• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.2 Nilai Hasil Pada Pelaporan 12 November 2013

Gambar 4.1Laporan 15 Oktober 2013

Sumber: Hasil Analisis (2014)

4.2.2 Nilai Hasil Pada Pelaporan 12 November 2013

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat nilai Varian Biaya/CV negatif (Rp -812.738) dan Varian Jadwal/SV negatif (Rp -1.272.572.269). Ini berarti bahwa pelaksanaan pekerjaan terlaksana lebih lambat dari rencana dengan menghabiskan biaya lebih dari anggaran (cost overrun).

ACWP yang belum dilaporkan BCWP yg belum dilaporkan

Cost Overrun Rp117.714.575 EAC Rp54.969.967.691 Batas Anggaran Rp54.852.253.116 Schedule Overrun 1,33 minggu EAS 15 Mei 2014

47 1. Aspek Biaya

Anggaran Biaya Keseluruhan BAC = Rp 54.852.253.116 Anggaran Untuk Pekerjaan Tersisa

BAC – BCWP = Rp 54.852.253.116 – Rp 33.021.056.306 = Rp 21.831.196.810

Perkiraan Untuk Pekerjaan Tersisa ETC = (BAC – BCWP) / CPI

= Rp 21.831.196.810 / 0,99998 = Rp 21.831.734.135

Perkiraan Total Sampai Akhir Proyek EAC = ETC + ACWP

= Rp 21.831.734.135 + Rp 33.021.869.044 = Rp 54.853.603.179

2. Aspek Waktu

Rencana Waktu Penyelesaian = 73 minggu Perkiraan Waktu Untuk Pekerjaan Tersisa

ETS = (Rencana – Waktu Pelaporan) / SPI = (73 – 48) / 0,963

= 25,96 minggu

Perkiraan Total Sampai Akhir Proyek EAS = ETS + Waktu Pelaporan = 25,96 + 48

= 73,96 minggu

Indeks Kinerja Biaya/CPI = 0,99998 < 1 (Tabel 4.5) ini menunjukan pengeluaran proyek lebih besar dari anggaran. Dari aspek biaya terlihat bahwa BCWP lebih kecil dari ACWP. Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa/ETC dan perkiraan total biaya sampai akhir proyek/EAC lebih dari biaya keseluruhan proyek/BAC.

Indeks Kinerja Jadwal/SPI = 0,963 < 1 (Tabel 4.5), ini menunjukan penyelesaian proyek lebih lambat dari rencana. Dari aspek waktu terlihat BCWP

48 lebih kecil dari anggaran menurut jadwal/BCWS (Tabel 4.4), dan perkiraan waktu penyelesaian proyek lebih lambat 1 minggu dari total waktu akhir proyek.

Dari uraian diatas dapat diartikan proyek mengalami keterlambatan 1 minggu dari rencana jika kondisi ini tetap sampai akhir pelaksanaan proyek. Perkiraan biaya total yang dikeluarkan lebih dari anggaran (cost overrun) dengan selisih Rp 1.350.063.Hasil analisis disajikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2Laporan 12 November 2013

Sumber: Hasil Analisis (2014)

ACWP yang belum dilaporkan BCWP yg belum dilaporkan

Cost Overrun Rp1.350.063 EAC Rp54.853.603.179 Batas Anggaran Rp54.852.253.116 Schedule Overrun 0,96 minggu EAS 13 Mei 2014

49 4.2.3 Nilai Hasil Pada Pelaporan 10 Desember 2013

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat nilai Varian Biaya/CV negatif (Rp -1.833.762) dan Varian Jadwal/SV negatif (Rp -1.459.069.930). Hal ini menunjukan bahwa pekerjaan terlaksana dengan biaya melebihi anggaran dan waktu pelaksanaan proyek terlambat dari rencana.

1. Aspek Biaya

Anggaran Biaya Keseluruhan BAC = Rp 54.852.253.116 Anggaran Untuk Pekerjaan Tersisa

BAC – BCWP = Rp 54.852.253.116 – Rp 37.261.135.462 = Rp 17.591.117.654

Perkiraan Untuk Pekerjaan Tersisa ETC = (BAC – BCWP) / CPI

= Rp 17.591.117.654 / 0,99995 = Rp 17.591.983.379

Perkiraan Total Sampe Akhir Proyek EAC = ETC + ACWP

= Rp 17.591.983.379 + Rp 37.262.969.224 = Rp 54.854.952.603

2. Aspek Waktu

Rencana Waktu Penyelesaian = 73 minggu Perkiraan Waktu Untuk Pekerjaan Tersisa

ETS = (rencana – waktu pelaporan) / SPI = (73 – 52) / 0,962

= 21,82 minggu

Perkiraan Total Sampai Akhir Proyek EAS = ETS + Waktu pelaporan = 21,82 + 52

= 73,82 minggu

Indeks Kinerja Biaya/CPI = 0,99995 < 1 (Tabel 4.5) ini menunjukan pengeluaran biaya proyek lebih besar dari anggaran. Dari aspek biaya terlihat bahwa BCWP lebih kecil dari ACWP seperti terlihat pada Tabel 4.4.

50 Indeks Kinerja jadwal/SPI = 0,962 < 1 (Tabel 4.5), ini berarti penyelesaian proyek terlambat dari rencana. Dari aspek waktu terlihat BCWP lebih kecil dari anggaran menurut jadwal/BCWS (Tabel 4.4), dan perkiraan total waktu sampai akhir proyek/EAS mundur dari jadwal. Jika kondisi ini tetap sampai akhir pelaksanaan proyek, maka proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Dari uraian diatas dapat diartikan proyek mengalami keterlambatan 0,82 minggu jika kondisi ini tetap sampai akhir pelaksanaan proyek. Perkiraan total biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran (cost overrun) dengan selisih Rp2.699.487.Hasil analisis disajikan pada Gambar 4.3.

ACWP yang belum dilaporkan BCWP yg belum dilaporkan

Cost Overrun Rp2.699.487 EAC Rp54.854.952.603 Batas Anggaran Rp54.852.253.116 Schedule Overrun 0,82 minggu EAS 12 Mei 2014

Gambar 4.3Laporan 10 Desember 2013

51 4.2.4 Nilai Hasil Pada Pelaporan 7 Januari 2014

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat nilai Varian Biaya/CV negatif (Rp -242.527) dan Varian Jadwal/SV negatif (Rp -2.643.878.594). Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlaksana lebih lambat dari rencana dengan menghabiskan lebih dari anggaran (cost overrun)

1. Aspek Biaya

Anggaran Biaya Keseluruhan BAC = Rp 54.852.253.116 Anggaran Untuk Pekerjaan Tersisa

BAC – BCWP = Rp 54.852.253.116 – Rp 40.453.536.587 = Rp 14.398.716.529

Perkiraan Untuk Pekerjaan Tersisa ETC = (BAC – BCWP) / CPI = Rp 14.398.716.529 / 0,9999 = Rp 14.398.802.852

Perkiraan Total Sampai Akhir Proyek EAC = ETC + ACWP

= Rp 14.398.802.852 + Rp 40.453.779.114 = Rp 54.852.581.966

2. Aspek Waktu

Rencana Waktu Penyelesaian = 73 minggu Perkiraan Waktu Untuk Pekerjaan Tersisa

ETS = (Rencana – Waktu pelaporan) / SPI = (73 – 56) / 0,939

= 18,11 minggu

Perkiraan Total Sampai Akhir Proyek EAS = ETS + Waktu Pelaporan = 18,11 + 56

= 74,11 minggu

Indeks Kinerja Biaya/CPI = 0,9999 < 1 (Tabel 4.5) ini menunjukan pengeluaran biaya proyek lebih besar dari anggaran. Dari aspek biaya terlihat bahwa BCWP lebih kecil dari ACWP. Pekerjaan biaya untuk pekerjaan

52 tersisa/ETC dan perkiraan total biaya sampai akhir proyek/EAC lebih dari biaya keseluruhan proyek/BAC.

Indeks Kinerja Jadwal/SPI = 0,939 < 1 (Tabel 4.5), ini menunjukan penyelesaian proyek lebih lambat dari rencana. Dari aspek waktu terlihat BCWP lebih kecil dari anggaran menurut jadwal/BCWS (Tabel 4.4), dan perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan lebih lambat 1,11 minggu dari total waktu proyek.

Dari uraian diatas dapat diartikan proyek mengalami keterlambatan 1,11 minggu jika kondisi ini tetap sampai akhir pelaksanaan proyek. Biaya yang dikeluarkan lebih dari anggaran sejumlah Rp 328.850. Hasil analisis disajikan pada Gambar 4.4.

ACWP yang belum dilaporkan BCWP yg belum dilaporkan

Cost Overrun Rp328.850 Schedule Overrun 1,11 minggu EAS 14 Mei 2014 Batas Anggaran Rp54.852.253.116 EAC Rp54.852.581.966

Gambar 4.4Laporan 7 Januari 2014

53 4.2.5. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Konsep Nilai Hasil

Evaluasi Konsep Nilai Hasil pada Tugas Akhir ini dilakukan setelah proyek mengalami addendum pada bulan ke-10 pada saat presentase progress pekerjaan rencana sebesar 48,98%. Evaluasi dilakukan perbulan selama 4 bulan dimulai pada saat pelaporan tanggal 15 Oktober 2013 sampai dengan saat pelaporan 7 Januari 2014.

Dari hasil analisis Konsep Nilai hasil didapatkan bahwa proyek mengalami keterlambatan dan biaya pelaksanaan yang melebihi anggaran. Evaluasi bulan ke-11 atau saat pelaporan tanggal 15 Oktober menunjukan keterlambatan tertinggi dan penambahan biaya yang paling besar, yaitu terlambat 1,33 minggu atau 9 hari dan penambahan biaya sebesar Rp 117.714.575. Keterlambatan mengalami penurunan pada evaluasi bulan ke-12 dan ke-13 atau saat pelaporan 12 November dan 10 Desember. Kemudian keterlambatan kembali meningkat pada evaluasi bulan ke-14 menjadi terlambat 1,11 minggu dari jadwal rencana yaitu 73 minggu. Rekapitulasi hasil analisis tiap pelaporan bisa dilihat pada Tabel 4.6

54 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Tiap Pelaporan

Sumber: Hasil Analisis (2014)

Biaya (Rp) Waktu

(minggu) Biaya Waktu

1

Bulan Ke-11 (18 Sept 2013 -

15 Okt 2013)

26,566,985,329 54,969,967,575 30.33 74.33 -117,714,459 -1.33 Cost Overrun Keterlambatan

2

Bulan Ke-12 (16 Okt 2013 -

12 Nov 2013)

21,831,734,019 54,853,603,063 25.96 73.96 -1,349,947 -0.96 Cost Overrun Keterlambatan

3

Bulan Ke-13 (13 Nov 2013 -

10 Des 2013)

17,591,983,262 54,854,952,486 21.82 73.82 -2,699,370 -0.82 Cost Overrun Keterlambatan

4

Bulan Ke-14 (11 Des 2013 -

7 Jan 2013)

14,398,802,735 54,852,581,849 18.11 74.11 -328,733 -1.11 Cost Overrun Keterlambatan

Varian Keterangan

No Bulan ke

(Pelaporan Tanggal) ETC (Rp) EAC (Rp)

ETS (minggu)

EAS (minggu)

55 4.3 Tindakan Perbaikan BerupaRescheduling Pekerjaan Tersisa

Dari hasil evaluasi Konsep Nilai Hasil terakhir pada saat pelaporan 7 januari, proyek mengalami keterlambatan 1,11 minggu dari jadwal rencana 72 minggu. Proyek pembangunan Hotel Grandwhiz diketahui waktu pelaksanaan rencananya adalah 510 hari kalender atau pada tanggal 6 Mei 2014. Namun, jika kenerja pelaksanaan proyek tetap seperti pada evaluasi terakhir waktu akhir pelaksanaan proyek menjadi 518 hari atau tanggal 14 Mei 2014 terlambat dari jadwal rencana.

Untuk mengembalikan waktu pelaksanaan proyek sesuai jadwal rencana, maka dilakukan rescheduling.Rescheduling dilakukan pada pekerjaan tersisa dengan acuan perhitungan volume. Volume pekerjaan tersisa proyek sebesar 26,25%.Rescheduling dilakukan menggunakan program Miscrosoft Project. Untuk reschedule jaringan kerja digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Diperhatikan jenis-jenis aktifitas yang saling berhubungan

2. Diperhatikan aktifitas-aktifitas mana saja yang dapat dikerjakan bersama-sama (saat mulainya sama).

3. Diperhatikan aktifitas-aktifitas mana saja yang harus menunggu selesainya suatu aktifitas tertentu.

Berikut adalah contoh perhitungan predecessor atau hubungan antar pekerjaan pada program Microsoft Project terhadap pekerjaan tersisa:

Tabel 4.7 Contoh pengaturan predecessor

Sumber : Hasil Analisis (2014)

4 Pekerjaan pelapis, pengecatan dinding & plafon 7 days 1/8/2014 1/14/2014 5 Pekerjaan Plafond Basement 2 7 days 1/8/2014 1/14/2014 4SS 19 Pekerjaan Plafond Ground Level 14 days 1/29/2014 2/11/2014

20 Pekerjaan Pintu dan kusen 7 days 2/5/2014 2/11/2014 19FS-7 days Durasi Start Finish Predecessors

56 Contoh 1 :

Pada Tabel 4.7 pekerjaan nomor 4 yaitu pekerjaan pelapis, pengecatan dinding dan plafon, dan item pekerjaan nomor 5 adalah pekerjaan plafon basement 2. Dalam pelaksanaannya item pekerjaan nomor 4 dan 5 dapat dilakukan bersamaan, oleh karena itu pekerjaan nomor 5 predecessorsnya adalah 4SS. SS adalah Start to Start, yaitu suatu pekerjaan dimulai bersamaan waktunya dengan pekerjaan lainnya. Jadi 4SS pada pekerjaan nomor 5 menunjukan bahwa pekerjaan nomor 5 dimulai bersmaan waktunya dengan item pekerjaan nomor 4. Contoh 2:

Pada Tabel 4.7 pekerjaan nomor 19 yaitu pekerjaan plafon ground level dan item pekerjaan nomor 20 adalah pintu dan kusen. Dalam pelaksanaannya pekerjaan nomor 20 baru bisa dimulai jika pekerjaan nomor 19 selesai dikurangi 7 hari dari waktu selesainya, oleh karena itu pekerjaan nomor 20 predecessorsnya adalah 19FS - 7 days. FS adalah Finish to Start, yaitu suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan lain telah selesai. Jadi 19FS-7 days pada item pekerjaan nomor 20 menunjukan bahwa item pekerjaan nomor 20 dimulai saat pekerjaan nomor 19 selesai dikurangi 7 hari.

Rescheduling dilakukan mulai dari tanggal 8 Januari dimulai dari pekerjaan pelapis, pengecatan dinding dan plafon pada basement 2. Dari hasil

rescheduling waktu pelaksanaan pekerjaan tersisa didapat 119 hari. Itu menunjukan bahwa jadwal pekerjaan tersisa sesuai dengan jadwal rencana awal yaitu proyek selesai tanggal 6 Mei 2014. Daftar pekerjaan, bobot tersisa dan

57 Tabel 4.8 Daftar Pekerjaan dan Bobot Tersisa Setelah Rescheduling

Durasi Start Finish Predecessors

1 1 PROYEK HOTEL GRANDWHIZ 26.25 119 days 1/8/2014 5/6/2014 2 1.1 PEKERJAAN ARSITEKTUR 6.387 56 days 1/8/2014 3/4/2014 3 1.1.1 PEKERJAAN BASEMENT2 0.197 21 days 1/8/2014 1/28/2014

4 1.1.1.1 Pekerjaan pelapis, pengecatan dinding & Plafon 0.092 7 days 1/8/2014 1/14/2014

5 1.1.1.2 Pekerjaan Plafond 0.027 7 days 1/8/2014 1/14/2014 4SS

6 1.1.1.3 Pekerjaan pintu dan kusen 0.05 7 days 1/15/2014 1/21/2014 4

7 1.1.1.4 Pekerjaan sanitair 0.022 14 days 1/15/2014 1/28/2014 5

8 1.1.1.5 Pekerjaan relling tangga 0.006 7 days 1/15/2014 1/21/2014 5

9 1.1.2 PEKERJAAN BASEMENT 1 0.375 14 days 1/22/2014 2/4/2014

10 1.1.2.1 Pekerjaan pelapis lantai 0.035 7 days 1/22/2014 1/28/2014 6

11 1.1.2.2 Pekerjaan pelapis, pengecatan dinding & plafon 0.137 14 days 1/22/2014 2/4/2014 6

12 1.1.2.3 Pekerjaan Plafond 0.056 7 days 1/29/2014 2/4/2014 11FS-7 days

13 1.1.2.4 Pekerjaan Pintu dan kusen 0.035 7 days 1/22/2014 1/28/2014 10SS

14 1.1.2.5 Pekerjaan Sanitair 0.106 14 days 1/22/2014 2/4/2014 10SS

15 1.1.2.6 Pekerjaan relling tangga 0.006 7 days 1/22/2014 1/28/2014 10SS

16 1.1.3 PEKERJAAN GROUND LEVEL 0.645 14 days 1/29/2014 2/11/2014

17 1.1.3.1 Pekerjaan pelapis lantai 0.101 7 days 1/29/2014 2/4/2014 11FS-7 days

18 1.1.3.2 Pekerjaan pelapis, pengecatan dinding & plafon 0.209 14 days 1/29/2014 2/11/2014 17SS

19 1.1.3.3 Pekerjaan Plafond 0.037 14 days 1/29/2014 2/11/2014 18SS

20 1.1.3.4 Pekerjaan Pintu dan kusen 0.058 7 days 2/5/2014 2/11/2014 19FS-7 days

21 1.1.3.5 Pekerjaan Sanitair 0.222 7 days 1/29/2014 2/4/2014 17SS

22 1.1.3.6 Pekerjaan relling tangga 0.018 7 days 1/29/2014 2/4/2014 17SS

No Item

Pekerjaan Nama Pekerjaan

Bobot Sisa (%)

Rescheduling No

58 Tabel 4.7 (lanjutan 1)

Durasi Start Finish Predecessors

23 1.1.4 PEKERJAAN LANTAI 1 1.101 14 days 2/5/2014 2/18/2014

24 1.1.4.1 Pekerjaan pelapis lantai 0.194 7 days 2/5/2014 2/11/2014 17

25 1.1.4.2 Pekerjaan pelapis, pengecatan dinding & plafon 0.187 14 days 2/5/2014 2/18/2014 24SS

26 1.1.4.3 Pekerjaan Plafond 0.378 14 days 2/5/2014 2/18/2014 24SS

27 1.1.4.4 Pekerjaan Pintu dan kusen 0.055 14 days 2/5/2014 2/18/2014 25SS

28 1.1.4.5 Pekerjaan Sanitair 0.267 14 days 2/5/2014 2/18/2014 24SS

29 1.1.4.6 Pekerjaan relling tangga 0.02 7 days 2/12/2014 2/18/2014 24

30 1.1.5 PEKERJAAN LANTAI 2 1.149 14 days 2/12/2014 2/25/2014

31 1.1.5.1 Pekerjaan pelapis lantai 0.257 7 days 2/12/2014 2/18/2014 24

32 1.1.5.2 Pekerjaan pelapis, pengecatan dinding & plafon 0.131 14 days 2/12/2014 2/25/2014 31SS

33 1.1.5.3 Pekerjaan Plafond 0.378 14 days 2/12/2014 2/25/2014 31SS

34 1.1.5.4 Pekerjaan Pintu dan kusen 0.063 14 days 2/12/2014 2/25/2014 31SS

35 1.1.5.5 Pekerjaan Sanitair 0.3 14 days 2/12/2014 2/25/2014 31SS

36 1.1.5.6 Pekerjaan relling tangga 0.02 7 days 2/19/2014 2/25/2014 31

37 1.1.6 PEKERJAAN LANTAI 3 1.245 14 days 2/19/2014 3/4/2014

38 1.1.6.1 Pekerjaan pelapis lantai 0.291 7 days 2/19/2014 2/25/2014 31

39 1.1.6.2 Pekerjaan pelapis, pengecatan dinding & plafon 0.187 14 days 2/19/2014 3/4/2014 29

40 1.1.6.3 Pekerjaan Sanitair 0.378 14 days 2/19/2014 3/4/2014 38SS

41 1.1.6.4 Pekerjaan Plafond 0.089 14 days 2/19/2014 3/4/2014 38SS

42 1.1.6.5 Pekerjaan Pintu dan kusen 0.3 14 days 2/19/2014 3/4/2014 38FS-7 days

No No Item

Pekerjaan Nama Pekerjaan

Bobot Sisa (%)

59 Tabel 4.7(lanjutan 2)

Sumber : Hasil Analisis (2014)

Durasi Start Finish Predecessors

43 1.2 PEKERJAAN MEP 5.974 119 days 1/8/2014 5/6/2014

44 1.2.1 Pekerjaan Plumbing & Drainase 0.044 91 days 1/8/2014 4/8/2014 38FS-49 days

45 1.2.2 Pekerjaan tata udara gedung (VAC) 0.818 35 days 3/12/2014 4/15/2014 44FS-28 days

46 1.2.3 Pekerjaan elektrikal 0.45 91 days 1/15/2014 4/15/2014 44SS+7 days

47 1.2.4 Pekerjaan fire alarm 0.494 28 days 3/12/2014 4/8/2014 44FS-28 days

48 1.2.5 Pekerjaan telepon 0.225 21 days 2/26/2014 3/18/2014 30

49 1.2.6 Pekerjaan tata suara 0.135 21 days 4/9/2014 4/29/2014 47

50 1.2.7 Pekerjaan Master Antena Televisi (MATV) 0.092 21 days 4/16/2014 5/6/2014 47FS+7 days

51 1.2.8 Pekerjaan Circuit Camera Televisi (CCTV) 0.161 105 days 1/15/2014 4/29/2014 46SS

52 1.2.9 Pekerjaan Penangkal Petir 0.109 21 days 3/19/2014 4/8/2014 48

53 1.2.10 Pekerjaan Lift 1.504 56 day 2/26/2014 4/22/2014 48SS

54 1.2.11 Pekerjaan STP 0.253 21 days 3/19/2014 4/8/2014 52SS

55 1.2.12 Pekerjaan fire hydrant 0.845 28 days 3/19/2014 4/15/2014 52SS

56 1.2.13 Pekerjaan exhaust fan 0.269 35 days 3/19/2014 4/22/2014 52SS

57 1.2.14 Pekerjaan water heat pump 0.206 28 days 3/19/2014 4/15/2014 52SS

58 1.2.15 Pekerjaan genset 0.369 21 days 3/19/2014 4/8/2014 52SS

59 1.3 PEKERJAAN INTERIOR 10.916 105 days 1/22/2014 5/6/2014 44SS+14 days 60 1.4 PEKERJAAN INFRASTRUKTUR DAN LANDSCAPE 1.838 105 days 1/22/2014 5/6/2014 59SS

61 1.5 PENGADAAN DAN INSTALASI UNIT KITCHEN 1.137 105 days 1/22/2014 5/6/2014 59SS

No No Item

Pekerjaan Nama Pekerjaan

Bobot Sisa (%)

60 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengendalian proyek pembangunan Hotel Grandwhiz Denpasar dengan metode Konsep Nilai Hasil didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Dari aspek biaya, indeks kinerja biaya atau Cost Performance Index (CPI) proyek pembangunan Hotel Grandwhiz dalam empat bulan evaluasi menunjukkan kurang dari satu yang berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran. CPI terendah terdapat pada evaluasi saat pelaporan bulan ke-11 tanggal 15 Oktober yaitu 0,9978.

Dari aspek waktu, indeks kinerja jadwal atau Schedule Performance Index

(SPI) proyek pembangunan Hotel Grandwhiz dalam empat bulan evaluasi menunjukkan angka kurang dari satu yang berarti waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan. SPI terendah terdapat pada evaluasi saat pelaporan bulan ke-14 tanggal 7 Januari yaitu 0,939.

2. Berdasarkan kondisi atau kinerja yang terjadi pada saat pelaporan terakhir atau pada saat pelaporan tanggal 7 Januari tidak mengalami perubahan maka dapat diketahui perkiraan total biaya akhir proyek atau Estimate All Cost (EAC) adalah Rp 54.852.581.849 lebih besar dari rencana anggaran biaya proyekRp 54.852.253.116. Sedangkan dari aspek waktu, jika kondisi atau kinerja pada saat pelaporan tidak mengalami perubahan maka dapat diketahui total waktu pelaksanaan proyek atau Estimate All Schedule

(EAS) adalah 74,11 minggu, yang berarti proyek mengalami keterlambatan 1,11 minggu atau 8 hari dari jadwal yang direncanakan yaitu 73 minggu atau 510 hari.

3. Reschedulingdilakukan dengan metode Precedence Diagram Method

dengan pengaturan predecessors pada progress 73,75%, sisa pekerjaan 26,25%, dan keterlambatan 8 hari sehingga waktu pelaksanaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal rencana yaitu 510 hari.

61 5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Monitoring atau evaluasi berkala sangat perlu dilakukan untuk menjaga kinerja proyek agar sesuai dengan jadwal rencana dan dapat mengantisipasi perubahan pengeluaran biaya yang mungkin terjadi selama pengerjaan proyek.

2. Jika proyek mengalami keterlambatan maka perlu diadakan pendjadwalan ulang (rescheduling) agar waktu penyelesaian proyek dapat kembali sesuai dengan jadwal rencana.

3. Diperlukan penyusunan laporan bulanan yang baik dan terperinci seperti laporan kemajuan proyek dan laporan pengeluaran keuangan proyek agar evaluasi dapat berjalan dengan baik.

62

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek & Proyek Konstruksi Jilid I.Kanisius, Yogyakarta.

Ervianto, W. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Edisi Revisi. Andi, Yogyakarta.

Ervianto, W. 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta.

Setiawan, I. 2009. Rescheduling Waktu Pekerjaan Guna Optimasi Biaya Pembangunan Rusunawa Siwalankerto Surabaya, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Narotama Surabaya, Vol. 9, No.1 , Februari 2009, hlm. 1-19.

Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek Jilid I (Dari Konsep Sampai Operasional), Erlangga, Jakarta.

Soeharto, I. 2001. Manajemen Proyek Jilid II (Dari Konsep Sampai Operasional),

Erlangga, Jakarta.

Sugita, I.K.S.D. 2009. Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan Metode Konsep Nilai Hasil (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung STIKOM BALI, Renon). (Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, 2009)

Winarni, H. 2010. Analisa Kinerja Biaya Dan Waktu Dengan Metode Earned Value Pada Proyek Pembangungan Gedung Akademi Kebidanan Siti Khodijah.(Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2010)

Dokumen terkait