• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENCIPTAAN KARYA 3.1 Deskripsi Karya

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 27-37)

Penulis memilih format Dokumenter dalam produksi ini, isi dalam produksi ini adalah mengangkat tentang sebuah sejarah tradisi Indonesia.

1. Nama Program : Arsip Merah Putih 2. Media : TV

3. Kategori Program : Dokumenter Sejarah 4. Format Program : Dokumenter

5. Format Produksi : outdoor 6. Sifat Produksi : Tapping

7. Sasaran/ Segmantasi : Semua Umur/ SES ABC 8. Durasi : ± 20 menit

3.2 Obyek Karya dan Analisa Obyek

Dalam karya ini penulis mengangkat tema tentang sejarah kebudayaan – kebudayaan dari berbagai etnis di Indonesia. dimana budaya – budaya itu pernah mengalami dinamika dalam pelestarian dan perkembangannya. Melalui akulturasi budaya – budaya ini terus diajarkan kepada generasi muda membuat penulis ikut berpartisipasi dengan membuat sebuah program acara documenter dengan judul “ Arsip Merah Putih “ episode “ Imlek Harapan Baru “.

Kawasan Pecinan Semarang memiliki sejarah yang tidak kalah panjang dengan Kawasan Kota Lama Semarang, kawasan ini menjadi salah satu pemegang pengaruh besar terhadap pembentukan Kota Semarang dan memiliki nilai historis yang tidak lekang dimakan waktu serta berpontensi sebagai salah satu kawasan wisata budaya. Awal terbentuknya kawasan Pecinan ini dikarenakan pemberontakan orang Tionghoa di daerah batavia pada tahun 1740 kepada kompeni Belanda, namun berhasil digagalkan di tahun 1743.

28

Ketakutan Belanda terhadap kaum Tionghoa inilah yang kemudian membuat Belanda memindahkan orang Tionghoa di Semarang yang dulunya tinggal di daerah Gedong Batu ke kawasan sekarang ini.Tujuannya agar Belanda mudah mengawasi pergerakan dari orang – orang Tionghoa karena berdekatan dengan Tangsi Militer milik Belanda yang terletak di Jl. KH.Agus Salim atau Jurnatan (sekarang menjadi Miramar Restaurant).

Sebagai sebuah kawasan yang pernah menjadi pusat perdagangan dan jasa kaum Tionghoa pada jaman dahulu, Pecinan Semarang memiliki potensi ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat kuat. Kawasan ini sudah dipertegas oleh Pemerintah kota Semarang masuk dalam daftar kawasan revitalisasi melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota No 650/157 tanggal 28 Juni 2005 mengatur tentang Revitalisasi Kawasan Pecinan, dan sekaligus sebagai pusat wisata budaya Tionghoa di kota Semarang.

Kawasan pecinan Semarang pada siang hari merupakan sentra bisnis yang cukup ramaidan sibuk, seperti di Jalan Kranggan sebagai pusat penjualan kain dan perhiasan. Ada pasar Gang Baru, ada Gang Beteng, Gang Pinggir, dan Gang Besen, yang juga ramai di waktu siang, tetapi cukup lengang di waktu malam. Untuk itu perlu suntikan aktivitas bisnis di kawasan ini untuk lebih menghidupkan suasana Pecinan di waktu malam.Salah satunya adalah Pasar Imlek Semawis (PIS) yang dimanfaatkan sebagai tujuan wisata kuliner sekaligus memperkenalkan budaya khas Cina.

Pasar Imlek Semawis, kegiatan event ini masuk dalam agenda tahunan wisata kota Semarang dan diadakan selama 3 hari dalam rangka menyambut tahun baru Imlek.

Membangun citra Pasar Imlek Semawis, harus lebih dari sekadar menjual pernak-pernikImlek.Jika tidak, tentu tak ubahnya bazar atau pasar malam belaka. Pernak-pernik yang menambah maraknya Imlek itu, antara lain lampion-lampion, amplop merah (angpao), spanduk hiasan berwarna merah bertuliskan emas, pakaian etnik China, kembang api, mainan tikus,

29

kue keranjang, buah jeruk dan pir, serta bunga mei hoa warna merah muda.

Tujuan wisatawan datang ke pecinan Semarang selain karena makanan khas oriental, jugauntuk menikmati suasana, kesenian dan budaya khas pecinan.Untuk itu perlu menciptakan peluang bisnis yang sesuai dengan lingkungan sekaligus dapat menghidupi kawasan tersebut.Misalnya bisnis obat cina (sinse), konsultasi fengsui, kerajinan /suvenir, dan makanan khas China.Belum lagi makanan khas yang diproduksi di kawasan ini.Ada lunpia Gang Lombok, kue pia Cap Bayi, kue bulan. Ada pula Warung Makan Pak Ndut, Sate Kambing Guci dan Kapuran, Rumah Makan Permata Merah yang sudah berusia satu abad, Es Marem Gang Baru, dan Soto Bonkarang, yang pasti menggoda siapa saja untuk datang mencicipi sambil menikmati suasana malam khas permukiman Pecinan.

Pelestarian tradisi semacam perayaan Sam Poo Besar juga dapat dikemas menjadi eventwisata yang menarik.Di samping itu, kesenian semacam Barongsai, Wayang Potehi bisa dikemas dengan tampilan yang disesuaikan dengan kondisi zamannya.Selain warisan leluhur Tionghoa, ada baiknya menampilkan budaya yang sudah berakulturasi dengan kebudayaan timur.Belum lagi potensi wisata budaya dengan tawaran Sembilan kelentengnya.Biasanya pada pagi hari pertama Imlek, kelenteng-klenteng di Pecinan dipadati oleh para pengunjung yang sembahyang. Terlebih pada Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok yang merupakan klenteng induk bagi seluruh klenteng di Semarang.

3.3 Komparasi Program

Setiap program acara televisi pasti mempunyai daya tarik tersendiri untuk menarik minat penontonnya, baik dari hostnya maupun acaranya.Selain itu setiap program acara harus memiliki ciri khas agar mudah di ingat oleh pemirsanya, sehingga program acara yang di tayangkan memiliki banyak pemirsa yang setia melihatnya.Tidak semua

30

program acara televisi memerlukan konsep baru, bisa saja dengan memodifikasi program acara lama.

Seperti karya dokumenter yang penulis buat, penulis tidak membuat program baru tetapi penulis memodifikasi sebuah program lama yang sudah ada. Tentu saja dengan sajian yang lebih menarik, dalam karya ini penulis menggunakan konsep mengupas masa lalu dari tradisi – tradisi di Indonesia diimbangi dengan saksi hidup yang mengalami perkembangan tradisi tersebut.sehingga nantinya informasi yang disampaikan dapat dengan cepat ditangkap oleh pemirsa. Selain itu penulis juga lebih menitikberatkan pada kekuatan gambar.Gambarlah yang berbicara narasi hanya sebagai pelengkap informasi.Sehingga penulis memutuskan untuk membuat sebuah karya dokumenter tentang Indonesia khususnya tentang kebudayaan dan tradisi-tradisi yang ada di Indonesia tercinta. Sebuah Program acara Dokumenter Sejarah tentang kebudayaan yang berjudul Arsip Merah Putih Episode”Imlek Harapan Baru” terinspirasi dari beberapa program, diantaranya :

a) Memoar

MEMOAR sebuah program acara di Kompas TV yang konten programnya membahas tentang catatan peristiwa yang digores anak negeri, kisah inspiratif, mengharukan, bahkan menyedihkan dari mereka yang berkontribusi membangun bangsa ini. Ali Sadikin, Mochtar Lubis, Sultan HB IX, Abdurrahman Wahid, YB Mangunwijaya, Baharuddin Lopa, Rosihan Anwar, Usmar Ismail, Yap Thiam Hin, Pramoedya Ananta Toer dan SK Trimurti, beberapa tokoh Indonesia yang berperan penting dalam kemajuan Indonesia.

b) Berkas Kompas

BERKAS KOMPAS sebuah acara di Kompas TV yang menelisik tuntas, mendalam dan solutif tentang Indonesia,dari Sabang hingga

31

Merauke dengan ratusan juta anak negeri. Sejak era yang telah lampau, Indonesia tak sekadar dikagumi karena kekayaan sumber daya alam, pesona terhampar di setiap titik-titik negeri mengundang untuk disinggahi, budaya, kearifan lokal, keramah-tamahan.Sungguh negeri surgawi. Namun dibalik segala ketakjuban, ada skandal publik, ketidak-adilan dan ketimpangan yang ikut merajai, kemiskinan, kriminal kelas teri sampai kejahatan kerah putih makin dalam menggerogoti ibu pertiwi.

3.4 Perencanaan Konsep Kreatif dan Konsep Teknis 3.4.1 Konsep Kreatif

Ciri khas Arsip Merah Putih Episode “Imlek Harapan Baru” adalah penyajiannya dengan konsep mengupas masa lalu dari tradisi – tradisi di Indonesia diimbangi dengan narasumber yang merupakan saksi hidup dari perkembangan tradisi tersebut dengan mengenalkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam masa memperjuangkan kebudayaan imlek di Indonesia, penulis yakin dengan menggunakan beberapa teknik cakupan kamera video berkombinasi, seperti dalam pengambilan gambar pada saat opening menggunakan teknik hand held tanpa menggunakan alat bantu, teknik change focus pada saat pengambilan lilin di dalam klenteng, teknik hend held kombinasi dengan track, teknik close up, medium shot, high angle kombinasi dengan hand held, knee shot, low angle, pan kanan, group shot, one shot ekstream long shot dikombinasikan dengan pan left pada saat penulis mengambil gambar keramaian acara sebelum imlek di pecinan, teknik full shot kombinasi dll. Penyajiannya bervariasi yaitu dengan memadukan berbagai format untuk penyajiannya, dipadu dengan video, music backsound, sound effect dan voice yang merupakan bagian integral yang membentuk kesatuan karya artistik visual.

3.4.1.1 Sinopsis

Program Acara “Arsip Merah Putih” Episode “Imlek Harapan Baru” yang berdurasi kurang lebih 20 menit menceritakan tentang sebuah

32

kebudayaan yang masih dilestarikan hingga saat ini.Sebuah tradisi dari china tetapi sudah beradaptasi di Indonesia sejak 400 tahun sebelum masehi.Budaya Imlek saat ini telah berakulturasi dengan budaya pribumi dan menjadi bagian dari budaya Indonesia.budaya imlek sendiri memiliki sejarah yang kelam dalam perkembangannya di Indonesia, dimana budaya imlek di era pemerintahan soeharto mengalami pelarangan perayaan imlek oleh masyakarat tionghoa Indonesia. seperti yang dialami jtongkie tio yang merupakan saksi hidup masa indahnya imlek di era soekarno, masa kelam di era soeharto dan masa kebebasaan di era Gusdur.

Dengan lamanya pelarangan perayaan imlek membuat generasi muda tak begitu mengenal mengenai makna imlek sendiri.Bahkan banyak yang mengartikan imlek adalah perayaan agama padahal jelas salah besar karena imlek adalah sebuah kebudayaan atau tradisi.Tetapi dengan rasa kesadaraan yang tinggi pada orangtua dan pemerintah saling bekerjasama dalam membangkitkan kemeriahan imlek. Tak hanya itu imlekpun mulai dimeriahkan oleh etnis – etnis lain baik untuk menyaksikan keindahannya sampai mempelajari tradisi – tradisinya seperti tarian barongsai, kaligrafi, dsb.

3.4.1.2 Treatment

NO GAMBAR AUDIO/NARASI DURASI

1. COLOR BAR 2. IDENTITAS KARYA 3. COUNTDOWN 4. OPENING TUNE “ARSIP MERAH PUTIH” 5. OPENING TUNE “IMLEK HARAPAN BARU”

33 SEGMEN 1 6. SUASANA SEMBAHYANG KLENTENG TAY KAK SIE …SFX MUSIK CHINA… ….NARASI…. 7. INSERT IMLEK

MASA SOEKARNO ….NARASI….

8 INSERT AKTIVITAS

JTONGKIE TIO ….NARASI….

9. STATEMENT JTONGKIE TIO 10. INSERT PELARANGAN IMLEK MASA SOEHARTO ….NARASI…. segmen 2 11. INSERT HUBUNGAN TIONGHOA DAN INDONESIA ERA SOEHARTO ….NARASI…. 12. STATEMENT TJONGKIE TIO 13 INSERT IMLEK MASA KOLONIAL BELANDA ….NARASI…. 14. INSERT PERJUANGAN GUSDUR

34 ….NARASI…. 15. STATEMENT TJONGKIE TIO 16 INSERT GUSDUR MENGESAHKAN

KEMBALI IMLEK …NARASI….

17 STATEMENT JTONGKIE TIO 18. INSERT PERAYAAN IMLEK DI MASA REFORMASI ….NARASI…. segmen 3 19. SUASANA PERAYAAN IMLEK DI KLENTENG TAY KAK SIE ….NARASI…. 20. STATEMENT TJONGKIE TIO 21. PEMENTASAN TARIAN BARONGSAI DI KLENTENG TAY KAK SIE ….NARASI…. 22. CREDIT TITTLE Tabel 3.1 Treatment

35 3.4.1.3 Naskah

NO VISUAL AUDIO

SEGMEN 1

1. OPENING JUDUL …SFX MUSIK CHINA…

2. SUASANA SEMBAHYANG KLENTENG TAY KAK SIE

IMLEK / MERUPAKAN PERAYAAN PERGANTIAN TAHUN ETNIS TIONGHOA YANG SUDAH ADA SEBELUM INDONESIA LAHIR // KETIKA NEGERI INI MASIH DISEBUT HINDIA BELANDA / ORANG-ORANG TIONGHOA SUDAH MERAYAKAN IMLEK // SECARA HARAFIAH IMLEK BERMAKNA PENANGGALAN BULAN / YANG BERASAL DARI DIALEK HOKKIAN //

DALAM PERAYAAN IMLEK / MASYARAKAT TIONGHOA TIDAK HANYA MERAYAKAN PERGANTIAN TAHUN / TETAPI MEREKA JUGA MELAKUKAN PERIBADATAN SEPERTI SEMBAHYANG UNTUK MEMANJATKAN RASA SYUKUR ATAS BERKAH YANG MEREKA DAPATKAN SELAMA SATU TAHUN / YANG DIPERCAYA AMAL MEREKA AKAN DILAPORKAN PARA DEWA SAAT PERGI KE LANGIT//

3 INSERT IMLEK MASA SOEKARNO

DALAM PERJALANAN SEJARAH

/PERAYAAN TAHUN BARU ETNIS TIONGHOA DI INDONESIA MENGALAMI PASANG-SURUT // DI TAHUN 1965 SETAHUN SEBELUM SOEKARNO DIGULINGKAN / SOEKARNO MEMBANGUN ALIANSI POLITIK INTERNASIONAL YANG DINAMAKAN POROS JAKARTA PEKING / HUBUNGAN

36

INDONESIA DENGAN CHINA SEDANG BAIK – BAIKNYA / PEMELUK KONGHUCHU BEBAS UNTUK BERIBADAH //

PADA SAAT ITU / PERGANTIAN TAHUN

TIONGHOA DIANGGAP SEBAGAI

TONTONAN YANG RAMAI DIKUNJUNGI // BIASANYA PRIBUMI DI SEKITAR DATANG UNTUK MELIHAT // MEREKA INGIN MEYAKSIKAN PERTUNJUKAN TARIAN LIONG DAN BARONGSAI / YANG JARANG MEREKA TEMUI DI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI //

4 INSERT AKTIVITAS JTONGKIE TIO

KEMERIAHAN INIPUN MASIH TERASA DALAM INGATAN TJONGKIE TIO SEORANG BUDAYAWAN TIONGHOA YANG GEMAR MENGABADIKAN KISAH MASA LAMPAU DISEKITARNYA BAIK MELALUI FOTO – FOTO MAUPUN DITUANGKAN DALAM SEBUAH BUKU// 5 STATEMENT JTONGKIE TIO 6 INSERT PELARANGAN IMLEK MASA SOEHARTO

TAK KURANG DARI 31 TAHUN PERAYAAN IMLEK TERLARANG DI TEMPAT UMUM // PELARANGAN ITU DISAHKAN OLEH SEBUAH INSTRUKSI PRESIDEN BERNOMOR 14 TAHUN 1967 //

INPRES NO. 14/1967 ADALAH ALAT UTAMA YANG PALING EFEKTIF REZIM SOEHARTO

YANG ANTI-CHINA UNTUK

“MENGGENOSIDAKAN” AGAMA // BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT TIONGHOA // SEJAK BERLAKUNYA INPRES ITU MAKA SEMUA

37

HAL-HAL YANG BERUNSUR AGAMA / BUDAYA / DAN ADAT ISTIADAT TIONGHOA DILARANG DISELENGGARAKAN DI SELURUH INDONESIA // SEGMEN 2

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 27-37)

Dokumen terkait