• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. 1 Pendekatan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan “Penelitian Kuantitatif” penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivism yang menekankan fenomena – fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka – angka, pengolahan statistic, stuktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatifyang bersifat noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survai, ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan. (Nana, 2013:53)

Sedangkan metode penelitian yang bersifat kuantitatif eksperimental merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif. Mengapa dikatakan paling murni, karena semua prinsip dan kaidah – kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Penelitian eksperimental merupakan penelitian laboratorium, walaupun bias juga dilakukan diluar laboratorium, tetapi pelaksanaanya menerapkan prinsip – prinsip penelitian laboratorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal – hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini bersifat validation atau menguji (Krathwohl 1997, h. 7) yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas (independent variables), dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat (dependent

variables). Karena penelitian ini bersifat menguji, maka semua variabel yang diuji harus diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah distandardisasikan atau dibakukan. Pembakuan instrumen dan pengolahan hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistik inferensial – parametrik. Untuk menguji apakah perubahan yang terjadi pada variabel terikat itu akibat dari perubahan pada variabel bebas, dan bukan karena variabel – variabel lainnya, maka semua variabel lain diluar variabel bebas harus dikontrol. Pengontrolan variabel dilakukan dengan menyamakan karakeristik sampel dalam variabel – variabel tesebut. Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu: eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal. (Nana, 2013: 57- 58).

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen semu. Metode ini pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pngontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan. Dalam eksperimen tentang pengaruh media pembelajaran, pemecahan masalah terhadap kemampuan berfikir mahasiswa PTB yang mengikuti matakuliah manajemen konstruksi. Dengan adanya media mahasiswa yang mengikuti mata kuliah manajemen konstruksi di harapkan mampu memahami pengoprasian Microsoft Project. Dalam penelitian ini bertujuan selain untuk memberikan perubahan, juga untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi mahasiswa pendidikan teknik bangunan. Dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang dilakukan di mata kuliah manajemen konstruksi, skema atau program penelitiannya berisi

outline tentang apa yang harus dilakukan si peneliti, mulai dari validasi ahli media oleh ahli media, validasi ahli materi oleh ahli materi. Sedangkan untuk mengetahui media tersebut dapat meningkatkan hasil belajar atau tidak maka mahasiswa di beri soal pretest dan soal posttest, media di berikan kepada mahasiswa setelah soal pretest di ujikan. Setelah media di berikan kepada mahasiswa maka soal posttest dapat di berikan, sehingga data dapat di analisis data finalnya. Struktur data lebih spesifik, yang memuat skema, paradigma-paradigma variabel eksperimen dan terikat, dan melihat keterkaitan beberapa domain sehingga membangun suatu skema struktural sebagai tujuan penelitian. Penelitian pembuatan media pembelajaran ini sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

3. 2 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang dan objek penelitiannya adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang mengikuti perkuliahan Manajemen Konstruksi tahun ajaran 2015/2016.

3. 3 Fokus Peneliti

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada pembuatan media pembelajaran yang nantinya diuji kelayakan media tersebut dan diharapkan dengan adanya media pembelajaran ini mahasiswa mampu meningkatkan hasil belajar serta pemahaman pada materi Microsoft Project.

3. 4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan ketapatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara (Sugiyono 2008: 137). Dalam pengumpulan data ini adapun sumber-sumber yang mendukung dalam pengumpulan data pada penelitian ini :

1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Konstruksi.

2. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Manajemen Konstruksi tahun ajaran 2015/2016.

3. Ahli Media dari Dosen Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.

Sedangkan untuk proses pelaksanaan pengumpulan data pada penelitian ini adapun berbagai cara atau metode sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi dilakukan saat pemberian uji coba instrument dan pemberian media.

2. Dokumentasi

Dokumentasi menggunakan kamera digital, meminta data mahasiswa yang mengikuti mata kuliah manajemen konstruksi di sekretaris jurusan. 3. Tes

Tes yang digunankan oleh peneliti adalah tes tertulis dengan soal uraian yang berjumlah 20 soal. Soal ini di berikan kepada mahasiswa yang mengikuti mata kuliah manajemen konstruksi tahun ajaran 2015/2016.

3.5 Media

Untuk menguji validitas, dapat digunakan pendapat para ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Nanti para ahli akan memberi keputusan, instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total (Sugiyono 2008: 125). Uji validitas merupakan suatu langkah pengujian terhadap instrumen-instrumen penelitian. Dari pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan pengembangan media pembelajaran yang dibuat. Yang nantinya media pembelajaran ini sebagai salah satu model pembelajaran dalam perkuliahan. Adapun aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan dan kebenaran media, ialah sebagai berikut :

a. Aspek Materi

Pada aspek materi indikator yang akan dinilai meliputi : - Kejelasan tujuan pembelajaran.

- Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum. - Kesesuaian materi dengan SK/KD/Kurikulum.

- Pemeberian motivasi belajar. - Kemudahan untuk dipahami.

- Sistematik, runtut, alur, dan logika jelas.

- Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran. b. Aspek Media

Pada aspek media terdapat dua item yang akan dinilai meliputi : -Rekayasa Perangkat Lunak

-Program Maintainable, dapat dipelihara atau dikelola dengan mudah.

-Program Usabilitas, mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya.

-Kontabilitas, media dapat diinstal atau dijalankan diberbagai hardware atau software yang ada.

-Dokumentasi program media lengkap.

-Program Reusable, sebagian atau seluruh program dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran yang lain.

-Komunikasi Audio Visual

-Kreatif dalam ide/penuangan gagasan.

-Audio (narasi, sound effect, backsound music) tidak berlebihan.

-Visual (layout design, tipografi, warna) menarik dan tidak mengacaukan tampilan.

-Animasi membuat lebih menarik.

-Adanya layout interaktif (ikon navigasi) memudahkan pengguna dalam memindah menu.

3. 6 Instrument Tes

3. 6.1 Uji Coba Instrument

Uji coba soal dikenakan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah manajemen konstruksi tahun 2015. Mata kuliah ini memiliki 2 rombel tetapi di gabung menjadi satu rombel. Dari 2 rombel jumlah mahasiswa sebanyak 49 mahasiswa. Uji coba instrument hanya akan di ambil sebanyak 40 mahasiswa. Penelitian diambil sebanyak 38 mahasiswa. Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal maka dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa.

3.6.2 Validitas tes

Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus:

r phis = M p - M t p

S t ඨ (Arikunto, 2006:283-284) Keterangan:

rphis = Koefisien korelasi point biserial

M p = Mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item soal yang dicari korelasinya dengan tes

p = Proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut S t = Standar deviasi skor total

q = 1 - p

Selanjutnya nilai rphis yang diperolah dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini.

thitung = rpbis ඨ n - 2

2

1 - rphis

Selanjutnya nilai thitung yang diperolah dikonsultasikan dengan tabel t. Soal dikatakan valid apabila thitung mempunyai korelasi lebih besar dari nilai ttabel

(thitung > ttabel) dengan taraf signifikasi 5% maka soal dikatakan valid dan jika thitung < ttabel maka soal dikatakan tidak valid.

3.6.3 Reliabilitas

Realiabilitas adalah kualitas yang menunjukkan dari suatu pengukuran yang dilakukan dan dihitung dengan rumus K-R21:

k

r11 = ൬ ൰ ቆ1- Mሺk-Mሻ

ቇ (Arikunto, 2006:189) k-1 kV1

Keterangan:

k = Banyaknya butir soal M = Rata-rata soal V1 = Varians soal

Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila r11 > rtabel dengan taraf signifikan 5% maka tes dinyatakan reliabel

A

3.6.4 Daya pembeda butir soal tes

Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara mahasiswa yang pandai dan mahasiswa yang kurang pandai. Dalam penelitian ini menggunakan rumus daya pembeda belah dua. Untuk mengukur daya beda digunakan rumus sebagai berikut.

B B

D A B P PB (Arikunto, 1999: 213-214) J A J B

Keterangan:

D = Daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut.

DP ≤ 0,00 = Daya pembedanya sangat jelek 0,00 < D 0,20 = Daya pembedanya jelek 0,20 < D 0,40 = Daya pembedanya cukup 0,40 < D 0,70 = Daya pembedanya baik 0,70 < D 1,00 = Daya pembedanya baik sekali

Jika D mempunyai nilai negatif, maka soal mempunyai daya beda yang tidak baik, sebaiknya soal tersebut dibuang/diganti dengan soal yang lain.

3.6.5 Taraf kesukaran soal

Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut.

P B

JS (Arikunto: 1999: 208) Keterangan:

P = Tingkat kesukaran soal

B = Banyaknya mahasiswa yang menjawab benar JS = Jumlah peserta tes

Adapun klasifikasi soal untuk tingkat kesukaran sebagai berikut. 0,00 < P 0,30 adalah soal sukar

0,30 < P 0,70 adalah soal sedang 0,70 < P 1,00 adalah soal mudah

3.6.6 Uji peningkatan hasil belajar mahasiswa (Uji Gain)

Uji peningkatan hasil belajar siswa (uji gain) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan rumus:

<g> = <S post> - <S pre>

100% - <S pre> (Richard R. Hake, 1999:1) Keterangan:

<g> = Peningkatan hasil belajar siswa <S post> = Nilai rata-rata post-test

<S pre> = Nilai rata-rata pre-test 100% = Nilai maksimal

Adapun klasifikasi nilai <g> adalah sebagai berikut.

(<g>) > 0,70 Peningkatan hasil belajar siswa tinggi 0,30 < (<g>) 0,70 Peningkatan hasil belajar siswa sedang (<g>) > 0,30 Peningkatan hasil belajar siswa rendah

3. 7 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian ini berisi urutan pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir secara runtut dan sistematis. Diagram alir dapat dilustrasikan sebagai

Mulai

Identifikasi Masalah

.Uji coba soal instrument Pembuatan Media

Revisi

Uji Kelayakan Media . Analisis soal uji coba OK

Pemberian Media

OK

Soal Posttest

Analisis data

Kesimpulan dan saran

Selesai

BAB IV

Dokumen terkait