• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dan penelitian komparatif. Penelitian deskriptif menurut Kuncoro (2009:192) dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menyimpulkan data mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan. Pengurutan, pengaturan atau manipulasi data bisa memberikan informasi deskriptif yang akan menjawab pertanyaan – pertanyaan dalam defenisi masalah. Menurut Situmorang (2012:10), statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti melihat mean, varians, modus, median, serta distribusi frekuensi.

Penelitian komparatif dalam penelitian ini adalah penelitian yang berusaha untuk membandingkan variabel yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan berusaha untuk membandingkan variabel resiko sistematis dan variabel resiko tidak sistematis yang terdapat pada saham perusahaan sektor Basic Industry and Chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui media internet di website Bursa Efek Indonesia dengan situs www.idx.co.id, dan website Yahoo!Finance dengan situs www.finance.yahoo.com.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis mulai dari bulan Januari tahun 2013 sampai dengan bulan April tahun 2013.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah resiko sistematis dan resiko tidak sistematis.

2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan sektor Basic Industry and Chemicals yang terdaftar ( listing ) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Januari – 31 Desember tahun 2012.

3. Data yang digunakan adalah data harga saham dan Indeks Harga Saham Gabungan harian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Januari – 31 Desember tahun 2012.

3.4 Definisi Operasional

X1 ( Resiko sistematis ) :

X1.1 : Resiko sistematis sub sektor Semen

X1.2 : Resiko sistematis sub sektor Keramik, Porselen, dan Kaca

X1.3 : Resiko sistematis sub sektor Logam dan Sejenisnya

X1.4 : Resiko sistematis sub sektor Kimia

X1.5 : Resiko sistematis sub sektor Plastik dan Kemasan

X1.7 : Resiko sistematis sub sektor Kayu dan Pengolahannya

X1.8 : Resiko sistematis sub sektor Pulp dan Kertas

X2 ( Resiko tidak sistematis ) :

X2.1 : Resiko tidak sistematis sub sektor Semen

X2.2 : Resiko tidak sistematis sub sektor Keramik, Porselen, dan Kaca

X2.3 : Resiko tidak sistematis sub sektor Logam dan Sejenisnya

X2.4 : Resiko tidak sistematis sub sektor Kimia

X2.5 : Resiko tidak sistematis sub sektor Plastik dan Kemasan

X2.6 : Resiko tidak sistematis sub sektor Pakan Ternak

X2.7 : Resiko tidak sistematis sub sektor Kayu dan Pengolahannya

X2.8 : Resiko tidak sistematis sub sektor Pulp dan Kertas

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi penelitian

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Basic Industry and Chemicals yang terdaftar ( listing ) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Januari – 31 Desember 2012, yang berjumlah 60 emiten.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampel jenuh, yaitu metode

pengambilan sampel dimana seluruh populasi yang ada akan digunakan sebagai sampel penelitian

Berikut adalah daftar emiten perusahaan sektor Basic Industry and Chemicals beserta tanggal listing yang terdaftar di BEI :

Tabel 3.1

Daftar Emiten Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

N O Nama Perusahaan Kode Emiten Tanggal Listing

I Sub sektor Semen

1 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 05-12-1989

2 Holcim Indonesia Tbk SMCB 10-08-1977

3 Semen Gresik Tbk SMGR 09-07-1991

II Sub sektor Keramik, Porselen & Kaca

4 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG 08-11-1995

5 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA 17-07-2001

6 Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk IKAI 04-06-1997 7 Keramika Indonesia Asosiasi Tbk KIAS 08-12-1994

8 Mulia Industrindo Tbk MLIA 17-01-1994

9 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 30-10-1990

III Sub sektor Logam & Sejenisnya

10 Alaska Industrindo Tbk ALKA 12-07-1990

11 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 02-01-1997

12 Beton Jaya Manunggal Tbk BTON 18-07-1991

13 Citra Turbindo Tbk CTBN 28-11-1989

14 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST 23-12-2009

N O Nama Perusahaan Kode Emiten Tanggal Listing 16 Itamaraya Tbk ITMA 10-12-1990

17 Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk JKSW 06-08-1997

18 Jaya Pari Steel Tbk JPRS 04-08-1989

19 Krakatau Steel Tbk KRAS 10-11-2010

20 Lion Metal Works Tbk LION 20-08-1993

21 Lionmesh Prima Tbk LMSH 04-06-1990

22 Hanson International Tbk MYRX 31-10-1990

23 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL 14-12-2009

24 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 23-09-1996

25 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS 23-05-1990

IV Sub sektor Kimia

26 Barito Pasific Tbk BRPT 01-10-1993

27 Budi Acid Jaya Tbk BUDI 08-05-1995

28 Duta Pertiwi Nusantara DPNS 08-08-1990

29 Ekadharma International Tbk EKAD 14-08-1990

30 Eterindo Wahanatama ETWA 16-05-1997

31 Intan Wijaya International Tbk INCI 24-07-1990 32 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI 03-08-1992

33 Indo Acitama Tbk SRSN 11-01-1993

34 Chandra Asri Petrochemical TPIA 26-05-2008

35 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC 06-11-1989

V Sub sektor Plastik & Kemasan

36 Alam Karya Unggul Tbk AKKU 01-11-2004

37 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 18-12-1992

38 Asiaplast Industries Tbk APLI 01-05-2000

N O Nama Perusahaan Kode Emiten Tanggal Listing

40 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI 21-03-2002

41 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR 05-11-1990 42 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL 09-07-2010

43 Sekawan Intipratama Tbk SIAP 17-10-2008

44 Siwani Makmur Tbk SIMA 03-06-1994

45 Trias Sentosa Tbk TRST 02-07-1990

46 Yana Prima Hasta Persada Tbk YPAS 05-03-2008

VI Sub sektor Pakan Ternak

47 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 18-03-1991

48 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA 23-10-1989

49 Malindo feedmill Tbk MAIN 10-02-2006

50 Siearad Produce Tbk SIPD 27-12-1996

VII Sub sektor Kayu & Pengolahannya

51 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 21-03-1994

52 Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT 13-12-1999

VIII Sub sektor Pulp & Kertas

53 Alkindo Naratama Tbk ALDO 12-07-2011

54 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 19-12-1994

55 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP 16-07-1990

56 Toba Pulp Lestari Tbk INRU 03-12-2007

57 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk KBRI 11-07-2008 58 Surabaya Agung Industri Pulp & kertas Tbk SAIP 03-05-1993

59 Suparma Tbk SPMA 16-11-1994

60 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM 03-04-1990 Sumber : Performance Profile IDX, IDX Fact Book, dan ICMD ( diolah peneliti,

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia yang terdapat di Yahoo!Finance tentang data saham emiten yang diperoleh mulai dari tanggal 1 Januari – 31 Desember tahun 2012, buku - buku referensi, majalah, internet, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan, buku - buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

3.8 Teknik Analisis

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu perlu dilakukan perhitungan terhadap resiko sistematis dan resiko tidak sistematis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Return Saham

�� = ��− ��−�− (3.1)

b. Return Pasar ( IHSG )

�� = � �− � �− .(3.2)

c. Beta () masing – masing Saham

β = [ R txRit− R txRit]

d. Varians saham

i2 = i2m2 + ei2 (3.4)

e. Resiko Sistematis

= i2 x ( Variance Index )

= 2m2 (3.5)

f. Resiko Tidak Sistematis

= ( Total Variance ) – ( Resiko Sistematis )

= e2 (3.6)

Setelah hasil penghitungan dari resiko sistematis dan resiko tidak sistematis telah diperoleh, maka akan dilakukan penelitian dengan menggunakan metode analisis One Way Anova.

3.8.1. One Way Anova ( Analysis of Variance )

Menurut Situmorang (2012:59), analisis One Way Anova dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis varians dari sebuah data. Analisis varians ini dilakukan untuk menguji 2 varians berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians yang pertama adalah varians antarcontoh ( amongsamples ) dan varians yang kedua adalah varians di dalam masing – masing contoh ( withinsamples ). Uji Anova ini merupakan pengembangan dari uji-t 2 sampel, hanya saja anova mampu mengakomodasi pengujian kesamaan rata – rata untuk 3 atau lebih populasi.

Di dalam penelitian ini, uji One Way Anova akan dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan resiko sistematis antara subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas. Selain itu, uji One Way Anova ini juga akan menguji apakah terdapat perbedaan resiko tidak sistematis antara subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang akan dilakukan dalam melakukan uji One Way Anova :

a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan dan digolongkan / dikelompokkan kemudian di analisis dan diinterpretasikan secara objektif. Menurut Situmorang (2012:10), statistik deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti melihat mean, varians, modus, median, serta distribusi frekuensi. b. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah kelompok data yang diteliti memiliki varians yang sama, dengan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. Apabila nilai sig > 0,05 , maka varians kelompok data adalah sama. 2. Apabila nilai sig < 0,05 , maka varians kelompok data adalah berbeda.

Setelah dilakukan uji homogenitas varians, apabila ketiga varians kelompok data telah terbukti sama, maka akan dilakukan pengujian F test untuk melihat apakah ketiga kelompok memiliki nilai rata – rata yang sama. Namun, apabila ketiga varians kelompok data terbukti berbeda, maka peneliti akan melakukan uji Independent Samples t–test.

c. Uji Anova

Sebelumnya, peneliti harus merumuskan hipotesis penelitian terlebih dahulu : 1. Ho : Tidak terdapat perbedaan rata – rata antara resiko sistematis dari

subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas.

Ha : Terdapat perbedaan rata – rata antara resiko sistematis dari subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas.

2. Ho : Tidak terdapat perbedaan rata – rata antara resiko tidak sistematis dari subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas.

Ha : Terdapat perbedaan rata – rata antara resiko tidak sistematis dari subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas.

Kriteria pengujian yang akan digunakan dalam penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Jika Fhitung Ftabel , atau nilai sig > 0,05 maka Ho diterima.

2. Jika Fhitung > Ftabel , atau nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak.

d. Post Hoc Test

Setelah uji Anova telah dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan Post Hoc Test. Post Hoc Test dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan kinerja antar kelompok. Dalam Post Hoc Test, apabila didapat nilai signifikan ( sig ) < 0,05, maka hal tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan kinerja antar kelompok yang diteliti.

3.8.2 Independent Samples t–test

Independent Samples t–test dilakukan untuk menguji signifikansi beda rata

– rata dua kelompok. Independen memiliki arti kedua kelompok tersebut sama sekali tidak terkait, dan berasal dari dua populasi yang berbeda. Langkah – langkah yang dilakukan dalam Independent Samples t–test adalah sebagai berikut : 1. Menguji asumsi dengan menggunakan F-test dan nilai probabilitas untuk

menguji persamaan varians kedua populasi apakah varians kedua populasi sample tersebut sama ( Equal Variances Assumed ) ataukan berbeda ( Equal Variances not Assumed ) dengan melihat nilai signifikansi pada Levene’s Test for Quality of Variances dengan kriteria sebagai berikut :

- Apabila nilai p > 0,05, maka digunakan Equal Variances Assumed. - Apabila nilai p < 0,05, maka digunakan Equal Variances not Assumed.

2. Menguji perbedaan signifikansi rata – rata dua kelompok dengan kriteria sebagai berikut :

- Apabila t hitung > t tabel, atau sig < 0,05, maka Ho ditolak. - Apabila t hitung < t tabel, atau sig > 0,05, maka Ho diterima.

Dokumen terkait