• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

4. Metode Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan interaksi tersebut maka guru perlu menerapkan suatu metode pembelajaran yang tepat dalam penerapan pembelajarannya. Dalam kegiatan pembelajaran, metode mengajar memegang peranan penting dan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan proses pembelajaran. Berrkenaan dengan metode mengajar, Muhibbin Syah (2005: 27), mengungkapkan bahwa, ”Metode…sebagai cara atau jalan yang ditempuh

seseorang dalam melakukan sebuah kegiatan”. Maka dari itu, dapat diketahui

bahwa metode mengajar merupakan cara yang ditempuh seorang guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Metode mengajar merupakan cara yang bersifat lebih operasional dalam menyajikan pelajaran kepada siswa melalui langkah-langkah pembelajaran tertentu. Sehingga, seorang guru harus memiliki kecakapan dan keterampilan dalam mengajar, selain itu, juga harus mengetahui dan menguasai metode-metode mengajar yang tepat untuk setiap materi yang tepat. Metode mengajar harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi pelajaran, bentuk pengajaran, kemampuan pendidik, kondisi siswa serta fasilitas yang ada.

Banyak terdapat metode pembelajaran yang berkembang dewasa ini. Walaupun banyak metode belajar yang diterapkan, pada umumnya setiap metode mengajar memiliki beberapa aspek pokok. Allan & Thomas J. Lasley (2000: 146)

mengungkapkan bahwa, ”Although many different procedures can be employed in

commit to user

(1) practice and drill, (2) quenstioning, (3) explanation and discussion, and (4) demonstrations and experiments”. Berdasarkan pernyataan diatas, terdapat empat dasar dalam sebuah metode belajar yaitu mencoba dan berlatih, tanya-jawab, menjelaskan dan diskusi, dan demonstrasi dan percobaan. Metode yang digunakan dalam proses mengajar diantaranya metode ceramah, resitasi, diskusi, tanya-jawab, demonstrasi, eksperimen, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, digunakan dua gabungan metode mengajar yaitu metode diskusi dan metode resitasi. Pemilihan ini didasarkan pada pendekatan pembelajaran dan situasi pembelajaran yang diharapkan. Setiap metode yang dilakukan tentunya akan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan melakukan kolaborasi dari beberapa

metode, misalnya metode diskusi – resitasi, akan dapat meminimalisir kelemahan

– kelemahan yang ada pada tiap metode.

a. Metode Diskusi

Metode diskusi diartikan sebagai siasat ”penyampaian” bahan pengajaran

yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan altenatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Menurut Syaiful Bahri

dan Aswan Zain (2006 : 87), “Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran

dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama”. Guru, siswa, dan atau kelompok siswa memiliki perhatian

yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.Dalam kegiatan diskusi

akan timbul suatu interaksi yang dapat saling bertukar pendapat, ide atau gagasan dalam memecahkan masalah yang diberikan, sehingga semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Metode diskusi ini memiliki beberapa kelebihan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006: 88), antara lain:

1) merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan, dan terobosan

dalam memecahkan masalah

2) mengembangkan sikap menghargai orang lain

3) membina siswa dalam bermusyawarah mufakat dalam memecahkan

masalah

commit to user

Adapun kelemahan dari penggunaan metode diskusi antara lain:

1) pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang

panjang.

2) tidak dapat dipakai pada kelompok besar

3) peserta mendapat informasi yang terbatas

4) mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau

menonjolkan diri.

b. Metode Resitasi

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2006: 85) “Metode resitasi

(penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas

tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar”. Sedangkan menurut Richard I.

Arends (2001:138), “Recitations are quentions-and-answer exchanges in which

teachers check how well students recall factual information or understand a concept or idea”. Resitasi merupakan sejumlah pertanyaan dan jawaban dari guru yang bertujuan mengetahui sejauhmana siswa mampu mengingat kembali fakta informasi atau memahami sebuah konsep atau gagasan. Metode resitasi juga dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah, akan tetapi sebenarnya metode ini lebih luas dari pekerjaan rumah karena siswa dapat belajar tidak hanya di rumah tetapi juga di laboratorium, halaman sekolah, perpustakaan atau di tempat-tempat lain sehingga tugas tersebut dapat dikerjakan dengan baik. Tugas dan resitasi merangsang siswa untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok, karena itu, tugas dapat diberikan secara individual atau dapat pula diberikan secara kelompok. Metode resitasi ini memiliki beberapa kelebihan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2006 : 87), antara lain:

1) lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar baik secara

individu maupun kelompok

2) dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru

3) dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa

4) dapat mengembangkan kreativitas siswa.

Namun demikian, metode resitasi juga tidak terlepas dari beberapa kelemahan, antara lain:

1) siswa sulit dikontrol, apakah benar ia mengerjakan tugas ataukah tidak

2) khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan

menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

commit to user

3) tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu

siswa.

4) sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat

menimbulkan kebosanan siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar resitasi merupakan cara mengajar dimana siswa menerima sejumlah tugas dan dapat menyelesaikan tugas tersebut kapan saja dan dimana saja. Resitasi yang diberikan kepada siswa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu resitasi secara berkelompok dan resitasi secara individu.

1) Resitasi berkelompok

Penggunaan metode resitasi melalui kerja kelompok mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman lain dalam memecahkan masalah, melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan bersama. Melalui metode resitasi berkelompok, setiap siswa dapat mengungkapkan pendapat, gagasan dalam kelompoknya. Dalam pemakaian metode resitasi secara kelompok, tugas yang diberikan dapat sama untuk setiap kelompok atau berbeda-beda tetapi saling mengisi untuk setiap kelompok dan hendaknya dirumuskan secara jelas. Dalam penggunaan metode ini guru harus mampu menyediakan bahan-bahan pelajaran yang secara manipulatif mampu melibatkan keaktifan anak bekerja sama dan berkolaborasi dalam kelompok.

2) Resitasi Individu

Pelaksanaan metode resitasi yang dilakukan secara individual, dimana proses penyelesaian tugas dilakukan oleh siswa sendiri. Metode ini memungkinkan setiap siswa untuk mengerjakan tugas dengan lebih mandiri. Penggunaan metode resitasi secara individual adalah untuk memberi kesempatan siswa agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan cara, kemampuan dan kecepatanya sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Dari penjelasan diatas, metode resitasi secara individual memberikan gambaran bahwa perbedaan karakter individual siswa juga dapat berpengaruh terhadap

commit to user

cara para siswa tersebut menyelesesaikan tugas yang diterima, meskipun berada dalam satu kelas yang sama.

c. Metode Diskusi – Resitasi

Metode diskusi–resitasimerupakan kombinasi dari penggunaan metode

diskusi dan metode resitasi. Penerapan metode diskusi- resitasi ini diawali dengan guru mengadakan diskusi kelas dalam menyampaikan materi ajar sehingga siswa akan menjadi aktif dalam pembelajaran di kelas, kemudian untuk memantapkan penguasaan dan pemahaman materi siswa maka dilakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas (resitasi).

Dokumen terkait