• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Pengajaran Agama Islam di Sekolah Autis

1. Metode Pendidikan Agama Islam Pada Anak

Sementara itu, metode khusus pendidikan agama Islam bagi anak autis adalah metode ABA (.Applied Behavior Analysis). Terapi perilaku dengan Applied Behavior Analysis, mendasarkan proses pengajaran pada pemberian stimulus (instruksi), respon individu (perilaku) dan konsekuensi (akibat perilaku) yang menjadi sasaran pengajaran. Terapi ini untuk mengurangi perilaku yang berlebih/tidak wajar dan mengajarkan perilaku yang lebih bisa diterima lingkungan. Dalam metode ini, pembiasaan sangat diperlukan agar siswa memahami materi yang disampaikan (http://talenta-salatiga.blogspot.com).

Berdasarkan teori di atas, pengajaran agama Islam di sekolah autis dapat menggabungkan metode pendidikan dalam Al Qur’an dan metode yang dipakai di sekolah autis. Dalam metode ABA, proses pengajarannya hampir sama dengan metode yang ada dalam Al Qur’an. Jadi, kedua metode ini dapat saling melengkapi dalam proses pembelajaran.

A. Gambaran Umum Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS Salatiga

1. Sejarah dan Perkembangan Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS Salatiga

TALENTA KIDS Salatiga adalah sebuah sekolah swasta yang bernaung di bawah Yayasan Kanz Kids Family yang beralamatkan di Perum Griya Mustika No. 2 RT 07 RW 04 Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga.

a. Sejarah Berdirinya Sekolah

Lembaga pendidikan TALENTA KIDS berdiri pada tanggal 1 Mei 2008 yang pada saat itu belum memiliki yayasan dan belum memiliki nama. Pada akhir tahun 2008 baru memiliki nama yang sampai saat ini masih terpakai yaitu TALENTA KIDS. Pada tahun 2009 baru memiliki yayasan yang bernama Kanz Kids Family.

Satu bulan setelah berdiri, hanya mempunyai satu orang murid. Pada tahun 2009 memiliki enam orang murid. Tenaga pendidik yang dimiliki pada saat itu ada dua orang guru dan satu babysitter. b. Perkembangan yayasan

1) Gedung sekolah

Pada awal berdirinya, TALENTA KIDS belum memiliki gedung sekolah, sehingga kegiatan belajar mengajar masih

37

dilaksanakan di rumah Ibu Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si yaitu di Perum Griya Mustika No. 2 RT 07 RW 04 Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga. Sampai sekarang TALENTA KIDS masih belum mempunyai gedung sekolah sendiri. Pada tanggal 15 Maret 2010 mengajukan proposal pembangunan gedung sekolah ke gubernur Jawa Tengah.

2) Kantor yayasan

Letak lembaga pendidikan TALENTA KIDS berada di Perum Griya Mustika No. 2 RT 07 RW 04 Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga.

3) Organisasi

Adapun struktur organisasi Yayasan Kanz Kids Family Salatiga adalah sebagai berikut:

Pendiri Pembina Ketua Sekretaris Bendahara Pengawas Bidang Pengembangan SDM Bidang Konsultasi Psikologi

: Drs. H. Alfred L., M.Si Agus Susilo, S.Fil : Drs. H. Alfred L., M.Si :Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si : Rosana

: Alfisyah Liasari : Prof. Dr. Mansur, MA : Zulfa Machasin, M.Ag :Safitri Dewi,S.Psi, Psi.MCH Bidang Pendidikan dan Pengajaran : Drs. Sumamo, M.Pd

38

Bidang Medis dan Terapi : dr. Nanang Wibowo 4) Wewenang Kepala sekolah

Kepala sekolah TALENTA KIDS Salatiga bernama Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si dengan pendidikan akhir S2 Psikologi. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai educator, manager, administrator, dan supervisor dengan rincian sebagai berikut:

2) Melakukan terapi perilaku dan melatih kemampuan bantu diri bagi anak kebutuhan khusus supaya mereka mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat sekitar,

c. Tujuan

Menampung dan menyiapkan lembaga pendidikan di Salatiga dan sekitarnya (Dokumentasi lembaga pendidikan anak autis TALENTA KIDS Salatiga).

3. Keadaan Guru, Pengurus Sekolah dan Siswa TALENTA KIDS a. Keadaan Guru di Sekolah TALENTA KIDS SALATIGA

Syarat-syarat menjadi guru TALENTA KIDS yaitu berpendidikan psikologi, lulusan okupasi terapi, kreatif, simpel, dan sabar. Guru di TALENTA KIDS statusnya tidak tetap. Guru yang ada di TALENTA KIDS sebagian berijazah SI dan ada yang masih kuliah di STAIN Salatiga.

Di TALENTA KIDS sebenarnya tidak ada guru yang khusus mengajar pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, setiap guru diharuskan menguasai setiap mata pelajaran yang diajarkan. Hal ini dikarenakan kondisi siswa dan model pembelajaran yang berbeda dengan sekolah pada umumnya.

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab guru yaitu melaksanakan tugas keprofesionalan tugas guru antara lain:

1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

41

2) Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

3) Menjujung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

4) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Adapun nama para guru di lembaga pendidikan TALENTA KIDS Salatiga sebagai berikut:

No Nama Pendidikan Status

1 Dra. Lilik Sriyanti, M.Si

S2 Psikologi UGM Kepala Sekolah 2 Nurlaila Hanifah DII PGMI STAIN Guru

Yayasan

3 Wiras Murwandari SI Manajemen

Informatika Udinus Guru Honor 4 S. Pujiastuti. C SI Ekonomi Manajemen Undip Guru Yayasan 5 Ninda Elisabet Latief

Psikologi UKSW Guru Honor

6 Sofia Dwi

Hemawati

Dili Okupasi terapi Politekkes Surakarta

Guru Honor

7 Annisa Nurul Aini Kuliah STAIN Guru

Yayasan 8 Drs. H. Alfred L SI Bimbingan

Konseling UKSW

Terapis Massage 9 Devina Ratnasari K SI Bahasa Inggris Guru Honor 10 Alfisyah Liasari Kuliah TI UKSW Tata Usaha

b. Pengurus Sekolah

Seperti sekolah-sekolah pada umumnya mempunyai struktur organisasi demi terlaksana program kegiatan belajar mengajar, sama

Pembina : Drs. H. Alfred L., MSI Konsultan Pendidikan : Prof. Dr. Mansur, MA

Savitri Dewi P.Si. MCH. Kepala Sekolah : Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si Tata Usaha : Alfisyah Liasari

Bendahara : S. Pujiastuti C. Tenaga Pengajar : 1. Nurlaila Hanifah

2. Wiras Murwandari 3. S. Pujiastuti C. 4. Ninda Elisabet Latief 5. Sofia Dewi Hermawati 6. Anisa Nurul Aini 7. Devina Ratnasari K.

(Dokumentasi lembaga pendidikan anak autis TALENTA KIDS Salatiga).

Siswa

Jumlah siswa-siswi TALENTA KIDS Salatiga ada 10 anak dimana semuanya dikategorikan sebagai anak autis. Kebanyakan mereka berasal dari sekitar Kota Salatiga.

43

Data Siswa TALENTA KIDS Salatiga Tahun 2010

N o N a m a T e m p a t T a n g g a l L a h ir N a m a O r a n g T u a A la m a t 1 M. Aqshal Kamil Jakarta, 29 Juli 2002 Sumamo Gejayan, Ngempon, Ampel 2 Iqbal Angga Kusuma Semarang, 22 Desember 2001 Giyono RT 09 RW 06 Ngawen Salatiga 3 Rafi i Rozaq Maulana Salatiga, 13 Desember 2001 Mulyadi Jin. Kumpulrejo RT 01 RW 04 Gendongan Salatiga 4 Allegra Malmstino Vainardi Salatiga, 22

Desember 2006 Ardi Hartoko

Jin. Hasanudin 5 B Salatiga 5 Yohanes Raka Yunandika Salatiga, 20 Juni 1999 Y. Eri Hermianto Jin. Purbaya 1/15 Karangalit Salatiga 6 Danovan Reza Lazuardi Salatiga, 28 Februari 1998 Wahidi Jin. Purbaya Raya No. 46 Salatiga 7 Muhamad Bayu Aji Semarang, 2

Januari 2 0 0 1 Randy Irawan

Perum Argomulyo Blok C 25/26 8 Kevin Yudha Widyatmoko Jakarta, 12 Maret 2003 Wredo

Widyatmoko Lopait Tuntang 9 Sefanya Agustina Salatiga, 22 Agustus 2004 Muhamad Nur Arifin Gunung Sari Sidorejo Kidul 10 Bama Riszky Ajie Salatiga, 20 Agustus 2003 Wahyuddin Nglarangan Mancar Susukan RT 02

Sumber : Data Siswa TALENTA KIDS Salatiga

Siswa TALENTA KIDS Salatiga belum pernah mengikuti kejuaraan. Akan tetapi, para siswa sudah pernah menjadi partisipan di seminar sertifikasi guru tahun 2009 dan workshop penanganan autis tahun 2010 di STAIN Salatiga (Wawancara dengan Kepala Sekolah TALENTA KIDS Salatiga, Jumat, 6 Agustus 2010).

B. Hasil Penelitian

1. Karateristik Anak Autis di TALENTA KIDS Salatiga

Karateristik anak autis di TALENTA KIDS Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Komunikasi:

1) Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada.

2) Mereka cenderung menyakiti dirinya sendiri untuk memanggil orang lain.

3) Mengoceh tanpa arti berulang-ulang. 4) Senang meniru perkataan orang lain.

5) Senang menarik-narik tangan orang lain untuk meminta sesuatu. b. Interaksi sosial:

1) Suka menyendiri.

2) Menghindari kontak mata ketika diajak berbicara. c. Gangguan sensoris:

Tidak memiliki rasa takut akan bahaya. d. Pola bermain:

1) Lebih suka bermain sendiri.

2) Benda yang disukai dibawa kemana-mana. e. Perilaku:

1) Sebagian berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau sebaliknya berperilaku kekurangan (hipoaktif).

45

f. Emosi

Sering marah-marah jika dilarang atau tidak diberikan keinginannya. (Wawancara dengan Kepala Sekolah TALENTA KIDS Salatiga, Jumat, 6 Agustus 2010).

Berdasarkan hasil di atas, karakteristik anak autis dari segi komunikasi belum dapat berkomunikasi secara lancar dan baik seperti anak-anak normal. Dari segi interaksi sosial mereka cenderung bersifat tertutup terhadap orang lain. Dari segi gangguan sensoris mereka suka dengan hal-hal yang berbahaya dan menantang. Dari segi pola bermain mereka cenderung bersifat individualis. Dari segi perilaku mereka cenderung hiperaktif dan pendiam. Sedangkan dari segi emosi mereka sangat temperamental dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TALENTA KIDS

Salatiga

Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari program pengajaran suatu lembaga pendidikan dan merupakan usaha pembinaan peserta didik dalam memahami, menghayati, menjadi manusia yang bertaqwa dan menjadi warga Negara yang baik. Untuk melaksanakan tujuan di atas dalam pelaksanaannya, Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di TALENTA KIDS Salatiga, tentu harus mempertimbangkan keadaan peserta didik. Oleh karena itu, penyampaian materi dan penggunaan metode harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara lain :

a. Hubungan manusia dengan Allah SWT. b. Hubungan manusia dengan sesama manusia. c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya

(Dokumentasi lembaga pendidikan anak autis TALENTA KIDS Salatiga). Dalam pelaksanaan program PAI pada siswa autis kurikulum yang dipakai di TALENTA KIDS menggunakan kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus yang diterbitkan DIKNAS disesuaikan dengan karakteristik anak serta pendekatan terbaru dalam penanganan anak autis. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran atau materi PAI yaitu belajar doa sehari-hari (Dokumentasi lembaga pendidikan anak autis TALENTA KIDS Salatiga).

Lembaga pendidikan TALENTA KIDS Salatiga merupakan sekolah swasta namun sistem pendidikan yang ada di dalamnya menganut kurikulum pemerintah. Namun, kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam hanya diberikan sesuai dengan kondisi siswa (Wawancara dengan Guru TALENTA KIDS Salatiga, Senin, 2 Agustus 2010).

2. Metode PAI Yang Digunakan di TALENTA KIDS Salatiga

Belum adanya metode pengajaran agama Islam yang tepat untuk diterapkan kepada anak autis yang sudah disepakati oleh para ahli, sehingga guru menerapkan metode dengan mencoba-coba dan

mencari-47

cari metode yang tepat dengan pengalaman sendiri dan memperhatikan keadaan peserta didik yang tidak sama. Hal inilah yang juga menghambat dalam proses belajar mengajar.

Adapun metode yang diterapkan guru dalam mengajar PAI di TALENTA KIDS adalah sebagai berikut:

(a) Lovas

Terapi perilaku dengan Applied Behavior Analysis, mendasarkan proses pengajaran pada pemberian stimulus (instruksi), respon individu (perilaku) dan konsekuensi (akibat perilaku) yang menjadi sasaran pengajaran. Terapi ini untuk mengurangi perilaku yang berlebih atau tidak wajar dan mengajarkan perilaku yang lebih bisa diterima lingkungan.

(b) TerapiVisual

Mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar. (c) Terapi Musik

Terapi musik dapat membantu anak untuk lebih mandiri, dan memperbaiki kemampuan sensorik serta sosialisasi anak autis.

(d) Terapi Bermain

Terapi sambil bermain dapat meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik anak (Dokumentasi lembaga pendidikan anak autis TALENTA KIDS Salatiga).

3. Masalah Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran PAI Terhadap Anak Autis di TALENTA KIDS Salatiga

Problematika pembelajaran PAI terhadap anak autis di lembaga pendidikan TALENTA KIDS Salatiga sangat beragam, karena problem itu tidak hanya muncul dari peserta didik saja melainkan guru agama Islam itu sendiri juga menghadapi problem. Dalam hal ini penulis akan menguraikan tentang problem yang muncul dalam mengajarkan Pendidikan Agama Islam di TALENTA KIDS Salatiga,

a. Problematika tentang Guru PAI

Ada beberapa problem yang dihadapi oleh guru PAI dalam mengajarkan Pendidikan Agama Islam di TALENTA KIDS Salatiga antara lain sebagai berikut:

(a) Hambatan lain yang dirasa dalam belajar mengajar Pendidikan Agama Islam adalah belum adanya buku pegangan khusus untuk mengajarkan PAI di TALENTA KIDS Salatiga.

(b) Kurangnya sarana untuk pendidikan agama Islam yang memadai, baik berupa buku, tidak ada laboratorium untuk agama, gambar- gambar. Dalam mengajarkan materi PAI masih menggunakan media / alat bantu mengajar yang sederhana (hanya menggunakan papan tulis).

(c) Kurikulum yang digunakan dalam mengajarkan PAI untuk anak- anak TALENTA KIDS Salatiga sudah ada tetapi dalam

49

pelaksanaannya masih sulit karena guru Agama Islam harus menyesuaikan dengan kondisi peserta didik.

(d) Tenaga pengajar pendidikan agama Islam di TALENTA KIDS Salatiga bukan tenaga pengajar guru pendidikan khusus sekolah luar biasa.

(e) Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TALENTA KIDS Salatiga masih belum beijalan secara efektif karena kurangnya jam belajar agama Islam di sekolah (Wawancara dengan Guru TALENTA KIDS Salatiga, Senin, 2 Agustus 2010). b. Problematika tentang Peserta Didik

Ada beberapa problem yang dihadapi oleh peserta didik dalam melakukan proses belajar tentang Pendidikan Agama Islam. Problematika tersebut antara lain:

(a) Ketika guru Agama Islam memberikan penjelasan tentang materi yang baru saja dijelaskan siswa sangat sulit memahami dan mengingat materi tersebut.

(b) Siswa sulit untuk mematuhi perintah dari guru

(c) Siswa belum bisa baca tulis (Wawancara dengan Guru TALENTA KIDS Salatiga, Senin, 2 Agustus 2010).

4. Usaha Yang Ditempuh Oleh Guru Dalam Mengatasi Problematika PAI Terhadap Anak Autis di Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS Salatiga a. Cara Mengatasi Problematika Tentang Guru PAI

1) Hambatan yang dirasa dalam proses belajar mengajar PAI di lembaga pendidikan TALENTA KIDS Salatiga adalah tidak adanya buku pegangan khusus untuk mengajarkan PAI bagi anak- anak autis. Untuk mengatasi problem tersebut, maka guru agama menyesuaikan meteri dengan kemampuan anak.

2) Media atau alat bantu pengajaran sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Dalam hal ini di lembaga pendidikan TALENTA KIDS Salatiga untuk mengajarkan mata pelajaran Agama Islam, guru Agama Islam biasanya hanya menggunakan alat bantu mainan sebagai media pengajaran, dikarenakan masih sulitnya para siswa TALENTA KIDS Salatiga untuk menerima materi pelajaran jika tidak diulang-ulang. Oleh karena itu cara yang paling efektif adalah dengan bermain, maka siswa akan lebih mudah untuk menghafal materi pelajaran. Jika guru hanya memberikan materi saja tanpa alat bantu atau permainan, siswa belum bisa menerima materi pelajaran tersebut. Misalnya saja untuk media / alat bantu berupa gambar untuk mendemonstrasikan tentang tata cara wudlu atau sholat, peserta didik masih sulit menafsirkan makna yang ada di dalam gambar tersebut sebelum diterangkan atau apabila mereka mempelajari sendiri. Oleh karena itu guru Agama Islam memilih cara yang paling efektif yaitu dengan melakukan praktek secara langsung.

51

3) Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk anak-anak TALENTA KIDS Salatiga sudah ada tetapi pelaksanaannya harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Dalam mengatasi problematika tersebut guru Agama Islam memberikan materi pelajaran yang sederhana kepada siswa tidak disesuaikan dengan kurikulum yang ada agar mereka bisa menerima materi pelajaran yang diterangkan. Hal ini merupakan kendala dari Guru PAI, karena antara kurikulum PAI di TALENTA KIDS Salatiga dengan tujuan yang hendak dicapai dari kurikulum tersebut belum bisa direalisasikan dengan baik melihat kondisi dari peserta didik. 4) Guru pendidikan agama Islam di TALENTA KIDS bukan guru

dari Pendidikan Khusus dikarenakan tidak adanya lembaga pendidikan yang membuka fakultas pendidikan agama Islam yang khusus untuk pendidikan luar biasa. Tetapi guru pendidikan agama Islam dalam pelaksanaan pengajaran sudah cukup bisa melakukan pembelajaran pada anak autis.

5) Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TALENTA KIDS belum beijalan secara efektif karena waktu pembelajaran disesuaikan dengan siswa. Hal ini merupakan salah satu problem yang dihadapi oleh Guru Agama Islam karena untuk mata pelajaran Agama Islam di TALENTA KIDS. Ini merupakan kendala yang dihadapi oleh guru Agama Islam. Oleh karena itu guru PAI harus bisa mengatur jadwal untuk materi pelajaran apa

yang akan diajarkan terlebih dahulu atau materi apa saja yang harus diajarkan dalam satu semester tersebut, supaya bisa efektif. Keterbatasan waktu pelajaran membuat guru kurang dapat mengembangkan pengajaran PAI (Wawancara dengan Guru TALENTA KIDS Salatiga, Senin, 2 Agustus 2010).

b. Cara Mengatasi Problematika Pada Siswa

1) Sulitnya siswa dalam memahami materi pelajaran, dikarenakan kondisi psikologis mereka. Oleh karena itu, guru harus memberikan penjelasan kepada muridnya secara pelan dan jelas, supaya siswa bisa menangkap penjelasan dari guru. Selain itu guru agama akan membantu mereka dengan mengulang-ulang pelajaran berkali-kali agar siswa bisa memahaminya.

2) Keberhasilan sebuah pengajaran tidak selamanya terletak pada pendidik saja namun banyak faktor yang mendukung. Di antaranya adalah siswa-siswi itu sendiri, dimana anak autis ini lebih senang dengan dunianya sendiri sehingga diperlukan kejelian dan kesabaran maksimal oleh seorang pendidik dalam mengajar. Guru piket dapat mengontrol dan guru pengajar lebih sering dalam pendekatan terhadap siswa (Wawancara dengan Guru TALENTA KIDS Salatiga, Senin, 2 Agustus 2010).

53

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengajaran Agama Islam pada Anak Autis

1) Faktor Pendukung Pengajaran Agama Islam di Lembaga Pendidikan Anak Autis TALENTA KIDS Salatiga

(a) Kesadaran para orang tua yang selalu memantau perkembangan anak-anaknya.

(b) Sikap sabar guru dalam menyampaikan materi pelajaran. (c) Permainan-permainan yang kreatif sehingga siswa tertarik

untuk mengikuti pembelajaran.

(d) Materi pelajaran yang diberikan diselaraskan dengan metode terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

(e) Materi yang diberikan hanya materi-materi sederhana seperti doa sehari-hari sehingga siswa tidak terlalu kesulitan menerima pelajaran.

(f) Perhatian guru yang lebih fokus terhadap perkembangan anak karena satu orang siswa memiliki satu orang guru.

2) Faktor Penghambat Pengajaran Agama Islam di Lembaga Pendidikan Anak Autis TALENTA KIDS Salatiga

(a) Belum tersedianya gedung sekolah. (b) Masih kurangnya tenaga pengajar.

(c) Kurangnya alat peraga untuk kegiatan pembelajaran. (d) Strategi atau metode pengajaran yang masih belum cocok.

(e) Penyampaian materi pembelajaran yang kurang maksimal karena tergantung pada kondisi siswa.

(f) Siswa sulit untuk memahami dan merespon perintah dari guru. (g) Siswa belum dapat membaca dan menulis.

BAB IV PEMBAHASAN

A. Karakteristik Anak Autis pada Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS

Salatiga

Karateristik anak autis di lembaga pendidikan TALENTA KIDS Salatiga adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi

Meskipun masalah komunikasi tidak hanya dialami oleh anak yang menderita autis tetapi di lembaga pendidikan TALENTA KIDS Salatiga, ternyata para siswa autis memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik anak autis pada umumnya di bidang komunikasi. Hal ini terlihat dari perkembangan bahasa mereka yang lambat, tidak dapat memanggil orang lain kecuali menyakiti diri mereka terlebih dahulu, dan suka menarik tangan orang lain untuk meminta sesuatu.

2. Interaksi sosial

Interaksi sosial siswa autis di TALENTA KIDS Salatiga juga memilliki kesamaan dengan ciri-ciri interaksi sosial anak autis pada umumnya yaitu suka menyendiri dan menghindari kontak mata ketika diajak berbicara. 3. Gangguan sensoris

Siswa di TALENTA KIDS Salatiga memiliki karakteristik yang tidak takut terhadap bahaya entah saat bermain maupun ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Pola bermain

Pola bermain siswa TALENTA KIDS Salatiga tidak jauh berbeda dengan anak-anak autis pada umumnya yaitu suka membawa benda-benda yang disukai kemana-mana. Mereka merasa lebih asyik bermain dengan benda kesukaannya daripada bermain dengan teman-teman yang lain.

5. Perilaku

Perilaku yang ditunjukkan oleh siswa TALENTA KIDS Salatiga juga sama dengan anak-anak autis pada umumnya yaitu hiperaktif atau hipoktif. Yang paling sering teijadi adalah siswa sering melamun ketik di dalam kelas maupun di laur kelas.

6. Emosi

Karakteristik anak autis yang mudah terlihat adalah emosi mereka. Mereka sering marah-marah dan menyakiti dirinya sendiri ketika dilarang atau keinginannya tidak dikabulkan. Hal ini juga terlihat pada siswa TALENTA KIDS Salatiga. Mereka sering marah-marah apabila tidak diberikan keinginannya dan apabila dilarang untuk melakukan sesuatu.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS Salatiga

1. Jam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS Salatiga

Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang minimal. Usaha dalam hal ini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendapat hasil belajar

57

yang memuaskan seperti: tenaga, pikiran, waktu, peralatan belajar, dan lain-lain yang relevan dengan kegiatan belajar.

Dalam pengajaran PAI di Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS Salatiga hanya disesuaikan dengan kondisi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru harus bisa memanfaatkan waktu, memilih materi pelajaran apa yang akan disampaikan terlebih dahulu, sehingga dalam satu semester dapat menyelesaikan dan mengajarkan materi PAI sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Selain itu guru harus menjalin keijasama dengan orang tua murid, agar bisa memperhatikan pelajaran atau pelaksanaan ibadah keagamaan di rumah, karena guru hanya bisa memberikan Pendidikan Agama di sekolah, selebihnya untuk pelaksanaan ibadah di rumah orang tua murid yang bisa memantau. Kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS Salatiga juga sangat membantu untuk menambah pengetahuan peserta didik terhadap Pendidikan Agama Islam. 2. Buku Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pendidikan TALENTA KIDS

Salatiga

Buku pegangan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar, karena hal ini akan memudahkan guru dalam mengajar.

Dokumen terkait