• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada peternak anggota KUD Giri Tani di desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa kecamatan Cisarua merupakan sentra penghasil susu sapi perah yang terdapat di Bogor dan KUD Giri Tani merupakan koperasi susu terbesar yang ada di kecamatan Cisarua. KUD Giri Tani yaitu wadah bagi para peternak yang ada di kecamatan Cisarua yang berfungsi untuk menampung susu sapi perah yang

Rumusan masalah :

-Peternak yang tidak aktif menyebabkan populasi sapi perah berkurang karena adanya penjualan sapi perah

-Produksi susu menurun

-Biaya pakan dan penggunaan pakan yang cukup tinggi

Fungsi produksi dengan faktor produksi : -Konsentrat -Hijauan -Masa laktasi -Tenga kerja Pendapatan usahaternak : - Penerimaan - Struktur biaya Manajemen dan peranan koperasi : Unit kegiatan koperasi Kesimpulan

mereka produksi. Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April – Mei 2014.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Jenis data primer yang digunakan yaitu data produksi susu, input-input yang di gunakan dalam produksi susu, jumlah kepemilikan sapi perah dan data lainnya yang terkait dengan tujuan penelitian. Data sekunder merupakan pelengkap data primer diperoleh dari instansi terkait yaitu KUD Giri Tani, laporan penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian, Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jenis data sekunder yang digunakan yaitu data produksi dan konsumsi susu secara nasional, jumlah populasi sapi perah dan produksi susu di provinsi Jawa Barat dan kabupaten Bogor dan data terkait dengan gambaran umum desa Cibeureum.

Metode Pengambilan Sampel

Sampel peternak dipilih dengan cara convenience sampling atau accidental sampling. Pengambilan sampel didasarkan pada kemudahan dalam menemukan responden. Peternak yang terdapat di desa Cibeureum memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara lain tidak semua peternak yang ada merupakan peternak aktif, memiliki sapi laktasi, dan memiliki populasi ternak yang sama. Pengambilan sampel dilakukan dengan mendatangi tempat berkumpulnya peternak ketika memasarkan susu dengan sistem loper dan peternak yang memasarkan susu di koperasi serta mendatangi langsung rumah peternak. Peternak yang berada ditempat tersebut sebagai sampel responden. Pengambilan sample peternak di lakukan dengan memperhatikan karakteristik peternak dan tujuan dalam penelitian ini. Peternak yang dipilih harus merupakan anggota yang aktif dan memiliki sapi perah laktasi atau produktif dalam menghasilkan susu. Pengambilan sampel yaitu sebanyak 34 peternak, hal ini dikarena jumlah sampel sebanyak 34 peternak tersebut sudah cukup untuk mewakili populasi. Dalam uji statistik minimal sampel yang digunakan yaitu 30 orang.

Metode Pengumpulan Data

Untuk data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, wawancara dan pengisian kuisioner. Observasi langsung dilapangan dimaksudkan untuk mengetahui situasi dan kondisi dilapangan. Wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi terkait dengan topik penelitian. Untuk data sekunder yang digunakan diperoleh dari internet, buku, dan instansi terkait seperti Direktorat jenderal peternakan dan kesehatan hewan, BPS (Badan Pusat Statistik) dan kantor kepala desa Cibeureum kecamatan Cisarua, Bogor.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif berdasarkan data primer dan data sekunder dari hasil penelitian. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis manajemen dan peranan KUD Giri Tani bagi Anggota. Analisis Kuantitatif digunakan untuk menganalisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas sapi perah. Analisis pendapatan dilakukan dengan mengelompokkan peternak berdasarkan jumlah kepemilikan ternak menjadi 3 skala yaitu skala kecil, sedang dan besar. Sedangkan untuk analisis faktor dilakukan dengan menggunakan data rata-rata dari seluruh sampel. Data yang dikumpulkan mengalami pengeditan, pengolahan dan penyusunan dalam bentuk tabulasi untuk selanjutnya dianalisis. Pengolahan data dilakukan dengan program microsoft excel dan SPSS for windows versi 11.5 dan alat hitung kalkulator. Setelah itu, data yang telah diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan diuraikan secara deskriptif. Analisis Struktur Biaya dan Pendapatan

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual.

TR = Y . Py Keterangan :

TR = total penerimaan Y = produksi susu/hari Py = harga susu/liter

Biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tunai dan biaya tidak tunai (biaya diperhitungkan). Dalam analisis struktur biaya usahaternak sapi perah yang tergolong kedalam biaya tunai adalah konsentrat, obat-obatan dan IB, transportasi, vaselin, listrik, iuran koperasi, dan pajak kandang. Sedangkan yang termasuk biaya tidak tunai (biaya diperhitungkan) yaitu rumput, tenaga kerja dalam keluarga, sewa lahan dan penyusutan. Biaya usahatani dihitung per peternak dalam satu hari. Untuk mencari biaya dari setiap komponen biaya yaitu dengan mengalikan jumlah pemakaian input tersebut dengan harganya. Untuk menghitung penyusutan yaitu dengan menggunakan metode garis lurus dengan rumus :

Penyusutan

=

Biaya = Harga input x Jumlah input yang digunakan

Analisis pendapatan diklasifikasikan menjadi 2 yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas biaya tunai tidak memperhitungkan biaya tidak tunai (biaya diperhitungkan) sedangkan pendapatan atas biaya total memperhitungkan biaya tidak tunai (biaya diperhitungkan).

Pendapatan atas biaya tunai = penerimaan – biaya tunai Pendapatan atas biaya total = penerimaan – biaya total

Analisis efisiensi dilakukan dengan menggunakan R/C ratio yang artinya rasio antara pendapatan dengan biaya yang digunakan. Analisis R/C ratio ini diklasifikasikan menjadi 2 yaitu R/C ratio atas biaya tunai dan R/C ratio atas biaya total.

R/C atas biaya tunai =

R/C atas biaya total =

Ketentuan :

Nilai R/C >1, maka usahaternak yang dijalankan oleh peternak anggota KUD Giri Tani menguntungkan dan efisien dalam menggunakan biaya untuk mendapatkan penerimaan tertentu.

Nilai R/C < 1, maka usahaternak yang dijalankan oleh peternak anggota KUD Giri Tani tidak menguntungkan dan tidak efisien dalam menggunakan biaya untuk mendapatkan penerimaan tertentu.

Nilai R/C = 1, maka usahaternak yang dijalankan oleh peternak anggota KUD Giri Tani masih layak untuk dijalankan.

Analisis Fungsi Produksi

Bentuk fungsi produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi produksi cobb-douglas. Bentuk ini dipilih karena sederhana dan dapat dibuat dalam bentuk linier. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel dependen yaitu produktivitas Sapi perah dan variabel independen yaitu penggunaan pakan konsentrat, penggunaan pakan hijauan, masa laktasi sapi perah, dan penggunaan tenaga kerja. Variabel bebas dipilih berdasarkan penelitian terdahulu dan literature. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana variabel-variabel tersebut mempengaruhi produktivitas sapi perah. Penggunaan fungsi produksi cobb-douglas ini yaitu dengan metode kuadrat terkecil biasa/ordinary least squares (OLS). Model matematik untuk persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

Y = b0X1b1X2b2X3b3X4b4X5b5

Untuk menduga model Cobb-Douglas tersebut maka model tersebut dilinearkan dengan menggunakan double log trasformation sehingga menjadi persamaan berikut:

Ln Y = ln b0+ b1ln X1+ b2ln X2+ b3lnX3+ b4ln X4+b5lnX5+e Keterangan:

Y = Produktivitas susu (liter/hari/ST)

X1 = Jumlah pemberian pakan konsentrat (kg/hari/ST) X2 = Jumlah Pemberian Pakan hijauan (kg/hari/ST) X3 = Masa Laktasi Sapi Produksi (bulan/ST)

X4 = Tenaga Kerja (HOK/ST) b0 = Konstanta

bi = Koefisien Regresi faktor produksi e = Error

Hipotesis yang digunakan dalam menganalisis faktor penduga ini adalah bahwa input akan berpengaruh positif terhadap produktivitas susu. Hal ini dikarenakan seluruh variabel yang digunakan merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan dalam kegiatan produksi susu sapi perah dan juga merujuk pada penelitian terdahulu yang pernah dilakukan yang menyatakan bahwa penggunaan input-input dalam penelitian ini (konsentrat, hijuan, masa laktasi, dan tenaga kerja) memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas susu. Adapun penjelasan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Konsentrat (X1)

b1 > 0 artinya semakin banyak pemberian pakan konsentrat pada sapi perah maka akan semakin tinggi produktivitas susu yang dihasilkan.

2. Hijuan (X2)

b2 > 0 artinya semakin banyak pemberian pakan hijauan pada sapi perah maka akan semakin tinggi produktivitas susu yang dihasilkan.

3. Masa laktasi (X3)

b3 > 0 artinya semakin tinggi masa laktasi pada sapi perah maka akan semakin tinggi produktivitas susu yang dihasilkan.

4. Tenaga kerja (X4)

b4 > 0 artinya semakin banyak penggunaan tenaga kerja yang digunakan maka akan semakin tinggi produktivitas susu yang dihasilkan.

5. Jumlah sapi laktasi (X5)

b5 > 0 artinya semakin banyak jumlah sapi laktasi yang dimiliki peternak maka akan semakin tinggi produktivitas susu yang dihasilkan.

Menurut Soekartawi et. al. (1986), Agar lebih relevan dengan analisis ekonomi, maka nilai ai (koefisien regresi) harus positif dan lebih kecil dari satu. Ini artinya berlaku asumsi tambahan hasil yang semakin berkurang (diminishing returns) untuk semua variabel X. Perbedaan fungsi produksi cobb-douglas dengan fungsi produksi kuadratik dan akar pangkat dua adalah fungsi ini tidak mempunyai nilai maksimum.

Dalam merumuskan model fungsi tersebut harus memenuhi uji statistika (uji R2, uji F dan uji t) dan uji asumsi klasik (multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas).

1. Uji Statistik

Untuk mengevaluasi apakah model yang digunakan sudah baik atau belum (kelayakan model), terdapat beberapa kriteria pengujian statistik yaitu koefisien determinasi yang disesuaikan atau R-Sq (adj), uji F dan uji t.

a. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah besaran yang digunakan untuk menunjukkan sampai sejauh mana keragaman produksi (Y) dapat diterangkan oleh model dugaan. Nilai koefisien determinasi yang semakin dekat dengan satu, mengindikasikan bahwa semakin besar keragaman hasil produksi yang dapat

dijelaskan oleh faktor produksinya. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana :

JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKT = Jumlah Kuadrat Total

= Jumlah Kuadrat Unsur Sisa

= Jumlah Kuadrat Total b. Uji F Statistik

Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel penjelas secara bersama-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen

Hipotesis yang digunakan :

H0 : b1= b2= ... =bi= 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama – sama).

H1 : paling tidak ada satu bi ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama – sama).

F-tabel = Fα(k-1,n-k) Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel termasuk intersep n = Jumlah pengamatan

Pengambilan keputusan uji F adalah :

a. Apabila F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak berarti secara bersama – sama variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Apabila F-hitung < F-tabel maka Ho diterima yang berarti secara bersama –

sama variabel independen secara signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

c. Uji t Statistik

Uji t Statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan : a. Jika hipotesis positif

H0 = b0 = 0 : variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan

H1 = b0 ≠ 0 : variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara positif dan signifikan

keterangan :

bi = parameter penduga

Se (bi) = parameter penduga dari unsur sisa n = jumlah pengamatan

k = jumlah koefisien regresi dugaan Pengambilan keputusan uji t adalah :

Jika t table ≥ t hitung, Ho diterima berarti variabel independen secara

individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Jika t table < t hitung, Ho ditolak berarti variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan uji normal P-Plot (pendekatan grafis) dan juga uji kolmogorov-smirnov. Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji kolmogrov smirnov bertujuan untuk mengetahui keselarasan/kesesuaian data dengan distribusi normal atau tidak. Dengan kata lain pengujian ini untuk menguji apakah sampel mewakili populasi atau tidak.

b. Multikolineritas

Pengujian multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel lainya. Beberapa indikator yang dapat diperhatikan tentang keberadaan multikolinearitas yaitu (Gujarati, 2006):

1. Faktor inflasi varians (variance inflation factor-VIF). Jika nilai VIF prediktor tidak melebihi 10, maka data terbebas dari multikolinearitas. 2. Korelasi berpasangan yang tinggi diantara variabel-variabel penjelas

yaitu dengan menghitung koefisien korelasi antara segala pasangan variabel dan bila beberapa antara korelasi ini tinggi, katakanlah melebihi 0,8, ada kemungkinan terjadi kolinearitas yang serius. Pengujian ini dengan menggunakan uji korelasi pearson.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas di lakukan dengan pendekatan grafis. Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Definisi Operasional

Variabel yang diamati merupakan data dan informasi usahaternak sapi perah yang diusahakan oleh peternak. Variabel tersebut terlebih dahulu didefinisikan untuk mempermudah pengumpulan data yang mengacu pada konsep dibawah ini: a. Penerimaan tunai yaitu penerimaan yang berasal dari susu yang di pasarkan

ke KUD (Rp/hari/peternak).

b. Penerimaan tidak tunai (diperhitungkan) yaitu penerimaan yang berasal dari konsumsi susu dalam keluarga (Rp/hari/peternak).

c. Biaya tunai yaitu biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh peternak responden dalam usahaternaknya (Rp/hari/peternak).

d. Biaya tidak tunai yaitu biaya yang tidak dikeluarkan oleh peternak tetapi tetap harus dihitung dengan biaya yang berlaku ketika input tersebut benar-benar dibeli (Rp/hari/peternak).

e. Biaya total yaitu penjumlahan antara biaya tunai dengan biaya tidak tunai (Rp/hari/peternak).

f. Pendapatan atas biaya tunai yaitu pendapatan yang diperoleh peternak setelah mengurangi penerimaan dengan biaya tunai (Rp/hari/peternak).

g. Pendapatan atas biaya total yaitu pendapatan yang diperoleh peternak setelah mengurangi penerimaan dengan biaya total (Rp/hari/peternak).

h. R/C atas biaya tunai yaitu efisiensi usaha ternak dengan menggunakan biaya tunai.

i. R/C atas biaya total yaitu efisiensi usaha ternak dengan menggunakan biaya total.

j. Produktivitas yaitu hasil susu yang didapat dari jumlah tertentu sapi perah laktasi, satuan yang digunakan yaitu liter/hari/ST.

k. Pakan konsentrat yaitu makanan tambahan bagi sapi perah yang dapar berupa BRM, GT, polar, dedak dan ampas tahu yang diukur dalam satuan kg/hari/ST.

l. Pakan hijauan yaitu jenis pakan utama bagi ternak sapi perah, dapat berupa rumput gajah maupun jenis hijauan lain, satuan yang digunakan adalah kg/hari/ST.

m. Tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang digunakan dalam usahaternak. Tenaga kerja ini dibedakan menjadi tenaga kerja dalam keluarga dan luar keluarga yang disetarakan dengan hari orang kerja (HOK)

n. Sapi laktasi yaitu sapi yang berproduksi (ST).

o. Masa sapi laktasi yaitu waktu produktif sapi perah untuk dapat menghasilkan atau memproduksi susu.

Dokumen terkait