• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian dilakukan dengan mempelajari pelaksanaan sistem pemeliharaan peralatan kesehatan di rumah sakit kota Medan.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di 30 rumah sakit umum meliputi rumah sakit pemerintah, rumah sakit BUMN, dan rumah sakit swasta di kota Medan.

Penelitian dimulai dengan kegiatan penelusuran pustaka, konsultasi dengan pembimbing, mempersiapkan proposal penelitian, seminar kolokium, dilanjutkan dengan penelitian lapangan untuk pengumpulan data serta melakukan pengolahan dan analisa data, menyusun laporan penelitian dan penulisan tesis, seminar hasil penelitian dan ujian komprehensif yang membutuhkan waktu selama 10 bulan, mulai bulan Pebruari sampai dengan Desember 2007.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah rumah sakit umum yang ada di kota Medan sebanyak 60 rumah sakit (Lampiran 4). Besar sampel dihitung berdasarkan metode alokasi proporsional dengan rumus di bawah ini (Ariawan, 1998) :

− + − = − − ) P (1 P N Z D N Ph)/Wh (1 Ph h N Z n h h h /2 1 2 2 2 2 /2 1 2

Dimana : n = Ukuran (total) sampel yang dicari N = Ukuran total populasi

Nh = Ukuran sampel tiap strata / kelompok rumah sakit D = Kesalahan yang bisa ditolerir = 5%

Z21− /2 = Nilai distribusi normal baku pada 0,5

Wh = Proporsi populasi tiap strata/kelompok rumah sakit Ph = Presisi mutlak

Cara pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

1. Menentukan rumah sakit berdasarkan kelas rumah sakit. Rumah salit kelas A dan B sebagai rumah sakit kelompok I, rumah sakit kelas C sebagai rumah sakit kelompok II, dan kelompok III adalah rumah sakit kelas D.

2. Menghitung jumlah sampel berdasarkan strata/kelompok rumah sakit (N ). h 3. Menghitung proporsi tiap strata/kelompok rumah sakit berdasarkan ukuran

populasi (Wh).

Tabel 3.1. Tabel Kerja Menghitung Nh, Wh, Ph, dan Besar Sampel Tiap Kelompok No. Strata Nh Wh N2h Ph NhPh NhPh(1- N²Hph(1- Rumah sakit . Ph) Ph/Wh 1. RS.Kelas A&B 3 0,05 9 0,7 2,1 0,63 37,8 2. RS. Kelas C 14 0,23 196 0,68 9,52 3,05 185,4 3. RS. Kelas D 43 0,72 1849 0,8 34,4 6,88 410,88 Jumlah 60 1,00 10,56 633,82 Sampel 79 , 31 n 55 , 76 87 , 2433 n ) 56 , 10 ( ) 96 , 1 ( ) 1 , 0 ( 60 ) 82 , 633 ( 1,96 n Ph) (1 P N Z D N Ph)/Wh (1 Ph h N Z n 2 2 2 2 h h /2 1 2 2 2 2 /2 1 2 = = + = − + − =

− −

Berdasarkan perhitungan rumus maka besar sampel (n) = 31 rumah sakit, selanjutnya jumlah sampel yang diambil adalah 30 rumah sakit.

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah sistematik berstrata (berdasarkan kelas rumah sakit), berperbandingan (proportional stratified sytematic/ordinal sampling), (Amirin, 2000). Daftar rumah sakit yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5.

Dengan menggunakan alokasi proporsional, maka diperlukan sampel untuk masing- masing strata/kelompok dengan kriteria tempat tidur adalah sebagai berikut :

a. Rumah sakit kelas A dan B adalah 0,05 x 30 = 2 rumah sakit. b. Rumah sakit kelas C adalah 0,23 x 30 = 7 rumah sakit.

c. Rumah sakit kelas D adalah 0,72 x 30 = 21 rumah sakit.

3.4. Metoda Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti, data yang terkumpul berasal dari data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan responden yaitu Pimpinan rumah sakit / wakil pimpinan / personil yang menangani masalah peralatan kesehatan di rumah sakit. Alat untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan tentang sistem pemeliharaan alat kesehatan.

Data sekunder diperoleh dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Medan, dan Dinas Kesehatan Kota Medan berupa :

1. Data rumah sakit yang ada di kota Medan.

2. Laporan pelaksanaan Pengujian dan Kalibrasi tahun, 2003, 2004, 2005, 2006. 3. Data lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.5. Definisi Operasional

1. Sumber Daya Manusia adalah personil / teknisi yang melaksanakan pemeliharaan terhadap peralatan kesehatan yang termasuk dalam daftar alat kesehatan yang wajib diuji dan atau dikalibrasi (Permenkes 363, tahun 1998).

2. Dana adalah biaya yang disediakan khusus untuk biaya pemeliharaan peralatan kesehatan meliputi biaya pemeliharaan preventif, korektif maupun darurat.

3. Sarana adalah alat pendukung untuk pelaksanakan sistem pemeliharaan peralatan elektromedis yang meliputi ruangan/workshop, peralatan kerja, dan bahan pemeliharaan.

4. Pedoman adalah panduan/petunjuk untuk melaksanakan pemeliharaan yang meliputi dokumen teknis, prosedur tetap pengoperasian peralatan kesehatan, dan prosedur tetap pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai dengan peralatan yang ada.

5. Proses adalah pelaksanaan kegiatan sistem pemeliharaan peralatan kesehatan dimulai dengan membuat daftar inventaris peralatan kesehatan dengan data yang lengkap, menyusun jadwal pemeliharaan korektif dan preventif peralatan kesehatan termasuk jadwal pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan, dan pelaksanaan pemeliharaan korektif, preventif termasuk pelaksanaan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.

6. Kinerja sistem pemeliharaan peralatan kesehatan adalah hasil dari pelaksanaan sistem pemeliharaan peralatan kesehatan, dapat dilihat dari laporan hasil pemeliharaan yang meliputi, inventaris peralatan, kartu pemeliharaan alat, catatan pemeliharaan alat, laporan pengujian dan kalibrasi, sertifikat kalibrasi.

3.6. Metoda Pengukuran

Dalam penelitian ini cara pengukuran yang dilakukan adalah dengan menghadapkan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan terbuka dan cek list mengenai sistem pemeliharaan peralatan kesehatan, yang terdiri dari unsur input yang meliputi variabel Sumber Daya Manusia (SDM), dana / biaya, sarana dan pedoman, unsur proses meliputi penyusunan inventarisasi, penyusunan jadwal, dan pelaksanaan pemeliharaan, untuk unsur output yang merupakan kinerja / hasil pelaksanaan pemeliharaan yang berupa laporan kerja pemeliharaan dan laporan kalibrasi peralatan.

3.6.1. Unsur input

3.6.1.1. Sumber daya manusia

1. Baik apabila ada petugas/teknisi yang melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan berpendidikan D3 ATEM, atau STM yang berpengalaman minimal 5 tahun dalam pemeliharaan alat kesehatan (yang termasuk dalam daftar alat kesehatan dalam permenkes 363 tahun 1998, sebaimana terdapat pada Lampiran 8).

2. Kurang baik apabila tidak ada petugas/teknisi yang melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan.

3.6.1.2. Dana / biaya

1. Ada apabila tersedia dana untuk pemeliharaan korektif, preventif (pelaksanaan pengujian dan kalibrasi), dan pemeliharaan darurat (emergency maintenance).

2. Tidak ada apabila tidak tersedia dana untuk pemeliharaan korektif, preventif (pelaksanaan pengujian dan kalibrasi), dan pemeliharaan darurat.

3.6.1.3. Sarana (Ruangan, Peralatan kerja, Bahan pemeliharaan) Ruangan /workshop

1. Baik apabila ada ruangan/tempat khusus untuk pelaksanaan pemeliharaan, untuk menyimpan peralatan kerja dan dokumen teknis.

2. Kurang baik apabila tidak ada ruangan/tempat khusus untuk pelaksanaan pemeliharaan, untuk menyimpan peralatan kerja dan dokumen teknis

Peralatan kerja

1. Baik apabila tersedia peralatan kerja sesuai dengan peralatan yang ada.

2. Kurang baik apabila tidak tersedia peralatan kerja, sesuai dengan peralatan yang ada.

Bahan pemeliharaan

1. Baik apabila tersedia bahan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai dengan peralatan yang ada.

2. Kurang baik apabila tidak tersedia bahan pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai dengan peralatan yang ada.

3.6.1.4. Pedoman (Dokumen teknis, Protap pengoperasian, Protap pemeliharaan) Dokumen teknis

1. Baik apabila mempunyai / menyimpan dokumen teknis dengan baik sekitar 30% – 100% dari peralatan yang dimiliki.

2. Kurang baik apabila mempunyai / menyimpan dokumen teknis peralatan dibawah 30% dari peralatan yang dimiliki.

Prosedur tetap pengoperasian

1. Baik apabila tersedia prosedur tetap pengoperasian peralatan kesehatan sesuai dengan peralatan yang ada.

2. Kurang baik apabila tidak tersedia prosedur tetap pengoperasian peralatan kesehatan sesuai dengan peralatan yang ada.

Prosedur tetap pemeliharaan

1. Baik apabila tersedia prosedur tetap pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai dengan peralatan yang ada.

2. Kurang baik apabila tidak tersedia prosedur tetap pemeliharaan peralatan kesehatan sesuai dengan peralatan yang ada.

3.6.2. Unsur proses / pelaksanaan

3.6.2.1. Membuat inventaris peralatan

1. Baik apabila mempunyai / membuat daftar inventaris peralatan kesehatan. 2. Kurang baik apabila tidak mempunyai / membuat daftar inventaris peralatan

3.6.2.2. Membuat jadwal pemeliharaan

1. Baik apabila mempunyai / membuat jadwal pemeliharaan peralatan kesehatan. 2. Kurang baik apabila tidak mempunyai / membuat jadwal pemeliharaan

peralatan kesehatan.

3.6.2.3. Pelaksanaan pemeliharaan

1. Baik apabila melaksanakan pemeliharaan sesuai jadwal pemeliharaan peralatan kesehatan (termasuk pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan). 2. Kurang baik apabila tidak melaksanakan pemeliharaan sesuai jadwal

pemeliharaan peralatan kesehatan.

3.6.3. Unsur output / kinerja

3.6.3.1. Laporan pemeliharaan

1. Baik apabila ada laporan kerja pemeliharaan alat kesehatan / kartu peliharaan setelah selesai melaksanakan pemeliharaan

2. Kurang baik apabila tidak ada laporan kerja pemeliharaan alat kesehatan / kartu pemeliharaan) setelah selesai melaksanakan pemeliharaan

3.6.3.2. Laporan kalibrasi dan sertifikat kalibrasi

1. Baik apabila ada laporan dan atau sertifikat kalibrasi alat kesehatan dari BPFK Medan

2. Kurang baik apabila tidak ada laporan dan atau sertifikat kalibrasi alat kesehatan dari BPFK Medan.

3.7. Metoda Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dianalisis melalui proses pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Editing, penyuntingan data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan atau kemungkinan adaya kuesioner yang belum terisi.

b. Coding, pemberian kode/ tanda √ pada formulir cek list untuk memudahkan proses entry data.

c. Cleaning, sebelum analisa data dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap data yang sudah masuk.

Analisis data dilakukan analisis data univariat, untuk mengetahui frekwensi hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner dan formulir cek list untuk menganalisis pelaksanaan sistem pemeliharaan peralatan kesehatan yang terdiri dari input (petugas, dana, sarana, pedoman), proses / pelaksanaan sistem (dokumentasi, menyusun prosedur tetap operasional, prosedur tetap pemeliharaan, jadwal pemeliharaan, dan pelaksanaannya), output / kinerja pelaksanaan sistem pemeliharaan (inventaris alat, laporan pemeliharaan alat, laporan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan).

Dokumen terkait