• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Lapang

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang lengkap (Singarimbun dan Efendi 1989). Pendekatan kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan panduan pertanyaan, data dan informasi yang diperoleh dari informasi kunci, pengamatan di lokasi dan studi dokumen. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis hubungan antara relasi gender dengan keberhasilan usaha kecil dan menengah dalam masyarakat responden penelitian berdarkan acuan tiga hipotesis penelitian yang akan di uji.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Pulekan Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Tegalwaru merupakan salah satu desa di Kecamatan Ciampea yang mayoritas penduduknya bekerja pada sektor pertanian dan wirausaha. Dari seluruh wilayah di Desa Tegalwaru sebagian besar terdaftar sebagai pengusaha pembuatan tas. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa seluruh desa yang ada di Kecamatan Ciampea hanya Desa Tegalwaru yang mayoritas masyarakat memiliki usaha pembuatan tas. Kecamatan Ciampea merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Bogor yang menggalakkan usaha berbasis sumberdaya lokal masyarakat.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2012 dan sebelumnya telah dilakukan studi penjajagan pada bulan Februari 2012 kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian. Tempat penelitian dapat ditempuh dari kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga sekitar 10 menit. Daerah Desa Tegalwaru berada pada kontur dan lokasi yang strategis sehingga mudah diakses dari jalan utama Ciampea. Desa Tegalwaru juga memiliki wilayah dengan pemandangan alam yang asri dan khas wilayah pedesaan.

Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari literatur, data monografi desa, peta Desa Tegalwaru, studi berbagai pustaka, tulisan-tulisan berbagai penelitian yang berkaitan dengan pemasalahan penelitian dan hasil penelitian terdahulu. Data primer didapat melalui penelitian langsung dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab

masalah risetnya (Istijanto 2006) dalam Efriani (2009). Data primer yang diperlukan meliputi:

1. Karakteristik pribadi yang terdiri dari nama responden, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan status perkawinan

2. Karakteristik rumah tangga yang terdiri dari jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan per bulan.

3. Alokasi waktu laki-laki dan perempuan pengrajin dalam kegiatan produktif, reproduktif dan kegiatan sosial.

4. Pendapatan laki-laki dan perempuan pengrajin tas dalam sebulan yang lalu 5. Akses dan kontrol laki-laki dan perempuan terhadap kegiatan produktifm

reproduktif dan sosial.

Tabel 4 Rincian metode pengumpulan data Data yang

dibutuhkan Keterangan Sumber Data

Metode Pengumpulan Data Karakteristik responden Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lama mengikuti UKM dan jumlah anggota (tanggungan) keluarga

Primer Kuesioner dan

wawancara mendalam Ideologi gender dalam rumah tangga pengrajin tas Pemahaman laki- laki perempuan mengenai pembagian kerja, peran dalam rumah tangga

Primer Kuesioner dan wawancara mendalam Relasi gender dalam rumah tangga pengrajin tas

Akses dan kontrol terhadap

sumberdaya, serta posisi dalam UKM

Primer Kuesioner, observasi, dan wawancara mendalam Keadaan umum lokasi penelitian dan profil usaha tas Sejarah industri kerajinan tas, kondisi fisik, keadaan umum penduduk, kelembagaaan dan mata pencaharian penduduk Primer dan sekunder Wawancara mendalam dan studi literatur

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung metode kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan metode survai deskriptif yang dilengkapi dengan metode kualitatif dengan cara

wawancara mendalam. Singarimbun dan Efendi (2008) memaparkan penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, dimana peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis.

Unit analisis yang digunakan adalah laki-laki dan perempuan yang mempunyai usaha pembuatan tas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ideologi gender melekat pada masing-masing individu pengrajin. Sebagian besar responden merupakan pengrajin yang hanya memiliki satu mata pencaharian sehingga waktu untuk menemui responden tidak mengalami banyak kendala. Wawancara dilakukan di setiap rumah-rumah warga. Selain adanya wawancara kepada setiap responden, dilakukan juga pengamatan lapang meliputi gambaran lokasi penelitian, keadaan lingkungan kawasan, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perempuan dalam rumahtangga pengrajin tas.

Teknik Pengambilan Sampel

Populasi sasaran pada penelitian ini adalah pengrajin laki-laki dan perempuan yang berprofesi sebagai pengrajin tas di UKM Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogo, Provinsi Jawa Barat. Populasi rumahtangga yang laki-laki dan isterinya menjadi anggota UKM pengrajin Tegalwaru sebanyak 450 rumahtangga. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu pengrajin. Mengingat karakteristik responden yang tidak jauh berbeda antara satu dengan lainnya, maka pemilihan responden dilakukan dengan metode secara acak sederhana (simple random sampling) dengan memilih 40 pengrajin (20 orang responden perempuan dan 20 orang responden laki-laki), tiap satu anggota rumah tangga, baik laki-laki maupun perempuan, mewakili rumahtangganya. Penentuan pemilihan responden ini didasarkan pada proporsi jumlah pengrajin tas di UKM KWBT. Pengambilan responden sebanyak 40 orang didasarkan pada pengambilan data minimun dalam penelitian komunitas.

Jumlah penduduk Desa Tegalwaru Tahun 2012 sebanyak 12.000 jiwa dan 40% berada pada sektor industri. Industri kerajinan baik kerajinan tas, dompet dan lainnya menempati 17,7% dari total keseluruhan pengrajin pada sektor industri. Data mengenai proporsi pengrajin Desa Tegalwaru tersaji dalam Tabel 5. Tabel 5 Jumlah pengrajin Desa Tegalwaru Tahun 2011

No Pengrajin Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) 1 Tas 250 200 450 2 Dompet 80 80 160 3 Alat-alat pertanian 40 0 40 4 Lain-lain 100 100 200 Jumlah 470 380 850

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data kuantitatif yang diperoleh melalui kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan komputer. Dalam hal ini program komputer yang digunakan adalah SPSS, dimana program ini berguna untuk merekam data yang bersifat ordinal, nominal dan interval, membuat tabulasi silang dan mengoreksi data. Tabulasi silang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih, antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh dan mempermudah dalam membaca serta memanahmi data. Data tersebut kemudian diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan berdasarkan hipotesis yang ada. Data kuantitatif yang diperoleh melalui wawancara dilakukan analisis secara deskriptif dengan menjelaskan hubungan variabel atau sebaran variabel dari kegiatan produktif, reproduktif, dan sosial responden. Terkait konsep gender, maka digunakan Teknik Analisis Harvard untuk menganalisis karakteristik rumahtangga dan melihat profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan posisi laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan UKM.

Dokumen terkait