• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENDIDIKAN SEKSUAL DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN

F. Metode Pendidikan Seksual dalam Perspektif Pendidikan Islam

1. Metode Tauladan

Seorang pendidik harus mempunyai akhlak yang baik, karena ia merupakan role model bagi peserta didiknya. Sikap pendidik dinilai

efektif dalam memberikan tauladan kepada peserta didiknya. Dalam menanamkan pendidikan seksual, perilaku seorang pendidik harus mencerminkan nilai-nilai dan etika dalam pendidikan seksual.

2. Metode Mau’idzah Khasanah

Maksud dari metode Mau’idzah Khasanah adalah metode dengan

memberikan nasihat-nasihat yang baik. Apabila seorang pendidik mampu menyampaikan nasihat-nasihat dengan cara yang baik dan tepat, dapat dipastikan akan diterima dengan baik pula. Nasihat-nasihat yang disampaikan haruslah bersumber dari al-Qur’an dan Hadits. Seperti nasihat untuk menutup aurat, menundukkan pandangan, mengelola dorongan seksual dengan berpuasa, dan tidak sekali-kali mendekati zina.

3. Metode Wa Jadilhum Bil Latiy Hiya Akhsan

Arti kata “Jadala” adalah bertukar pikiran (dialog) dengan cara

yang baik. Artinya metode ini sebagai proses penyampaian materi melaui diskusi dan saling bertukar pikiran menggunakan cara yang santun. Metode ini dapat dipakai guru disela pelajaran di kelas guna

memecahkan permasalahan yang ada secara kelompok. Misalnya mendiskusikan mengenai apa saja etika-etika seksual dalam Islam yang diketahui peserta didik, setelah itu dilakukan evaluasi oleh guru (Aripudin, 2011: 72).

Rasulullah menandaskan metode pendidikan pada anak usia remaja adalah dengan bimbingan secara dialogis, misalnya diskusi atau bermusyawarah layaknya teman sebaya (shahibbi).

Pada tahap usia remaja akhir, metode pendidikan yang tepat untuk membimbing adalah bil hikmah, mau’idzah khasanah, dan wa jadilhum

bil latiy hiya akhsan, yaitu berdialog dengan susunan kata yang logis dan

sesuai kenyataan, menyentuh hati, dan dengan cara yang bijaksana.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa poin kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pendidikan seksual secara umum merupakan upaya memberikan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis dan psikososial sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seksual secara umum mengajarkan tentang bagaimana upaya menjalin relasi yang sehat antar lawan jenis. Kaitannya dengan pendidikan Islam, pendidikan seksual harus berisi komponen-komponen penting dalam pendidikan, seperti asas, tujuan, materi, metode, kurikulum dan lain sebagainya.

2. Pada masa puber muncul hormon seksualitas yang mengakibatkan timbulnya dorongan seksualitas, secara psikologis mengakibatkan rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Remaja laki-laki maupun perempuan menjadi begitu mudah terangsang kehidupan seksualnya. Di sisi lain, pemahaman remaja tentang seksual secara umum kurang memadai, orang sekitar terutama orang tua, kurang membantu menunjang pemahaman terhadap masalah seksual remaja. Jika hal tersebut tidak dikendalikan secara baik akan mengakibatkan perilaku seksual menyimpang. Munculnya perilaku seks bebas, maraknya fenomena

pacaran pada remaja, hubungan seksual di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, penyakit menular seksual hingga aborsi menjadi akibatnya. Hasil penemuan data tentang kasus penyimpangan seksual pada remaja dari tahun ke tahun terus naik.

3. Pendidikan seksual dalam Islam merupakan upaya pangajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berperilaku seksual secara ma’ruf, dengan menerapkan etika dan kaidah yang lebih lengkap,

menyeluruh dan detail dibandingkan konsep umum, meliputi kebersihan dan kesehatan tubuh, akil baligh, pemahaman tentang mahram, aurat dan adab berpakaian, pergaulan sesama jenis dan lawan jenis, adab tidur dan bercengkrama dengan keluarga, etika bergaul dengan lawan jenis dan anjuran mengelola dorongan seksual. Pendidikan seksual perspektif Islam menekankan sisi moral kesantunan sebagai upaya mengembalikan fithrah manusia.

4. Seorang remaja muslim diharapkan dapat menjadi pribadi yang bermoral dan berakhlak mulia. Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan Islam yaitu mencetak generasi yang memiliki kompetensi dan kemampuan yang unggul dibidangnya. Dalam pendidikan seksual, seorang remaja muslim tidak hanya dituntut untuk mengetahui ilmu berkaitan dengan seksual tetapi juga harus dapat mengaplikasikan akhlak didalamnya.

B. Saran

1. Sebaiknya masyarakat tidak menganggap tabu persoalan seksual. Hal ini menyebabkan keingintahuan remaja mengenai seksual tidak tersalurkan secara tepat, misalnya informasi didapatkan melalui internet, bacaan, atau teman sebaya yang terkadang cenderung menyesatkan.

2. Guru atau psikolog sebaiknya membantu remaja dengan memberikan bimbingan di sekolah secara intesif kepada remaja, agar remaja mempunyai pemahaman yang benar.

3. Orang tua sebaiknya memberikan bimbingan secara terbuka kepada anaknya mengenai pendidikan seksual sesuai syariat Islam, yaitu dengan mengaplikasikannya sejak dini.

4. Remaja sebaiknya mencari informasi tentang seksual dari sumber yang tepat, tidak menerima informasi sedemikian adanya untuk menghindari pemahaman yang keliru, terutama yang bersumber dari internet.

5. Untuk media massa, seperti media cetak maupun media elektronik sebaiknya menyajikan informasi yang tepat agar dapat membantu remaja dalam memahami pendidikan seksual secara baik dan benar. 6. Pemerintah sebaiknya menggalakkan pendidikan seksual secara

nasional di seluruh lini pendidikan menengah dan atas, guna membekali pemahaman remaja mengenai pendidikan seksual yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Acep, Aripudin. 2011. Pengembangan Metode Dakwah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ahmad, Abu & Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin. 2014. Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoretis dan Praktis berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Azinar, Muhammad. 2013. Perilaku Seksual Pra Nikah Beresiko terhadap Kehamilan tidak Diinginkan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. (Online). Vol. 8. No.2. UNNES: Semarang. Diakses 13 November 2016.

Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bukhari, M. 2001. Islam dan Adab Seksual. Solo: Amzah.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’anul Kariim. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Erni, 2013. Pendidikan Seks bagi Remaja. Journal Health Quality. (Online). Vol. 3. No.2. Poltekkes Kemenkes Jakarta: Jakarta. Diakses 13 November 2016.

Evi, dkk. 2013. Perilaku Seksual Remaja yang Berpacaran di SMA Negeri 2 Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Penelitian. (Online). Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UNHAS Makassar: Makassar. Diakses 13 November 2016.

Fathurrofiq. 2014. Sexual Quotient. Bandung: Remaja RK.

Gunarsa, Singgih dan Gunarsa, Yulia Singgih. 2012. Psikologi untuk Muda Mudi.

Jakarta: Penerbit Libri.

Goble, Frank G. 1994. Madzhab Ketiga; Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hafidoh, Yusi Laili. 2007. Pendidikan Seks dalam Kitab Uqudulujain Karya Syekh Muhammad Umar Nawawi. Skripsi tidak Diterbitkan. Salatiga: Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

Hasbiyallah. 2013. Fiqh dan Ushul Fiqh; Metode Istinbath dan Istidlal. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Herdiansiska, Yuke & Wardhani, Ediana Kusuma. 2000. Modul; Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. Jawa Barat: PKBI.

Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hurlock, Elizabeth B. 1996. Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Ridwan Max Sijabat (Ed). Terjemahan oleh: Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kusniati, Nunuk & Riati, Ririn. 2000. Modul; PMS dan HIV/AIDS. Jawa Barat: PKBI.

Madan, Yusuf. 2004. Sex Education for Children. Jakarta: PT. Mizan Publika.

Masikun. 2007. Pendidikan Seks dalam Kajian Pendidikan Islam. Skripsi tidak Diterbitkan. Salatiga: Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

Marmi, 2014. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muchtar, Heri Jauhari. Fikih Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munajat, Nanang. 2000. Modul; Resiko Reproduksi Remaja. Jawa Barat: PKBI.

Puspitaningrum, Dewi, dkk. RAKERNAS AIPEMA 2016 “Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”: Pengaruh Konsep Diri Remaja dengan Perilaku Pencegahan Seks Bebas di SMP “Z” Semarang. (Online). Diakses 21 November 2016.

Qibtiyah, Alimatul. 2006. Paradigma Pendidikan Seksualitas. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.

Rahyubi, Heri. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi. Jawa Barat: Referens.

Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta: LKiS.

Rumini, Sri & Sundari, Siti. 2004. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

Saputri, Mefi. 2009. Pendidikan Seksual bagi Remaja Perspektif Pendidikan Islam. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Simandjuntak, B. 1984. Psikologi Remaja. Bandung: Tarsito.

Sriyanti, Lilik. 2009. Jangan Biarkan Mereka “Mati”; Pendidikan Seks bagi Remaja Panduan Guru dan Orang tua. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Sulistyo, Rono. 1997. Pendidikan Sex. Bandung: Fak. Kedokteran UNPAD.

Surahmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Ulwan, Abdullah Nashih & Hathout, Hasan. 1996. Pendidikan Seks. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wahyudi S, R. 2000. Modul; Kesehatan Reproduksi Remaja. Jawa Barat: PKBI.

Windhu, Siti Candra. 2009. Disfungsi Seksual; Tinjauan Fisiologis dan Patologis

terhadap Seksualitas. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Zuhairini, dkk. 1998. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Zulkifli, L. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

www.islampos.com. Diakses 15 Agustus pukul 13.59

SURAT KETERANGAN KEGIATAN

(SKK)

Nama : Eryn Febriana

Nomor Induk Mahasiswa : 111-12-055

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dosen Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M. Si

No. Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Keterangan Point

1. OPAK STAIN Salatiga dengan tema “Progresifitas Kaum Muda, Kunci Perubahan Indonesia”

20-21 Oktober 2012

Peserta 3

2. OPAK Tarbiyah dengan tema “Mewujudkan Gerakan Mahasiswa Tarbiyah sebagai Tonggak Kebangkitan Pendidikan Indonesia” 13 September 2012 Peserta 3 3. Achievment Motivation Training (AMT) dengan tema “Dengan AMT , Bangun Karakter Raih Prestasi”

12 September 2012

Peserta 2

4. Orientasi Dasar Keislaman (ODK) dengan tema “Membangun Karakter Keislaman Bertaraf Internasional di Era Globalisasi Bahasa” 10 September 2012 Peserta 2

5. Seminar Nasional dengan tema “Peran Lembaga Perbankan Syari’ah dengan Adanya Otoritas Jasa Keuangan (UU No. 21 tahun 2011 tentang OJK)”

29 November 2012

Peserta 8

6. Seminar Nasional dengan tema “Urgensi Media dalam

Pergulatan Politik”

29 September 2012

Peserta 8

7. Seminar Regional dengan tema 29 Oktober 2012 Peserta 4

“Indonesia Satu”

8. Ibtida’ Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal IAIN Salatiga dengan tema “Intelektual Muda Muslim, Genggam Dunia, Gapai Akhirat”

5-7 September 2012

Peserta 2

9. Seminar Entrepeneurship & Perkoperasian dengan tema “Explore Your

Entrepeneurship Talent”

11 September 2012

Peserta 2

10. Library User Education (Pendidikan Pemakai Perpustakaan)

8-9 September 2012

Peserta 2

11. Dialog Publik dan Silaturahim Nasional dengan tema

“Kemanakah Arah Kebijakan BBM? Mendorong Subsidi BBM untuk Rakyat”

10 November 2012

Peserta 8

12. Seminar Nasional dengan tema “Mengawal Pengendalian BBM Bersubsidi, Kebijakan BLSM yang Tepat Sasaran serta Pengendalian Inflasi dalam Negeri sebagai Dampak Kenaikan harga BBM

Bersubsidi”

8 Juli 2013 Peserta 8

13. Ibtida’ Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga dengan tema “Mahasiswa Rabbani, Pembangun Peradaban Negeri” 19-20 Oktober 2013 Panitia 3

14. Milad ke-XI Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga dengan tema “Satukan Cinta dalam Ukhuwah menuju Umat Madani”

14 Juni 2013 Panitia 3

15. Bedah Buku “Sang Maha Segalanya Mencintai Sang Mahasiswa”

25 Mei 2013 Panitia 3

16. Penerimaan Anggota Baru (PAB) Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) STAIN

Salatiga dengan tema

23-24 November 2013

Peserta 2

“Kristalisasi Nilai Qur’ani menuju Insan yang Penuh Hikmah”

17. Training Kader (TEKAD) II Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga

23 September 2013

Peserta 2

18. Pesantren Kilat (PESKIL) Ramadhan di SMPN 10 Salatiga 22-25 2013 Pemateri 4 19. Seminar Nasional Entrepeneurship 16 November 2013 Peserta 8 20. Seminar Kewirausahaan dengan tema “Meraih Kesuksesan dengan Berwirausaha” 21 Desember 2014 Peserta 2 21. Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga Masa Bakti 2014

31 Januari 2014 Pengurus 4

22. Talk Show Pra Nikah dengan tema “Menjemput Jodoh Impian”

9 November 2014 Peserta 2

23. Seminar Nasional dengan tema “Peran Media Massa terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup” 19 November 2015 Peserta 8 24. Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga Masa Bakti 2015

17 Maret 2015 Pengurus 4

25. Seminar Nasional dengan tema “Jiwa Muda Berani

Berwirausaha”

30 Oktober 2015 Peserta 8

26. Seminar Pendidikan dengan tema “Menciptakan Metode Pendidikan Agama Islam yang Ideal dalam Proses

Membebaskan dan Memerdekakan Manusia”

12 November 2015

Peserta 2

27. Tabligh Akbar Remaja dengan tema “Mananam Iman

Membangun Negeri”

30 Oktober 2016 Peserta 2

28. Seminar Wawasan Kebangsaan dengan tema “Menghidupkan Nasionalisme dalam Keseharian”

2 April 2016 Peserta 2

29. Pelantikan dan Dialog Interktif LDMI Cabang Salatiga

21 September 2016

Peserta 2

30. Pesantren Kilat (PESKIL) Ramadhan di MAN Salatiga

14-17 Juni 2016 Pemateri 4

Jumlah 117

Salatiga, 26 Desember 2016

Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Achmad Maimun, M. Ag NIP. 19700510 199803 1003

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Eryn Febriana

Tempat dan Tanggal Lahir : Kabupaten Semarang, 8 Februari 1994

Alamat : Krajan Tengaran, RT 09 RW 02, Kec. Tengaran

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Tengaran 01, lulus tahun 2006

2. MTS ASWAJA Tengaran, lulus tahun 2009

3. MAN Tengaran, lulus tahun 2012

4. IAIN Salatiga, lulus tahun 2017

Salatiga, 4 Januari 2017

Penulis,

Eryn Febriana NIM. 111-12-055

Dokumen terkait