• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada petani padi di Kabupaten karawang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) atas dasar pertimbangan bahwa Kabupaten Karawang merupakan salah satu sentra padi terbesar di Jawa barat. Produksi padi di Kabupaten karawang sebesar 1 470 870 ton atau 11% dari total produksi padi Jawa Barat 2012. Adapun waktu penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2013.

Jenis dan Sumber Data

Penelusuran dan pencarian informasi data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dengan penelusuran bahan pustaka berupa buku, hasil penelitian, website serta lembaga pemerintahan. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner yang dilakukan dengan wawancara responden yaitu petani padi sawah dan padi ladang. Kuesioner yang diberikan berupa pertanyaan terstruktur tertutup dan terbuka.

Data primer juga diperoleh langsung di tempat penelitian dan wawancara dengan petugas penyuluh pertanian. Data primer merupakan data mentah sehingga masih diperlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum menggunakannya untuk tujuan-tujuan tertentuyang sesuai dengan kebutuhan.

Metode Penentuan Data

Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap dengan metode judgement, cluster, simple random sampling, dan snowball sampling.

Metode judgement digunakan untuk menentukan lokasi penelitian, yaitu Kabupaten Karawang berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Karawang adalah salah satu sentra padi di Jawa Barat. Metode cluster dan stratified

digunakan untuk mengelompokan kecamatan-kecamatan yang merupakan sentra padi sawah dan ladang di Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kecamatan yang terdapat lahan sawah dan lahan padi ladang.

Metode cluster juga digunakan untuk membagi wilayah Kabupaten Karawang menjadi 2 bagian, yaitu Karawang bagian utara ialah daerah persawahan yang mayoritas dilengkapi dengan irigasi teknis. Sedangkan Karawang bagian selatan adalah daerah yang didominasi oleh perbukitan sehingga budidaya padi di sana banyak yang berbasis padi ladang. Dengan menggunakan metode sampling nanti akan didapat empat kecamatan, masing- masing dua kecamatan untuk lahan sawah dan dua kecamatan untuk lahan ladang.

Tabel 1 Data luas lahan sawah dan ladang hasil metode cluster

Kecamatan Luas lahan sawah (ha) Luas lahan ladang (ha)

Tempuran 6 480 -

Cilamaya Wetan 5 218 -

Ciampel 852 215

Pangkalan 2 341 450

Sumber: Badan Pusat Statistik (2012).

Metode cluster juga digunakan untuk membagi wilayah Kabupaten Karawang menjadi 2 bagian, yaitu Karawang Bagian Utara dan Karawang Bagian Selatan. Karawang Utara adalah daerah persawahan yang mayoritas dilengkapi dengan sistem irigasi teknis. Sedangkan Karawang Selatan adalah daerah yang didominasi oleh perbukitan sehingga budidaya padi di sana banyak yang berbasis padi ladang. Dengan metode sampling tersebut didapat empat kecamatan, yaitu Kecamatan Cilamaya Wetan, Tempuran, Ciampel, dan Pangkalan. Kecamatan Tempuran dan Cilamaya Wetan adalah sentra padi sawah, sedangkan Kecamatan Pangkalan dan Ciampel adalah dua kecamatan dengan luas lahan padi ladang terbesar.

Selanjutnya dari setiap kecamatan, dipilih satu desa dengan produksi dan produktivitas tertinggi. Dari desa tersebut masing-masing diambil secara acak 30 rumah tangga petani padi sawah dan 30 rumah tangga petani padi ladang. Sehingga jumlah total responden sebanyak 120 responden. Pemilihan sampel petani padi sawah dilakukan secara acak, sedangkan untuk padi ladang dilakukan secara snowball. Hal itu disebabkan karena data petani padi sawah telah tersedia di pemerintah desa maupun kelompok petani, sedangkan data mengenai petani padi ladang belum tersedia sehingga untuk padi ladang, penentuan sampel diambil berdasarkan informasi dari petani di daerah itu sendiri.

Analisis Data Analisis Deskriptif

Metode deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran pada fenomena- fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang akan dipecahkan (Nasir 2005). Analisis deskriptif biasanya disajikan dalam tabel, frekuensi, grafik, dan tabulasi silang. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan dalam pelaksanaan usahatani padi sawah maupun padi ladang. Analisis deskriptif ini juga digunakan dalam menganalisis peranan perempuan dalam pelaksanaan usahatani padi sawah maupun padi ladang. Analisis deskriptif dilakukan berdasarkan penilaian objektif yang ada pada aktivitas usahatani padi dari pra produksi (persiapan) hingga pasca panen (pemasaran).

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif menggunakan analisis indeks kesetaraan dan keadilan gender. IKKG adalah suatu indikator yang dapat dipakai untuk menilai keberhasilan program pemberdayaan perempuan pada berbagai bidang

pembangunan, khususnya untuk sementara ini diarahkan di beberapa bidang pembangunan yaitu ekonomi, tenaga kerja, pertanian, pendidikan, kesehatan, KB, hukum, HAM dan politik, di wilayah dan waktu tertentu. Selain itu, IKKG adalah peluang atau risiko perempuan untuk berada atau mencapai status atau kedudukan tertentu dibanding dengan laki-laki. IKKG ialah adalah suatu indikator yang dapat dipakai untuk menilai suatu keberhasilan program pemberdayaan perempuan pada berbagai bidang pembangunan. Selain itu, IKKG didefinisikan sebagai peluang atau risiko perempuan untuk berada atau mencapai status atau kedudukan dibanding dengan laki-laki. Penilaian IKKG ini berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil perolehan. Penilaian kriteria nilai IKKG sebagai berikut; jika nilai IKKG < 1 memperlihatkan bahwa masih adanya kesenjangan peran laki-laki dengan perempuan yang cukup signifikan, nilai IKKG = 1 mencerminkan bahwa kesetaraan dan keadilan gendernya penuh atau seimbang, nilai IKKG = 0 menunjukkan bahwa terdapat ketidaksetaraan atau kesenjangan penuh dan nilai IKKG > 1 menunjukkan bahwa adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan yang sangat signifikan (Unggul 2005). Untuk perhitungan IKKG dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Formulasi perhitungan IKKJ adalah = Ppr (100–Plk ) / [Plk (100–Ppr)]. Keterangan:

Ppr = persentase (Y=1) dalam kelompok perempuan Plk = persentase (Y=1) dalam kelompok laki-laki

Syarat : 0 < P x < 100 Jika Pp = 0 atau Plk = 100 maka IKKJ = 0 Pp = 100 atau Plk = 0 maka IKKJ tidak mempunyai nilai.

Analisis Korelasi

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis untuk memperoleh hasil dari masalah penelitian. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknis analisis korelasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan terlebih dahulu melakukan pengkodean. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi. Analisis korelasi menggunakan uji statistik yaitu uji korelsi crosstab dan uji rank Spearman melalui SPSS 13 for windows. Korelasi crosstab digunakan untuk menduga hubungan antara karakteristik individu dengan indikator keseteraan dan keadilan gender. Uji rank Spearman digunakan untuk mencari koefisien antara data ordinal atau interval dengan data ordinal lainnya. Dalam teknik ini setiap data dari variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar, misalnya rendah, sedang dan tinggi. Peringkat terkecil diberi nilai 1. Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-) korelasi yang menghasilkan angka positif berarti hubungan kedua variabel bersifat searah, yang berarti jika variabel bebas besar berarti variabel terikat juga besar, korelasi yang menghasilkan angka negatif berarti hubungan kedua variabel tidak searah, yang berarti jika variabel bebas besar maka variabel terikat menjadi kecil. Rumus yang digunakan untuk mengetahui uji rank Spearman, yaitu:

Kaidah keputusan tentang hubungan antar variabel dalam uji rank Spearman adalah dengan signifikasi atau probabilitas digunakan untuk mengatahui ada

tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. Signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar α (0.05) maka artinya penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 95 % dan tingkat kesalahan sebesar 5 %.

Rho= 1- 6∑d2

N(N2-1)

Keterangan:

Rho: koefisien korelasi rank Spearman d : perbedaan antara pasangan jenjang

∑ : sigma atau jumlah

N : jumlah individu dalam sampel

Dokumen terkait