• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I: PENDAHULUAN

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. (Koentjaraningrat 1997:16). Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memproleh fakta-fakta dan prinsip –prinsip dengan sabar dan hati-hati serta sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989:3). Sejalan dengan defenisi tersebut, Kirk dan Miller mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya (Kirk dan Miller dalam Moleong, 1989 : 3).

Menurut Curt Sachs dalam Nettl (1962:16) penelitian dalam etnomusikologi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (desk work). Kerja lapangan meliputi pengumpulan dan perekaman data dari aktivitas musikal dalam sebuah kebudayaan manusia, sedangkan kerja laboratorium meliputi pentranskripsian, menganalisis data dan membuat kesimpulan dari keseluruhan data4

Dalam rangka mendeskripsikan sebuah musik, kita dianjurkan memperhatikan strukturnya, maka dilakukanlah transkripsi terhadap musik tersebut. Dalam melakukan transkripsi terhadap suatu musik, kita dapat menggunakan dua

.

4

pendekatan, seperti yang diungkapkan oleh Nettl; pertama kita dapat menganalisa dan mendeskripsikan apa yang kita dengar, dan kedua kita dapat mendeskripsikan apa yang kita lihat dan menuliskannya di atas kertas dengan cara penulisan tertentu (1964:98).

Apa yang dikemukakan oleh Nettl ini akan dijadikan pedoman oleh penulis dalam menganalisis. Dengan berpedoman pada pendekatan yang ke dua, gaya melodi yang terdapat dalam nganggukken tangis. Penulis juga melakukan pendekatan emik

dan etik dalam penelitian ini, karena penulis adalah ‟orang dalam‟ (insider). Penulis menganggap hal ini penting karena dapat membantu penulis untuk mendapatkan semua informasi. Conrad dalam bukunya Cultural Anthropology mengemukakan:

Emic approaches focus on native perceptions and explanations. Etic approaches give priority to the ethnographer’s own observations and conclusions.

Conrad menyebutkan pendekatan emik merupakan fokus pendekatan menurut pandangan dan keterangan pemilik budaya tersebut, sedangkan pendekatan etik adalah pendekatan berdasarkan pengamatan dan kesimpulan peneliti itu sendiri5. Dalam hal ini penulis bisa memandang budaya Karo denganpendekatan emik maupun etik. Kedua

pendekatan ini dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif. Adapun

metode-metode yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah: studi kepustakaan, penelitian lapangan dan kerja laboratorium. Untuk lebih jelas lagi ke tiga metode tersebut akan dijelaskan selajutnya.

5

1.5.1 Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan salah satu landasan dalam melakukan sebuah penelitian, yaitu dengan mengumpulkan literatur atau sumber bacaan untuk mendapatkan pengetahuan dasar tentang objek penelitian. Dengan melakukan studi kepustakaan penulis akan mendapat input atau masukan tentang apa yang sudah dan belum diteliti. Studi kepustakaan dilakukan dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar tentang apa yang akan diteliti.

Untuk melengkapi pengetahuan penulis dalam menulis skripsi ini, penulis juga melakukan studi kepustakaan terhadap topik-topik lain yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini. Studi kepustakaan dilakukan dalam rangka memperoleh pengetahuan dasar tentang apa yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis mempelajari skripsi yang sudah pernah ditulis oleh salah seorang sarjana Etnomusikologi yaitu Tety Silva Kurnia Ginting dengan judul Analisis Struktur Musikal, Tekstual Dan Fungsi Sosial Didong Doah Bibi Si Rembah Ku Lau Pada Masyarakat Karo Di Berastagi (2012), Marliana Manik dengan judul Analisis Fungsi, Tekstual, dan Musikal Tangis Simate Suatu Genre Nyanyian Ratapan dalam Konteks Kematian pada Masyarakat Pakpak-Dairi di Desa Siompin, Aceh Singkil (2012), Ucok Haleluya Silalahi dengan judul Ahoi Mengirik Padi Pada Masyarakat Melayu Daerah Batang kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara : Suatu Kajian Tekstual dan Musikal (2011), Vanesia Sebayang dengan judul Dalan Gendang: Analisis Pola Ritme Dalam Ensambel Gendang Lima Sendalanen Oleh Tiga Pemusik Karo (2011). Dengan mempelajari skripsi ini penulis menemukan cara yang akan sangat membantu untuk penambahan informasi dalam penulisan skripsi ini.

Disamping itu, penulis juga membaca dan mendapat informasi dari beberapa buku, seperti The Anthropology of Music, tulisan Alan P. Merriam, 1964; Theory and Method in Ethnomusicology, karya Bruno Nettl, 1864; Pokok-pokok Antropologi Budaya, karya T.O. Ihromi, 1987; Drs. Sarjani Tarigan, MSP (2010), M. Ukur Ginting (Bp. Sulngam) (2013) Darwan Prints S.H (2008). Adapun informasi yang penulis peroleh dari buku-buku tersebut adalah berupa pengetahuan menganai adat istiadat dalam upacara kematian pada masyarakat Karo, sistem kekerabatan, dan sistem religinya.

1.5.2 Kerja lapangan 1.5.2.1Observasi

Dalam kerja lapangan penulis melakukan kegiatan pengamatan dan pengambilan data terhadap jalannya upacara kematian tersebut. Penelitian lapangan dilakukan agar penulis dapat mengetahui secara keseluruhan mengenai objek yang diteliti. Dengan melakukan penelitian lapangan, penulis dapat terlibat langsung dengan objek yang sedang diteliti dan mendapat lebih banyak informasi.

1.5.2.2 Wawancara

Penulis akan melakukan berbagai wawancara dengan beberapa tokoh adat, penyaji maupun individu-individu yang pernah terlibat dalam menyajikan

nganggukken tangis ini. Wawancara dengan informan yang pernah terlibat melaksanakan nganggukken tangis penulis lakukan di desa Sarilaba Jahe, tempat dimana informan tersebut menetap. Adapun teknik wawancara yang penulis lakukan adalah wawancara berfokus (focus interview) yaitu melakukan pertanyaan selalu berpusat pada pokok permasalahan. Selain itu juga melakukan wawancara bebas (free

interview) yaitu pertanyaan tidak hanya terfokus pada pokok permasalahan tetapi pertanyaan dapat berkembang ke pokok permasalahan lainnya yang bertujuan untuk memperoleh berbagai ragam data, namun tidak menyimpang dari pokok permasalahan (Koentjaraningrat, 1985:139). Hal ini penulis lakukan untuk mendukung data yang telah diperoleh dari kerja lapangan maupun dari studi kepustakaan.

1.5.2.3 Rekaman

Perekaman terhadap upacara kematian yang menyajikan nganggukken tangis

dilakukan di Jambur Kuta desa Sarilaba Jahe. Penulis juga melakukan perekaman tambahan dengan meminta informan yang pernah terlibat dalam penyajian

nganggukken tangis untuk menyajikan nganggukken tangis itu sendiri. Perekaman audio-visual juga dilakukan selama upacara berlangsung. Perekaman audio menggunakan kamera DSLR Canon 700D yang sudah dilengkapi dengan alat perekam di dalamnya. Selain itu ada juga rekaman yang dibuat di luar kegiatan. Rekaman ini dimaksudkan untuk memperjelas detil-detil yang tak terekam dengan baik pada saat kegiatan. Rekaman ini dilakukan secara digital. Gelombang suara yang muncul dari suara si penyaji sesuai dengan permintaan penulis. Direkam secara

langsung juga dari kamera digital DSLR Canon 700D. Sedangkan rekaman audiovisual untuk mengabadikan adegan-adegan yang terjadi dalam upacara juga tetap dilakukan dengan menggunakan kamera digital DSLR Canon 700D.

1.5.3 Kerja Laboratorium

Dalam kerja laboratorium akan dilakukan proses penganalisisan terhadap semua data-data yang telah didapat. Setelah semua data yang diperoleh dari lapangan

maupun bahan dari studi kepustakaan terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan data dan penyusunan tulisan. Sedangkan untuk hasil rekaman dilakukan pentranskripsian dan selanjutnya dianalisis. Pada akhirnya, data-data hasil pengolahan dan analisis disusun secara sistematis dengan mengikuti kerangka penulisan.

Dokumen terkait