Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi (1) jumlah luas distrik, (2) Jarak antar distrik, (3) Jumlah penduduk dan penyebaran penduduk antar regional, (4) Jumlah fasilitas umum antar regional, (7) Jumlah institusi bank antar regional.
Sumber data sekunder berasal dari Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste yaitu dari: (1) Kementerian PU dan Dinas PU di regional dan distrik, (2012, 2014) (2) Kementerian Pertanahan (2014), (3) Peta Land & Property (2016), (4) Kementrian Keuangan dan Asset Negara (2000-2013), (5) Badan Statistik Nasional Timor-Leste (2004, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012), dan (6) Publikasi lain berkaitan dengan penelitian ini sekaligus data yang relevan (misalkan Publikasi Atlas Timor-Leste 2002 oleh GERTiL. Kegiatan pengumpulan data dilakukan di Timor-Leste selama 4 bulan mulai Maret sampai dengan bulan Agustus 2016.
Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skalogram, Gravitasi dan analisis jarak dan biaya dengan menggunakan Excel.
Analisis Skalogram
Metode Skalogram digunakan untuk mengetahui ketimpangan antar wilayah. Metode ini mengurutkan dan merangking wilayah atau kawasan permukiman dan juga fasilitas. Penelitian ini akan menggunakan empat jenis skalogram yang memiliki rincian peubah pada Tabel 1.
Tabel 1 Peubah fasilitas masing-masing skalogram
Skalogram Jumlah peubah Peubah fasilitas Skalogram -1 4 Sekolah, rumah sakit, bank, pasar
Skalogram -2 20 Sekolah (termasuk sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah lanjutan), rumah sakit (termasuk community health center, health post, sisca, privat clinic), bank, pelabuhan, telepon, radio, televisi, total asset rumahtangga, vehicle motor, motor, sepeda, tractor, rice husker, rice mill, kantor pos, terminal, gereja, pasar (termasuk toko/supermarket), bandara dan Kadin
Skalogram -3 17 sekolah (sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah lanjutan), rumah sakit (community health center, health post, sisca, privat clinic), telepon, radio, televisi, total asset rumahtangga, vehicle motor, motor, sepeda, tractor, rice husker, rice mill, kantor pos, terminal, gereja, pasar (toko/supermarket), dan Kadin
Skalogram -4 5 sekolah lanjut, kesehatan (public hospitals, private clinic), pelabuhan, kantor pos, dan bandara
Keterangan: Sisca = pusat kesehatan keliling dengan mobil Sumber: Timor Leste Dalam Angka, 2012
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa skalogram 1 adalah skalogram dengan peubah yang terbatas, skalogram 2 dengan fasilitas umum yang lebih banyak sejumlah 20 peubah, skalogram 3 dengan peubah tidak bernilai nol dan skalogram 4 dengan peubah bernilai nol. Peubah-peubah yang akan digunakan pada skalogram 1 merupakan alat analisis yang memiliki fasilitas umum pada wilayah Timor Leste dengan menggunakan 4 peubah. Fasilitas tersebut merupakan fasilitas umum yang biasa digunakan oleh masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Skalogram 2 merupakan metode yang memiliki fasilitas umum pada regional Timor-Leste yang menggunakan 20 peubah.
Skalogram 3 menggunakan fasilitas yang peubahnya tidak bernilai nol (fasilitas lengkap dan memadai). Peubah yang digunakan berjumlah 16 peubah. Skalogram 4 merupakan distrik yang memiliki fasilitas yang tidak lengkap dan kurang memadai (fasilitas yang bernilai nol) sejumlah 5 peubah. Keempat skalogram tersebut dihitung untuk mengetahui distrik yang tetap konsisten memiliki kelas hirarki wilayah.Tahapan dalam menyusun indeks skalogram:
1. Menghitung indeks fasilitas per 1000 penduduk Aij = indeks fasilitas ke-j pada distrik ke-i Fij = jumlah fasilitas ke-j di distrik ke-i Pi = jumlah penduduk di distrik ke-i 2. Menghitung bobot indeks penciri
Dimana Xijn = jumlah distrik (12 distrik)
X.ja =Jumlah distrik yang memiliki peubah (fasilitas) ke-j Skalogram-1: jumlah a = 4 peubah (sekolah, rumah sakit, bank dan pasar) Skalogram-2: jumlah a = 20 peubah (lengkap)
Skalogram-3: jumlah a = 16 peubah (fasilitas yang ada di 12 distrik) Skalogram-4: jumlah a = 5 peubah (fasilitas yang hanya ada di beberapa
distrik)
3. Menghitung invers indeks (Xij) peubah-j Xij=Aij/Iij
Dimana Aij = indeks faslitas ke-j pada distrik ke-i
Iij = Bobot (jumlah distrik/jumlah distrik yang memiliki fasilitas).
4. Melakukan pembakuan indeks (Kij) untuk seluruh peubah ke-j sehingga hasil akhir sebagai berikut :
Kij =
Dimana min (Xij): nilai invers indeks peubah ke-j Sj : standar deviasi invers indeks ke-j
5. Mengkelaskan wilayah: Hirarki 1
Hirarki 2 (Kij) < Hirarki 3
6. Digitasi peta 12 distrik di Timor-Leste berdasarkan hirarki dari skalogram 1 sampai skalogram 4
Analisis Gravitasi
Analisis Gravitasi digunakan untuk menganalisis interaksi antar distrik. Dengan model ini dapat dilihat pengaruh dari distrik yang satu dengan yang lainnya. Namun, dalam model ini mengalami kendala pada ketersediaan data. Data yang digunakan seharusnya jumlah penumpang dari distrik asal i ke distrik tujuan j (Aij). Pada penelitian ini, data jumlah penumpang tidak tersedia sehingga diasumsikan bahwa jumlah penduduk digunakan sebagai proksi jumlah perpindahan manusia dan barang. Tahapan model gravitasi dirumuskan sebagai berikut:
1. Angka Interaksi
2. Nilai Interaksi (satuan daya tarik) = 3. Rata-rata nilai interaksi =
Keterangan:
Aij = angka interaksi
K = diasumsikan dengan 1 j = distrik tujuan
Pi = penduduk distrik asal Pj = penduduk distrik tujuan
dij = jarak dari distrik asal ke tujuan dij2 = kuadrat dari jarak
4. Menghitung indeks
Indeks = nilai interaksi dari Dili ke distrik lain yang terbesar Nilai interaksi dari Dili ke distrik lain yang terkecil
Analisis Jarak dan Biaya Transport
Analisis jarak dan biaya transport dilakukan secara deskriptif. Jarak antar distrik menentukan biaya transport antar distrik tersebut untuk mobilisasi barang dan orang. Biaya transport (pricing strategy) menjadi salah satu pertimbangan penting dalam menentukan pusat pertumbuhan suatu wilayah pembangunan. Pusat pertumbuhan yang ideal dari sisi jarak adalah distrik yang mudah dijangkau dari wilayah hinterlandnya dengan biaya terendah.
Secara umum, kontribusi secara langsung terhadap biaya variabel seperti tenaga sopir, biaya bahan bakar dan minyak (fuel), dan biaya pemeliharaan kendaraan. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan harga atau biaya tempuh rata dalam Km2 dengan menggunakan data jarak yang sudah tersedia. Untuk mengetahui biaya dari masing-masing jarak antar distrik yaitu :
Dimana: = rata-rata hitung jarak/Km2 xi = nilai jarak ke-i
Maka untuk mencari biaya dari masing-masing distrik dengan menggunakan data jarak yaitu:
Merumuskan Pengembangan Regional PKN dan PKR berbasis struktur spasial
Berdasarkan hasil dari dua metode sebelumnya baik menggunakan metode skalogram dan metode gravitasi bahwa Metode Skalogram digunakan untuk mengetahui ketimpangan antar wilayah. Metode ini mengurutkan suatu Distrik atau kawasan permukiman sesuai dengan fasilitas-fasilitas yang ada pada Distrik tersebut. Sedangkan Metode Gravitasi merupakan Metode digunakan untuk menganalisis interaksi antar distrik. Dengan Metode Gravitasi dapat dilihat pengaruh dari Distrik yang satu dengan yang lainnya serta interaksi antara Distrik yang satu dengan Distrik yang lainnya.
Berdasarkan dua Metode tersebut yaitu metode skalogram dan metode gravitasi maka dapat dirumuskan dan diklasifikasikan pengembangan regional di Timor-Leste. Distrik yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional (PKN) dan pusat kegiatan regional (PKR) ditetapkan berdasarkan hirarki dari analisis skalogram (hirarki) dan nilai indeks interaksi antar distrik (NIIAD) dari hasil analisis gravitasi. Distrik yang tidak terpilih sebagai PKN atau PKR, menjadi hinterland dari PKN/PKR terdekat.