = BCWP– BCWS Varians biaya CV = BCWP – ACWP Keterangan Positif Positif

Pekerjaan terlaksana lebih cepat daripada jadwal dengan biaya lebih kecil daripada anggaran

Nol Positif

Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwal dengan biaya lebih rendah daripada angaran

Positif Nol

Pekerjaan selesai lebih cepat dari jadwal dengan biaya yang sesuai anggaran

Nol Nol

Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan anggaran

Negatif Negatif

Pekerjaan terlambatdarijadwal dan mengeluarkan biaya lebih tinggi daripada anggaran

Nol Negatif

Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dengan mengeluarkan biaya lebih besar dari pada anggaran

Negatif Nol

Pekerjaan terlambatdarijadwal dan mengeluarkan biaya sesuai anggaran

Positif Negatif

Pekerjaan selesai lebih cepat dari pada rencana dan mengeluarkan biaya lebih besar daripada anggaran

24 Gambar 2.1 merupakan contoh hubungan antara Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS), Actual Cost of Work Performed (ACWP), Budgeted Cost of Work Performed (BCWP) yang menunjukan varians jadwal dan varians biaya pada saat pelaporan.

JADWAL PENYELESAIAN PROYEK

Gambar 2.2Analisis Varians Terpadu disajikan dengan grafik “S” Sumber : Soeharto (2001)

2.9.2.3 Indeks Produktivitas dan Kinerja

Pengelola proyek sering kali ingin mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya, yang dinyatakan sebagai indeks produktivitas atau indeks kinerja (Soeharto, 2001).

Adapun rumus-rumusnya sebagai berikut:

CPI = ��

��

(2.4)

SPI = ��

25 Bila angka indeks ditinjau lebih lanjut, maka akan terlihat hal-hal sebagai berikut:

1. Angka indeks kinerja kurang dari satu, berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran atau waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan. Bila anggaran dan jadwal sudah dibuat secara realistis, maka berarti ada sesuatu yang tidak benar dalam dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. Angka indeks kinerja lebih dari satu maka kinerja penyelenggaraan proyek lebih baik dari perencanaan, dalam arti pengeluaran lebih kecil dari anggaran atau jadwal lebih cepat dari rencana.

3. Semakin besar perbedaannya dari angka satu, maka semakin besar penyimpangannya dari perencanaan dasar atau anggaran. Bahkan bila didapatkan angka yang terlalu tinggi, yang berarti pelaksanaan pekerjaan sangat baik, perlu diadakan pengkajian apakah mungkin perencanaannya atau anggarannya justru yang tidak realistis.

2.9.2.4 Proyeksi Biaya dan Jadwal Akhir Proyek

Membuat prakiraan biaya atau jadwal penyelesaian proyek berdasarkan atas hasil indikator yang diperoleh pada saat pelaporan, akan memberi petunjuk besarnya biaya pada akhir proyek (Estimate All Cost = EAC). Prakiraan tidak dapat memberikan jawaban dengan angka yang tepat karena didasarkan atas berbagai asumsi, sehingga tergantung dari akurasi asumsi yang dipakai. Pembuatan prakiraan biaya dan jadwal sangat bermanfaat karena memberi peringatan dini mengenai hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang bila kecenderungan yang ada pada saat pelaporan tidak mengalami perubahan (Soeharto, 2001).

Rumus-rumus yang digunakan dalam membuat proyeksi biaya dan jadwal akhir adalah sebagai berikut:

a. Anggaran proyek secara keseluruhan/Budgeted at Completion (BAC) b. Anggaran untuk pekerjaan tersisa

Dokumen terkait