• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan data berkala (time series),

dimana mempunyai ciri-ciri memusatkan diri pada pemecahan masalah- masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (Surakhmad, 1994).

Sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah metode Survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan Questioner sebagai alat untuk mengumpulkan data (Singarimbun dan Effendy, 1995).

B. Metode Pengambilan Sampel Responden

1. Pemilihan Daerah Penelitian

Pemilihan daerah penelitian diambil secara sengaja (Purposive)

yaitu Kabupaten Magetan. Pemilihan kecamatan sebagai sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive sampling yaitu Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dengan pertimbangan Kecamatan Parang mempunyai produktivitas mangga Arumanis terbesar di Kabupaten Magetan, selain itu merupakan daerah sentra produksi buah mangga Arumanis karena jumlah produksi buah mangga Arumanis terbesar di Kabupaten Magetan. Hal ini didukung oleh keadaan iklim, topografi dan keadaan wilayah di Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan yang mendukung untuk sentra penanaman buah mangga Arumanis. Produksi dan Produktivitas Buah Mangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Magetan 2008 tersaji dalam Tabel 3 di bawah ini :

Tabel. 3. Produksi dan Produktivitas Buah Mangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Magetan 2008

No. Kecamatan Yang Sedang menghasilkan (Pohon/Rumpun) Produksi (Kw) Produktivitas (Kw/Phn) 1. Poncol 5.300 2.650 0,50 2. Parang 354.200 170.016 0,48 3. Lembeyan - - - 4. Takeran - - - 5. Nguntoronadi 21.765 6.747 0,31 6. Kawedanan - - - 7. Magetan 63.825 38.295 0,60 8. Ngariboyo 9.628 2.888 0,30 9. Plaosan - - - 10. Sidorejo 1.216 426 0,35 11. Panekan 48.435 19.374 0,40 12. Sukomoro 14.321 6.444 0,45 13. Bendo - - - 14. Maospati 64.988 23.396 0,36 15. Karangrejo - - - 16. Karas - - - 17. Barat 31.216 10.301 0,33 18. Kartoharjo 36.630 11.722 0,32 ∑ 651.524 292.259 0,45

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, 2009

Kecamatan yang diambil sebagai daerah penelitian adalah Kecamatan Parang dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Parang merupakan sentra produksi buah mangga Arumanis dengan produksi 170.016 kwintal, dengan jumlah pohon yang mengasilkan 354.200 pohon pada tahun 2008.

2. Penentuan Desa Sampel

Kecamatan Parang terdiri dari 13 desa, penentuan desa yang akan dijadikan sampel adalah Desa Krajan, Desa Tamanarum, dan Desa Pragak. Penentuan desa sampel dilakukan berdasarkan jumlah pohon dan produksi buah mangga Arumanis terbanyak. Adapun jumlah pohon mangga, produksi dan rata-rata produksi buah mangga per desa di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan Tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel. 4. Jumlah Tanaman Mangga, Produksi dan Rata-rata Produksi Buah Mangga per desa di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan Tahun 2009

No. Desa/Kelurahan Jumlah Pohon

Produksi (Kg)

Rata – Rata Produksi (Kg/Phn) 1. Sayutan 27.224 408.360 15 2. Nglopang 31.124 622.480 20 3. Mategal 37.245 744.900 20 4. Bungkuk 33.214 498.210 15 5. Trosono 33.216 664.320 20 6. Ngunut 25.227 378.405 15 7. Ngaglik 21.141 317.115 15 8. Parang 32.242 644.840 20 9. Tamanarum 58.271 874.065 15 10. Pragak 48.426 968.520 20 11. Sundul 18.712 280.680 15 12. Krajan 59.134 1.182.680 20 13. Joketro 34.224 513.360 15 ∑ 459.400 8.415.050 18,32

Sumber : Kantor Kecamatan Parang, 2009

Tiga desa yang diambil menjadi desa sampel adalah Desa Krajan, Desa Tamanarum, dan Desa Pragak. Ketiga desa ini dipilih karena memiliki jumlah pohon dan produksi buah mangga terbesar dari 13 desa di Kecamatan Parang. Desa Krajan memiliki 59.134 pohon dengan produksi buah mangganya sebesar 1.182.680 kg. Desa Tamanarum 58.271 pohon dan produksinya sebesar 874.065 kg, sedangkan Desa Pragak sebesar 968.520 kg dengan memiliki 48.426 pohon. Penurunan jumlah produksi buah mangga Arumanis (lihat tabel 3) disebabkan banyaknya penebangan pohon mangga dan peremajaan pohon.

3. Penentuan Responden (Petani sampel)

Singarimbun dan Effendi (1995), data yang dianalisis harus menggunakan sampel yang cukup besar sehingga dapat mengikuti distribusi normal. Sampel yang tergolong mengikuti distribusi normal adalah sampel yang jumlahnya ≥ 30. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden petani.

Pengambilan petani sampel dilakukan dengan menggunakan metode Proportional random sampling artinya pengambilan sampel dari

keseluruhan populasi, sesuai dengan proporsi masing-masing sub populasi, yaitu Desa Krajan, Desa Tamanarum, dan Desa Pragak dengan mempertimbangkan jumlah petani responden yang memenuhi syarat sebagai petani sampel. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 30 orang dari 3 (tiga) desa terpilih yang memenuhi syarat yaitu memiliki pohon mangga Arumanis minimal 15 pohon yang telah menghasilkan, dengan rumus : n N Nk ni= ´ Keterangan :

ni : Jumlah sampel petani buah mangga Arumanis dari setiap kelurahan/desa.

Nk : Jumlah petani buah mangga Arumanis desa dari tiap kelurahan/desa terpilih.

N : Jumlah keseluruhan populasi petani buah mangga Arumanis dari desa-desa terpilih.

n : Jumlah sampel petani buah mangga Arumanis yang dikehendaki (30 responden).

Berdasarkan penggunaan rumus diatas maka sampel petani yang membudidayakan buah mangga Arumanis tiap kelurahan atau desa yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Jumlah Petani sampel (petani buah mangga Arumanis) di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan.

No. Kelurahan/Desa Populasi (Orang)

Jumlah petani sampel (orang)

1. Krajan 325 14

2. Tamanarum 287 12

3. Pragak 106 4

∑ 718 30

Sumber : Analisis Data Sekunder, 2009

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa di Desa Krajan diambil respondennya sebanyak 14 responden, Desa Tamanarum sebanyak 12

responden, sedangkan Desa Pragak pengambilan sampelnya sebanyak 4 (empat) responden.

Pemilihan sampel petani dari desa terpilih dilakukan secara

random (acak) dengan cara undian (Singarimbun dan Effendi, 1995). Cara undian tersebut dilakukan dengan sistem pengembalian agar setiap petani mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

4. Penentuan Lembaga Pemasaran

Pengambilan responden lembaga pemasaran ditentukan dengan metode Snowball sampling yaitu dengan cara menelusuri saluran pemasaran buah mangga Arumanis yang ada di Kecamatan Parang Kabupaten Magetan mulai dari petani sampai pada konsumen akhir berdasarkan informasi dari produsen dan pedagang. Sebagian besar konsumen buah mangga Arumanis berada diluar Kabupaten Magetan yaitu berada di Jakarta dan sekitarnya.

C. Jenis dan Sumber Data yang Diperlukan

Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu : 1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari responden dimana memberikan gambaran tentang karakteristik responden. Teknik yang dipergunakan adalah wawancara secara langsung kepada petani buah mangga Arumanis dengan menggunakan daftar pertanyaan (Kuisioner). 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dicatat secara sistematis dan dikutip secara langsung dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari BPS, Dinas Pertanian, Kantor Kecamatan Parang dan Kantor Kelurahan yang diambil sebagai desa sampel.

Dokumen terkait