1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan crosssectional untuk mempelajari hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar.
2. Tempat dan Waktu
Tempat penelitian dilaksanan di DIV Kebidanan UNS dan penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juni 2011.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
a. Populasi Target
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Diploma Kebidanan FK UNS.
b. Populasi Aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi DIV FK UNS jalur reguler.
2. Teknik Sampling dan Estimasi Besar Sampel
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah
simple random sampling yaitu pengambilan sampling diambil secara
commit to user
Menurut Notoatmodjo (2005) apabila jumlah sampel kurang dari
10.000 maka estimasi besar sampel dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan : N = Besar populasi n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan 3. Kriteria Restriksi
a. Kriteria Inklusi
1) Mahasiswa DIV Kebidanan FK UNS
2) Mahasiswa yang bersedia menjadi responden yang
menandatangani lembar informed concern. b. Kriteria Eksklusi
1) Mahasiswa yang tidak hadir. C. Definisi Operasional
1. Variabel bebas (Variabel independent) a. Motivasi belajar
Definisi : Motivasi belajar adalah usaha yang mendorong untuk melakukan aktivitas belajar yang timbul dalam diri peserta
commit to user
didik untuk melakukan belajar demi peningkatan prestasi belajar.
Skala : Interval
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
Variabel Deskripsi Indikator Nomor Item Jumlah
Positif Negatif Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah usaha untuk melakukan aktivitas belajar yang timbul dalam diri siswa untuk melakukan belajar demi peningkatan prestasi belajar.
1. Hasrat dan keinginan berhasil
2. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Harapan dan cita-cita masa depan
4. Penghargaan dalam belajar
5. Kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Lingkungan belajar yang kondusif 1,3,6,24 8,10,25 15,22,27 18,16 17,31 11,15 2,4,5 9,12,13 16,20,26 19,21,30 7,23,29 14,28 8 10 5 6 5 5 b. Kemandirian belajar
Definisi : Kemandirian belajar adalah suatu prinsip belajar yang bertumpu pada kegiatan dan tanggungjawab sendiri demi keberhasilan belajarnya, sejauh ada motivasi diri yang mendorong kegiatan belajar, maka disitulah terjadinya proses belajar mengajar.
Skala : Interval
commit to user
Variabel Deskripsi Indikator Nomor Item Jumlah
Positif Negatif Kemandirian Belajar Kemandirian belajar adalah suatu prinsip belajar yang bertumpu pada kegiatan dan tanggungjawa b sendiri demi keberhasilan belajarnya, sejauh ada motivasi diri yang mendorong kegiatan belajar, maka disitulah terjadinya proses belajar mengajar. 1. Kecenderungan berpendapat secara bebas 2. Keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan 3. Tekun untuk mewujudkan harapan 4. Berfikir penuh inisiatif 5. Mencoba menyelesaikan masalah sendiri 1,3,5,6, 8,9,10,12, 13,34 14,16,19,2 0,21 22,23,26,2 7 31,32,33 7,4 2,11,36 15,18,17 24,28 25,29,30 10 11 8 6 6 c. Prestasi belajar
Definisi : Hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan yaitu dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK).
Skala : Interval D. Instrumen Penelitian
1. Variabel Independen (Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar) Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket. Sebelum penyusunan instrumen berupa angket terlebih dahulu menyusun kisi-kisi angket dari kemandirian belajar dan motivasi belajar. Angket
commit to user
kemandirian belajar dan motivasi belajar masing-masing terdiri dari 50 butir pernyataan atau pertanyaan. Untuk pengisian angket setiap responden memberi tanda check (√) satu diantara alternatif jawaban.
Adapun kisi-kisi selengkapnya ada pada tabel berikut :
Pemberian skor dalam angket ini menggunakan model skala Likert. Menurut Hidayat (2007) jawaban pertanyaan maupun pernyataan yang masuk dalam kategori skala Likert adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penskoran Angket dengan skala Likert
Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif
Sangat Baik 4 1
Baik 3 2
Tidak Baik 2 3
Sangat Tidak Baik 1 4
Untuk menghindari ketidakseriusan dari responden yang seringkali terjadi dalam pengisisan angket, maka pada angket dibuat dua pertanyaan, yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2003).
E.Analisis Instrumen 1. Uji Validitas
Alat ukur atau instrumentasi penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, hal ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antar skor tiap butir pertanyaan dengan rumus sebagai berikut:
commit to user r = koefisien korelasi
N = jumlah responden
∑ X = jumlah skor item ∑Y = jumlah skor total item
Uji validitas awal dilakukan terhadap 20 responden, hasilnya kemudian dikonsultasikan ke r tabel untuk N = 20 pada taraf signifikansi 95%, dimana nilai r tabel sebesar 0,440. Pada lampiran menunjukkan variabel kemandirian ada 7 item pertanyaan yang gugur karena mempunyai r hitung < r tabel sehingga hanya 34 item pertanyaan yang valid, item yang valid dengan r hitung 0,803 – 0,505 . Sedangkan pada item pertanyaan variabel motivasi sebanyak 10 item yang gugur sehingga ada 31 item pertanyaan yang dinyatakan valid, pada motivasi didapatkan r hitung yaitu 0,507 – 0,812. Item-item yang gugur dihapus dari kuesioner karena sudah terwakili oleh item-item yang valid.
2. Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini uji reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006) dapat menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :
commit to user
Suatu instrument dapat disebut reliable apabila memiliki nilai
Alpha Cronbranch lebih besar dari 0,6.
Hasil uji reliabilitas untuk semua butir soal masing-masing kategori pertanyaan dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Nilai alpha Keterangan
1. Kemandirian 0,939 Reliabel
2. Motivasi 0,947 Reliabel
Sumber: Data Primer, diolah 2011
Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan analisis Cronbach’s Alpha didapatkan semua nilai alpha > 0.6 sehingga dinyatakan semua item pertanyaan adalah reliable atau dapat diandalkan.
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
Asumsi dasar dalam metode regresi digunakan uji asumsi klasik, yaitu meliputi: uji normalitas data, uji multikolinieritas, auto korelasi, dan heteroskedastisitas.
commit to user a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikasi (Asymp.Sig>0.05) lebih besar dari 0,05 atau 5% (Priyanto, 2009). Kemudian dapat dilihat dari nilai Z, jika Zhitung < Ztabel dengan pemikiran Ho diterima yang artinya data berdistribusi normal (Riwidikdo, 2007). Proses uji normalitas data dibantu dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows.
b. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui keadaan dimana seluruh faktor pengguna tidak memiliki varians yang sama untuk seluruh pengamatan atas seluruh independen. Heteroskedasitas berarti penyabaran titik data populasi pada bidang regresi tidak konstan. Pemeriksaan asumsi heteroskedastisitas dengan meng-gunakan melihat hasil scatter plot.
2. Analisis Data
Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar ini menggunakan analisi regresi ganda dua prediktor. Skala variabel tersebut adalah interval dan interval yang pada pelaksanaannya akan dibantu dengan SPSS 17.0 for windows.
commit to user BAB IV