• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha bapak Rodi yang merupakan salah satu tokoh yang memanfaatkan potensi ikan hias melalui pembudidayaan ikan hias air tawar di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan dasar pertimbangan adanya

 Potensi peluang pasar ekspor ikan hias yang sedang berkembang  Memaksimumkan keuntungan

 Meminimumkan risiko produksi

Strategi Pengelolaan Risiko Produksi Analisis Risiko

1. Expected return

2. Ragam (variance)

3. Simpangan baku (standard

deviation)

4. Koefisien variasi (coefficient

variation)

Analisis Deskriptif Identifikasi Sumber-sumber

Risiko

Fluktuasi/variasi Survival Rate (SR)

ketersediaan data yang diperlukan dalam penelitian dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut menjadi lokasi penelitian.

Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan kepada kinerja dan pengalaman Bapak Rodi selama sebelas tahun dalam usaha budidaya ikan hias air tawar khususnya pada usaha pembesaran ikan hias jenis neon tetra , hal ini terbukti dengan semakin berkembangnya usaha ini. Selain itu bapak Rodi merupakan ketua kelompok pembudidaya ikan Pokdakan Curug Jaya 1 (PCJ) yang berada di wilayah Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, kelompok ini berhasil meraih penghargaan Adibakti Mina Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai Juara I Bidang Perikanan Budidaya, Kategori Ikan Hias pada Desember 2010 karena sistem penjualan satu pintu yang baik serta kontribusinya dalam mendorong budidaya ikan hias. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Bulan Desember 2013.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif merupakan data-data non angka berupa keterangan-keterangan mengenai perkembangan usaha, kondisi usaha pembesaran ikan hias neon tetra , dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian seperti jumlah akuarium dan aset lainnya, biaya produksi, jumlah produksi, proses produksi serta data lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data produksi yang diperoleh dari data sekunder pengusaha bulan Januari 2011 sampai September 2013. Data kuantatif merupakan data angka atau numerik seperti, jumlah produksi per periode, data statistik, buku, jurnal.

Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (observasi) dan wawancara dengan pihak perusahaan baik pemilik dan atau karyawan perusahaan untuk mengatahui proses produksi, mengetahui risiko yang terjadi di perusahaan, dan penyebab risiko yang terjadi di perusahaan serta dengan pihak luar seperti pegawai Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), penyuluh dari Dinas Pertanian dan Perikanan, para pesaing dan konsumen dari pengusaha. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dipakai untuk menunjang data primer. Data sekunder diperoleh dari penelusuran melalui literatur-literatur, seperti data yang dimiliki oleh pihak perusahaan yaitu data produksi selama 1 tahun terakhir, bahan pustaka, serta dari lembaga pemerintah yang terkait seperti Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pusat Satatistik dan Dinas Pertanian, Perikanan Kota Depok, internet dan Literatur yang relevan.

Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif, analisis ini untuk mengetahui gambaran mengenai keadaan umum perusahaan dan mengidentifikasikan manajemen risiko yang diterapkan

perusahaan. Sedangkan analisis kuantitatif terdiri dari analisis risiko yang meliputi analisis pendapatan dan analisis risiko pada kegiatan produksi.

Teknik pengambilan responden menggunakan metode purposive sampling, yaitu dengan memilih secara sengaja sampel yang diteliti sebagai responden. Responden yang dipilih berasal dari internal perusahaan yaitu bapak Rodi sebagai pemilik dan satu orang pegawai pembembesaran ikan neon tetra. Alasan pemilihan responden tersebut disebabkan responden yang dipilih merupakan pihak yang mengetahui informasi mengenai faktor yang menyebabkan adanya risiko produksi pada usaha pembesaran ikan neon tetra serta mengetahui kondisi perusahaan pada saat ini secara menyeluruh.

Analisis Manajemen Risiko

Analisis manajemen risiko produksi yang diterapkan berdasarkan penilaian pengambilan keputusan di perusahaan secara subjektif yang dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko produksi. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab-penyebab adanya risiko produksi, kemudian melakukan pengukuran risiko, menangani risiko dan mengevaluasi risiko serta melihat sejauh mana fungsi manajemen risiko yang diterapkan pada usaha pembesaran ikan Neon tetra milik Bapak Rodi.

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif dalam penelitian ini mencangkup analisis risiko yang meliputi analisis pendapatan dan analisis risiko pada kegiatan spesialisasi. Analisis kuantitatif dalam penilaian risiko yang dilakukan pada penelitian ini didasarkan dengan pengukuran penyimpangan.

Beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah ragam (variance), simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation) untuk menghitung risiko usaha spesialisasi.

Peluang merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Peluang hanya suatu kemungkinan, jadi nilai dari suatu peluang bukan merupakan nilai mutlak dalam suatu kondisi. Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah dialami perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Nilai peluang ditentukan dengan mengobservasi kejadian yang sudah terjadi. Peluang dari masing-masing kegiatan akan diperoleh pada setiap kondisi yaitu tertinggi, normal dan terendah.

Kasidi (2010), menyatakan bahwa peluang merupakan kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau peristiwa dari serangkaian peristiwa yang mungkin terjadi dan sifatnya adalah mutually exclusive (apabila dijumlahkan hasilnya sama dengan satu). Dari sudut pandang empiris maka probabilitas atau peluang dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka panjang yang dinyatakan dalam persentase. Probabilitas adalah nilai yang terletak antara 0 dan 1 yang diberikan kepada masing-masing kejadian. Apabila nilai suatu peluang adalah 1, maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Berarti peristiwa yang diperkirakan pasti terjadi. Pengukuran peluang diperoleh dari frekuensi kejadian

setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung, secara sistematis dapat dituliskan :

Dimana :

W = Frekuensi terjadinya peristiwa SR tertinggi, terendah dan normal n = Banyaknya kejadian

Pada penelitian ini peluang yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko produksi dalam budidaya pembesaran ikan hias pada usaha Bapak Rodi. Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah dialami perusahaan. Peluang yang ditentukan mencerminkan kemungkinan terjadinya risiko produksi pembesaran ikan hias pada usaha BapakRodi.

Untuk menentukan berapa besar peluang yang akan terjadi maka perluditetapkan kisaran survival rate ikan itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rodi, pegawainya dan beberapa petani lainnya yang mengusahakan ikan sejenis, ikan yang dibudidayakan dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan lingkungannya sangat berpengaruh terhadap survival rate yang akan terjadi. Ada banyak faktor yang menyebabkan survival rate tinggi ataupun rendah, untuk kisaran survival rate pembesaran ikan neon tetra yang dibudidayakan bapak Rodi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Tingkat survival rate pada pembesaran ikan neon tetra di usaha Bapak Rodi (2012)

No Kondisi SR Kisaran SR (%)

1 Rendah < 80

2 Normal 80-94

3 Tinggi >95

Sumber : Pokdakan Curug Jaya (2013)

Pada Tabel 5 menjelaskan mengenai tingkat survival rate yang menjadi patokan dalam penentuan kondisi usaha Bapak Rodi, penentuan tingkat survival rate ini berdasarkan pertimbangan dimana pada saat usaha tersebut dalam kondisi survival rate yang rendah yaitu dibawah 80 persen, maka pengusaha menganggap usaha tersebut tidak memberikan keuntungan bagi pengusaha tersebut.

Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan nilai harapan (expected return). Nilai harapan adalah jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi probabilitas (peluang) masing-masing dari suatu kejadian tidak pasti. Nilai harapan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan usaha.

Kasidi (2010), menyatakan bahwa suatu kejadian dapat ditentukan dengan membuat tabel untuk hasil-hasil yang mungkin diperoleh dan menilai masing- masing hasil tersebut berdasarkan probabilitasnya. Maka, dengan menambahkan hasil dari masing-masing kejadian tersebut dapat diperoleh nilai harapannya. Rumus expected return dituliskan sebagai berikut :

E(Ri)= Dimana :

E(Ri) = Expected Return

Pi = Peluang dari suatu kejadian SR tertinggi, terendah dan normal Ri = Return Survival Rate

Analisis kuantitatif dalam penilaian risiko yang dilakukan pada penelitian ini didasarkan dengan pengukuran penyimpangan. Beberapa ukuran dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah ragam (variance), simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient variation).

a. Ragam (Variance)

Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan Expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995):

Dimana :

= Variance dari return

Pij = Peluang dari suatu kejadianSR tertinggi, terendah dan normal Rij = Return

Ři = Expected return

Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yangdihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut.

b. Simpangan Baku (Standard Deviation)

Standard deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Risiko dalam penelitian ini berarti besarnya fluktuasi keuntungan, sehingga semakin kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Rumus standard deviation adalah sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995) :

Dimana :

= Variance

c. Koefisien Variasi (Coefficient Variation)

Coefficient variation diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan atau ekspektasi return (expected return). Semakin kecil nilai coefficient variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Rumus coefficient variation adalah (Elton dan Gruber, 1995) :

Dimana:

CV = Coefficient variation = Standard deviation Ři = Expected return

Dokumen terkait