• Tidak ada hasil yang ditemukan

YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL AMPAS KURMA BERBEDA

METODE Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di kandang domba Integrated Farming System, Cibinong Science Center - LIPI, Cibinong. Analisis zat-zat makanan ampas kurma dilakukan di Laboratorium Pengujian Nutrisi, Puslit Biologi-LIPI, Cibinong. Analisis zat-zat makanan rumput lapang dan konsentrat dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan (termasuk masa adaptasi 1 bulan), yaitu sejak tanggal 23 Januari hingga 16 April 2011.

Materi Ternak

Ternak yang digunakan pada penelitian ini adalah domba jantan lokal yang terdapat di kandang domba Integrated Farming System, Cibinong Science Center – LIPI. Ternak domba yang digunakan berjumlah 18 ekor domba jantan berumur kurang dari satu tahun (I0) dengan rataan bobot badan 17,7±1,7 kg. Salah satu domba

yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur‟adhadinia (2011)

13

Pakan

Pakan yang diberikan adalah ampas kurma yang berasal dari industri sari kurma Al-Jazira dan konsentrat (Gambar 3) serta hijauan berupa rumput lapang yang diperoleh dari kebun sekitar kandang. Kandungan nutrien dari pakan yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Nutrien Pakan yang digunakan Selama Penelitian (100% Bahan Kering)

Jenis Sampel BK Abu PK LK SK BeTN TDN*** GE --- % --- (kal/g) Ampas Kurma* 28,71 3,18 8,01 1,33 20,70 66,78 76,53a 4672,49 Konsentrat** 78,32 17,43 16,06 5,67 20,91 39,93 65,33a 4309,24 R. Lapang** 21,08 10,53 7,97 1,80 39,52 40,18 53,15b 4032,26

Sumber : * Laboratorium Pengujian Nutrisi, Puslit Biologi-LIPI, Cibinong Science Center. 2010. ** Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 2010. *** Berdasarkan Rumus Hartadi et al. (1993)

a %TDN=22,822 - 1,44 (SK) - 2,875 (LK) + 0,655 (BeTN) + 0,863 (PK) + 0,02 (SK)2 - 0,078 (LK)2 + 0,018 (SK) (LK) + 0,045 (LK) (BeTN) - 0,085 (LK) (PK) + 0,02 (LK)2 (PK) b %TDN=26,865 + 1,334 (SK) + 6,598 (LK) + 1,423 (BeTN) + 0,967 (PK) – 0,002 (SK)2 – 0,67 (LK)2– 0,024 (SK) (BeTN) – 0,055 (LK) (BeTN) – 0,146 (LK) (PK) – 0,039 (LK)2 (PK)

Keterangan : BK=Bahan Kering; PK=Protein Kasar; SK=Serat Kasar; LK=Lemak Kasar; BeTN=Bahan ekstrak tanpa Nitrogen; TDN=Total Digestible Nutrient; GE=Gross Energy

(a) (b)

Gambar 3. Pakan (a) Konsentrat dan (b) Ampas Kurma Foto: Nur‟adhadinia (2011)

14

Kandang dan Peralatan

Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 40 cm dan tinggi 95 cm. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan minum. Peralatan yang digunakan antara lain tempat pakan untuk ampas kurma, konsentrat dan rumput lapang serta tempat air minum. Timbangan pegas dengan kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot badan domba. Timbangan duduk dengan kapasitas 10 kg untuk menimbang ampas kurma, konsentrat, dan rumput lapang. Alat-alat kebersihan yang digunakan yaitu sapu lidi dan sikat. Alat-alat pelengkap yaitu label identitas domba berupa kalung nomor, alat tulis, gunting, serta obat- obatan (Gambar 4).

(a) (b) (c)

(d) (e)

Gambar 4. Peralatan (a) Timbangan Pakan, (b) Timbangan Bobot Badan, (c) Obat Cacing, (d) Tempat Pakan, dan (e) Kandang individu yang

digunakan dalam penelitian Foto: Nur‟adhadinia (2011)

15

Prosedur Persiapan

Ternak yang dipilih adalah bakalan yang sehat dan normal (tidak cacat). Peralatan dan kandang dipersiapkan seminggu sebelum penelitian. Domba jantan lokal yang digunakan sebanyak 18 ekor berumur kurang dari satu tahun (I0) yang

diperoleh dari pasar ternak Kebon Pedes, Bogor. Domba tersebut dimasukkan ke dalam kandang individu secara acak. Adaptasi pakan dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian selama 4 minggu untuk membiasakan domba dengan pakan yang baru yaitu ampas kurma. Domba diberi perawatan intensif antara lain pencukuran bulu, dimandikan dan pemberian obat cacing. Penimbangan dilakukan akhir periode adaptasi dan digunakan sebagai data awal penelitian.

Perawatan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan

Pemberian pakan berdasarkan perlakuan yaitu level ampas kurma yang berbeda. Pemeliharaan dilakukan secara intensif dengan pemberian pakan berupa ampas kurma + konsentrat dilakukan pada pagi hari (06.30-07.30 WIB) dan siang hari (12.30-13.30 WIB). Rumput lapang diberikan pada sore hari pukul 17.00-18.00 WIB. Sisa pakan ditimbang keesokan harinya. Pakan yang diberikan berdasarkan kebutuhan total bahan kering yaitu 4% dari bobot badan (NRC, 1985).

Penggemukan domba dalam penelitian dilakukan selama dua bulan (tidak termasuk masa adaptasi). Penimbangan bobot badan dilakukan satu minggu sekali pada hari minggu (Gambar 5).

Gambar 5. Penimbangan Domba Foto: Nur‟adhadinia (2011)

16

Rancangan Perlakuan

Domba dibagi ke dalam tiga perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan ransum terdiri dari:

P1 : Ampas kurma 50% BK, konsentrat 40% BK, dan rumput lapang 10% BK P2 : Ampas kurma 60% BK, konsentrat 30% BK, dan rumput lapang 10% BK P3 : Ampas kurma 70% BK, konsentrat 20% BK, dan rumput lapang 10% BK

Komposisi nutrien pakan untuk setiap perlakuan berdasarkan hasil perhitungan awal dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Nutrien Pakan Setiap Perlakuan Berdasarkan Perhitungan (100% Bahan Kering) Nutrien P1 P2 P3 BK 47,79 42,83 37,87 Abu 9,61 8,19 6,76 PK 11,22 10,42 9,61 LK 3,11 2,68 2,25 SK 22,67 22,65 22,63 BeTN 53,38 56,06 58,75 TDN 69,63 70,75 71,87

Keterangan: BK=Bahan Kering, PK=Protein Kasar, LK=Lemak Kasar, SK=Serat Kasar, BeTN=Bahan ekstrak Tanpa Nitrogen, TDN=Total Digestible Nutrient.

P1 = Ampas kurma 50%; Konsentrat 40%; Rumput lapang 10% P2 = Ampas kurma 60%; Konsentrat 30%; Rumput lapang 10% P3 = Ampas kurma 70%; Konsentrat 20%; Rumput lapang 10%

Rancangan Percobaan

Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari enam ulangan. Model rancangan yang digunakan menurut Mattjik dan Sumertajaya (2002) adalah sebagai berikut :

Yij = µ + Pi + €ij Keterangan :

Yij = Variabel respon akibat pengaruh level ampas kurma ke-i pada ulangan ke-j

17 Pi = Pengaruh level ampas kurma ke-i (i = 1, 2, 3)

€ij = Pengaruh galat percobaan

i = Pelakuan (1, 2, 3) j = Ulangan (1, 2, 3, 4, 5, 6)

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan sidik ragam (Analysis of variance/ ANOVA) dan apabila berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji Tukey.

Peubah yang Diamati

1. Konsumsi pakan

Konsumsi pakan merupakan sejumlah pakan hijauan maupun konsentrat yang dikonsumsi oleh domba. Konsumsi pakan dibagi kedalam konsumsi bahan segar dan konsumsi nutrien.

a. Perhitungan konsumsi bahan segar yaitu dengan menggunakan cara pengurangan berat awal pakan dikurangi berat sisa pakan (g/ekor/hari), sebagai berikut:

Konsumsi bahan segar (g/ekor/hari) = Pakan yang diberikan – Sisa pakan b. Konsumsi nutrien merupakan zat makanan yang dikonsumsi ternak yaitu Bahan Kering (BK), Abu, Protein Kasar (PK), Lemak Kasar (LK), Serat Kasar (SK), Bahan ekstrak Tanpa Nitrogen (BeTN) dan Total Digestible Nutrient (TDN). Perhitungan untuk setiap tingkat konsumsi pakan adalah sebagai berikut :

KBK = Konsumsi bahan segar (g) x kadar bahan kering dalam pakan KAbu = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar abu dalam pakan

KPK = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar protein kasar dalam pakan KLK = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar lemak kasar dalam pakan KSK = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar serat kasar dalam pakan KBeTN = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar BeTN dalam pakan KTDN = Konsumsi bahan kering pakan (g) x kadar TDN dalam pakan

Keterangan : KBK : Konsumsi Bahan Kering (g) KAbu : Konsumsi Abu (g)

18 KLK : Konsumsi Lemak Kasar (g)

KSK : Konsumsi Serat Kasar (g)

KBeTN : Konsumsi Bahan ekstrak Tanpa Nitrogen (g) KTDN : Konsumsi Total Digestible Nutrient (g) 2. Konsumsi Nutrien (%)

Perhitungan konsumsi nutrien (%) yaitu dengan cara membagi konsumsi nutrien dengan konsumsi bahan kering sebagai berikut:

3. Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH)

Pengukuran PBBH dilakukan dengan mengurangi bobot akhir dengan bobot awal domba pada waktu tertentu. Penimbangan Bobot Badan dilakukan satu minggu sekali selama delapan minggu. Adapun PBB harian (PBBH) domba diukur berdasarkan rumus :

4. Konversi Pakan

Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi untuk mendapatkan bobot badan tertentu dan dalam waktu tertentu. Konversi pakan yaitu jumlah pakan yang dikonsumsi tiap harinya terhadap pertambahan bobot badan hariannya.

5. Income Over Feed Cost (IOFC)

Income Over Feed Cost (IOFC) adalah pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya pakan selama penggemukan.

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait